TUGAS 1
MACAM – MACAM
PONDASI DANGKAL DAN PONDASI DALAM
Saat ini masih sulit bagi kita untuk mendefinisikan pondasi dangkal, karena sangat
tergantung dari masing-masing ahli tanahyang menginterpretasikan. Sebagai contoh
Tarzaghi mendefinisikan pondasi dangkal sebagai berikut:
Apabila kedalam fondasi lebih kecil atau sama dengan lebar fondasi, maka
fondasi tersebut bisa dikatakan sebagai fondasi dangkal.
Anggapan bahwa penyebaran tegangan pada struktur pondasi ke tanah
dibawahnya berupa lapisan penyangga (bearing stratum) lebih kecil atau sama dengan
lebar pondasi.
3. PONDASI FOOTPLATE
Bentuk pondasi foot plat pada kedua tepinya menonjol ke luar dari bidang tembok
karena kedua sisinya mungkin akan melentur disebabkan oleh tekanan tanah. Agar
tidak melebar dan turun, maka pada kaki pondasi diberi tulangan yang diletakkan
tepatnya di daerah tarik bagian bawah yang disebut dengan tulangan pokok.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PONDASI FOOTPLATE
Kelebihan : Lebih kuat untuk bangunan bertingkat , tahan pada getaran gempa
Kekurangan : Pengerjaan lama karena harus ada perakitan pada besi foot plat itu
, pondasi harus dalam mengakibatkan cost lebih banyak
4. PONDASI PLAT MENERUS
Pondasi rakit biasanya juga dipakai untuk ruang-ruang bawah tanah (basement) yang
dalam, baik untuk menyebarkan beban kolom menjadi distribusi tekanan yang lebih
seragam dan untuk memberikan lantai buat ruang bawah-tanah. Keuntungan khusus
untuk ruang bawah-tanah yang berada pada atau di bawah MAT (Muka Air Tanah)
ialah karena merupakan penyekat air.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PONDASI PLAT RAKIT
Kelebihan : Biaya yang lebih ekonomis, galian tanah lebih sedikit karena
hanya berada di titik yang terdapat kolom strukturnya
Kekurangan :
Curah hujan yang begitu tinggi merupakan kendala yang paling utama karena
menyangkut kinerja di lapangan seperti kondisi tempat KSLL menjadi becek yang
mengakibatkan mobilitas kerja terhambat, tanah dan pasir yang merupakan bagian
dari struktur KSLL menjadi lunak dan sulit untuk dipadatkan sehingga uji
kepadatannya membutuhkan waktu pengeringan.
Bukan hanya itu, pondasi cakar ayam jua diaplikasikan dalam pembangunan
jalan layang, jembatan besar, hingga landasan. Tentu saja dengan struktur dan
kekuatan yang berbeda, atau dengan kata lain besar kecilnya pondasi disesuaikan
dengan tujuan pembangunannya.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan :
1. Bisa dibangun diatas tanah yang kurang kokoh
2. Tidak butuh system drainase
3. Cocok digunakan di beberapa wilayah di Indonesia
4. Bangunan menjadi lebih kokoh
Kekurangan :
1. Biaya pengerjaan lebih mahal
2. Tidak cocok untuk bangunan kecil
3. Proses pembuatan cukup rumit
8. PONDASI DANGKAL
Tiang pancang akan menjadi tumpuan beban utama dari bangunan dan akan
disalurkan ke dalam tanah dalam jumlah yang seimbang.
Pondasi tiang pancang beton bisa dibangun secara vertikal dan horizontal
sehingga akan mampu untuk menahan beban konstruksi secara lebih merata.
Pondasi ini juga digunakan sebagai penahan gaya desakan ke atas yang
disebabkan oleh pergeseran tanah yang tidak stabil.
Pondasi tiang pancang memanfaatkan endapan yang tidak berkohesi bebas
lepas dan bisa digunakan sebagai alat bantu kontrol penurunan tanah.
Selain itu juga pondasi tiang pancang akan berguna dalam memampatkan dan
membuat kaku struktur tanah agar getaran yang masuk ke dalam bangunan bisa
menjadi berkurang secara drastis dan meningkatkan keamanan secara
struktural.
Apabila konstruksi bangunan dilakukan pada area lepas pantai maka pondasi
tiang pancang akan meneruskan beban bangunan yang berada di atas
permukaan air menjadi terbagi secara merata ke dalam tanah dan air. Struktur
yang dibangun diatasnya bisa menjadi stabil dan tidak akan banyak terpengaruh
oleh air yang berada di dalam tanah.
Kelebihan :
Kekurangan :
Tiang pancang kayu terbuat dari batang pohon yang cabang-cabangnya telah di
potong dengan hati-hati biasanya diberi bahan pengawet dan di dorong dengan
ujungnya yang kecil sebagai bagian yang runcing. Pemakaian tiang pancang kayu ini
adalah cara tertua dalam penggunaan tiang pancang sebagai pondasi, tiang pancang
kayu akan tahan lama dan tidak mudah busuk apabila tiang kayu tersebut dalam
keadaan selalu terendam penuh di bawah permukaan air tanah.
Tiang pancang kayu harus seluruhnya keras (sound) dan bebas dari kerusakan, mata
kayu, bagian yang tidak keras atau akibat serangan serangga.
Tiang pancang kayu yang menggunakan kayu lunak memerlukan pengawetan, yang
harus dilaksanakan sesuai dengan AASHTO M133 – 86 dengan menggunakan instalasi
peresapan bertekanan. Bilamana instalasi semacam ini tidak tersedia, maka dilakukan
pengawetan dengan tangki terbuka secara panas dan dingin. Beberapa kayu keras dapat
digunakan tanpa pengawetan, tetapi pada umumnya, kebutuhan untuk mengawetkan
kayu keras tergantung pada jenis kayu dan beratnya kondisi pelayanan.
Kelebihan :
1. Tiang pancang relatif ringan sehingga mudah dalam pengangkutan
2. Kekuatan tariknya besar sehingga pada waktu di angkat untuk pemancangan
tidak menimbulkan kesulitan seperti pada tiang pancang beton precast
3. Mudah untuk pemotongannya apabila tiang kayu tidak dapat masuk lagi ke
dalam tanah
4. Tiang pancang kayu lebih cocok untuk friction pile dari pada end bearing pile
karena tekanannya relatif kecil
Kekurangan :
1. Karena tiang pancang ini harus selalu terletak di bawah muka air tanah yang
terendah agar dapat tahan lama, maka kalau air tanah yang terendah itu letaknya
sangat dalam, hal ini akan menambah biaya untuk penggalian
2. Tiang pancang yang di buat dari kayu mempunyai umur yang relatif kecil jika
dibandingkan dengan tiang pancang dari beton atau baja, terutama di daerah
yang muka air tanahnya sering naik turun
3. Pada waktu pemancangan pada tanah yang berbatu (gravel) ujung tiang
pancang kayu dapat berbentuk berupa sapu atau dapat pula ujung tiang tersebut
merenyuk, apabila tiang kayu tersebut kurang lurus maka pada waktu
dipancangkan akan menyebabkan penyimpangan terhadap arah yang telah di
tentukan.
4. Tiang pancang kayu tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif dan jamur
yang menyebabkan kebusukan.
Beton mempunyai sifat sanggup mendukung tegangan tekan dan boleh di kata
tidak sanggup sama sekali mendukung tegangan tarik, huigga pada beton yang
menerima tegangan tarik harus diberi tulangan yang dapat mendukung tegangan tarik
yang timbul, dan tegangan tekan diterima oleh beton. Dengan pengetahuan ini, maka
dapat dibuat bennacam-macam konstruksi dari beton bertulang.
Kelebihan :
Kekurangan :
1. Beton bertulang memerlukan bekisting untuk menahan beton agar tetap
di tempatnya sampai beton tersebut mengeras;
2. Beton bertulang memiliki kekuatan per satuan berat yang rendah
sehingga mengakibatkan beton bertulang menjadi berat.
3. Dalam pengerjaan adonan beton bertulang membutuhkan acuan
(cetakan) dan perancah (tiang acuan) selama pekerjaan berlangsung.
4. Beton bertulang memiliki kekuatan per satuan volume yang rendah
sehingga mengakibatkan beton akan berukuran relatif besar.
5. Sifat-sifat yang dihasilkan dari produksi beton bertulang sangat
bervariasi karena bervariasinya proporsi campuran dan pengadukannya.
6. Proses pembuatan adonan, penuangan dan perawatan beton bertulang
tidak bisa ditangani seteliti seperti yang dilakukan pada proses produksi
material lain seperti baja dan kayu lapis.
4. TIANG PROFIL BAJA
Kekurangan :
Bisa berkarat.
Lemah terhadap gaya tekan.
Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile
Tidak kokoh
Tidak tahan api
Strauss pile adalah pekerjaan pondasi dengan cara tanah di bor secara manual (
penggerak mata bor nya adalah tenaga manusia) hingga kedalaman tertentu lalu
dimasukkan besi tulangan yang telah diinstall kemudian dituangkan adukan cor hingga
penuh.
Pondasi strauss pile termasuk kategori pondasi dalam yang masih sejenis
dengan pondasi bor pile namun kapasitas diameter dan kedalaman pengeboran terbatas
karena tenaga penggerak mata bor nya adalah tenaga manual.
Cara kerja pemasangan pondasi ini adalah dengan mengebor tanah berdiameter sesuai
perhitungan struktur diameter pondasi. Setelah itu digunakan cassing dari pipa yang di
cor sambil diangkat cassing-nya. Cassing digunakan pada tanah lembek dan berair. Jika
tanah keras dan tidak berair, pondasi dapat langsung di cor tanpa cassing.
Kedalaman pondasi ini dapat mencapai 20 meter dengan mengunakan besi tulangan
sepanjang dalamnya pondasi. Biasanya ukuran pondasi yang sering dipakai adalah
diameter 20 cm, 30 cm, dan 40 cm, sesuai dengan hasil dari kontur tanahnya. Seperti
layaknya pondasi tiang, maka pondasi strauss ini ditumpu pada dudukan beton (pile
cap). Fungsi dudukan beton adalah mengikatkan tulangan pondasi pada kolom dan
sloof. Selain itu fungsinya adalah untuk transfer tekanan beban di atasnya.
Untuk pondasi bored pile, system kerjanya hampir sama dengan pondasi strauss pile.
Perbedaannya hanya terletak pada peralatan bor, peralatan cor, dan system cassing
yang menggunakan teknologi lebih modern. Pondasi ini digunakan untuk jenis pondasi
dalam dan di atas 2 lantai.
Kelebihan :
1. Harga terjangkau
2. Pengerjaan pondasi singkat
3. Retakan tanah lebih minim
4. Hasil pondasi lebih kokoh
Kekurangan :
1. Pengukuran dimensi tidak menentu
2. Tenaga manual kebanyakan terbatas
5. PONDASI CAISSON
Pondasi sumuran adalah pondasi tiang yang berupa lubang, dimana diameter lubang
ini cukup besar dengan variasi 250 cm, 300 cm, 350 cm, dan 400 cm, sehingga
memungkinkan untuk dimasuki orang. Pondasi sumuran umumnya terbuat dari beton
bertulang atau beton pracetak.
Konstruksi kaison dapat dibuat dari beton bertulang, baja atau kayu. Kaison dan
beton bertulang merupakan jenis yang paling banyak dipakai di lapangan, sedangkan
kaison dari baja biasanya dipakai bersama-sama dengan beton. Kaison dari kayu
dipakai pada masa lampau, sekarang sudah tidak dibuat lagi (Anderson, 1980). Pondasi
ini umumnya diisi pasir padat atau beton tumbuk, tujuannya sebagai pemberat serta
menambah kestabilan struktur, dan banyak digunakan untuk pondasi bangunan gedung
, pondasi jembatan, pemecah gelombang, serta bangunan-bangunan air.
a) Kelebihan : Tidak menimbulkan getaran seperti pada pekerjaan pondasi bored pile,
sehingga cocok untuk pekerjaan pada daerah yang padat penduduk, Dapat dibuat tiang
yang lurus dan panjang sesuai dengan diameter yang besar.
b) Kekurangan : Beton dari tubuh tiang pondasi sumuran yang berada dibawah air
kualitasnya akan lebih rendah daripada tiang pracetak.
DAFTAR PUSTAKA
Blog/Indonesia/pondasi-cakar-ayam
Ilmutekniksipil.com/teknik-pondasi/pondasi-tiang-pancang
Pengadaan.web.id.2020.https//:beton-bertulang.html
Setiyadi, Budi., (2013), Pondasi Dangkal untuk Teknik Sipil. Unika Soegijapranata,
Semarang