Anda di halaman 1dari 19

Analisa Struktur

Statis Tak Tentu


METODE SLOPE DEFLECTION

Meillyta ST, M.Eng.


Keumala Citra Sarina Zein, ST., MT
 Pada 2 metode sebelumnya, yaitu :
1. Metode “deformasi konsisten” yang menggunakan
gaya luar (reaksi perletakan) sebagai variabel, dan
2. Metode “persamaan tiga momen” yang menggunakan
gaya dalam (momen batang) sebagai variabel.
 Kedua metode tersebut yang menggunakan gaya luar
ataupun gaya dalam sebagai variabel dikategorikan
sebagai metode gaya (force method).
 Sedangkan metode “slope deflection” yang menggunakan
rotasi batang sebagai variabel dikategorikan sebagai
metode fleksibilitas (flexibility method).
Metode “slope deflection”, seperti kedua metode yang lain
bisa digunakan untuk analisis struktur balok statis tak tentu
dan portal dengan konsep sebagai berikut :
1. Geometri (compatibility) : titik-titik pertemuan antara
balok dan kolom pada suatu portal dianggap kaku,
sehingga sudut-sudut antara pertemuan elemen tersebut
“tidak berubah” pada saat strukur dibebani.
2. Keseimbangan (equilibrium) : jumlah momen-momen
akhir pada titik pertemuan tersebut sama dengan nol, M
= 0.
 Sehingga dapat dikatakan jumlah variabel yang ada sama
dengan jumlah titik simpul (joint) struktur tersebut.
 Nilai dari variabel-variabel tersebut akan dicari dengan
menyusun persamaan-persamaan sejumlah variabel yang
ada dengan ketentuan memenuhi kondisi “equilibrium”.
 Pada tahapan ini diperlukan perumusan dari masing-
masing momen batang, karena rumus-rumus momen
batang tersebut mengandung variabel yang dicari, yaitu
rotasi titik simpul.
 Setelah nilai variabel yang dicari diperoleh, kemudian
disubstitusikan ke dalam persamaan yang telah disusun
untuk mendapatkan nilai dari momen batang-batang
tersebut.
 Pada bentangan AB, MA dan MB dinyatakan dalam suku-
suku rotasi ujung θA dan θB dengan pembebanan yang
diberikan W1 dan W2.
 Dengan pembebanan yang diberikan pada batang tersebut,
diperlukan momen-momen ujung terjepit M0A dan M0B
untuk menahan garis-garis singgungnya tetap di ujung.
 Momen-momen ujung tambahan M’A dan M’B harus
sedemikian besarnya, sehingga menyebabkan rotasi θA
dan θB.
 Jika θA merupakan rotasi ujung yang disebabkan oleh MA
dan θB merupakan rotasi ujung yang disebabkan oleh MB,
maka syarat- syarat bentuk yang diperlukan adalah :
 Pers. (1) :
= +
= +
(1)
Penggunaan metode slope deflection pada balok statis tak
tentu dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Tentukan momen-momen ujung terjepit (momen primer)
di
ujung-ujung setiap bentangan untuk beban yang diberikan.
2. Semua ujung dinyatakan sebagai suatu fungsi dari momen-
momen ujung terjepit dan rotasi sambungannya dengan
menggunakan Pers. (6).
3. Tetapkan suatu sistem persamaan simultan dengan
menggunakan kondisi keseimbangan, jumlah momen
disetiap sambungan harus sama dengan nol.
4. Selesaikan persamaan simultan untuk
memperoleh rotasi-rotasi sambungan yang
tak diketahui.
5. Substitusikan nilai-nilai rotasi yang sudah
diketahui ke dalam persamaan slope
deflection dan hitung momen ujungnya.
6. Tentukan semua reaksi dengan free body
diagram, kemudian gambarkan diagram gaya
geser dan momen.
 Analisis struktur balok menerus berikut :
a. Momen ujung (fixed end moment) :
g. Reaksi perletakan dengan free body diagram :
h. Diagram momen lentur (BMD = bending moment
diagram) :
i. Diagram gaya geser (SFD = shear force diagram) :

Anda mungkin juga menyukai