Anda di halaman 1dari 15

STRUKTUR STATIS

TAK TENTU
Dr. Eng. EVI NUR CAHYA, ST., MT.
Materi struktur statis tak tentu

• METODE YANG DIGUNAKAN


• METODE CLAPEYRON
• METODE CROSS

• JENIS STRUKTUR
• BALOK MENERUS
• PORTAL TAK BERGOYANG
• PORTAL BERGOYANG
STRUKTUR STATIS TERTENTU
Suatu konstruksi disebut statis tertentu jika bisa diselesaikan
dengan syarat-syarat keseimbangan.
Ada beberapa syarat-syarat keseimbangan. Ada 3 (tiga) syarat
keseimbangan yaitu :

SM = 0
SV = 0
SH = 0

3
STRUKTUR STATIS TERTENTU
Balok diatas dua perletakan dengan beban P seperti pada gambar.
A = sendi dengan 2 reaksi tidak diketahui (RAV dan RAH adalah reaksi- reaksi
vertikal dan horizontal di A).
B = rol dengan reaksi tidak diketahui (RBV = reaksi vertikal di B)

4
STRUKTUR STATIS TERTENTU
Suatu konstruksi kolom yang berkonsol dengan perletakan di A adalah jepit.
A = jepit dengan 3 reaksi yang tidak diketahui.
RAV = reaksi vertical di A
RAH = reaksi horizontal di A
RM = momen di A.
Jumlah reaksi yang tidak diketahui ada 3 buah, maka konstruksi tersebut adalah statis
tertentu.

5
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Suatu struktur disebut statis tidak tertentu jika tidak bisa


diselesaikan dengan hanya pertolongan persamaan
keseimbangan. Dalam syarat keseimbangan ada 3 (tiga)
persamaan, apa bila sebuah struktur yang mempunyai
reaksi perletakan lebih dari 3 (tiga), maka reaksi-reaksi
perletakan tersebut tidak bisa dihitung hanya dengan 3
persamaan keseimbangan. Struktur tersebut dikatakan
struktur statis tidak tertentu.

6
STRUKTUR STATIS TAK TENTU
Balok diatas 2 perletakan
A = sendi dengan 2 raksi yang tidak diketahui RAV dan RAH (reaksi
vertikal dan reaksi horisontal di A).
B = sendi dengan 2 reaksi yang tidak diketahui RBV dan RBH
(reaksi vertical dan reaksi horizontal di B).
Jumlah reaksi yang tidak diketahui adalah 4 buah,

7
SAMBUNGAN KAKU
Pada suatu struktur balok dan portal, sambungan antara batang-
batang pada struktur tersebut diasumsikan sebagai sambungan
kaku, di mana dalam sambungan kaku harus dipenuhi dua
persyaratan yaitu:
a) Keseimbangan : jumlah momen batang-batang yang bertemu
pada sebuah titik simpul yang disambung secara kaku sama
dengan nol.

b) Kestabilan : rotasi batang-batang yang bertemu pada sebuah titik


simpul yang disambung secara kaku sama besar dan arahnya (T1
= T2 = …T3)
SAMBUNGAN KAKU
Contoh :
Batang T1, T2, T3 bertemu di titik simpul T dengan sambungan kaku,
maka syarat :
• keseimbangan  MT1 + MT2 + MT3 = 0
• kestabilan  T1 = T2 = T3

Keseimbangan titik simpul


METODE CLAPEYRON
(persamaan tiga momen)
• Metoda “Persamaan Tiga Momen”, memakai momen-momen
batang sebagai variabel (bilangan yang tidak diketahui) dan
pergoyangan (defleksi ) pada struktur-struktur yang dapat
bergoyang.
Untuk menentukan apakah sebuah struktur dapat bergoyang atau
tidak, dapat dilihat dari teori sebagai berikut :
• suatu titik simpul mempunyai dua kemungkinan arah pergerakan,
yaitu vertikal dan horizontal.
• Perletakan jepit dan perletakan sendi tidak dapat bergerak
vertikal maupun horizontal, sedangkan perletakan rol dapat
bergerak hanya pada satu arah yaitu searah bidang perletakan.
• Batang dibatasi oleh dua titik simpul, sehingga pergerakan titik
simpul searah batang sama.
METODE CLAPEYRON
(persamaan tiga momen)
Dari konsep tersebut dapat dirumuskan :
n = 2 j – (m + 2f + 2 h + r)
Dimana :
• n = jumlah derajat kebebasan dalam pergoyangan.
• j = “joint”, titik simpul termasuk perletakan
• m = “member”, jumlah batang yang dibatasi oleh dua
joint.
• f = “fixed”, jumlah perletakan jepit.
• h = “hinge”, jumlah perletakan sendi.
• r = “rol”, jumlah perletakan rol.
• Apabila n < 0, struktur tidak dapat bergoyang.
METODE CLAPEYRON
(persamaan tiga momen)
 Untuk menghitung variabel yang ada, disusun persamaan-
persamaan sejumlah variabel yang ada, dari dua ketentuan syarat
sambungan kaku seperti yang disebutkan diatas yaitu :
 Jumlah momen-momen batang yang bertemu pada satu titik simpul
sama dengan nol.
 Rotasi batang-batang yang bertemu pada satu titik sama, besar dan
arahnya. Dan kalau ada variabel  perlu persamaan keseimbangan
struktur.
METODE CLAPEYRON
(persamaan tiga momen)
o Tentukan apakah struktur statis tidak tertentu tersebut mempunyai
pergoyangan , dengan rumus :
n = 2j- (m+2f+2h+R)
Kalau n < 0, berarti stuktur tersebut tidak
bergoyang.
o Kalau ada pergoyangan, gambarkan bentuk pergoyangan dan
tentukan arah rotasi batang – batang akibat pergoyangan tersebut.
Dalam menggambarkan bentuk pergoyangan ada dua ketentuan yang
harus diperhatikan yaitu :
METODE CLAPEYRON
(persamaan tiga momen)
o Dalam menggambarkan bentuk pergoyangan ada dua ketentuan yang
harus diperhatikan yaitu :
o Batang tidak berubah panjang, Suatu batang ( ij ) kalau joint i
bergerak ke kanan sebesar Δ , maka joint j juga akan berpindah
ke kanan sebesar Δ.
o Batang dapat berotasi akibat perpindahan relatif ujung-ujung
batang. Perpindahan relatif antara ujung-ujung batang dapat
digambarkan tegak lurus sumbu batang dan arah rotasi
digambarkan dari arah asli sumbu batang ke arah sumbu batang
setelah bergoyang.
RUMUS
ROTASI

Anda mungkin juga menyukai