Anda di halaman 1dari 23

ANALISA STRUKTUR 2

METODE UMUM UNTUK PENENTUAN


TANGGAPAN DEFORMASI
SEMESTER 5
DEFORMASI

 reaksi-reaksi balok dan kerangka kaku statis tertentu dapat


ditentukan dengan hukum-hukum statika saja.
 Sekali reaksi-reaksi suatu balok diketahui, variasi gaya geser
dan momen lentur di sepanjang balok dapat diperoleh dan
diplot dalam bentuk diagram gaya geser dan momen lentur .
 Demikian pula variasi gaya aksial, gaya geser dan momen
lentur ,di sepanjang tiap anggota kerangka kaku dapat
diperoleh dengan memperlakukan setiap anggotanya sebagai
benda-bebas
METODE BEBAN SATUAN

 Kemiringan di sembarang titik pada balok didefinisikan


sebagai fungsi garis singgung, atau sudut (dalam radian)
antara sumbu balok semula dengan garis singgung di titik
yang bersangkutan pada kurva elastis.
 Sudut ini boleh dianggap sebagai putaran garis singgung
(rotation of fargent) kurva elastis, atau putaran penampang-
tegak balok (rotation of cross section), asalkan garis singgung
tersebut selalu tegak.lurus pada penampang tegak yang
bersangkutan.
METODE BEBAN SATUAN

 Untuk menentukan kemiringan ϴc di sembarang titik C


pada balok dengan metode beban-satuan dengan: m
sama dengan momen lentur akibat momen-satuan di
C. Jika hasil yang di peroleh dari penggunaan
Persamaan bernilai positif, putaran garis singgung
yang bersangkutan searah dengan putaran momen-
satuan di C tersebut. Persamaan dapat diturunkan
dengan mengikuti pola penurunan Persamaan.
Perhatikan bahwa usaha kopel momen yang bekerja
seiring dengan suatu putaran sudut (angle of rotation)
sama dengan perkalian kopel momen dan sudut
putaran yang bersangkutan.
PENURUNAN RUMUS DASAR

 Masalahnya adalah mencari lendutan vertikal ∆C di titik


C pada balok sederhana AB dalam Gambar yang
ditunjukkan untuk memikul beban W1 , W2 , dan W3 •
 Himpunan beban ini menimbulkan gaya-gaya-dalam di
dalam balok - misalnya, gaya tekan F di sembarang se
rat seperti MN yang luas penampang tegaknya sama
dengan dA
 Serat ini, MN, berkurang panjangnya sebesar dL. Tentu
saja, beban-beban yang bekerja juga menghasilkan
lendutan di sepanjang balok, seperti ∆ 1 di W1 , ∆.2 di
W2 , dan ∆ 3 di W3.
 Usaha-luar total yang dikerjakan pada balok, jika beban
bekerja secara berangsur (gradually), ialah 1/2W1 ∆ 1 + 1/2
W2 ∆ 2 + 1/2 W3 ∆ 3
 Energi-dalam total yang tersimpan di dalam balok sarna
dengan ½∑ F dL.
 Dengan hukum kekekalan usaha atau energi, usaha -luar total
yang dikerjakan pada balok sarna dengan energi -dalam total
yang tersimpan di dalam balok, atau
METODE BEBAN-SATUAN - PENERAPAN
PADA LENDUTAN BALOK

Rumus- yang diterapkan untuk memperoleh lendutan balok


statis tertentu di sembarang titik akibat pembebanan , yang
bersangkutan
TENTUKAN, DENGAN METODE BEBAN-SATUAN,
LENDUTAN ∆.B DARI BALOK KANTILEVER PADA
GAMBAR
 PENYELESAIAN Tepatlah jika untuk soal ini, B dipilih
sebagai titik -pangkal dan x diukur ke arah kiri.
 Ekspresi untuk M dan m masing-masing adalah :._ Wx
dan -1,0 x, berlaku dari x = 0 hingga x = L.
TENTUKAN, DENGAN METODE BEBAN SATUAN ,
LENDUTAN ∆C DI TENGAH BENTANGAN DARI BALOK.
SEDERHANA AB PADA GAMBAR

 PENYELESAIAN Untuk soal ini , seluruh balok dapat


dibagi atas dua bagian AC dan BC. Apabila titik-pangkal
untuk x masing-masing dipilih di A dan B, ekspresi M
dan m untuk kedua belahan balok menjadi serupa.
TENTUKAN , DENGAN METODE BEBAN -
SATUAN,LENDUTAN ∆D (DALAM CENTIMETER)
DARI BALOK AB SEDERHANA

 PEMECAHAN Seluruh balok dibagi atas tiga


bagian : AC, CD, dan BD. Titik pangkal untuk
pengukuran x dan ekspresi untuk M dan m untuk
setiap bagian digelarkan pada tabel berikut
TENTUKAN, DENGAN METODE BEBAN -SATUAN ,
LENDUTAN 6N DARI BALOK SEDERHANA AB PADA
GAMBAR
METODE BEBAN-SATUAN - PENERAPAN PADA
KEMIRINGAN BALOK

 Kemiringan di sembarang titik pada balok didefmisikan sebagai


fungsi garis singgung,atau sudut (dalam radian) antara sumbu
balok semula dengan garis singgung di titik yang bersangkutan
pada kurva elastis. Sud ut ini boleh dianggap sebagai putaran
garis singgung (rotation of fargent) kurva elastis, atau putaran
penampang-tegak balok (rotation of cross section), asalkan garis
singgung tersebut selalu tegak.lurus pada penampang tegak yang
bersangkutan.
 Untuk menentukan kemiringan θc di sembarang titik C pada
balok dengan metode beban-satuan, Persamaan perlu
diselaraskan menjadi :
METODE BEBAN-SATUAN - PENERAPAN PADA
KEMIRINGAN BALOK

 dengan: m sama dengan momen lentur akibat


momen-satuan di C. Jika hasil yang diperoleh dari
penggunaan Persamaan bernilai positif, putaran garis
singgung yang bersangkutan searah dengan putaran
momen-satuan di C tersebut. Persamaan diatas dapat
diturunkan dengan mengikuti pola penurunan
Persamaan Perhatikan bahwa usaha kopel momen
yang bekerja seiring dengan suatu putaran sudut
(angle of rotation) sama dengan perkalian kopel
momen dan sudut putaran yang bersangkutan.
METODE BEBAN-SATUAN - PENERAPAN PADA
KEMIRINGAN BALOK

 Tentukan , dengan metode beban-satuan, kemiringan θB


dari balok kantilever pada Gambar
 PENYELESAIAN Jika x diukur dari titik B ke kiri, M dan m,
seperti terlihat pada Gambar , masing-masing ada1ah -Wx
dan - 1,0. Maka, dengan menggunakan Persamaan
 Tentukan , dengan metode beban -satuan, kemiringan θ
A atau θ B dari balok sederhana AB
 PENYELESAIAN Ekspresi untuk m akan lebih singkat jika x diukur
dari titik B ke kiri. Gunakan Persamaan
 Tentukan, dengan metode beban -satuan, kemiringan θA
dalam radian dari balok sederhana pada Gambar
 PENYELESAIAN Seluruh balok dibagi atas dua bagian AC
dan BC. Titik-pangkal untuk pengukuran x dan ekspresi
untuk M dan m pada setiap bagian digelarkan pada
tabel berikut
 Tentukan, dengan rnetode peban-satuan, kerniringan
θA atau θ B dari balok sederhana AB pada Gambar
 PENYELESAIAN Untuk menyelaraskan (momen-satuan
dikerjakan di A) dengan Gambar perlulah membagi
seluruh balok atas empat bagian sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai