Anda di halaman 1dari 26

1 Pendahuluan

 Beban lateral dan momen dapat bekerja pada pondasi tiang


akibat gaya gempa, gaya angin pada struktur atas, dan beban
statik seperti misalnya tekanan aktif tanah pada abutment
jembatan atau pada soldier pile, tumbukan kapal, dan lain-lain.
 Beban lateral yang diijinkan pada pondasi tiang diperoleh
berdasarkan salah satu dari 2 kriteria :
o beban lateral ijin ditentukan dengan membagi beban ultimit
dengan suatu faktor keamanan.
o beban lateral ditentukan berdasarkan defleksi maksimum yang
diijinkan.
 Metoda analisis yang dapat digunakan adalah :
 Metoda Broms
 Metoda Brinch – Hansen
 Metoda Reese – Matlock

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


2 PENENTUAN KRITERIA TIANG
PENDEK DAN PANJANG
 Pada tanah lempung teguh yang over
consolidated, modulus subgrade tanah (ks)
umumnya diasumsi konstan terhadap
kedalaman tanah. Faktor kekakuan R untuk
menentukan tiang pendek atau panjang.
E p .I
R4 ... (dalam satuan panjang)
k s .B
di mana:
Ep = modulus elastisitas tiang (ton/m2)
Ip = momen inersia (m4)
ks = modulus subgrade tanah dalam arah horisontal (ton/m3)
B = diameter atau sisi tiang (m)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


3 PENENTUAN KRITERIA TIANG
PENDEK DAN PANJANG
 Sedangkan pada tanah lempung yang terkonsolidasi
normal dan tanah berbutir kasar, nilai modulus subgrade
umumnya meningkat terhadap kedalaman, sehingga
digunakan kriteria lain, yaitu :

EI
T5 (dalam satuan panjang)
ηh
dimana:
E = modulus tiang
I = momen inersia tiang
h = modulus variasi

Gbr. 1. Hubungan h dan Kepadatan Tanah Pasir


Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC
4 PENENTUAN KRITERIA TIANG
PENDEK DAN PANJANG
Kriteria tiang pendek atau panjang ditentukan
berdasarkan nilai R atau T yang telah dihitung
dan ditunjukkan dalam tabel 1

tabel 1 Kriteria jenis perilaku tiang

Jenis tiang Modulus Tanah

Kaku L2T L  2R
(Pendek)
Elastis L  4T L  0.35 R
(panjang)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


Metoda Analisis
5

Metode Brinch Hansen

 Metoda ini berdasarkan teori tekanan tanah dan memiliki


keuntungan karena dapat diterapkan baik pada tanah
homogen, tanah dengan c- dan tanah berlapis, tetapi
hanya berlaku untuk tiang pendek dan dalam solusinya
membutuhkan cara coba-coba untuk mendapatkan titik
rotasi dari tiang.
 Tahanan ultimit tanah pada suatu kedalaman dihitung
dengan menggunakan persamaan :
Psu = 1v . Kq + c . Kc

di mana Kc dan Kq merupakan fungsi  dan x/D, yang


ketentuannya seperti pada Gbr. 2.

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


Metoda Analisis
(Brinch
6 Hansen)

Gbr. 2. Reaksi Tanah, Geser, dan Momen Lentur pada Metoda Brinch Hansen

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


Metoda Analisis
(Brinch
7 Hansen)

Gbr. 3. (a) Koefisien Kc (b) Koefisien Kq

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


8 Metode Analisis
Metoda Broms

 Metoda perhitungan ini menggunakan teori tekanan tanah yang


disederhanakan dengan menganggap bahwa sepanjang kedalaman
tiang, tanah mencapai nilai ultimit.
 Keuntungan metoda Broms :
 Dapat digunakan pada tiang panjang maupun tiang pendek.
 Dapat digunakan pada kondisi kepala tiang terjepit maupun bebas.
 Kerugian metoda Broms :
 Hanya berlaku untuk lapisan tanah yang homogen, yaitu tanah
lempung saja atau tanah pasir saja.
 Tidak dapat digunakan pada tanah berlapis. Broms membedakan
antara tiang pendek dan panjang serta membedakan posisi kepala
tiang bebas dan terjepit.
 Broms membedakan antara tiang pendek dan panjang serta
membedakan posisi kepala tiang bebas dan terjepit.

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


Metode Analisis
(Broms)
9

 Metoda Broms untuk Kondisi Tiang Pendek


 Kepala Tiang Bebas (Free Head)
Untuk tiang pendek (L/T < 2), pola keruntuhan yang mungkin
terjadi dan distribusi dari tahanan ultimit tanah ditunjukkan oleh
Gbr. 4.

Gbr. 4.a. Pola Keruntuhan Tiang Pendek Gbr. 4.b. Reaksi Tanah dan Momen Lentur Tiang Gbr. 4.c. Reaksi Tanah dan Momen Lentur Tiang
Kepala Tiang Bebas Pendek Kepala Tiang Bebas pada Tanah Pasir Kepala Tiang Bebas pada Tanah Lempung
Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC
10 Metode Analisis
(Broms)
 Pada tanah butir kasar atau pasiran, titik rotasi diasumsikan
berada di dekat ujung tiang, sehingga tegangan yang
cukup besar yang bekerja di dekat ujung (Gbr. 4.b.) dapat
diganti dengan sebuah gaya terpusat. Dengan mengambil
momen terhadap kaki tiang diperoleh :3
0.5  γ  L  B  K p
'

Hu 
(e  L)
 Momen maksimum diperoleh pada kedalaman xo, dimana :
 Hu 
x 0  0.82   
 γ'B  K 
 p 

M max  H u e  15x o 
 Hubungan di atas dapat dinyatakan dengan chart yang
menggunakan suku tak berdimensi L/D terhadap seperti
terlihat pada Gbr. 5.a.

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


11 Metode Analisis
(Broms)

Gbr. 5.a Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang Pendek Gbr. 5.b. Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang
pada Tanah Pasir (sumber:Broms,1964) Pendek pada Tanah Lempung (sumber:Broms,1964)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


12 Metode Analisis
(Broms)

 Pada tanah lempung, momen maksimum diberikan


untuk dua rentang kedalaman, yaitu :
Mmax = Hu (e + 1.5B + 0.5xo) untuk 1.5B +x0
Mmax = 2.25 . B . cu . (L – xo)2 untuk L – x0
 dan harga xo dinyatakan sebagai berikut :
Hu
x0 
9  cu  B

 Solusi perhitungan diberikan pada Gbr. 5. di mana


dengan mengetahui rasio L/B dan e/B maka akan
diperoleh nilai Hu/ (cu.B2) ; sehingga Hu dapat
dihitung.

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


Metode Analisis
(Broms)
13

 Metoda Broms untuk Kondisi Tiang Pendek


 Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head)
Mekanisme keruntuhan yang mungkin terjadi dan distribusi
dari tahanan tanah dapat dilihat pada Gbr. 6.

Gbr. 6.a. Pola Keruntuhan Tiang Pendek Gbr. 6.b. Reaksi Tanah dan Momen Lentur Tiang Gbr. 6.c. Reaksi Tanah dan Momen Lentur Tiang
– Kepala Tiang Terjepit Pendek – Kepala Tiang Terjepit pada Tanah Pasir Pendek – Kepala Tiang Terjepit Pada Tanah Lempung

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


14 Metode Analisis
(Broms)

 Pada tanah pasir maka kapasitas lateral dan


momen maksimum dinyatakan sebagai berikut :
Hu = 1.5x 1 x L2 x B x Kp
Mmax = 1 x L3 x B x Kp
 Untuk tanah lempung, kapasitas lateral dan
momen maksimum adalah sebagai berikut
HU = 9 x cu x B x (L-15D)
Mmax = 4.5 x cu x B x (L2 – 2.25 D2)
 Seperti halnya pada kondisi kepala tiang bebas,
maka untuk kondisi kepala tiang terjepit, solusi
grafis juga diberikan berupa chart dengan suku tak
berdimensi. L/B sebagaimana terlihat pada Gbr.
5.a dan 5.b

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


Metode Analisis
(Broms)
15

 Metoda Broms untuk Kondisi Tiang Panjang


 Kepala Tiang Bebas (Free Head)
Mekanisme keruntuhan yang mungkin terjadi dan distribusi
dari tahanan tanah dapat dilihat pada Gbr. 7.

Gbr. 7. Perlawanan Tanah dan Momen Lentur Tiang Panjang – Kepala Tiang Bebas
(a) pada Tanah Pasir (b) pada Tanah Lempung
Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC
Metode Analisis
(Broms)
16

 Pada tanah pasir, karena momen maksimum terletak pada titik


dengan gaya geser sama dengan nol, maka momen maksimum
dan gaya ultimit lateral dapat dihitung sebagai berikut :
 Mmax = Hmax (e + 0.67 x0)

 dengan xo =  Hu 

0.82 1 
 γ DK 
 p 

 Hu = Mu
 H 
e  0.54 1 u 
 γ DK 
 p 

 dimana Mu adalah momen kapasitas ultimit dari penampang


tiang.
 Nilai Hu dapat dihitung dengan menggunakan chart hubungan
antara nilai terhadap nilai seperti pada Gbr. 8.
Hu Hu
K p  γ1  B3 K p  γ1  B4

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


Metode Analisis
(Broms)
17

Untuk tanah lempung maka digunakan persamaan seperti pada tiang pendek yaitu :
Mmax = Hu (e + 1.5 D + 0.5 xo)
dimana xo = H u
9  cu  D
Mu Hu
Dengan mengetahui nilai maka nilai
cu  D3 cu  D2
dapat ditentukan dari Gbr. 8.b. dan harga Hu dapat diperoleh.

Gbr. 8.b. Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang Panjang


Gbr. 8.a. Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang Panjang pada Tanah Pasir pada Tanah Lempung
Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC
Metode Analisis
(Broms)
18

 Metoda Broms untuk Kondisi Tiang Panjang


 Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head)
Mekanisme keruntuhan yang mungkin terjadi dan distribusi
dari tahanan tanah dapat dilihat pada Gbr. 9.

Gbr. 9. Perlawanan Tanah dan Momen Lentur Tiang Panjang – Kepala Tiang Terjepit
(a) pada Tanah Pasir (b) pada Tanah Lempung
Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC
Metode Analisis
(Broms)
19

 Momen maksimum dan gaya ultimit lateral dapat dihitung


dengan menggunakan persamaan :
 Mmax = Hmax (e + 0.67 x0)
2M u
Hu 
e  0.67x o 
0.5
 Hu 

x o  0.82 1 
 γ DK 
 p 

 Sedangkan untuk tanah lempung dapat digunakan persamaan :


2M u Hu
Hu  xo 
1.5D  0.5x o 9  cu  D

 Untuk perhitungan kapasitas lateral ultimit, maka untuk kondisi


kepala tiang terjepit, Gbr. 8.a. dapat digunakan untuk tanah
pasir, sedangkan untuk tanah lempung digunakan Gbr. 8.b.

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


20 Metode Analisis
Metode Reese & Matlock
Disamping kapasitas lateral ultimit sebagai kriteria desain, dapat pula
digunakan defleksi lateral ijin. Metoda yang digunakan adalah Reese &
Matlock yang menggunakan pendekatan reaksi subgrade.

Gbr. 7. 11. Pondasi Tiang dengan Beban Lateral H dan Momen M


(a) Defleksi ; (b) Slope ; (c) Momen ; (d) Geser ; (e) Reaksi Tanah (sumber: Reese & Matlock, 1956)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


21 Metode Analisis
(Reese & Matlock)
 Perilaku tiang tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan
d4y k h y
4
 0
dx EI
 Solusi umum dari persamaan tersebut ditunjukkan dengan
persamaan :
y = f(x, T, L, kh EI, H, M)
dimana :
x = kedalaman dibawah permukaan tanah
T = faktor kekakuan
L = panjang tiang
kh = h . x = modulus reaksi subgrade horisontal
B = diameter tiang atau sisi tiang
EI = kekakuan tiang
H = beban lateral yang diterima oleh kepala tiang
M = momen yang diterima oleh kepala tiang.
Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC
22
Metode Analisis
(Reese & Matlock)
 Persamaan-persamaan berikut ini dapat digunakan untuk
menghitung defleksi yx, momen Mx , slope Sx , gaya geser Vx ,
dan reaksi tanah px, sebagai berikut :

H  T3 M.T 2
y x  y A  y B  Ay   By
EI EI
M x  M A  M B  A m  H  T  Bb  M
H  T2 M.T
Sx  SA  SB  A S   BS
EI EI
M
Vx  VA  VB  A V  H  B V
T
H M
p x  p A  p B  A p  Bp 2
T T
 Harga-harga Ay, As, Am, Av, Ap, By, Bs, Bm, Bv, BP, dapat dilihat
pada tabel 2 dan tabel 3

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


23
Metode Analisis
(Reese & Matlock)
Tabel 2. Koefisien A untuk Tiang Panjang Tabel 3. Koefisien B untuk Tiang Panjang
(Zmax  5) Kondisi Kepala Tiang Bebas (Zmax > 5) Kondisi Kepala Tiang Bebas
(Sumber : R.J. Woodwood. et.al., 1972) (Sumber : R.J. Woodwood, et.al., 1972)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


Metode Analisis
(Reese & Matlock)
 Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head)
Pada tiang dengan kepala terjepit, harga slope di kepala tiang
adalah nol. Karena itu : H  T2 M.T
S x  SA  SB  A S   BS
EI EI

Dengan mengambil harga AS dan BS dari tabel 7.3 dan tabel 7.4.,
maka untuk x = 0 diperoleh :
M A 1.623
 S   0.93
H.T BS 1.75
M  0.93(H.T)

Dengan demikian untuk perhitungan defleksi momen dan perlawanan


tanah dapat digunakan rumus sebagai berikut :
H  T3
yx  Cy
EI
M x  Cm  H  T
H
p x  Cp  24
Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC T
25 Metode Analisis
(Reese & Matlock)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC


26 Metode Analisis
(Reese & Matlock)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Anda mungkin juga menyukai