Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

ISSN: 2319-8753

Sayainternasional Jkami Sayainovatif Rcari di Silmu pengetahuan,

Erekayasa dan Tteknologi

(Organisasi Bersertifikat ISO 3297: 2007)

Jil. 2, Edisi 11, November 2013

STUDI PERBAIKAN TANAH MENGGUNAKAN

TEKNIK STONE COLUMN
Karun Mani1, Nigee.K2
Mahasiswa UG, Dept, Teknik Sipil, MACollege of Engineering, Ernakulam, Kerala, India 1
Mahasiswa PG, Mekanika & Hidraulik Terapan, NIT-K, Surathkal, Karnataka, India 2

Abstrak: Perbaikan tanah merupakan persyaratan penting dalam hari ini industri konstruksi sebagai reklamasi lahan menjadi semakin
populer. Teknik kolom batu adalah metode yang sangat efisien untuk meningkatkan parameter kekuatan tanah seperti daya dukung
dan mengurangi penurunan konsolidasi. Ini menawarkan alternatif yang jauh lebih ekonomis dan berkelanjutan untuk solusi tiang
pancang dan pondasi dalam. Perbaikan tanah bila diterapkan melalui teknik kolom batu membantu dalam solusi yang jauh lebih stabil
untuk konstruksi di tanah kohesif yang lemah. Makalah ini merupakan upaya untuk membahas secara deekor tentang teknik ini untuk
meningkatkan stabilitas tanah, termasuk fitur yang menonjol itu, parameter desain, utamafungsi dan kekurangannya.

Kata kunci: Vibrofloat, Reklamasi, Stabilisasi, Tanah

SAYA. SayaPENDAHULUAN

India memiliki garis pantai yang luas melebihi 6000kms. Dilihat dari perkembangan wilayah pesisir akhir-akhir ini,
sejumlah besar pelabuhan dan industri sedang dibangun. Selain itu, ketersediaan lahan untuk
pengembangan komersial, perumahan, industri dan transportasi, infrastruktur dll sangat langka terutama
di daerah perkotaan. Hal ini mengharuskan penggunaan lahan, yang memiliki strata yang lemah, di mana
para insinyur geoteknik ditantang oleh keberadaan tanah bermasalah yang berbeda dengan karakteristik
teknik yang bervariasi. Banyak dari daerah ini ditutupi dengan deposit lempung laut lunak yang tebal,
dengan kekuatan geser yang sangat rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Dari beberapa teknik yang
tersedia untuk memperbaiki lapisan yang lemah, kolom batu telah digunakan secara luas untuk beberapa
aplikasi. Desain kolom batu masih empiris, berdasarkan pengalaman masa lalu dan perlu uji coba lapangan
sebelum pelaksanaan [4].

Gbr. 1 Penampang kolom batu Gambar 2 Mekanisme perpindahan beban

Hak Cipta untuk IJIRSET www.ijirset.com 6451

 ISSN: 2319-8753

Sayainternasional Jkami Sayainovatif Rcari di Silmu pengetahuan,

Erekayasa dan Tteknologi

(Organisasi Bersertifikat ISO 3297: 2007)

Jil. 2, Edisi 11, November 2013

II. SayaMEMPENGARUHI FAKTOR
A. Tanah
Tanah bawah permukaan yang kekuatan gesernya berkisar antara 7 sampai 50 kPa atau tanah berpasir lepas termasuk berlanau atau
pasir lempung mewakili kelas tanah potensial yang membutuhkan perbaikan dengan kolom batu. Kondisi bawah permukaan dimana
kolom batu pada umumnya tidak cocok termasuk lempung dan lanau sensitif (sensitivitas > 4) yang kehilangan kekuatan ketika
digetarkan dan juga dimana lapisan bantalan yang sesuai untuk mengistirahatkan kaki kolom tidak tersedia di bawah lapisan yang
lemah.
B. Kedalaman perawatan
Kedalaman perlakuan dengan kolom batu untuk profil tanah tertentu harus ditentukan sedemikian rupa sehingga kolom batu
meluas melalui strata kompresibel paling signifikan yang berkontribusi pada penurunan pondasi. Kedalaman rata-rata kolom
batu yang dicapai di India mungkin sekitar 15m, meskipun dengan modifikasi peralatan, kedalaman yang lebih tinggi di atas 20
m sekarang menjadi tersebar luas.
C. Area perawatan
Kolom batu bekerja paling efektif bila digunakan untuk area stabilisasi massa tanah yang luas. Aplikasi mereka
dalam kelompok kecil di bawah pondasi bangunan terbatas dan tidak digunakan. Dengan demikian, area beban besar yang
menerapkan pembebanan seragam pada tanah pondasi, seperti di bawah tanggul, tangki, dan timbunan merupakan area
aplikasi utama.

AKU AKU AKU. PRINCIPLE

Stabilisasi tanah dengan memindahkan tanah secara radial, dengan bantuan vibrator dalam, mengisi ruang yang
dihasilkan dengan bahan granular dan memadatkan yang sama dengan vibrator disebut kolom vibrostone atau hanya kolom
batu. Dengan kata lain, kolom batu dibangun di mana di tanah lunak diperkuat dengan mengganti persentase tertentu dari
tanah dengan agregat. Kolom agregat akan bertindak sebagai saluran drainase untuk melepaskan kelebihan air pori yang ada
di lapisan tanah bawah. Tingkat perbaikan tanah lunak oleh kolom batu adalah karena densifikasi tanah lunak di sekitarnya
selama pemasangan kolom batu itu sendiri dan proses konsolidasi berikutnya yang terjadi di tanah lunak sebelum
pembebanan akhir tanah yang diperbaiki.

IV. SayaINSTALASI TTEKNIK

A. Metode Non Displacement

Proses pemasangan di mana tanah diambil selama pemboran disebut pemasangan tipe non-displacement.

1) Sistem Rammed Bosan: Kolom batu yang ditabrak bosan digunakan pada tanah kohesif. Dalam teknik ini, pipa selubung
digunakan untuk menghilangkan tanah kohesif yang melindungi sisi lubang, sehingga meminimalkan gangguan pada tanah
di sekitarnya. Batu-batu diletakkan ke dalam lubang dan ditabrak dengan diameter yang lebih besar saat pipa selubung
ditarik. Kolom-kolom ini mencapai kekuatannya dengan pengekangan lateral yang diberikan oleh tanah di sekitarnya. Oleh
karena itu sangat penting bahwa kekuatan geser tanah di sekitarnya tidak dikurangi dengan konstruksi kolom batu. Oleh
karena itu, teknik kolom batu dapat diadopsi di tanah liat dengan sensitivitas rendah. Kolom ini juga berfungsi sebagai jalur
drainase untuk mempercepat penurunan akibat pembebanan.

B. Metode Perpindahan
Jika tanah dipindahkan secara lateral saat membuat lubang karena penggerak tabung atau selubung, itu adalah jenis
pemboran perpindahan.

1) Metode Penggantian Vibro: Pada metode ini pembuatan lubang tanah dan pemadatan urugan urugan dalam lubang dilakukan
secara mekanis dengan menggunakan unit mekanik yang disebut vibrofloat. Kolom batu dapat dibangun menggunakan
vibrofloat baik dengan proses Basah, yang cocok untuk tanah lunak hingga keras dengan kondisi muka air yang tinggi di
mana stabilitas lubang bor diragukan, atau dengan proses kering yang cocok untuk tanah dengan kekuatan awal yang relatif
tinggi dengan muka air rendah, di mana lubang dapat berdiri sendiri setelah ekstraksi probe, seperti pengisian tak jenuh.

Hak Cipta untuk IJIRSET www.ijirset.com 6452

 ISSN: 2319-8753

Sayainternasional Jkami Sayainovatif Rcari di Silmu pengetahuan,

Erekayasa dan Tteknologi

(Organisasi Bersertifikat ISO 3297: 2007)

Jil. 2, Edisi 11, November 2013

Gbr. 3 Kolom batu bertabrakan dengan casing Gbr. 4 Metode penggantian vibro

V SayaINSTALASI PTATA CARA

Untuk membentuk titik pengganti vibro, vibrator dengan tabung pengikutnya ditempatkan di atas titik yang dipilih dengan
menggunakan rig pendukung (crane) yang sesuai. Setelah menghidupkan motor, vibrator diturunkan ke tanah. Ini secara bersamaan melepaskan
air dari jet bawah yang menghilangkan tanah lunak langsung di bawah hidung vibrofloat membentuk lubang. Operasi ini memungkinkan
penetrasi vibrofloat tanpa hambatan ke dalam tanah di bawah beratnya sendiri. Tidak ada peningkatan kepadatan tanah yang dicapai selama
operasi penetrasi probe ini. Ketika vibrofloat telah mencapai kedalaman yang diinginkan, suplai air ke pancaran bawah dikurangi dengan tepat
dan pancaran atas dipasang. Air cucian dari pancaran atas ini kembali ke permukaan tanah melalui anulus antara bagian luar saluran susulan dan
sisi kawah. Aliran ke atas ini mempertahankan saluran terbuka di sepanjang sisi vibrofloat yang memungkinkan material urugan didorong dari
permukaan untuk mencapai bagian bawah dan juga mencegah probe menempel. Aliran air pencuci annular dibuat dengan menaikkan
(meningkatkan) vibrofloat dua atau tiga kali untuk membersihkan tanah lunak yang lepas dari lubang. Ketika aliran air terus menerus kembali ke
permukaan, probe diangkat dengan gaya angkat yang sesuai, katakanlah 1,5 m dan timbunan kembali dituangkan ke dalam ruang melingkar
antara poker dan dinding samping lubang. Vibrator kemudian diturunkan kembali ke dalam lubang antara 0,70 hingga 0,80 m, sehingga
menghasilkan kolom batu sepanjang 0,7m. Getaran horizontal yang dihasilkan oleh poker mendorong batu secara lateral ke dalam tanah untuk
membentuk kolom dengan diameter yang diperbesar. Kombinasi pancaran air bawah dan atas juga dapat digunakan tergantung pada tanah.
Terlepas dari metode yang digunakan untuk membangun kolom batu, selimut yang diletakkan di atas kolom batu harus terdiri dari pasir bersih
sedang hingga kasar yang dipadatkan berlapis-lapis dengan kepadatan relatif 75 hingga 80 persen. Ketebalan minimum selimut pasir yang
dipadatkan harus 0,5 m. Selimut ini harus terkena atmosfer di pinggirannya untuk disipasi tekanan air pori. Di atas butiran Selimut ini harus
terkena atmosfer di pinggirannya untuk disipasi tekanan air pori. Di atas butiran Selimut ini harus terkena atmosfer di pinggirannya untuk disipasi
tekanan air pori. Di atas butiranselimut, tikar geotekstil diletakkan dan kemudian ditutup lagi dengan selimut granular di mana fondasi akan
istirahat. Hal ini untuk mendistribusikan beban yang datang pada kolom batu secara merata dan di sana dengan membuat daerah pembebanan
yang seragam.

Gbr. 5 Sistem umpan atas basah Gbr. 6 Sistem umpan bawah kering

A. Sistem Umpan Atas

Dalam Sistem Umpan Atas, poker ditarik sepenuhnya setelah penetrasi awal ke kedalaman desain.
Batu (berukuran 12-75mm) kemudian dimasukkan ke dalam lubang dalam volume terkontrol dari permukaan tanah yang memungkinkannya untuk

Hak Cipta untuk IJIRSET www.ijirset.com 6453

 ISSN: 2319-8753

Sayainternasional Jkami Sayainovatif Rcari di Silmu pengetahuan,

Erekayasa dan Tteknologi

(Organisasi Bersertifikat ISO 3297: 2007)

Jil. 2, Edisi 11, November 2013

jatuh di bawah gravitasi ke sisi bawah lubang. Kolom dipadatkan berlapis-lapis (batu dipaksa ke bawah dan ke luar)
melalui penetrasi dan penarikan poker yang berkelanjutan. Sistem Umpan Atas cocok jika lubang yang dibentuk oleh
poker akan tetap terbuka selama konstruksi kolom
B. Sistem Umpan Bawah
Kerikil dapat diumpankan dari hopper yang dipasang di rig melalui tabung pengiriman permanen di sepanjang sisi
poker, yang menekuk ke dalam dan memungkinkan batu keluar di ujung poker. Proses Pengumpanan Bawah ini membutuhkan tingkat batu
yang lebih kecil (2-45mm). Dengan tetap berada di tanah selama konstruksi kolom, poker membuat lubangnya sendiri dan karenanya cocok
untuk tanah dengan permukaan air yang tinggi atau kondisi pasir yang mengalir. Proses pengumpanan atas basah disebut penggantian
vibro dan proses pengumpanan atas/bawah kering disebut perpindahan vibro

VI. DESIG

Sementara kolom batu akan menyalurkan sebagian beban ke tanah oleh tegangan geser (sepanjang antarmuka kolom-tanah)
dan bantalan ujung (di dasar kolom), mekanisme transfer beban yang dominan (kecuali kolom sangat pendek) adalah penonjolan lateral
ke dalam tanah sekitarnya. Tegangan kolom yang relevan digambarkan pada Gambar. 3. Resistansi pasif dari tanah di sekitarnya
menentukan kinerja kolom di bawah beban. Umumnya penonjolan kolom paling besar akan terjadi di dekat bagian atas kolom di mana
tekanan lapisan penutup paling rendah.

A. Parameter Desain
1) Diameter Kolom Batu: Pemasangan kolom batu pada tanah kohesif lunak pada dasarnya merupakan proses kompensasi
sendiri yaitu semakin lunak tanah, semakin besar diameter kolom batu yang terbentuk. Karena perpindahan lateral
batu selama getaran / serudukan, diameter lubang yang diselesaikan selalu lebih besar dari diameter awal probe atau
casing tergantung pada jenis tanah, kekuatan geser yang tidak terdrainase, ukuran batu, karakteristik probe getar/
dorongan kuat-kuat yang digunakan dan metode konstruksi. Diameter biasanya bervariasi dari 800 hingga 1500 mm

2) Pola penataan: Kolom batu sebaiknya dipasang dalam pola segitiga sama sisi yang memberikan kemasan
terpadat meskipun pola persegi juga dapat digunakan. Tata letak pola yang khas ditunjukkan pada
Gambar. 7 dan Gambar. 8

3) Jarak: Desain kolom batu harus spesifik lokasi dan tidak ada pedoman yang tepat yang dapat diberikan
tentang jarak kolom maksimum dan minimum. Namun, jarak kolom dapat berkisar antara 2 hingga 3
tergantung pada kondisi lokasi, pola pembebanan, faktor kolom, teknik pemasangan, toleransi
penurunan, dll. Untuk proyek besar, sebaiknya dilakukan uji lapangan untuk menentukan yang paling
optimal. jarak kolom batu dengan mempertimbangkan daya dukung tanah yang diperlukan dan
penurunan pondasi yang diizinkan.

4) Rasio penggantian: Untuk mengukur jumlah tanah yang digantikan oleh batu, istilah rasio penggantian, aS digunakan.
AS = 0,907 (D/S)2
di mana konstanta 0,907 adalah fungsi dari pola yang digunakan, yang dalam hal ini adalah pola segitiga sama sisi
yang umum digunakan.

5) Faktor Konsentrasi Stres: Faktor konsentrasi tegangan, n, karena eksternal beban yang diterapkan , didefinisikan sebagai
rasio tegangan rata-rata di kolom batuS ,untuk stresG, di dalam tanah di dalam sel satuan,
n=S/G
Nilai dari n umumnya terletak antara 2,5 dan 5 di permukaan tanah

6) Stres: Dengan mengasumsikan keadaan tegangan triaksial pada kolom batu dan kolom serta tanah di sekitarnyapada
saat keruntuhan, tegangan vertikal ultimit 1, yang dapat diterima oleh kolom batu, dapat ditentukan daripersamaan
berikut:
σ1/3 = (1+dosaS) /(1-dosaS)
di mana
σ3 = tegangan pengekang lateral yang digerakkan oleh tanah di sekitarnya untuk menahan penonjolan kolom batu;
Hak Cipta untuk IJIRSET www.ijirset.com 6454
 ISSN: 2319-8753

Sayainternasional Jkami Sayainovatif Rcari di Silmu pengetahuan,

Erekayasa dan Tteknologi

(Organisasi Bersertifikat ISO 3297: 2007)

Jil. 2, Edisi 11, November 2013

φS = sudut gesekan dalam kolom batuσ1/3 = koefisien
tekanan tanah pasif kolom batu.

7) Penyelesaian: Penurunan konsolidasi tanah komposit (diperlakukan) S, diberikan oleh:

S = mvσGH

di mana

Mv = Koefisien perubahan volume Tegangan

σG = vertikal di sekitar tanah Ketebalan
H = tanah yang diolah

8) Agregat: Batu pecah atau kerikil yang secara kimiawi lembam, tanpa bahan organik, keras dll digunakan untuk
membangun kolom agregat. Batu bergradasi baik dari 75mm hingga 2mm dapat digunakan.

Gambar 7 Pola susunan segitiga Gambar 8 Pola susunan persegi

VII. FUNCTION DAN kamuSES

Kolom batu meningkatkan kekuatan geser tanah untuk meningkatkan daya dukung. Ini meningkatkan
kekakuan lapisan tanah untuk mengurangi penurunan. Ini memiliki kemampuan untuk membawa beban yang sangat tinggi karena kolom
bersifat daktail. Ini lebih ekonomis daripada menumpuk. Konsolidasi cepat dari lapisan tanah difasilitasi dalam kolom batu. Peningkatan segera
kekuatan geser dan sudut gesekan tanah yang dirawat terjadi. Tidak ada masa tunggu setelah instalasi tidak seperti PVD. Konstruksi tanggul
dapat dimulai segera setelah pemasangan. Saat dipasang dalam pola kisi yang seragam, 'menghomogenkanS' tanah variabelproperti, sehingga
mengurangi potensi penyelesaian diferensial.

VIII. DKEUNTUNGANNYA

Tanah liat sensitif tidak cukup mendapatkan kembali kekuatan geser. Oleh karena itu, perbaikan tanah dengan kolom batu
tidak dapat dicapai pada tanah liat dengan sensitivitas lebih besar dari 4. Kolom batu bila dipasang pada jarak kurang dari
3,66m dapat menyebabkan tekanan lateral yang tinggi dan perpindahan struktur yang berdekatan. Retakan parah dapat
dilihat pada struktur di dekat lokasi kolom batu karena getaran 30-50Hz. Pemasangan kolom batu secara extre- mely
lempung dan lanau kohesif hanya cocok jika fasilitas pramuat tersedia, terutama untuk konstruksi tangki penyimpanan.

IX. CKESIMPULAN

Bentuk kasar kolom batu yang terlihat selama pembangunan Taj Mahal telah banyak diimprovisasi dan
menjadi pilihan teknis yang layak untuk perbaikan tanah mengingat efektivitas biaya di masa lalu.Kesimpulan
utama yang didapat adalah sebagai berikut:

Hak Cipta untuk IJIRSET www.ijirset.com 6455

 ISSN: 2319-8753

Sayainternasional Jkami Sayainovatif Rcari di Silmu pengetahuan,

Erekayasa dan Tteknologi

(Organisasi Bersertifikat ISO 3297: 2007)

Jil. 2, Edisi 11, November 2013

-
Kolom batu meningkatkan daya dukung dan mengurangi penurunan lapisan tanah yang lemah
-
Karena konsolidasi yang cepat karena disipasi yang dipercepat dari tekanan air pori berlebih ke dalam jalur drainase yang
dibentuk oleh kolom batu, konstruksi dapat dimulai dengan cepat.
-
Penyelidikan lapisan tanah secara menyeluruh dari bor yang dilengkapi dengan uji penetrasi dan hasil uji insitu
lainnya harus dilakukan secara ketat sebelum merancang kolom batu.
-
Kolom batu saat dipasang pada jarak 4,87m atau lebih menghilangkan kerusakan yang disebabkan oleh getaran

REFERENSI

[1]A.Zahmatkesh dan AJChoobbasti, “Evaluasi penurunan lempung lunak yang diperkuat oleh kolom batu dengan mempertimbangkan pengaruh
pemadatan”,International Journal of Research and Review in Applied Sciences, Vol.3, pp.159-166, 2010
[2]A.McCabe, AC, “Perbaikan tanah menggunakan teknik kolom vibrostone”, Institut Insinyur Irlandia, Vol.2, hlm.1-12, 2007
[3]Z.Guetif, MG, “Peningkatan karakteristik tanah liat lunak karena pemasangan kolom batu”, Komputer dan Geoteknik, Vol.1, No.3, pp.104-111, 2007

[4]AP Ambily dan SR Gandhi, “Evaluasi Eksperimental dan Teoritis kolom batu di tanah liat lunak”, Konferensi Internasional air tanah
dalam Teknik Geologi, Vol.1, pp.201-206, 2004
[5]K.Bhushan, SDPatel, “Perbaikan Tanah dengan kolom batu dan biaya tambahan di lokasi tangki”, Prosiding: Konferensi Internasional Kelima tentang
Sejarah Kasus di Teknik Geoteknik, Vol.1, hal.1-8, 2004
[6] Hughes, JMO dan Withers, NJ, “Perkuatan tanah kohesif lunak dengan kolom batu”, Teknik Tanah, Vol. 7, No. 3, hal.42-49, 1974
[7] Marah, CP, “Interpretasi uji tanah in situ”, Geoteknik, Vol. 34, No.4, hlm. 449-489, 1984
[8]S.Narasimharao, M.Madhiyan, YVSN Prasad, “Pengaruh Luas Bantalan Terhadap Perilaku Kolom Batu”, Prosiding: Konferensi
Geoteknik India, Vol.1, hal.235 – 237, 1994
[9] Vesik, AS, “Perluasan Rongga di Massa Tanah Tak Terbatas”, ASCE, Vol. 98, No.3, hlm.265 –290, 1972
[10] Mitchel, JK dand Huber, TR, “pemaince dari Yayasan Kolom Batu”, Jurnal Teknik Geoteknik, Vol. 111, No. 2, hlm.145-152, 1985

[11] Mitra, S. dan Chatpadhyay, BC, “Batu Batasan Kolom dan Desains”, Prosiding: Konferensi Geoteknik India, Vol.1, hlm.201– 205, 1999

Hak Cipta untuk IJIRSET www.ijirset.com 6456