Anda di halaman 1dari 10

! !

"#)
1)
Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Untar
Email: jemyw@ft.untar.ac.id
2)
Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Untar
Email: fannywatii@ft.untar.ac.id

! " ! !
#$

Kata kunci: kekakuan, koefisien distribusi, faktor pemindah, momen primer, goyangan

! " # "
$ % &
% # " '

( %

$
Metode Cross ini awalnya diperkenalkan oleh Prof. Hardy Cross pada tahun 1930 yang merupakan
suatu metode dalam penyelesaian analisis struktural balok kontinu dan kerangka kaku statis tak
tentu. Pada hakekatnya metode ini merupakan suatu cara untuk menyelesaikan persaman.persamaan
serempak di dalam metode defleksi dengan pendekatan berturut.turut, dengan ketelitian cukup baik
dengan syarat iterasi yang dilakukan mimimal lima cycle/putaran (Chu, 1985: 262).

# $
Dalam metode Cross (distribusi moment) terdapat beberapa pengertian sebagai berikut:
% Faktor pemindah/koefisien induksi (c )
Suatu faktor pemindah terhadap perataan momen pada satu titik untuk mendapatkan momen
pada ujung titik lainnya.
. Faktor distribusi ( )
Perbandingan besaran momen yang terdistribusi pada batang.batang yang bertemu di satu titik

1
atau koefisien distribusi untuk besaran momen.momen yang diterima batang.batang yang
bertemu pada satu titik percabangan.
. Faktor kekakuan ( )
suatu faktor pengali yang didapat dari kekakuan balok untuk menentukan besarnya momen di
satu titik yang diperlukan untuk berputar sudut dititik tersebut sebesar satu radial.
. Momen primer ( )
Besaran momen pada ujung balok akibat beban luar dan akibat pergoyangan.

& $ $
&
1. Hitung momen primer setiap balok akibat beban merata maupun terpusat.
2. Hitung momen primer pada kolom akibat pergoyangan.
3. Hitung nilai kekakuan lentur (faktor kekakuan) setiap balok dan kolom.
4. Hitung koefisien distribusi balok dan kolom pada setiap titik kumpul dengan faktor pemindah
(carry over factor) untuk balok dan kolom.
5. Tahap I (akibat portal tidak bergoyang)
Buat tabel Cross dan lakukan distribusi momen akibat beban luar sehingga diperoleh momen.
momen ujung.
6. Tahap II. (akibat portal bergoyang)
Buat tabel Cross dan lakukan distribusi momen akibat pengaruh pergoyangan sehingga
diperoleh momen.momen ujung.
7. Dari tahap I dan II dicari besar reaksi pendelnya, kemudian kedua reaksi pendel ini dijumlahkan
dan disamakan dengan nol dan akan didapatkan suatu angka konstanta.
8. Momen akhir dari ujung.ujung balok dan kolom didapat dengan mengkombinasikan momen.
momen akibat tahap I dan II dengan memasukkan angka konstanta pada tahap II.
9. Dengan cara freebody kemudian dihitung besaran.besaran reaksi dan gaya.gaya dalam, terakhir
digambar bidang Momen. Lintang dan Normal.
10. Untuk menghentikan pendistribusian momen, paling sedikit sudah melakukan 5 putaran dalam
perataan momen dan momen yang didistribusikan sudah mencapai nilai yang kecil
dibandingkan dengan nilai awal dari momen itu sendiri.

&#
Untuk mendapatkan besaran % & ' (momen primer), Carry over factor (COF) dan
kekakuan balok (stiffness factor) akibat berbagai jenis beban pada balok dan kolom dengan
kekakuan yang tidak merata, maka perlu dicari terlebih dahulu besar putaran sudut yang terjadi.
Untuk mendapatkan rumus deformasi/putaran sudut akibat berbagai beban digunakan metode unit
load. Penurunan rumus tersebut sudah dibahas pada penulisan yang diajukan Wijaya. J (2013).

' '( () ! ') *(!+ , - ! , . ) /0 -(! ' )(,(! ( !(0 0 , ) * " * ' 0(!1
P
A B PL2 5PL2
2EI EI θA = θB =
24EI 96EI
1/2 L 1/2 L
L
Gambar 1. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban terpusat P ditengah bentang
2
q

A B
2EI EI 7qL3 9qL3
1/2 L 1/2 L θA = (+) θB = (.)
256EI 256 EI
L
Gambar 2. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban
MA
θA θB 3M A L MAL
A EI B θA = (.) θB = (+)
2EI 16 EI 8EI
1/2 L 1/2 L
L
Gambar 3. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban momen MA di titik A

θA θB B MB
A M BL 5M B L
2EI EI θA = (.) θB = (+)
1/2 L 1/2 L 8EI 16 EI

Gambar 4. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban momen MB di titik B

MA B 17 M A L 7M A L
A EI EI
θA 2EI θA = (+) θB = ( .)
θB 64 EI 64 EI
1/4L 1/2L 1/4L

Gambar 5. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban momen MA di titik A

θA MB
A θB
B 7M BL 17 M B L
EI 2EI EI θA = ( .) θB = ( +)
1/4L 1/2L 1/4L 64 EI 64 EI

Gambar 6. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban momen MB di titik B

q
7 qL3 7 qL3
θA = (+) θB = . (.)
EI 2EI EI 256 EI 256 EI
A 1/4 L 1/2L 1/4 L B
L
Gambar 7. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban merata q sepanjang bentang

3
1/2L P

EI 2EI EI 5 PL2 5 PL2


A 1/4 L 1/4 L B θA = (+) θB = . (.)
1/2L 128 EI 128 EI
L

Gambar 7. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban terpusat P ditengah bentang

&& 2 3
&&
P 10
MA MB FE M AB = − PL
A B 66
2EI C EI
1/2 L 1/2 L
7
L FE M BA = PL
66

Gambar 8. Struktur Jepit.jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban terpusat P
q
17 2
&&# FE M AB = − qL
A B 176
2EI EI
1/2 L 1/2 L
13 2
L FE M BA = qL
176

Gambar 9. Struktur Jepit.jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban merata q
P
MA MB
10
& & &. A B FE M AB = . PL
EI 2EI EI 96
1/4 L 1/2 L 1/4 L
L 10
FE M BA = PL
96

Gambar 10. Struktur Jepit.jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban terpusat P

7 2
& & 4. q FE M AB = . qL
MA MB 96
A EI B
2EI EI 7 2
1/4 L 1/2 L 1/4 L FE M BA = qL
96
L
Gambar 11. Struktur Jepit.jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban merata q

4
&&5 B ∆
112EIC
FE M A = .
MB 11L2
1/2 L EI
80EIC
FE M B = .
L 11L2

1/2 L 2EI
RAB = ∆/L
MA
A
:
Gambar 12. Struktur Kolom Jepit.jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI dengan pergoyangan sebesar ∆

4 )**+, * - 6 . -/, * -
6 $

80EI
A EI B Kekakuan balok AB adalah
2EI 11L
1/2 L 1/2 L
7 #35 7 #3& 48EI
Kekakuan balok BA adalah
11L

Gambar 13. Carry Over Factor untuk Struktur Jepit.jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI
68EI
A B Kekakuan balok AB adalah
EI 2EI EI 15L
1/4 L 1/2 L 1/4 L 68EI
7 83 8 7 83 8 ekakuan balok BA adalah
15L

Gambar 14. Carry Over Factor untuk Struktur Jepit.jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI

5 +

Analisis free body dilakukan untuk menghitung reaksi perletakan akibat beban luar dan momen
ujung pada setiap balok.
1. Nyatakan struktur dalam bentuk batang.batang yang bebas.
2. Hitung besarnya reaksi perletakan setiap ujung balok akibat beban luar dan momen ujung
yang telah diperoleh.
3. Jumlahkan semua hasil perhitungan langkah 2 untuk memperoleh besarnya reaksi perletakan
total.

5
4. Dengan data.data pada langkah 2, hitung momen maksimum yang terjadi pada setiap balok.
5. Gambar bidang momen, lintang dan normal.

9 $ $

q=60 kN/m . -
P =100 kN
C EI Akibat portal tidak bergoyang (titik D
2EI EI D
dipegang oleh pendel horisontal)
3m EI EI
; <) , )!' *()
48EI 68EI
3m 2EI Eca : Ecd = : = 0.7273 : 0.5667
2EI 11(6) 15(8)
Eca = 0.7273/1.294 = 0.5621 dan
A 2m 4m 2m B
Ecd = 0.5667/1.294 = 0.4379
68EI 48EI
Edc : Edb = : = 0.5667 : 0.7273
15(8) 11(6)
Edc = 0.4379 dan Edb = 0.5621

: , , ; !6
7 2 7 7 2
FEMCD = . qL = . (60)(8) 2 = . 280 kNm FEMDC = qL = +280kNm
96 96 96
Tabel 1. Perataan momen akibat beban luar

Titik A C D B

Batang AC CA CD DC DB BD

Koef. Dist 0 0.5621 0.4379 0.4379 0.5621 0

FEM 0 0 .280 +280 0 0

BALANCE 0 157.388 122.612 .122.612 .157.388 0

COF 104.9253 .50.4873 50.4873 .104.9253

BALANCE ...... ...... ...... ....... ....... ......

COF ..... ....... ...... ....... ....... ......

BALANCE 0 0.0300 0.0234 .0.0234 .0.0300 0

COF 0.02 .0.02

M. AKHIR 128.002 192.0031 .192.0031 192.0031 .192.0031 .128.002

6
192.0031 192.0031 128.002 + 192.0031
HA =
C D 6
H A = 53.3342 kN (→)
6m 6m 128.002 + 192.0031
HB =
6
A HA B HB
H B = 53.3342 kN (←)
128.002 128.002

Reaksi pendel di D
∑H=0
HA . HB + 100 . HDo = 0
53.3342 . 5.3342 + 100 . HDo = 0 HDo = 100 kN ( )

. -
Akibat portal bergoyang (pendel di titik D dilepas)
∆ C ∆

EI
C 2EI EI D MCA 112 EIC
3m EI 1000 X EI 1000 X 1/2 L EI M AC = (.)
11L2
L 80EIC
3m 2EI M CA = (.)
2EI 11L2
α(X) α(X) 1/2 L 2EI
A 2m 4m 2m B RAB = ∆/L
MAC
A
80EIC
M CA = 1000X =
11L2
112 EIC 112C 4950X
1000X (6) 2 .11 M AC = 2 =
EI = 11L 11(6) 2 C
80 C
4950 X M AC = 1400X
EI =
C

7
Tabel 2. Perataan momen akibat goyangan

Titik A C D B

Batang AC CA CD DC DB BD

Koef. Dist 0 0.5621 0.4379 0.4379 0.5621 0

FEM .1400X .1000X 0 0 .1000X .1400X

BALANCE 0 562.1X 437.9X 437.9X 562.1X 0

COF 374.7333X 180.3118X 180.3118X 374.7333X

BALANCE ...... ....... ....... ....... ...... .......

COF ...... ....... ....... ....... ...... .......

BALANCE 0 .0.1071X .0.0835X .0.0835X .0.1071X 0

COF .0.0714X .0.0714X

M. AKHIR .1082.5242X .523.7863X 523.7863X 523.7863X .523.7863X .1082.5242X

Reaksi pendel di D akibat goyangan


523.7863X 523.7863X 523.7863X + 1082.5242X
H A' =
C D 6
H A ' = 267.7184X (←)
6m 6m 523.7863X + 1082.5242X
H B' =
' , 6
A HA B HB
H B = 267.7184 X (←)
1082.5242X 1082.5242X

Reaksi pendel di D
∑H=0
HA' + HB' = HD' HD' = 535.4368X ( )
Syarat HDo + HD' = 0 .100 + 535.4368X = 0 X = 0.186763

8
Tabel 3. Momen total akhir

TITIK A C D B

BATANG AC CA CD DC DB BD

Akibat Portal
tak 128.002 192.0031 .192.0031 192.0031 .192.0031 .128.002
Bergoyang

Akibat Portal .1082.5242X .523.7863X 523.7863X 523.7863X .523.7863X .1082.5242X


bergoyang
.202.1755 .97.8239 97.8239 97.8239 .97.8239 .202.1755

Momen total
.74.1735 94.1792 .94.1792 289.827 .289.827 .330.1775
akhir

0) - '/ ! 0
x
94.1792 q =60 289.827 /;0
C D 1 94.1792 . 289.827
VC VD VC = (60)(8) +
VC VD 2 8
94.1792 289.827 VC = 215.544 kN
1 289.827 . 94.1792
VD = (60)(8) +
6m 6m 2 8
74.1735 VD = 264.456 kN
330.1775
A HA HB B
VA VB
8m

;/;
94.1792 . 74.1735 330.1775 + 289.827
HA = = 3.3343 kN ( ) HB = = 103.3341 kN ( )
6 6
VA = VC = 215.544 kN ( ) VB = VD = 264.456 kN ( )

"' " , /
289.827
215.544
94.1792 103.3341
94.1792 289.827 103.3341 264.456

264.456
292.9809
3.3343
74.1735 330.1775 215.544
M L N
9
1. Hasil perhitungan dengan metode Cross ini cukup akurat dengan syarat perhitungan perataan
momen harus dilakukan minimal lima kali dan diambil empat angka dibelakang desimal.
2. Dalam penyelesaian dengan metode Cross ini terlebih dahulu harus dicari besar faktor kekakuan,
momen primer (baik akibat beban luar yang bekerja maupun akibat pengaruh pergoyangan),
koefisien distribusi dan besaran carry over factor (koefisien induksi).
3. Untuk kondisi beban dan kekakuan yang lebih kompleks, bisa menggunakan bantuan program
matematika dalam mencari faktor kekakuan, besaran momen primer (baik akibat beban luar
yang bekerja maupun akibat pengaruh pergoyangan), koefisien distribusi dan besaran carry over
factor (koefisien induksi).
4 Hasil perhitungan di atas sudah dibuktikan kebenarannya dengan perhitungan program
komputer Grasp (Graphical Rapid Analysis of Structures Program).

' 0 ) !.; 6 =>> , ' , McGraw


Hill International Editions.

. / , ? // (1978), ( '
,London Chapman and Hall,.

;;) ; 6 =5& , Perhitungan dengan ' , penerbit buku teknik H. STAM.

; ; ; 6 =8 , Ilmu Gaya, Bangunan.bangunan Statis Tak Tertentu, Penerbit Djambatan.

@ " 6 =>5 , ) , Mc Graw Hill International Book


Company,.

@ + ! " ! 6#A & , Penggunaan Metode Cross Pada Balok dengan


Kekakuan Tidak Merata" Jurnal Kajian Teknologi Volume 9 Nomor 3, 167.178.

@ + ! " ! 6#A 4 , Penggunaan Metode Slope Deflection Pada Struktur


Statis Tak Tentu dengan Kekakuan yang Tidak Merata dalam Satu Balok" Jurnal Kajian
Teknologi Volume 10 Nomor 2, 93.100.

10

Anda mungkin juga menyukai