Anda di halaman 1dari 3

Nama : HARYADI ( 121 142 0011)

TUGAS 1
1. Bagaimana dan apa yang harus dilakukan agar dapat menghasilkan desain yang constructable?

2. Apa yang dimaksud dengan constructability suatu desian rencana? Jelaskan

3. Kalau proyek gedung 8 lantai anda mempunyai constraint waktu, jelaskan pondasi apa yang anda
pilih, dan berikan alasannya. Jelaskan pula kalau constrainnya biaya.

Jawaban

No 1.

 Integrasi dan koordinasi secara kontinue antar sub disiplin ilmu.


 Investigasi lapangan secara setail dan menyeluruh
 Menentukan sistem struktur dan design yang tepat
 Menyederhanakan rancangan untuk mengurangi kesulitan konstruksi.
 Design yang memungkinkan pelaksanaan pada kondisi cuaca ekstrim.
 Membuat gambar rencana secara detail (bukan sekedar engineering
drawing) dalam format yang mudah direvisi jika terjadi perubahan mendadak
dilapangan.
 Pemilihan material yang mudah didapat dan tersedia dipasaran
 Spesifikasi yang sangat rinci dan jelas.
 Penetapan toleransi yang “sensible” (dalam batas sensitivitas)
 Memasukan detail “Construction Method” dalam Spesifikasi.\
No 2.

Pengertian constructability adalah suatu sistem dimana pemaduan/pengintegrasian pengetahuan


konstruksi secara efektif dan berdasarkan waktu kedalam konsep perencanaan, desain, procurement,
konstruksi itu sendiri dan tahapan eksekusi dilapangan untuk mencapai tujuan suatu proyek. Semisal
ketepatan waktu per topik pekerjaan , keakurasian pada tingkatan keefektifan biaya sementara optimisasi
pencapaian schedule tetap menjadi acuan utama.

Dalam implikasinya, usaha-usaha yang dilakukan pada constructability semestinya dapat mendukung
penghematan biaya, memperpendek skedul, peningkatan kualitas pekerjaan, keamanan, minimalisasi
paparan resiko HSE dan lain sebagainya yang berkaitan dengan konsep tujuan utama proyek secara
keseluruhan. Tindakan constructability itu sendiri dapat mengambil pengalaman (lesson learnt) dari
proyek terdahulu yang pernah dikerjakan langsung oleh kontraktor, proyek sejenis yang dikerjakan pihak
lain, dan tentu dipadukan dengan kondisi terkini dan nanti sesuai lingkup pekerjaan sesuai kontrak kerja
yang disepakati dari Owner.
Pada aplikasi sistem constructability ini, baik pada masa awal proyek, tahap engineering design &
procurement, eksekusi hingga FRSU (facility ready to start up), diperlukan kerja sama dan saling dukung
antara sub kontraktor, kontraktor dan owner. Jika salah satu pihak absen, maka kepincangan kerja sama
ini bisa saja menumpulkan ketajaman analisa dalam perencanaan sistem constructability
No 3.

Sarang Laba-Laba adalah konstruksi sub struktur yang ditemukan oleh, Ir. Ryantori dan (Alm) Ir. Sutjipto
dan sekarang pemegang patennya adalah PT. Katama Suryabumi yang telah dikembangkan sejak tahun
1976 . Filosofi konstruksi sarang laba-laba merupakan konstruksi pondasi dangkal yang kaku, kokoh,
menyeluruh tetapi ekonomis dan ramah gempa. Konstruksi ini dirancang untuk mampu mengikuti arah
gempa baik horisontal maupun vertikal karena menggunakan media tanah sebagai bagian dari struktur
pondasi. Konstruksi pondasi bangunan berupa beton bertulang menyerupai sarang laba-laba (KSLL) dan
tanah yang dipadatkan adalaha sistem pondasi pertama di dunia yang mampu memaksa tanah berfungsi
sebagai struktur. Sesuai dengan hasil seminar yang telah dilaksanakan 12 Desember kemarin tentunya
sangat membantu dalam mengembangkan banyak referensi penelitian (skripsi) yang telah dilakukan. yaitu
“Model penurunan pondasi konstruksi sarang laba-laba dimodifikasi dengan perkuatan tanah lunak
menggunakan pasir padat” dan “Model pondasi konstruksi sarang laba-laba dimodifikasi dengan
perkuatan tanah lunak menggunakan tiang pancang”. Yang merupakan contoh model aplikasinya untuk
pondasi tangki bahan bakar minyak (BBM) dengan skala besar. Pertama dengan membuat media
rancangan berupa bak pondasi yang terbuat dari baja dan model pondasi ksll yang dimodifikasi agar
efisiensi dan keseragaman konstruksi dapat terwujud, menggunakan tanah lempung lunak serta pasir yang
dipadatkan diatasnya secara merata dan efisien, dilakukan Uji Kemampuan ksll dengan model pondasi
dengan tiang pancang dan tanpa tiang pancang dengan memberikan pembebanan diatasnya, Melihat hasil
dari pengamatan dan penelitian dapat diperoleh beberapa kesimpulan perkuatan menggunakan pasir padat
ini dapat mengurangi penurunan (settelment) yang terjadi akibat beban2 yang diletakkan diatas model
pondasi. Penurunan (settelment) yang dihasilkan pun sangatlah kecil karena meningkatnya kepadatan
pada lapisan tanah pendukung di bawah pondasi ksll akibat pengaruh dari hasil pemadatan yang efektif,
pada lapisan tanah perbaikan di dalam ksll dan tentu dapat memiliki daya dukung yang baik memiliki
tingkat kerapatan yang besar. Berkurangnya penurunan permukaan tanah (subsidence) yaitu gaya vertikal
pada massa tanah akibat berkurangnya angka pori dan Bertambahnya kekuatan tanah. Tanah pada kondisi
ini memiliki penurunan tanah yang sangat kecil dan dalam jangka waktu yang sangat lama. Untuk yang
menggunakan model pondasi dengan variasi tiang pancang juga memiliki penurunan (settelment) yang
sama kecilnya, namun untuk aplikasi sebenarnya pada pondasi ini ternyata tidak perlu adanya tiang
pancang karena dari struktur pondasinya sudah sangat kuat, dan tentunya sangat mendukung dari aspek
teknis dan ekonomis. untuk metode analisis perhitungannya menggunakan pemodelan dalam SAP 2000
dan software Plaxis. Pondasi ksll, mempunyai tingkat kekakuan yang lebih tinggi, maka penurunan yang
terjadi akan merata karena masing-masing kolom dijepit dengan rib-rib beton yang saling mengunci.
Pondasi ini sangat berpotensi untuk digunakan sebagai pondasi untuk bangunan bertingkat rendah (2
lantai) yang dibangun di atas tanah lunak dengan mempertimbangkan total settlement yang mungkin
terjadi. Ketahanan terhadap gempa menjadi lebih tinggi sebab KSLL merupakan suatu konstruksi yang
monolit dan kaku dan adanya kerja sama timbal balik saling menguntungkan antara konstruksi beton dan
sistem perbaikan tanah. KSLL adalah solusi bermasalah pada pondasi untuk gedung-gedung bertingkat
antara 2-10 lantai, yang berdiri di atas tanah dengan daya dukung rendah, letak tanah keras cukup dalam,
dan kompresibilitas tanah tinggi. Konstruksi Sarang Laba-Laba sudah teruji di gempa Aceh dan Padang
dan alhamdulillah semua bangunan yang menggunakan Konstruksi Sarang Laba-Laba aman dari gempa.
Dan sampai sekarang sudah diaplikasikan di banyak gedung, gudang, kontainer yard, jalan, dan apron &
Taxiway Bandara. Selain ramah gempa, KSLL juga kokoh, ekonomis dan ramah lingkungan karena tidak
menggunakan alat berat dan sedikit memakai kayu hasil hutan.
Keunggulan Inovasi: • Sistem pondasi yang tahan gempa dan telah terbukti • Dapat diplikasikan untuk
gedung bertingkat 2-10 lantai • Ekonomis dan ramah lingkungan • Hemat waktu dalam pengerjaannya

Anda mungkin juga menyukai