Anda di halaman 1dari 7

1 Acep hidayat

Kelas PKK

Universitas Mercu Buana

MODUL 9
METODE SLOPE DEFLECTION
( balok menerus )

Tujuan Pembelajaran Umum


Mahasiswa dapat memahami apakah metode Slope Deflection dan bagaimana
metode Slope Deflection dipakai untuk menyelesaikan struktur statis tak tentu.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Mahasiswa dapat

memahami metode

Slope Deflection

juga dapat

menyelesaikan suatu struktur statis tak tentu yaitu menghitung semua gaya luar
( reaksi perletakkan ) dan gaya-gaya dalam ( gaya normal, gaya lintang, gaya
momen, momen batang ) dari struktur tersebut dengan menggunakan metode
Slope Deflection.

12

Analisa Struktur I
Acep Hidayat, ST. MT.

Pusat Bahan Ajar dan Elearning


Universitas Mercu Buana

2 Acep hidayat

Kelas PKK

Universitas Mercu Buana

METODE SLOPE DEFLECTION


( balok menerus )
A. Pendahuluan
Berbeda dengan metode yang telah dibahas sebelumnya, yaitu Consisten
Deformasi yang memakai gaya luar ( reaksi perletakan ) sebagai variabel dan
metode Persamaan Tiga Momen yang memakai gaya dalam ( momen batang )
sebagai variabel, Maka dari itu untuk metode Consisten Deformasi dan metode
Persamaan Tiga Momen yang variabelnya berupa gaya luar ataupun gaya dalam
dikategorikan sebagai Force Methode sedangkan metode Slope Deflection
yang memakai rotasi batang sebagai variabel yang dikategorikan sebagai Flexibility
Methode . Dengan ketentuan bahwa pada batang-batang yang bertemu pada suatu
titik simpul (joint ) yang disambung secara kaku mempunyai rotasi yang sama, besar
maupun arahnya , maka pada batang-batang yang bertemu pada

titik simpul

tersebut mempunyai rotasi yang sama atauboleh dikatakan sama dengan rotasi titik
simpulnya. Sehingga dapat dikatakan jumlah variabel yang ada sama dengan jumlah
titik simpul (joint) struktur tersebut..
Besarnya varibel tadi akan dihitung dengan menyusun persamaan-persamaan
sejumlah variabel yang ada denga ketentuan bahwa momen batang-batang yang
bertemu

pada satu titik simpul

haruslah dalam keadaan seimbang atau dapat

dikatakan jumlah momen-momen batang yang bertemu pada satu titik simpul sama
dengan nol.

Disini diperlukan perumusan dari masing-masing momen batang

sebelum menyusun persamaan persamaan yang dibutuhkan untuk menghitung

12

Analisa Struktur I
Acep Hidayat, ST. MT.

Pusat Bahan Ajar dan Elearning


Universitas Mercu Buana

3 Acep hidayat

Kelas PKK

Universitas Mercu Buana

variabel-variabel itu. Rumus-rumus momen batang tersebut mengandung variabelvariabel yang ada yaitu rotasi titik simpul.
Dengan persamaan-persamaan yang disusun , besarnya variabel dapat dihitung.
Setelah besarnya variabel didapat, dimasukkan ke dalam rumus-rumus momen
batang, maka besarnya momen-momen batang tersebut dapat dihitung. Setelah
besarnya varibel didapat,dimasukkan ke dalam rumus-rumus momen batang, maka
besarnya momen-momen batang tersebut dapat dihitung. Demikian konsep dari
metode Slope Deflection untuk menyelesaikan struktur statis tak tentu.
B. Perumusan Momen Batang.
Momen batang dapat ditimbulkan karena adanya beban luar, rotasi titik simpul
ujung-ujung batang dan juga akibat perpindahan relative antara titik simpu jung
batang atau disebut dengan pergoyangan. Seberapa besar momen itu dapat
diturunkan akibat penyebab-penyebab tadi, dapat dijabarkan sebagai berikut :
Batang dengan kedua ujungnya dianggap jepit.
Akibat beban luar.
Momen

batang yang ditimbulkan akibat beban luar ini seterusnya disebut

Momen Primair ( Mp ), yaitu momen akibat beban luar yang mengembalikan rotasi
nol ( = 0 ) pada ujung batang jepit.
Mpij
i

Mpji
L

gbr Batang ij dibebani q dengan i dan j dijepit,


Batang i dan j dengan beban terbagi rata q akibat beban q akan terjadi lendutan,
tetapi karena I dan j jepit, maka akan terjadi momen di i dan j untuk
mengembalikan momen di i dan j sama dengan nol, yaitu ij = 0 dan ji = 0.
Momen itulah yang disebut momen primair (Mp). Mpij di ujung i dan Mpji diujung
batang j. Berapakah besarnya momen tersebut dapat dicari sebagai berikut .

12

Analisa Struktur I
Acep Hidayat, ST. MT.

Pusat Bahan Ajar dan Elearning


Universitas Mercu Buana

4 Acep hidayat

Kelas PKK

Universitas Mercu Buana

kondisi batang i-j yang dibebani beban terbagi merata q

dan terjadi Mpij dan

Mpji karena ujung batang I dan j dijepit.,dapat dijabarkan sebagai balok dengan
ujung-ujung sendi bebani dengan beban terbagi merata q.

ij =

ji =

Mpij

EI

Mpji
j

j ij =

MPij

ji =

Mpji

I
ij =

j
ji=

Dari ketiga pembebanan tadi , rotasi di I dan j haruskah sama dengan nol ( karena I
dan j sama nol ).

ij =

=0

(1)

ji =

=0

(1)

Dari kedua ujung jepit didapatkan persamaan besarnya Mpij dan Mpji yaitu :
Mpij = Mpji =

qL

Dengan cara yang sama dapat diturunkan rumus besarnya momen primair dari
beban terpusat sebagai berikut :
Mpij

Mpji

EI
L/2

12

j
L/2

Analisa Struktur I
Acep Hidayat, ST. MT.

* Beban terpusat di tengah bentang :


Mpij = Mpji =

PL

Pusat Bahan Ajar dan Elearning


Universitas Mercu Buana

5 Acep hidayat

Mpij

Kelas PKK

EI
a

Universitas Mercu Buana

Mpji
j

* Beban terpusat tidak ditengah bentang :

Mpij=

Mpji =

Contoh soal :
Contoh:
Balok menerus lihat gambar. Gambar diagram M, D.

Penyelesaian :
Kr AB = 3I / 12 = 3
Kr BC = 10I / 24 = 5
Kr CD = 2I / 12 = 2
FEMAB = - FEMAB
= 1/12.3.122
= 36
FEMBC = - FEMCB
= 1/12.2.242 +1/8.20.24
= 156
FEMCD = 18.4.82/122 = 32
FEMDC = -18.42.8/122 = -16
Pers. slope deflection
MAB = 36 + 3 (-2A - B)
= 36 - 6A - 3B
MBA = - 36 + 3 (-2B - A)
= - 36 - 3A - 6B
MBC = 156 + 5 (-2B - C)
= 156 - 10B - 5C
MCB = -156 + 5 (-2C - B)
= -156 - 5B - 10C
MCD = 32 + 2 (-2C - D)
= 32 - 4C - 2D
MDC = -16 + 2 (-2D - C)

12

Analisa Struktur I
Acep Hidayat, ST. MT.

Pusat Bahan Ajar dan Elearning


Universitas Mercu Buana

6 Acep hidayat
=

Kelas PKK

Universitas Mercu Buana

-16 - 2C - 4D

Pers.
MAB
=0-6A- 3B
=- 36
MBA+MBC=0-3A-16B-5C=-120
MCB+MCD=0-5B-14C-2D=-124
MDC+ 18=0-2C- 4D
=- 2
(2 1) -240+32B+10C-3B = - 36
29B+10C=204 ...... (a)
(4 3) - 1+C- 5B-14C-124 = 0
-5B-13C=125 (b)
(a) 37.7B + 13C = 265.2
(b) -5B - 13C = 125
32,7B= 390,2
B= 11,93
C= -14,205
A= 0,03
D= 7,6
MAB= 36 6 . 0,03 3 . 11,9 = 0=0=0
MBA=-36 6 . 11,9 3 . 0,03 = -107,7
MBC= 156 10 . 11,9 5 . 14 = 107,7
MCB=-156 10.14,2 5.11,9 = -73,62
MCD= 32 4 . 14 2 . 7,6 = 73,62
MDC= -16 4 .7,6 2 . 14,2 = -18

12

Analisa Struktur I
Acep Hidayat, ST. MT.

Pusat Bahan Ajar dan Elearning


Universitas Mercu Buana

7 Acep hidayat

Kelas PKK

Universitas Mercu Buana

Daftar Pustaka :
1. Chu Kia Wang Statically Indeterminate structures , Mc Graw-Hill, Book
Company,Inc.
2. Kinney, J.S, Indeterminate Structural Analysis , Addison-Wesley Publishing Co.

12

Analisa Struktur I
Acep Hidayat, ST. MT.

Pusat Bahan Ajar dan Elearning


Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai