Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

A. MOMEN GAYA/TORSI
Momen gaya/ torsi suatu titik didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya yang tegak lurus
terhadap jarak titik poros ke gaya.

Dan jika ada sudut:

Keterangan:
τ = torsi (Nm)
F = gaya (N)
R = jarak gaya ke poros (m)

Torsi dapat bernilai positif maupun negatif, yaitu:


 Torsi positif, jika arahnya berlawanan arah jarum jam.
 Torsi negatif, jika arahnya searah jarum jam.

B. MOMEN INERSIA
Momen inersia adalah hasil kali massa partikel dengan kuadrat jarak yang tegak lurus dari
titik poros rotasi.

Keterangan:
I = momen inersia (kg m2)
k = koefisien momen inersia
m = massa partikel (kg)
r = jarak partikel ke poros (m)
Berbagai nilai koefisien momen inersia pada berbagai bentuk benda dan porosnya:
Benda titik k=1

Poros di pusat Poros di ujung

Batang
Pejal Berongga

Silinder

Pejal Berongga

Bola

Momen inersia pada suatu poros yang memiliki lebih dari satu massa:

C. HUBUNGAN TORSI DAN MOMEN INERSIA


Hubungan torsi dan momen inersia dapat diturunkan dengan hukum Newton II:

Keterangan:
α = percepatan sudut (rad/s2)

Hubungan antara Gerak Translasi dengan Gerak Rotasi:


Gerak Translasi Gerak Rotasi

Gaya (F) → Momen Gaya (τ)


Massa (m) → Momen Inersia (I)
Percepatan (a) → Percepatan Sudut (α)
Kecepatan (v) → Kecepatan Sudut (ω)
Posisi (s) → Posisi Sudut (θ)

Benda yang berotasi memiliki percepatan linear dan percepatan sudut yang dapat
dihitung:
 Bidang datar kasar
Cara mudah:
 Katrol dan sebuah massa tergantung
Percepatan:

Tegangan tali:

 Katrol dan dua buah massa tergantung


Percepatan:

 Katrol dengan satu massa tergantung dan satu massa terletak pada bidang licin
Diperoleh:

D. ENERGI GERAK ROTASI


1. Energi Kinetik Rotasi

Keterangan:
I = momen inersia (kg.m2)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
Jika:

dan
maka:

Cara Mudah:

2. Energi Kinetik Total


Total energi kinetik benda menggelinding adalah penjumlahan energi kinetik translasi dan
rotasinya.
E. MOMENTUM SUDUT
Momentum sudut adalah momentum yang terjadi pada gerak rotasi.

Keterangan:
I = momen inersia (kg.m2)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
L = momentum sudut (kg.m2/s)

Hukum kekekalan momentum sudut:

Penerapan hukum kekekalan momentum sudut adalah Penari balet ketika penari balet
menarik tangannya ke dekat badannya, ia akan berputar lebih cepat, karena momen
inersia berkurang, kecepatan sudut makin besar. Ketika penari balet mengembangkan
kedua tangannya, ia akan berputar lebih lambat, karena momen inersia penari bertambah,
kecepatan sudut makin kecil.

F. KESETIMBANGAN
 Pada sistem kesetimbangan tali, berlaku persamaan sinus:

Rumus Mudah:

 Koordinat titik berat pada benda homogen berbentuk luasan (2 dimensi).


Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (A), dan titik berat
gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat ditentukan dengan persamaan
berikut:
SOAL LATIHAN

1. Sebatang kayu yang massanya diabaikan, dikerjakan gaya pada titik A, B, dan C seperti
gambar.

Bila titik B dipakai sebagai poros, maka momen gaya sistem adalah . . . . (sin 37° = 0,6)
A. 1,28 Nm
B. 1,60 Nm
C. 2,88 Nm
D. 4,48 Nm
E. 5,44 Nm

2. Sebuah batang yang diabaikan massanya dipengaruhi tiga buah gaya Besar F A = FC = 10 N
dan FB = 20 N seperti gambar. Jika jarak AB = BC = 20 cm, maka besar momen gaya
terhadap titik C adalah . . . .
A. 0 Nm
B. 1 Nm
C. 4 Nm
D. 6 Nm
E. 8 Nm

3. Pada gambar di samping, sistem berada dalam keseimbangan. Besar tegangantali AB


adalah . . . .
A. nol
B. 150 N
C. 250 N
D. 375 N
E. 500 N
4. Perhatikan gambar!

Letak titik berat bidang tersebut terhadap AB adalah


.....
A. 5 cm
B. 9 cm
C. 11 cm
D. 12 cm
E. 15 cm

5. Batang AB panjangnya 1,2 m massanya diabaikan dipengaruhi tiga buag gaya F A = 10 N, FB =


FC = 20 N seperti gambar. Jika jarak AB = 2 AC = 2 AP, maka besar momen gaya terhadap
titik P adalah . . . .
A. 12 Nm
B. 15 Nm
C. 18 Nm
D. 21 Nm
E. 24 Nm

6. Titik berat dari bangun bidang di bawah ini adalah . . . . (


Y(cm)
A. 3

B. 2

1
C.

1 2 3 4 x (cm)
D.

E.

7. Dua buah bola yang dianggap sebagai partikel dihubungkan dengan seutas tali kawat seperti
gambar. Bila massa bola P dan Q masing-masing 600 gram dan 400 gram, maka momen
inersia sistem kedua bola terhadap poros AB adalah . . . .
A. 0,008 kg.m2 A
B. 0,076 kg.m2
C. 0,124 kg.m2 P Q
20 cm 50 cm
D. 0,170 kg.m2
E. 0,760 kg.m2 B

8. Dua bola dihubungkan dengan kawat yang panjangnya 6 m seperti gambar. Massa kawat
diabaikan dan kedua bola diputar dengan sumbu putar tegak lurus kawat pada benda m 1.
Besar momen inersia sistem adalah . . . .
A. 6 kg.m2
B. 18 kg.m2
C. 36 kg.m2
D. 54 kg.m2 m1=4kg m2=2kg
E. 72 kg.m2

9. Seorang anak laki-laki berdiri di atas papan yang dapat berputar bebas. Saat kedua
lengannya terentang, kecepatan sudutnya 0,25 putaran/detik. Tetapi saat kedua lengan
tertekuk kecepatannya menjadi 0,8 putaran/detik, maka perbandingan momen inersia
anak waktu kedua tangan terentang dengan sesudah menekuk adalah . . . .
A. 3 : 1
B. 1 : 3
C. 1 : 2
D. 5 : 16
E. 16 : 5

10. Katrol terbuat dari silinder pejal . Jika M = 5 kg dan m = 2 kg sedangkan R = 10


cm, maka percepatan putaran katrol adalah . . . .
a.10 m.s-2
b. 8 m.s-2
c.6 m.s-2
d. 5 m.s-2
e. 4 m.s-2
PEMBAHASAN

1. JAWABAN : E
Saat poros di B:
F1sin37 -τ

2. JAWABAN : A
Saat poros di C:

3. JAWABAN : E
Penguraian gaya-gaya dan sudut pada sistem:
45 45

TA TB
(180- 45 45
(180-
45)
45)

w = 500√2 N

Tegangan tali TA= TB:


4. JAWABAN : C
Bidang homogen pada gambar tersusun dari 2 komponen, yaitu:
Bidang 1

Bidang 2

Letak titik berat terhadap AB:

5. JAWABAN : A

Resultan momen gaya (torsi) yang bekerja terhadap poros P:

6. JAWABAN : E
Bidang homogen pada gambar tersusun dari 2 komponen, yaitu:
Bidang 1

Bidang 2

Koordinat titik berat:


7. JAWAB : C
Momen inersia sistem terhadap poros AB:

8. JAWAB : E

9. JAWAB : E

Perbandingan momen inersia anak waktu kedua tangan terentang dan sesudah menekuk
adalah:

10. JAWAB : B
M = 5 kg R = 10 cm
m = 2 kg
Persamaan untuk menghitung momen gaya:

Dari persamaan tersebut, diperoleh:

Anda mungkin juga menyukai