Anda di halaman 1dari 13

Foundation Engineering 1 | Muhamad Nur Iriyanto | F 111 16 069

TUGAS 1
PONDASI DANGKAL

1. PENGERTIAN DAN FUNGSI PONDASI

 PENGERTIAN : Pondasi adalah bagian dari konstruksi yang terletak


paling bawah.

 FUNGSI : Meneruskan beban yang didukung oleh pondasi (berat


konstruksi) dan berat pondasi sendiri ke lapisan tanah / batuan yang ada di
bawahnya.

2. JENIS-JENIS PONDASI

A. PONDASI DANGKAL

1. Pondasi Telapak

2. Pondasi Batu Kali

3. Pondasi Rakit

4. Pondasi Cakar Ayam

5. Pondasi Sarang Laba-laba

B. PONDASI DALAM

1. Pondasi Tiang

C. PONDASI SUMURAN

3. DASAR PEMILIHAN PONDASI

3.1. Dasar

 Apakah cocok untuk kondisi lapangan

 Apakah pondasi yang dipilih bisa dilaksanakan secara ekonomis dan


sesuai jadwal kerja

3.2. Hal yang perlu dipertimbangkan

 Keadaan tanah pondasi

MUHAMAD NUR IRIYANTO | F 111 16 069


Foundation Engineering 1 | Muhamad Nur Iriyanto | F 111 16 069

 Batasan-batasan akibat konstruksi diatasnya

 (superstructure)

 Batasan-batasan sekelilingnya

 Waktu dan biaya pekerjaan

 Berdasarkan kondisi tanah pendukung (tanah keras), jenis pondasi yang


lazim dipakai adalah :

 Tanah pendukung 2-3 meter dibawah muka tanah, digunakan


pondasi telapak (spread foundation).

 Tanah pendukung sekitar 10 meter dibawah muka tanah, digunakan


pondasi tiang, atau pondasi telapak dengan perbaikan tanah

 Tanah pendukung sekitar 20 meter dibawah muka tanah, digunakan


pondasi tiang pancang. Bila penurunan diizinkan, dapat dipakai
pondasi tiang geser (friction pile ) atau pondasi telapak dengan
perbaikan tanah

 Tanah pendukung sekitar 30 meter dibawah muka tanah, digunakan


pondasi tiang baja, tiang beton yang dicor ditempat, atau pondasi
caisson.

 Tanah pendukung > 40 meter dibawah muka tanah, yang paling


cocok adalah tiang baja dan tiang beton yang dicor ditempat.

4. PERBEDAAN PONDASI DANGKAL DAN DALAM


1. Perletakanya

PONDASI DALAM
PONDASI DANGKAL

firm ground weak soil

bed rock bed rock

MUHAMAD NUR IRIYANTO | F 111 16 069


Foundation Engineering 1 | Muhamad Nur Iriyanto | F 111 16 069

2. Prinsip dalam mendukung beban

PONDASI DANGKAL PONDASI DALAM

5. PONDASI DANGKAL
a. Syarat Pondasi Dangkal

 Faktor aman terhadap keruntuhan daya dukung tanah terhadap beban


yang bekerja harus dipenuhi, umumnya digunakan faktor aman > 3

 Penurunan tidak berlebihan (tergantung beberapa tinjauan).

 Semula dianggap pondasi dangkal bila Df < B. Investigasi selanjutnya


mengusulkan Df = (3-4) x B . B = lebar pondasi.

b. Kelebihan/keuntungan

 Biaya (ekonomis)

 Pelaksanaan Konstruksi Mudah

 Material (umumnya beton)

 Laboratorium (tidak memerlukan pertimbangan khusus)

MUHAMAD NUR IRIYANTO | F 111 16 069


Foundation Engineering 1 | Muhamad Nur Iriyanto | F 111 16 069

6. TIPE-TIPE KERUNTUHAN PONDASI


a. Menurut Vesic (1963)

 Keruntuhan geser Umum ( a ).

 Keruntuhan geser local ( b ).

 Keruntuhan Pons ( c ).

7. DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL

a) TEORI TERZAGHI

b) TEORI MEYERHOFF

c) TEORI VESIC

d) TEORI HANSEN

8. TEORI DAYA DUKUNG TERZAGHI

Terzaghi menyatakan kapasitas dukung batas untuk pola keruntuhan geser


umum :

qu = cNc + qNq + ½𝛾BN𝛾 pondasi jalur

qu = 1.3cNc + qNq + 0.4𝛾 BN𝛾 pondasi square

qu = 1.3cNc + qNq + 0.3𝛾 BN𝛾 pondasi lingkaran

MUHAMAD NUR IRIYANTO | F 111 16 069


Foundation Engineering 1 | Muhamad Nur Iriyanto | F 111 16 069

qu = cNc (1 + 0,3B/L) + qNq + 0,5𝛾N𝛾 (1 - 0,2B/L) pondasi persegi

dengan c = kohesi

𝛾 = berat isi tanah

B = lebar atau diameter pondasi

q = 𝛾 Df

Nc,Nq, Ng = faktor kapasitas dukung (tak berdimensi) sebagai fungsi sudut


gesek (friksi) .
CATATAN: RUMUS_RUMUS TERSEBUT DIGUNAKAN PADA KONDISI TIDAK ADA MUKA AIR TANAH

Nilai Nc, Nq dan Nγ dapat ditentukan dengan grafik atau dihitung


menggunakan rumus :

 
 e 2(3 / 4 / 2) tan 
N c  cot    1
 2 cos 2      
  
 4 2  

e 2(3 / 4 / 2) tan


Nq 
  
2 cos 2   
 4 2

1  K p 
N    1 tan 
2  cos  
2

Untuk pola keruntuhan lokal, Terzaghi mengusulkan :

qu = 2/3cN’c + qN’q + ½ 𝛾 BN’ 𝛾  pondasi jalur

qu = 0.867cN’c + qN’q + 0.4 𝛾 BN’ 𝛾  pondasi square

qu = 0.867cN’c + qN’q + 0.3 𝛾 BN’ 𝛾  pondasi lingkaran

Dengan : N’c ,N’q, N’g adalah faktor daya dukung modified, dapat dihitung
dengan menggunakan rumus untuk Nc,Nq, Ng (mengganti  dengan ’ = tan-
1
(2/3 tan ).

MUHAMAD NUR IRIYANTO | F 111 16 069


Foundation Engineering 1 | Muhamad Nur Iriyanto | F 111 16 069

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH

d1
M.A.T C
Df Ф
d2

 Bila MAT pada 0 < D1 < Df, maka faktor q menjadi :

q = beban efektif =D1 𝛾 + D2(𝛾 sat – 𝛾 w)

g pada term terakhir dalam rumus, diganti dengan

𝛾’ = 𝛾 sat – 𝛾 w

dimana , 𝛾 sat = berat isi tanah jenuh

𝛾 w = berat isi air

Df
Ф

B d
M.A.T

 Bila MAT pada 0 < d < B

Faktor q = 𝛾 Df

Faktor 𝛾 dalam term terakhir dari persamaan kapasitas dukung harus


diganti dengan:

MUHAMAD NUR IRIYANTO | F 111 16 069


Foundation Engineering 1 | Muhamad Nur Iriyanto | F 111 16 069

   '
d
   '
B


1
 .d   ' B  d 
B

C
d
Df Ф

M.A.T
B

 Bila MAT pada dasar pondasi, d = Df , maka nilai

q = . Df

dan nilai  pada bagian ketiga dari rumus diganti dengan ’

9. TEORI DAYA DUKUNG MEYERHOF

Meyerhof mengajukan rumus umum yang dapat digunakan untuk semua


bentuk :

qu=cNcFcsFcdFci + qNqFqsFqdFqi +1/2 gBNgFgsFgdFgi

Dengan c = kohesi

• q = tegangan efektif pada level dasar pondasi

• g = berat isi tanah

• B = lebar pondasi

• Fcs, Fqs , Fgs = faktor bentuk

• Fcd, Fqd , Fgd = faktor kedalaman

• Fci, Fqi , Fgi = faktor inklinasi beban

• Nc, Nq , Ng = faktor daya dukung

MUHAMAD NUR IRIYANTO | F 111 16 069


Foundation Engineering 1 | Muhamad Nur Iriyanto | F 111 16 069

10. FAKTOR KEAMANAN, Fs

Rumus sebelumnya, qizin = qu / FS ( beban ultimit kotor )

Biasanya lebih bermanfaat menyatakan faktor keamanan sbb:

Pertambahan tegangan netto = kapasitas dukung batas netto/FS

Kapasitas dukung batas netto :

qnet(u) = qu – q

Pertambahan tegangan netto = tegangan akibat bangunan

qnet(izin) = (qu – q) / FS  FS umumnya diambil > 3

Bentuk lain faktor keamanan :

• Faktor keamanan terhadap keruntuhan geser (shear failure),


FSshear.

• Umumnya nilai FSshear =1.4 – 1.6 diperlukan untuk mencapai


FS=3-4 terhadap qu.

• Kohesi dan sudut gesek yang dikerahkan :

cd = c / FSshear

fd = tan-1(tanf /FSshear )

• Untuk rumus Terzaghi

Qizin = cdNc + qNq + ½ 𝜸 BN 𝛾

dimana Nc,Nq, Ng = faktor kapasitas dukung untuk sudut geser fd

• Kapasitas dukung izin netto

qnet(izin) = qizin – q = cdNc + q(Nq-1) + ½ 𝛾 BN 𝛾

11. PENURUNAN PONDASI DANGKAL

Jenis Penurunan Pondasi :


a. Penurunan segera
b. Penurunan konsolidasi

MUHAMAD NUR IRIYANTO | F 111 16 069


Foundation Engineering 1 | Muhamad Nur Iriyanto | F 111 16 069

A. PENURUNAN SEGERA
Penurunan segera (immediate, or elastic settlement ) akibat deformasi
elastik tanah tanpa perubahan “ w ”.

s = Poisson ratio
Df Es = modulus Young

qo

H Penurunan pondasi kaku

Tanah Penurunan pondasi fleksibel

Batuan

Pondasi fleksibel sempurna,


Df=0, H = 
Secara teoritis ( Harr, 1966), penurunan :
Pada sudut pondasi
Bq

Se  0 1   s
Es
2 

2

Pada pusat pondasi
Bq

Se  0 1   s 
Es
2

Penurunan rata-rata
Bq

S e  0 1  s  av
Es
2

Dengan : qo adalah tekanan netto/tekanan akibat beban didasar


pondasi
 dan s ditentukan dengan persamaan atau grafik
m = B/L
B = lebar pondasi, L = panjang pondasi

1   1  m 2  m   1  m 2  1 
  ln  m ln  
   1  m 2  m   1  m 2  1 
 

MUHAMAD NUR IRIYANTO | F 111 16 069


Foundation Engineering 1 | Muhamad Nur Iriyanto | F 111 16 069

2.5

av

 , av ,  r
2
r
1.5
untuk pondasi lingkaran
1
=1; av=0.85 ; r = 0.88
0.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

L/B

Pondasi Kaku
Bq
S e  0 1  s  r
Es
2
 
Penurunan Segera pada Lempung Jenuh

Untuk pondasi fleksibel diatas lempung (s=0.5) , Janbu, Bjerrum &


Kjaernsli (1956) mengusulkan
Se = A1.A2.qo.B / Es

Grafik untuk menentukan A1 dan A2

1
A2

0.9

0.8
0 5 10 15 20
Df / B

MUHAMAD NUR IRIYANTO | F 111 16 069


Foundation Engineering 1 | Muhamad Nur Iriyanto | F 111 16 069

1.5

A1
1

0.5

0
0.1 1 10 100 1000
H/B

Penurunan segera pada tanah berpasir


Berdasarkan faktor pengaruh regangan yang diajukan oleh Schmertmann
& Hartman (1978),

 
z2
I
Se  C1C2 q  q  z z
0 Es

Iz = faktor pengaruh regangan


C1 = faktor koreksi kedalaman pondasi  1  0.5 q / q  q  
C2 = faktor koreksi untuk memperhitungkan creep dalam tanah = 1+0.2
log (waktu dalam tahun / 0.1 )
q = tegangan pada level pondasi
q = g.Df

Modulus Young perlu diestimasi untuk setiap lapisan (berdasarkan hasil


test SPT atau CPT) sampai kedalaman z2 (lihat gambar di bawah ini).
Hitung penurunan masing-masing lapisan, dan jumlahkan = Se.

MUHAMAD NUR IRIYANTO | F 111 16 069


Foundation Engineering 1 | Muhamad Nur Iriyanto | F 111 16 069

Df

Iz Ez
z
Z1
z

Z2 z

z

Untuk pondasi bujur sangkar dan lingkaran :

Iz = 0,1 pada z = 0
Iz = 0,5 pada z = z1 = 0,5B
Iz = 0 pada z = z2 = 2B

Untuk pondasi persegi dengan L/B > 10 :


Iz = 0,2 pada z = 0
Iz = 0,5 pada z = z1 = B
Iz = 0 pada z = z2 = 4B
Untuk pondasi dimana L/B antara 1 – 10, Iz diinterpolasi .

MUHAMAD NUR IRIYANTO | F 111 16 069


Foundation Engineering 1 | Muhamad Nur Iriyanto | F 111 16 069

B. PENURUNAN KONSOLIDASI

Df

p

pz

H Lempung

Z
Untuk lempung Normally Consolidated, NC

Cc.H  po  p 
 
Sc  log av

1 eo  po 

Untuk lempung Over Consolidated, OC

Cc.H  po  p 
Sc  log av  bila pc > po+Dpav

1 eo  po
 

Cs.H  p  Cc.H  po  p 
   
Sc  log  
c log av
 Bila po < pc <
1 eo  po  1 eo  po 
po + Dpav

MUHAMAD NUR IRIYANTO | F 111 16 069

Anda mungkin juga menyukai