LATERAL
Definisi Umum :
Beban Lateral atau Horizontal :Tegak Lurus terhadap beban
gravitasi atau mendatar relatif sejajar permukaan bumi
Gambar 3.2: Diagram gaya dan momen pada Metoda Brinch Hansen
a. soil reaction b. diagram gaya lintang c. momen
Gambar 3.3: Koefisien Kq dan Kc menurut Brinch Hansen
Tahapan Perhitungan:
1. Bagi diagram tekanan tanah pasif menjadi n elemen yang sama besar. Tebal
masing-masing elemen menjadi L/n
2. Tahanan pasif masing-masing elemen pada tiap kedalaman z:
z=x z=L
L L
∑ M = ∑ pz z =0 n
( e + z )B − ∑ p z ( e + z )B
z=x n
Apabila ujung atas tiang menerima momen maka momen tersebut harus diganti
dengan gaya horisontal H dengan jarak e dari permukaan tanah.
Apabila ujung atas tiang terjepit oleh kepala tiang (pile head) dan tidak bisa
menerima rotasi, maka diperlukan penghitungan eksentrisitas ekivalen dengan
jarak e1 dari muka tanah virtuel yang berada sejauh zf di bawah permukaan
tanah asli. Dengan demikian gaya H dianggap bekerja secara bebas (tidak
terjepit) pada ujung tiang dengan jarak e1 dari muka tanah virtuel tersebut
(Gambar 3.2a). Perhitungan selanjutnya sama seperti pada tiang dengan ujung
atas tidak terjepit.
Harga e1=0,5(e+zf), dimana secara praktis zf = 1,50 m untuk tanah granular, dan
zf = 3,0 m untuk lempung lunak atau lanau. Kadang zf juga dianggap sama
dengan 1/3 dari kedalaman penanaman L.
z=x z=L
L L
∑ pz n
B( x − z ) + ∑ p z B( z − x )
n
Hu = z =0 z=x
(e+ x)
6. Menghitung gaya lintang yang bekerja pada sepanjang tiang
7. Momen maximum terjadi pada posisi gaya lintang sama dengan nol
Perbedaan prinsip perhitungan daya dukung lateral pondasi tiang pada tanah
homogen dengan tanah berlapis hanya terletak pada cara perhitungan Kq dan Kc,
dimana pada tanah berlapis Kq dan Kc untuk masing-masing lapisan tanah
ditentukan dengan menganggap besarnya z dihitung dari muka masing-masing tanah
(Gambar 3.4).
Catatan:
1. Untuk short-term loading (seperti beban tumbukan gelombang air atau kapal
pada dermaga) parameter tanah yang dipergunakan untuk menentukan Kq dan
Kc adalah parameter undrained cu.
2. Untuk long-term loading (seperti beban retaining wall) parameter tanah yang
dipergunakan untuk menentukan Kq dan Kc adalah parameter drained c’ dan φ’.
3.3.2 Metoda Broms
Metoda ini bisa dipakai untuk menghitung daya dukung tiang dengan beban lateral baik
pada tiang kaku (pendek) mau pun tiang lentur (panjang). Meskipun demikian metoda
Broms hanya dipakai untuk menghitung daya dukung tiang pada tanah halus (φ=0) saja
atau pada tanah granular (c=0) saja.
Asumsi dasar dari metoda ini adalah: tegangan tanah yang terjadi akibat beban lateral
sampai dengan kedalaman 1,50 B dari permukaan tanah adalah sama dengan nol. Hal
ini disebabkan oleh adanya efek penyusutan tanah.
Gambar 3.5: Reaksi tanah dan momen pada tanah kohesif (Broms)
Tahapan Perhitungan:
A. Free Head:
1. Mmax dan Hu bisa didapat dari persamaan di bawah:
Kedalaman dimana gaya lintang sama dengan nol:
Hu
f = (1)
9.cu .B
Panjang sisa tiang sejarak g (Fig. 6.23) menahan Mmax dan dari berdasarkan
persamaan keseimbangan pada tiang kaku (pendek) didapat:
Hu
M max = H u (e + 1,50 B + 0,50 ) (A)
9.cu .B
4. Dari dua persamaan (A) dan (B) dengan dua anu yaitu Mmax dan Hu bisa
dihitung Mmax dan Hu.
B. Fixed Head:
ΣH = 0
(4)
H u = 9.cu .B.( L − 1,50 B )
⎡1 ⎤
M max = [9.cu .B.( L − 1,50 B )]⎢ ( L − 1,50 B ) + 1,50 B ⎥
2. ⎣2 ⎦ (5)
1
M max = .9.cu .B.( L2 − 2 ,25.B 2 )
2
Secara grafis, baik pada free head atau fix head, harga Hu bisa dihitung dengan
menggunakan nomogram Gambar 3.6:
Reaksi tanah terhadap tiang disajikan dalam Gambar 3.7. Asumsi dasar pada kasus ini
adalah resultan tekanan pasif pada ujung tiang untuk tanah berbutir kasar dapat
digantikan oleh gaya horisontal P.
Gambar 3.7: Reaksi dan momen pada tiang pendek pada tanah kohesif
Tahapan Perhitungan:
A. Free Head:
1. Diagram reaksi tanah pada tiang untuk tiap kedalaman z dihitung dengan cara:
pz = 3.B.p0z.Kp (1)
Hu
L
R
L/3
P
3BγLKp
Hu Hu
x2 = ⇒ x=
1,5BγK p 1,5BγK p
x x x
M max = H u ( e + x ) − ( 3 BγLK p ) . .
L 2 3
= H u ( e + x ) − 0 ,5( BγK p x 3 )
B. Fixed Head:
L
H u = 3 BγLK p . = 1,5 BγL2 K p
2
L 2
M max = 3 BγLK p . . L = BγL3 K p
2 3
Baik pada free head maupun fixed head, harga Hu bisa ditentukan dengan menggunakan
nomogram Gambar 3.9.
Berdasarkan anggapan, bahwa gaya pasif yang dimobilisasi sepanjang tiang pada
long pile adalah tak terhingga, maka beban lateral batas (Hu) yang dapat ditahan oleh
tiang dinyatakan dalam momen tahanan maximum dari penampang tiang.
Broms juga menggembangkan cara untuk menghitung Hu dan Mmax dengan asumsi
diagram tegangan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11: Reaksi dan momen pada tiang panjang pada tanah kohesif
Tahapan Perhitungan:
A. Free Head:
1. Gambar diagram tegangan tanah dan momen lentur seperti Gambar 3.12.
2. Pada posisi dimana terjadi patahan dihitung ΣM ke atas.
Hu
1,5B
P f/2
f
9.cu.B
Gambar 3.12: Free body dari posisi patahan ke atas (free head)
P = 9 cu B f
Hu
3. Karena Hu = P = 9 cu B f, maka f =
9 cu B
4. Dan bila Mmax dianggap sama dengan Mu penampang tiang, maka:
Mu
Hu =
( e + 1,5 B + f / 2 )
B. Fixed Head:
Mu Mu
Hu Hu
1,5B
P f/2
f
Mu Mu
9.cu.B
Gambar 3.13: Free body dari posisi patahan ke atas (fixed head)
ΣH = 0 ⇒ H u = P
ΣM x = 0
f
2M u + P − H u ( 1,5 B + f ) = 0
2
f
2M u + H u − H u ( 1,5 B + f ) = 0
2
maka:
2M u
Hu =
( 1,5 B + f / 2 )
Hu pada Free head maupun pada Fix head untuk tanah kohesif juga dapat dicari
dengan cara grafis dengan menggunakan nomogram Gambar 3.14.
Gambar 3.14: Daya dukung lateral tiang panjang vs. momen tahanan
pada tanah kohesif
Gambar 3.15: Reaksi dan momen untuk tiang panjang pada tanah granular
a. free head b. fixed head
M max = H u (e + 0,67 f )
Mu
Hu =
Hu
e + 0,54
γBK p
2. ΣH = 0
f 3 2
H u = R = 3 BγfK p . = γf K p B
2 2
2H u Hu
f = = 0 ,82
3γBK p γBK p
Hu
f
R
3.B.γ.f.Kp
M max
Hu =
(e + 23 f )
M max
=
Hu
e + 23 .0,82
γBK p
M max
Hu =
Hu
e + 0,54
γBK p
B. Fixed Head:
Mu Mu
Hu Hu
e
f
R
Mu Mu
3.B.γ.f.Kp
Gambar 3.17: Free body diagram tegangan, Fixed head, long pile, φ-soil
f 3
ΣH = 0 ⇒ H u = R = 3 BγK p = BγK p f
2 2
f
2M u = H u ( e + f ) + R
3
f
2M u = H u ( e + f ) + H u
3
2M u
Hu =
e + 23 f
3 2M u
BγK p f =
2 e + 23 f
Hu
f = 0 ,82
γBK p
2M u
Hu =
Hu
e + 0 ,82
γBK p
Baik pada free head maupun fixed head, setelah perhitungan harus dikontrol apakah
Mmax yang terjadi lebih besar atau lebih kecil Mu dari penampang.
Apabila ternyata Mmax yang terjadi lebih besar dari Mu maka penampang tiang perlu
dirubah sehingga Mu menjadi memenuhi jika dibanding dengan Mmax yang terjadi
akibat mekanisme pembebanan.
Perlu diperhatikan bahwa beban lateral (Hu) yang dapat ditahan oleh long pile lebih
besar dibanding dengan short pile untuk penampang yang sama, sehingga perlu
adanya kontrol terhadap panjang penanaman tiang (L), apakah L tidak terlalu
panjang daripada panjang yang dibutuhkan. Kecuali aspek beban vertikal memang
membutuhkan L yang cukup panjang, atau harus sampai mencapai lapisan tanah
keras.
Panjang L yang diperlukan dengan hanya memperhatikan aspek beban lateral adalah
sebagai berikut:
• L=4T untuk kenaikan linear modulus tanah
• L = 3,5 R untuk modulus tanah yang konstan dan untuk free head
• L=2R untuk modulus tanah yang konstan dan untuk fixed head
Selain itu juga tersedia nomgram (Gambar 3.18) untuk menentukan harga Hu sebagai
fungsi dari momen tahan Mu dari penampang tiang pada tanah granular (c=0).
Gambar 3.18: Daya dukung lateral vs. momen pada tiang panjang pada
tanah granular
3.4 LENTUR DAN TEKUK PADA TIANG YANG TERTANAM SEBAGIAN
Akibat kombinasi beban yang bekerja pada tiang vertikal yang tertanam sebagian, tiang
bisam mengalami lentur dan tekuk. Kombinasi beban yang dimaksud adalah:
1. Gaya aksial P
2. Gaya horisontal H
3. Momen M
Beban dan mekanisme lentur serta tekuk ditampilkan pada Gambar 3.19.
Gambar 3.19: Tekuk pada kepala tiang akibat beban vertikal dan lateral
a. jepit sebagian b. kedalaman jepit ekivalen
Faktor yang menentukan untuk mendapatkan panjang ekivalen tiang yang dianggap
berdiri bebas dengan terjepit di dasarnya adalah modulus elastisitas tanah E, harga
faktor-faktor kekakuan R dan T.
Panjang ekivalen dihitung dengan formula di bawah:
Le = z f + e (1)
Persamaan (1) adalah satu rumus pendekatan untuk menghitung panjang ekivalen yang
menurut Davisson dan Robinson dapat digunakan untuk keperluan perancangan struktur
bila:
Beban aksial kritis yang bisa menyebabkan tekuk dihitung dengan formula:
π 2 EI
Pcr = untuk free head pile
4( e + z f ) 2
π 2 ( EI ) 2
Pcr = untuk fixed head pile
( e + z f )2
3.5 DEFLEKSI TIANG VERTIKAL AKIBAT BEBAN LATERAL
Terdapat beberapa macam cara untuk menghitung lendutan (defleksi) tiang akibat beban
lateral. Salah satu cara yang paling sederhana adalah seperti fomula di bawah:
H ( e + z f )3
y= untuk free head pile
3 EI
H ( e + z f )3
y= untuk fixed head pile
12 EI
Beban dan mekanisme defleksi ditampilkan pada Gambar 3.20.
Hu Hu
e e
zf zf
Gambar 3.20: Model kantilever sederhana untuk tiang dengan beban lateral
Broms memberikan cara yang sedikit lebih teliti untuk menghitung defleksi tiang, dan
dijelaskan sebagai berikut:
3.5.1 Pada Tanah Berbutir Halus
Faktor yang diperlukan untuk mengetahui perilaku defleksi tiang disebut β (flexibilty
faktor), dan dihitung dengan formula:
KhB
β =4 EI : kekakuan penampang tiang
4 EI
A. Short/Rigid Pile
Free head pile dengan harga βL < 1,5 mempunyai defleksi sebesar:
1,5e
4H( 1 + )
y0 = L
k h Bl
Fixed head pile dengan harga βL < 0,5 mempunyai defleksi sebesar:
H
y0 =
k h BL
dimana kh adalah modulus of subgrade reaction yang menurut Broms diambil
sebesar k1.
Free head pile dengan harga βL > 2,5 mempunyai defleksi sebesar:
2 Hβ ( eβ + 1 )
y0 =
K∞ B
Fixed head pile dengan harga βL > 1,5 mempunyai defleksi sebesar:
Hβ
y0 =
K∞ B
K0 E 4
dimana: α = 0 ,52 12
EI
K0 diambil = Kh = K1
α = η1 .η 2
K0 = 1,67 E50
Dimana Es0 adalah modulus sekan dari kurva tegangan-regangan tanah pada
50% tegangan leleh.
Pada tanah granular perilaku tiang dilihat dar harga η yang diturunkan oleh Broms.
nh
η=5 dimana harga nh bisa dilihat pada tabel di bawah
EI
⎛ 1,33e ⎞
18 H ⎜ 1 + ⎟
y0 = ⎝ L ⎠
free head pile
L2 nh
2H
y0 = fixed head pile
L2 nh
2 ,4 H ( 1 + 0 ,67 eη )
y0 = 3 3
free head pile
5
nh 5 ( EI )
0 ,93 H
y0 = 3 3
fixed head pile
5
nh ( EI )
5
KASUS 3-1:
H
6.00
SOLUSI:
EI 26 * 10 6 * 0,03218990625
R=4 =4 = 2,733m
KB 25 * 10 3 / 1,5 * 0,9
H
• Titik putar diasumsikan terjadi pada
kedalaman 3m, dan dihitung jumlah
momen akibat gaya-gaya pasif di atas
(10971) dan di bawah titik putar
4.00
(21672). Ternyata momen di bagian
bawah masih lebih besar
264
• Titik putar diasumsikan terjadi pada
462