1 Pendahuluan
Metoda Consistent Deformation dapat dipakai pada struktur balok portal maupun
struktur rangka batang statis tak tentu, sedangkan metoda Persamaan Tiga Momen yang
hanya dapat dipakai untuk struktur balok dan portal statis tak tentu. Pada suatu struktur
balok dan portal, sambungan antara batang-batang pada struktur tersebut diasumsikan
sebagai sambungan kaku, dimana dalam sambungan kaku harus dipenuhi dua
persyaratan yaitu :
a). Keseimbangan: jumlah momen batang-batang yang bertemu pada sebuah titik
i =1
Ti = 0 ).
b). Kestabilan: rotasi batang-batang yang bertemu pada sebuah titik simpul yang
disambung secara kaku sama besar dan arahnya (θT1 = θT2 = …θT3)
Metoda Persamaan Tiga Momen, memakai momen-momen batang sebagai
variabel (bilangan yang tidak diketahui) dan pergoyangan (defleksi ∆) pada struktur-
struktur yang dapat bergoyang. Untuk menentukan apakah sebuah struktur dapat
bergoyang atau tidak, dapat dilihat dari teori sebagai berikut: suatu titik simpul
mempunyai dua kemungkinan arah pergerakan, yaitu vertikal dan horizontal. Perletakan
jepit dan perletakan sendi tidak dapat bergerak vertikal maupun horizontal, sedangkan
perletakan rol dapat bergerak hanya pada satu arah yaitu searah bidang perletakan.
Batang dibatasi oleh dua titik simpul, sehingga pergerakan titik simpul searah batang
sama. Dari konsep tersebut dapat dirumuskan : n = 2 j – (m + 2f + 2 h + r), dimana:
n = jumlah derajat kebebasan dalam pergoyangan.
j = “joint”, titik simpul termasuk perletakan
m = “member”, jumlah batang yang dibatasi oleh dua joint.
f = “fixed”, jumlah perletakan jepit.
h = “hinge”, jumlah perletakan sendi.
r = “rol”, jumlah perletakan rol.
Apabila n < 0, struktur tidak dapat bergoyang.
(1) Jumlah momen-momen batang yang bertemu pada satu titik simpul sama dengan
nol.
(2) Rotasi batang-batang yang bertemu pada satu titik sama, besar dan arahnya. Dan
kalau ada variabel ∆ perlu persamaan keseimbangan struktur.
(a)
i i’ j j’
L
• Batang dapat berotasi akibat perpindahan relatif ujung-ujung batang.
Perpindahan relatif antara ujung-ujung batang dapat digambarkan tegak lurus
sumbu batang dan arah rotasi digambarkan dari arah asli sumbu batang ke arah
sumbu batang setelah bergoyang.
i
j
θ ij
(b) ∆ ∆
θij = θji =
θji L
j’
L
C Σ MB = 0 MBA + MBC =0
A B
c). Permisalan garis elastis MBA = - MBC (sama besar,
berlawanan arah, MB )
Gambar 2 Penyelesaian dengan
persamaan tiga momen A jepit, ada MA
• Variabel yang ada : MA dan MB. Berarti ada dua buah variabel
• Permisalan garis elastis.
Salah satu batang dimisalkan dulu, misalnya batang AB melendut ke bawah
berarti rotasi BA berlawanan arah jarum jam. Maka batang yang lain mengikuti
dengan mengingat rotasi batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul
sama besar maupun arahnya.
• Menyusun persamaan :
Karena ada dua variable ( MA dan MB ) maka butuh dua persamaan.
- Dari persamaan keseimbangan momen, telah dipenuhi dari pemisalan arah
momen batang
- Dari persamaan rotasi batang-batang :
A jepit θAB = 0 (1)
Titik B θBA= θBC (2)
4m 1m Gambar pergoyangan
Batang AC, A sendi berarti C hanya
a). Portal statis tidak tertentu
bisa bisa berpindah tegak lurus sumbu
batang AC.
C C’ D D’
Misalkan C berpindah ke C’ sebesar ∆
kekanan. Batang CD tidak berubah
panjang, D juga bergerak kekanan
sebesar ∆ ke D’. untuk batang BD
A B MDE = 1,5 tm
Menyusun persamaan :
Karena ada 4 variabel (∆, MC, MDB, MDC) bentuk empat persamaan.
- Dari persamaan keseimbangan momen.
Σ MD = 0 MDB + MDC – MDE = 0 (1)
- Dari rotasi titik simpul
Titik C θCA = θCD (2)
Titik D θDB = θDC (3)
- Karena ada variabel ∆, maka perlu persamaan keseimbangan struktur (4)
Dari keempat persamaan yang disusun, variabel-variabel MC, MDB, MDC dan ∆ dapat
dihitung. Setelah momen-momen bahwa didapat, dengan perhitungan free body
diagram, bidang Momen (M), gaya Lintang (D), dan gaya Normal (N) dapat
digambarkan.
3 Rotasi Batang
Dengan metoda-metoda unit load atau moment area, kita dapat menghitung besar
dan arah rotasi batang sebagai berikut :
θij θji
ql 4
θij = θji =
j 24 EI
i EI
a) akibat beban merata
L
M ij L M ij L
Mij θij = ; θ ji =
3 EI 6 EI
j
i θij EI θji
L
Mij M ij L M ji L
θij = ; θ ji =
i θij θji 6 EI 3 EI
j
L
i j ∆
θ ij θij = θji =
L
θ ji ji
L
Contoh 1
1. P1 = 4t P2 = 1,5 t Suatu balok statis tidak tertentu diatas 3
q = 1 t/m’
tumpuan, A perletakan jepit B dan C
A 1,5 EI 2 EI C EI
B D
perletakan rol dengan ukuran dan
6m 6m 2m
pembebanan seperti tergambar. Hitung
a). Balok statis tidak tentu dengan
pembebanannya momen-momen batangnya dengan metoda
“Persamaan Tiga Momen” dan gambarkan
MA MB MC = 3 tm P = 1,5 t
q = 1 t/m’ P1 = 4t 2 bidang M, D dan N nya.
A 1,5 EI 2 EI C EI D Penyelesaian :
B
6m 6m 2m n = 2j – (m + 2f + 2h + 2)
b). Gambar permisalan momen-momen = 2 x 3 – (2 + 2 x 1 + 2 x 0 + 2)
batang
n = 0 tidak ada pergoyangannya.
θBC
θBA Permisalan Momen Batang
A B C D MCD = 1,5 x 2 = 3 tm
6m 6m 2m Titik C ΣMC = 0 MCB = MCD
c). Gambar permisalan garis elastis = MC = 3 tm
Titik B ΣMB = 0 MBA = MBC
M A .6 M B .6 1(6) 4
- - + =0 x 1,5 EI
3(1,5EI) 6(1,5EI) 24 (1,5 EI )
2 MA + MB = 9 (1)
M A .6 M B .6 1 ( 6) 3 M B .6 3x 6 4(6)²
- - + =+ + - x 1,5 EI
6 (1,5 EI) 3 (1,5EI) 24 (1,5 EI) 3 (2EI) 3 (2EI) 16 (2EI)
MA + 3,5 MB = 13,5 (2)
(1) – 2 x (2) - 6 MB = -18
MB = + 3 tm (arah benar)
(2) MA + 3,5 MB = 13,5 MA + 3,5 x 3 = 13,5
MB = 13,5 – 10,5 = + 3 tm (arah benar).
MA=3 tm P1 = 4t P2 = 1,5 t
q = 1t/m’ MB=3 tm MC=3 tm
D
A 3t 3t 2t 2t 1,5 t
B C
3t
2t 1,5t
+ + +
A - B - C D
2t
3t
3m 3m 3m 3m 2m
3 tm 3 tm 3 tm
- - -
A + B + C D
1,5 tm
3 tm
e). Bidang Momen (M)
Gambar 6 Gambar M, D, N
Contoh 2
P1 = 4t P2 = 3t
Suatu portal dengan ukuran dan
2m 2m 1m
MBA C
A B
Permisalan Momen Batang
MBD
MBC = 3 x 1 = 3 tm
MDB
MBA ; MBD ; MDB
D
Permisalan Garis Elastis
c). Gambar permisalan momen
batang θBA = θBD ( )
B Varibel yang ada :
C MBA, MBD, MDB dan ∆
A
θBA θBD
Persamaan :
1). Σ MB = 0 MBA – MBC – MBD = 0
D MBA = MBD + 3 (1)
d). Gambar permisalan garis 2). D jepit θDB = 0
elastis
M BD . L BD M DB . L BD ∆
+ + =0
6 EI BD 3EI BD L BD
M BD . 3 M DB . 3 ∆
6 EI
+
3 EI
+ =0
3
→ 3M BD + 6 M DB + 2 EI ∆ = 0 (2)
M BA . L BA P1L BA ² M BD . L BD M DB . L BD ∆
3). θBA = θBD - + = + -
3 EI BA 16 EI BA 3 EI BD 6 EI BD L BD
M BA 4(4)² M BD . ³ M BD . 6 ∆
- + = + -
3(2EI) 16 (2EI) 3 EI 6 EI 3
4 MBA + 6 MBD + 3MDB – 2 EI∆ = 0 (3)
4t 3t
MBC = 3 tm
B A rol HA = 0
A C
MBA ΣH=0 HA + HD = 0 HD = 0
MBD Batang BD : Σ MB = 0
HD x 3 + MDB – MBD = 0
3m
MDB MBD = MDB (4)
D
HD = 0
MA
n = 2 j – (m + 2f + 2h + r)
EI = 2 x 2 – (1 + 2 x 1 + 2 x 0+ 1) = 0
A
B
Tidak ada goyangan
L=6m
Permisalan momen batang
c). Permisalan momen batang
MA MB = 0 (rol)
Variabel MA
Permisalan garis elastis θAB , θBA
θAB θBA
A
B
L=6m
d). Permisalan garis elastis
EI
MA = + (arah momen benar)
600
Balok Beton :
1
I = (40) 60 3 = 720.000 cm 4
12
E = 2 x 105 kg/cm2
EI = 2 x 105 x 720.000 kg cm2 = 144 x 109 kg cm2
EI = 14.400 t m2 (satuan disesuaikan L dalam meter).
14.400
MA = + = + 24 tm
600