METODE
CLAPEYRON
( Persamaan Tiga Momen)
b) Kestabilan: rotasi batang-batang yang bertemu pada sebuah titik simpul yang
disambung secara kaku sama besar dan arahnya (q T1 = q T2 = …q T3).
Contoh :
Batang T1, T2, T3 bertemu di titik simpul T dengan sambungan kaku, maka
syarat : Keseimbangan → MT1 + MT2 + MT3 = 0
Kestabilan → q T1 = q T2 = q T3
c) Batang dibatasi oleh dua titik simpul, sehingga pergerakan titik simpul
searah batang sama.
a) Jumlah momen-momen batang yang bertemu pada satu titik simpul sama
dengan nol.
b) Rotasi batang-batang yang bertemu pada satu titik sama, besar dan
arahnya. Dan kalau ada variabel D perlu persamaan keseimbangan
struktur.
d) Dari langkah langkah yang telah dikerjakan diatas dapat ditentukan jumlah
variablenya, yaitu momen-mpmen batang yang belum diketahui besarnya
dan perpidahan relatif ujung batang (∆) kalau ada goyangan.
Rotasi batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul sama besar
maupun arahnya . Untuk menyusun persamaan rotasi harus
memperhatikan permisalan garis elastis (rotasi batang) dengan beban
dan momen – momen yang ada pada batang tersebut. Kalau arah
rotasi batang pada permisalan garis elastis sesuai dengan rotasi
batang yang diakibatkan oleh beban dan momen batang yang bekerja
diberi tanda positif (+) , kalau sebaliknya diberi tanda negatif (-).
Diminta :
Penyelesaian :
ɸBA = ɸBC
1,667 MB + 2 MB = 18 + 10,417
3,667 MB = 28,417
= 7,749 Tm
Karena MB bernilai positif maka asumsi awal arah momen sesuai. (lihat gambar
asumsi arah momen MB dan garis elastis balok).
Bidang Momen
= 3,45 – 2X = 0
2X = 3,45
X = 1,725
Bidang Lintang
DAB = RA = 3,45 T
DBC = -6,55 + 11,842 = 5,292 T
DBA = 3,45 – 2 x 5 = -6,55 T
DCB = 5,292 – 8 = -2,708 T