Anda di halaman 1dari 20

Metode Balok Konjugasi TSD 3403 - Analisis Struktur

(Conjugate Beam Method) 2020


Metode Balok Konjugasi dikembangkan oleh
H. Muller-Breslau di tahun 1865.

Metode ini hampir sama dengan metode luas


Metode bidang momen yang telah dibahas pada
Balok Konjugasi pertemuan sebelumnya. Perbedaannya pada
metode luas momen memerlukan bantuan
secara grafis, sedangkan pada balok
konjugasi didasarkan pada prinsip-prinsip
statika.
Balok konjugasi merupakan balok fiktif:
 memiliki panjang sama dengan balok
nyatanya
 memiliki beban berupa diagram M/EI
yang diperoleh dari hasil analisis balok
nyatanya
 Didasarkan pada analogi antara hubungan
beban, gaya geser, dan momen lentur serta
hubungan M/EI, sudut rotasi, dan
lendutan
Hubungan tersebut dapat dilihat dari
persamaan berikut:
 
dQ  
d M 2
=q =q
dx dx
2

2
 
dθ M  
d y M
= =
dx EI dx
2
EI

Integrasi dari persamaan-persamaan tsb:


 

M=∫ [∫ qdx ] dx
 

Q=∫ qdx
M
 

M
[ ]
 

θ=∫ dx y=∫ ∫ dx dx
EI EI
 

M=∫ [∫ qdx ] dx
 

Q=∫ qdx
M
 

M
[ ]
 

θ=∫ dx y=δ=∫ ∫ dx dx
EI EI
Persamaan di atas menunjukkan:
Gaya geser ( Q ) berkorelasi dengan sudut
 

putar ( θ )
 

Momen lentur ( M )
 
berkorelasi dengan
lendutan ( 𝑦 )
 

 
M
Beban ( q ) berkorelasi dengan diagram
 
() EI
TEOREMA 1:
 Sudut rotasi di suatu titik dari balok nyata
secara numerik sama dengan gaya geser di
titik tersebut pada balok konjugasi
Teorema
Balok Konjugasi TEOREMA 2:
 Lendutan di suatu titik dari balok nyata
secara numerik sama dengan momen di
titik tersebut pada balok konjugasi
 Gambar di samping menunjukkan suatu
balok sederhana di atas dua tumpuan
dengan beban merata q.
 Balok tersebut ditransformasi menjadi
balok konjugasi-nya dengan beban merata
berupa diagram M/EI yang dihasilkan dari
pembebanan pada balok nyata.
 Apabila diagram M/EI dari balok nyata
bernilai positif, maka arah beban dari
diagram M/EI adalah kearah atas, demikian
sebaliknya
Transformasi Tumpuan

Dalam melakukan transformasi


balok nyata menjadi balok
konjugasi, maka harus dilakukan
penyesuaian tumpuan sesuai
dengan ketentuan seperti tampak
pada tabel di samping.
Transformasi Tumpuan
Balok Sederhana dengan Beban Terpusat
Hitung defleksi maksimum yang terjadi pada struktur balok sederhana
yang menahan beban terpusat tidak simetris dengan metode balok
konjugasi. Modulus elastisitas diketahui 200 GPa dan momen inersia
sebesar 60.10 6 mm4.
Balok Sederhana dengan Beban Terpusat
LANGKAH 1:
Menggambar bidang Momen akibat
beban luar. Bidang momen tersebut
dibagi dengan kekakuan lentur EI
sehingga diperoleh bidang M/EI dimana
akan menjadi beban pada conjugate
beam.
M
EI
LANGKAH 2:
Transformasi tumpuan (lihat tabel)
18
EI
Balok Sederhana dengan Beban Terpusat

TRANSFORMAS
I
Balok Sederhana dengan Beban Terpusat

LANGKAH 3:
Menghitung reaksi perletakan pada conjugate beam dengan beban M/EI
seperti tampak pada gambar di bawah
Balok Sederhana dengan Beban Terpusat

LANGKAH 4:
Ingat Teorema Conjugate Beam.

TEOREMA 1:
 Sudut rotasi di suatu titik dari balok nyata secara numerik sama
dengan gaya geser di titik tersebut pada balok konjugasi

TEOREMA 2:
 Lendutan di suatu titik dari balok nyata secara numerik sama
dengan momen di titik tersebut pada balok konjugasi
Balok Sederhana dengan Beban Terpusat
TEOREMA 1:
 Sudut rotasi di suatu titik dari balok nyata secara numerik sama dengan
gaya geser di titik tersebut pada balok konjugasi

Dari gambar dapat diketahui bahwa:


 
45
θ A =L A =− Searah jarum jam
EI
 
63 Berlawanan arah
θ B=L B=
EI
jarum jam
Balok Sederhana dengan Beban Terpusat
Untuk menghitung nilai lendutan maksimum pada balok AB (balok real),
maka kita menghitung nilai momen maksimum pada conjugate beam
dengan menentukan nilai x (seberapa jauh jarak dari titik A).

Momen maksimum terjadi saat nilai gaya


geser = L x = 0.
 
45 1 2 x
∑ V =0
 

− + x − Lx =0
EI 2 EI
  2
x =45
 
x=6,708 m
Momen maksimum berada 6,708 m dari A.
Balok Sederhana dengan Beban Terpusat
TEOREMA 2:
 Lendutan di suatu titik dari balok nyata secara numerik sama dengan
momen di titik tersebut pada balok konjugasi
 

∑ M=0
 
45 1 2x x

EI
x+ x
2 EI 3 ( )
− M x =0

 
45 1 2x x 45 1
M x =−
EI
x+ x ( )
2 EI 3
=−
EI
x+
3 EI
x
3
Balok Sederhana dengan Beban Terpusat
Momen maksimum pada conjugate beam terletak di 6,708 m dari titik A.
Substitusikan nilai tersebut ke nilai x pada persamaan:
 
45 1 2x x 45 1 3
M x =−
EI
x+ x
2 EI 3 ( )
=−
EI
x+ x
3
 
45 1 3 −201,246
M 6,708 =− ( 6,708 ) + ( 6,708 ) = kN.m
EI 3 EI EI
Balok Sederhana dengan Beban Terpusat
Nilai momen pada balok konjugasi adalah nilai lendutan pada balok
nyata. Dengan demikian nilai lendutan maksimum pada balok nyata
adalah:
 
201,246
δ max =−
EI

Substitusikan nilai E = 200 GPa dan I = 60.10 6 mm4 serta nilai 201,246
kN.m diperoleh:
 
201,246
δ max =− =− 0,0168 m=−16,8 mm
EI
Tanda (-) menunjukkan lendutan arah ke bawah.

Anda mungkin juga menyukai