Anda di halaman 1dari 51

REKAYASA FONDASI I

Beban Eksentris
DSITRIBUSI TEGANGAN PADA TANAH
DASAR
1. Beban Titik Sentris (P)
P melalui pusat berat alas pondasi. P
Akibat P sentris maka pondasi selalau
akan turun secara terbagi rata.

P = positif jika beban ke bawah


σ = reaksi tekanan tanah pada pondasi
( + arah ke atas, dan – arah ke bawah
2. Beban terbagi rata (q)

Beban berupa :
Beban lantai = q1
Beban tanah dasar pondasi = q2
Beban pelat pondasi = q3
Reaksi tekanan tanah pada pondasi =σ
σ = q total = q1 + q2 +q3
• 3. Beban Momen
• Tanda momen :
• Arah sumbu x = + searah jarum jam // - berlawanan arah jarum jam
• Arah sumbu y = + searah jarum jam // - berlawanan arah jarum jam
• Statika ∑M = 0
• Momen Kopel reakasi tekanan tanah :
• My = R. lengan = R. 2/3bx
= ¼ bx by σeks 2/3bx
= 1/6 bx2 by σeks
4. Kombinasi beban sentris dan beban merata :

5. Kombinasi beban sentris dan beban merata dan beban Momen


• Direncanakan suatu bangunan menggunakan pondasi telapak persegi
dengan data pembebanan dan data tanah sebagai berikut :

• Ჶ = 20o , c= 1,2 t/m2 , Df = 1,2 m


• Tebal pelat pondasi = 0,4 m
• γ tanah = 1,7 t/m3; γ beton = 2,4 t/m3
• P=4t
• FS= 2,5
• Rencanakan dimensi pondasi !
Penyelesaian
• 1. Menghitung daya dukung tanah dibawah pondasi
Hubungan antara keduanya dinyatakan dalam bentuk faktor
keamanan :
S F = 1, artinya tegangan kontak sama dengan kapasitas daya
dukung. Lapis tanah tepat seimbang dalam menerima beban.

SF > 1, artinya tegangan kontak lebih kecil dari mobilisasi


kapasitas daya dukung. Lapisan tanah dapat menerima beban.

SF < 1, artinya tegangan kontak lebih besar dari mobilisasi


kapasitas daya dukung. Lapisan tanah tidak dapat menerima beban.
Diketahui: Pondasi tapak ukuran 2,50 m x 2,50 m seperti terlihat
pada Gambar 6.2 dengan daya dukung 18 ton/m
Pertanyaan:
(1) Gambar diagram tegangan kontak
(2) SF kapasitas daya dukung ultimate (bearing capacity ultimate)
Penyelesaian: tegangan kontak

beban kolom sentris terhadap titik berat


pondasi
Mx= 0, My = 0
Q = beban aksial total yang bekerja pada
dasar pondasi
FONDASI DENGAN BEBAN EKSENTRIS DAN MOMEN
Pendahuluan  Tegangan kontak adalah tegangan reaksi tanah
terhadap beban yang dipikul pondasi
 Ketika pondasi dangkal dibebani oleh beban sentris
maka tegangan kontak akan merata

Beban bekerja tidak tepat pada titik berat pondasi ( Eksentrisitas)


• Untuk beban eksentris menghasilkan distribusi tekanan dukung yang
tidak seragam.

Ketika pondasi dangkal dibebani oleh beban eksentris maka


diasumsikan tegangan kontak akan menurun secara linear dari
ujung ke tumit. Walaupun sebenarnya tegangan tersebut tidak
linear.
Tegangan kontak akibat beban sentris

P
Beban terletak di titikberatpondasiakanmemberikan
reaksitegangan yang merata

Tegangan di ujung dan di tumit sama


BEBAN EKSENTRIS PADA PONDASI DANGKAL

• Bila pondasi telapak tidak saja menahan beban vertikal tetapi juga
menahan momen guling maka resultan tegangan tanah tidak terletak
pada titik pusat pondasi
• Bila kolom tidak terletak di pusat massa pondasi

P P
M
DISTRIBUSI TEGANGAN TANAH AKIBAT TEG. VERTIKAL
DAN MOMEN
Akibat Beban P

P
Akibat Momen M
M

Resultan

e
• Eksentrisitas pada tekanan dukung, sama dengan :

• Untuk fondasi menerus


 Umumnya fondasi dibangun
untuk beban vertikal melalui
pusat luasan fondasi
sehingga menghasilkan
distribusi tekanan dukung
yang seragam.

Pondasi Memanjang
• Dalam rumus-rumus sebelumnya, diasumsikan distribusi tekanan
dukung antara fondasi telapak adalah linear, seperti pada gambar di
bawah ini. Hal ini merupakan penyederhanaan dari kenyataan namun
cukup akurat untuk kepentingan praktek desain. Untuk fondasi rakit,
analisanya lebih detail.
Atau
Tegangan kontak akibat beban vertikal dan momen

4.Q
e > B/6 q max 
3.L.(B  2.e) P e < B/6
Bila qmin berharga negatif
(tegangan tarik) M
Tanah tidak mampu menahan tarik
sehingga bagian tanah yang
menahan Tarik diaggap tidak
mendukung beban

M e = B/6
e B
P R qmin = 0
e
qmin e < B/6
qmax
qmin e > B/6
qmax

qmin qmax e = B/6


Pembebanan Satu Arah
• Jika e < B/6

Jika beban eksentris atau


momen hanya pada arah L,
ganti B dengan L pada
persamaan di samping. Untuk
fondasi menerus ganti P
dengan P/b dan M dengan M/b
dan ganti A dengan B
Pembebanan Satu Arah
• Jika e = B/6 (resultan gaya bekerja pada 1/3 fondasi), maka
qmin=0 dan distribusi tekanan dukung berbentuk segitiga.
• Jadi, jika e ≤ B/6 maka kontak tekanan akan berada
sepanjang area dasar fondasi.
 Namun, jika e > B/6 maka resultan tekanan
dukung akan bekerja di luar 1/3 dasar (lihat
gambar). Karena tak ada tegangan antara
fondasi dan tanah maka salah satu sisi
fondasi akan terangkat dari tanah. Dengan
demikian, tekanan dukung yang tinggi pada
sisi yang satu dapat menyebabkan
penurunan yang besar. Ini menyebabkan
penurunan (tilting ) pada fondasi.

 Oleh karena itu, untuk beban eksntris atau


momen harus memenuhi:
Pondasi dgn eksentrisitas satu arah (Meyerhof) :

Dari Gambar disamping. menunjukkan system


pembebanan yang sama, maka jarak e adalah :

M
e
Q

Memasukkan rumus eksentrisitas (e)


maka distribusi tekanan didasar pondasi
menjadi :
Q 6.M Q  6.e 
q max   2 q max  1  
B.L B .L B.L  B 
Q 6.M Q  6.e 
q min   2 q min  1  
B.L B .L B.L  B

Jika e > B/6, maka qmin adalah negatif artinya adalah


4.Q
daerah tarik. Karena tanah tidak dapat menerima gaya q max 
3.L.(B  2.e)
tarik, maka terdapat perubahan perhitungan qmax sebagai
CONTOH
Pada sebuah fondasi menerus dengan
lebar 5 ft bekerja sebuah beban
vertikal 12 k/ft dan sebuah momen 8
ft. k/ft sepanjang fondasi (lihat
gambar). Tentukan apakah resultan
gaya bekerja pada 1/3 bagian tengah
dasar fondasi dan hitung tekanan
dukung maksimum dan minimum.
Solusi :

Karena e < B/6 maka resultan gaya


berada dalam bagian tengah dasar
fondasi

Note : jika mendesain, usahakan


resultan gaya bekerja pada pusat
fondasi. Jika hal ini tidak dapat
dilakukan, usahakan e ≤ B/6
Tahapan menghitung beban batas dan faktor keamanan pada pondasi dgn
eksentrisitas satu arah (Meyerhof) :

Metode Luasan Efektif ( Meyerhof)

1. Menentukan dimensi efektif B′ dan L′


Jika beban eksentris pada arah lebarnya (B, misal arah x) :

B′ = B – 2.ex ; L′ = L

Jika beban eksentris pada arah memanjangnya (L, misal arah y) :

L′ = L – 2.ey ; B′ = B
2. Menentukan kapasitas dukung ultimit pondasi (qu), maka pakai
(2.60) persamaan 2.32

menjadi:

qu′ = c.Nc.Fcs.Fcd.Fci + .Df.Nq.Fqs.Fqd.Fqi + ½..B′.N.Fs.Fd.Fi

dengan :
Fcs ; Fqs ; Fs gunakan Tabel factor pengaruh bentuk (Meyerhof) dengan B′ dan L′

Fcd ; Fqd ; Fd gunakan Tabel Tabel factor pengaruh kedalaman (Meyerhof) dengan
tetap lebar pondasi B
3. Beban batas total yang dapat diterima pondasi adalah:
Qult = qu′ . A′ = qu′ . (B′).(L′)

Q ult
4. Faktor keamanan daya dukung adalah : FS 
Q
Teori Prakash dan Saran (1971)
• Teori ini menganalisis kapasitas dukung batas beban eksentris dan vertical pada
pondasi menerus dengan menggunakan one side failure surface pada tanah.
• Beban batas per unit Panjang dari pondasi menerus :

• Nc(e), Nq(e), Nγ(e) = factor kapasitas dukung dengan beban eksentris


Dengan mempertimbangkan sudut geser
Untuk Pondasi persegi beban batas menjadi:

Fcs(e), Fqs(e), Fγs(e) = factor bentuk


Variasi Nq(e) dengan Ჶ

Variasi Nc(e) dengan Ჶ


Variasi Nγ(e) dengan Ჶ
Eksentrisitas 2 arah
My Mx
eB  dan e L 
Q ult Q ult
Pembebanan Dua Arah
• Jika resultan beban yang bekerja pada dasar fondasi adalah eksentris pada
arah B dan L, maka resultan harus berada dalam wilayah “wajik” kern (lihat
gbr) karena tekanan kontaknya menjadi tegangan tekan sepanjang seluruh
dasar fondasi. Hal ini dapat terjadi jika :
Pembebanan Dua Arah

Persamaan :

• Jika persamaan di atas terpenuhi maka besaran q pada keempat sudut


pada sebuah fondasi berbentuk bujursangkara atau persegi adalah :
CONTOH
Fondasi rakit (lihat gambar) akan
mendukung 4 silo gandum yaitu struktur
yang berbentuk bulat untuk menyimpan
gandum. Setiap silo memiliki berat 29 MN
ketika kosong dan dapat menampung hingga
110 MN gandum. Berat fondasi rakit adalah
60 MN. Jika Silo diisi sendiri-sendiri, resultan
beban yang dibebankan atas fondasi tidak
perlu bekerja melalui pusat. Tentukan
berbagai kondisi pembebanan dan beban
eksentris yang memenuhi persyaratan. Jika
persyaratan tidak terpenuhi, tentukan lebar
fondasi minimum (B) yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan tersebut.
JAWABAN
1. Check eksentrisitas satu arah :
Eksentrisitas satu arah terbesar terjadi ketika dua silo
berdekatan terisi penuh dan dua silo lainnya kosong.

2. Check eksentrisitas dua arah :


Eksentrisitas dua arah terbesar terjadi ketika satu silo
kosong dan tiga yang lainnya terisi penuh.
JAWABAN
2. Check eksentrisitas dua arah :
Eksentrisitas dua arah terbesar terjadi ketika tiga silo kosong
dan satu yang lainnya terisi penuh.
JAWABAN
3. Kesimpulan:
Meski fondasi memenuhi syarat untuk eksentrisitas 1 arah
namun kriteria eksentrisitas dua arah tidak terpenuhi karena
resultan gaya berada di luar kern. Hal ini berarti sudut dari
fondasi yang berlawanan dengan beban silo akan terangkat
naik dan menyebabkan penurunan (tilting excessive). Oleh
karena itu perlu memperbesar B
• Keadaan sebuah pondasi yang mengalami beban batas maksimum (Q ult) dan sebuah
momen (M) seperti pada Gambar dibawah.
• Sedangkan pondasi yang mengalami pembebanan batas maksimum dan momen dua
arah (Mx dan My) seperti pada Gambar c.
• Ekivalen dari dua momen tersebut membentuk dua eksentrisitas
(x = eB = ex dan y = eL = ey) seperti pada Gambar d.
 

Analisis momen satu arah dan dua arah dari pondasi dangkal
• Jika beban eksentris dua arah (eB dan eL) maka lebar efektif pondasi (B′) ditentukan
sedemikian rupa sehingga resultan beban terletak di pusat berat luas efektifnya (A′)
dengan L′ adalah sisi terpanjang pada luas efektif tersebut.
Dengan :
My Mx
eB  dan e L 
Q ult Q ult
• Beban total maksimum (Qult) seperti halnya pada pondasi eksentrisitas satu arah :

Qult = qu′ . A′ = qu′ . (B′).(L′)

• Sedangkan luas, panjang dan lebar efektif (A′, L′ dan B′) ditentukan dengan
menggunakan batasan-batasan sebagai berikut:
Beberapa Kasus Eksentrisitas 2 arah pada Pondasi Telapak

KASUS 1
el /L ≥ 1/6 dan eb /B ≥ 1/6

Dimana:

Lebarefektif (L’) adalah yang


paling besarantara B’ dan L’
KASUS 2
𝑒𝐿 𝑒𝐵 1
<0.5 𝑑𝑎𝑛 0 < <
𝐿 𝐵 6

Luas Effektif:

L1 dan L2 ditentukandarigrafik
Lebarefektif:

Lebarfektif
KASUS 3

Lebarefektif

Panjangefektif
L=L’
Harga B1dan B2dapatditentukandaritabel
KASUS 4

B2 dan L2 diperoleh dari grafik


LebardanPanjangefektif
Pengaruh eksentrisitas pada daya dukung

𝐴 ′ =𝐵′ 𝐿 ′
𝑒𝐿 𝑒𝐵 1
<0.5 𝑑𝑎𝑛 0 < <
𝐿 𝐵 6

Anda mungkin juga menyukai