Anda di halaman 1dari 11

Struktur Statis Tertentu dan Tak 

Tentu

GOLONGAN STRUKTUR

secara umum struktur diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu, Balok, Portal, dan
Rangka Batang. Perhatikan Gambar 1 dibawah ini untuk memahami pembagian
struktur.

Balok

Gambar 1 (a) merupakan balok sederhana, dan gambar 1 (b) merupakan balok
kantilever. Balok merupakan sebuah elemen struktur yang hanya dapat menerima
beban tegak lurus batang (P) sebagaimana yang terlihat pada Gambar 2. Balok baru
dapat dianalisis secara lengkap jika momen dan bidang gesernya telah diketahui.
Gambar 2. Beban Bekerja pada Balok

Portal

Gambar 1 (d) merupakan sebuah contoh struktur portal. Portal adalah suatu struktur
yang dihubungkan secara kaku antara balok (elemen horizontal atau mendatar) dan
kolom (elemen vertikal atau tegak). Struktur portal baru bisa dianalisis apabila variasi-
variasi gaya disepanjang batang atau elemennya telah diketahui. Variasi gaya yang
dimaksud dalam hal ini adalah gaya geser, gaya aksial, dan momen.

Rangka Batang

Gambar 1 (c) merupakan contoh dari struktur rangka batang. Rangka batang adalah
gabungan dari beberapa element (batang) yang dihubungkan satu sama lain dan
hubungan antar batangnya selalu dianggap sendi sehingga gaya geser dan momen
pada batangnya dihilangkan. karena gaya geser dan momen telah dihilangkan maka
untuk menganalisis rangka batang secara lengkap cukup dengan mengetahui gaya
aksial (tegak) diseluruh batang.

setelah anda memahami klasifikasi struktur, maka tahapan selanjutnya ialah


memahami sifat struktur.

SIFAT STRUKTUR

pada dasarnya sifat sturktur dibagi menjadi dua yaitu Statis Tertentu dan Satatis Tak
Tentu. struktur statis tertentu dapat dianalisis dengan menggunakan persamaan statika
ata kesetimbangan yaitu, ( Momen (∑M) = 0 ; Gaya Horizontal (∑H) = 0; Gaya
Vertikal (∑V) = 0). sedangkan untuk analisis struktur statis tak tentu tidak bisa hanya
diselesaikan dengan menggunakan prinsip statika atau kesetimbangan tersebut
melainkan harus menggunakan bantuan persamaan lain berupa persamaan sudut
penurunan dan persamaan penurunan (deflection).

yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah bagaimana cara menentukan suatu


struktur memiliki sifat statis tertentu atau statis tak tentu?
sebenarnya secara singkat untuk mengetahui suatu struktur bersifat statis tertentu atau
tak tentu tidaklah sulit. pada struktur dengan klasifikasi Balok dan Portal, sifat
struktur dapat ditentukan berdasarkan jumlah  reaksi yang ada. sedangkan
pada Rangka Batang ditentukan berdasarkan hubungan antara jumlah batang ( m),
jumlah titik buhul/joint (j) dan jumlah reaksi (r). berikut merupakan contoh penetuan
sifat struktur tiap-tiapa jenis struktur :

Identifikasi Sifat Struktur Balok

sebelumnya telah dijelaskan bahwa sifat struktur pada balok ditentukan berdasarkan
jumlah reaksinya.  suatu struktur akan bersifat statis tertentu jika memiliki reaksi tidak
lebih dari 3 untuk sistem gaya sebidang. untuk bisa menetukan jumlah reaksi dalam
suatu struktur harus mengetahui prinsip tumpuan terlebih dahulu.

Tumpuan Sendi

Tumpuan sendi merupakan tumpuan yang dapat menahan gaya tarik dan tekan baik
pada arah vertikal maupun horizontal. Penerapan tumpuan sendi dilapangan biasanya
dapat dilihat pada Jembatan seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1a. Penerapan Tumpuan Sendi dilapangan dan Gaya yang bekerja
Gambar 1b. Penerapan Tumpuan Sendi  bentuk lain  dan Gaya yang bekerja
tetapi jika suatu struktur memiliki reaksi lebih dari 3 maka struktur tersebut bersifat
statik tak tentu, dan jumlah derajat ketidaktentuannya sama dengan jumlah reaksi
lebihannya.

Tumpuan Rol

Tumpuan Rol merupakan tumpuan yang hanya dapat menahan gaya tekan dan tarik
pada arah vertikal tegak lurus saja. tumpuan ini tidak dapat menahan gaya tekan dan
tarik vertikal sembarang arah. selain dari itu tumpuan ini juga tidak dapat menahan
momen dan gaya horizontal seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
        

Gambar 2a. Aplikasi Tumpuan dan Gaya yang bekerja

         

Gambar 2b. Penerapan Tumpuan Rol di Jembatan

Tumpuan Jepit

Tumpuan Jepit merupakan Tumpuan yang membuat elemen yang ditumpunya


menjadi kaku, tumpuan jepit dapat kita temui di bangunan. pertemuan antara balok
dan kolom pada bangunan merupakan aplikasi dari tumpuan jepit. tumpuan jepit dapat
menahan gaya tekan dan tarik dari segala arah, selain dari itu tumpuan jepit juga dapat
menahan momen. dengan demikian dapat disimpulkan tumpuan jepit dapat menahan
semua jenis  gaya.
       

Gambar 3. Penerapan Tumpuan Jepit dan gaya yang bekerja

Lanjut Sifat Struktur

Setelah memahami jenis tumpaun diatas, kita kembali lagi pada penentuan sifat
struktur pada balok. baiklah kita mulai dengan melihat gambar di bawah ini.
Gambar 4. Balok Sederhana

pada gambar 4 tersebut terlihat bahwa jumla reaksi yang terjadi pada balok sederhana
adalah sebanyak 3 reaksi yaitu pada tumpuan sendi terdapat dua raksi (RV dan RH)
kamudian ditambahn pada tumpuan rol terdapat satu reaksi (RV). dimana RV =
Reaksi Vertikal dan RH = Reaksi Horizontal. sesuai dengan ketentuan sebelumnya
bahwa struktur yang memiliki jumlah reaksi tidak lebih dari 3 dinamakan statis
tertentu. maka dapat dikatakan bahwa struktur balok sederhana diatas adalah statis
tertentu.

Contoh Statis tertentu lainnya :

Gambar 5. Balok Sederhana Kantilever (RV, RH, dan M)


 

setelah memahami sifat statis tertentu pada balok, selanjutnya akan dijelaskan sifat
statis tak tentu pada balok. lihat gembar di bawah ini untuk penjelasan lebih
lengkapnya.
Gambar 6. Balok dengan 4 tumpuan sendi

gambar 5 merupakan contoh dari statis tak tentu. kenapa demikian?

mari kita buktikan dengan menghitung jumlah reaksi yang terjadi setiap tumpuannya.
pada R1 tumpuan sendi memiliki 2 reaksi (RV1 dan RH1), R2 memiliki 2 reaksi
(RV2 dan RH2), R3 memiliki 2 reaksi (RV3 dan RH3), dan R4 juga memiliki 2 reaksi
(RV2 dan RH2). dan jika dijumlahkan maka terdapat 8 reaksi. sehingga terbukti
bahwa gambar diatas merupakan statis tak tentu.

Contoh statis tak tentu lainnya :

Gambar 7. Statis Tak Tentu, memiliki reaksi lebih dari 3 (RAV, RAH, M, dan RBV)
Identifikasi Sifat Struktur Portal

Cara penetuan Sifat Struktur Portal juga sama dengan balok, sifat dari portal
tergantung banyak reaksi yang ada. dibawah ini merupakan contoh penentuan struktur
portal.

Gambar 8. Portal Statis tertentu


Gambar 8 merupakan contoh portal dengan statis tertentu, hal ini terbukti dengan
jumlah reaksi yang ada tidak lebih dari 3. pada gambar 8(a) di titik A (kolom kiri)
terdapat 2 reaksi yang bekerja (RVA dan RHA) dan pada titik B (kolom kanan) hanya
terdapat 1 gaya yang bekerja (RVB)sehingga totoal rekasinya adalah 3, karena jumlah
rekasi tidak melebihi 3 maka masuk dalam kategori statis tertentu. Contoh Portal
Statis Tak Tentu
Gambar 9. Portal Statis Tak Tentu

gambar 9 merupkan contoh dari struktur portal tak tertentu, reaksi yang berkerja pada
portal tersebut lebih dari 3. hal ini dibuktikan denga melihat gambar 9(a). reaksi yang
terjadi pada titik A adalah sebanyak 2 reaksi  (RA dan RH) dan pada titik B juga
demikian, sehingga reaksi yang terjadi secara keseluruhan adalah sebanyak 4 reaksi
melebihi dari prinsip statika. dan begitu juga untuk pada gambar 9 (b) jumlah reaksi
yang berkerja pada kedua tumpuan jepit adalah 6 karena setiap tumpuan jepit
memiliki 3 reaksi maka struktur pada gambar 9 (b) merupakan statis tak tentu.

Identifikasi Sifat Struktur Rangka Batang

struktur rangka batang akan bersifat statis apabila jumlah reaksi yang tidak diketahui
minimal  3 dan jumlah batang pada rangka tersebut tidak lebih dari m = 2j – r.
dimana j = joint dan r = reaksi dan m = jumlah batang rangka. lihat gambar dibawah
ini untuk membedakan rangka batang statis tertentu dan tak tentu.

Gambar 10. Rangka Batang Statis Tertentu


Gambar 10 dinyataka memiliki sifat statis tertentu adalah sebagai berikut :

1. Memiliki Reaksi yang belum diketahui lebih dari 3


2. Jumlah batang (m) sama dengan 2j – r = 2 (12) – 3 = 21

dengan terpenuhi kedua syarat tersebut maka struktur rangka batang dianggap statis
tertentu.
Gambar 11. Struktur Rangka Batang Statik Tak Tentu
Sebuah struktur rangka dinyatakan memiliki sifat statis tak tentu apabila memiliki
reaksi yang tidak diketahui minimal 3 dan jumlah batang lebih besar dari 2j – r.
gambar 9 dinyatakan sebagai statis tak tentu karena memliki kriteria sebagai berikut :

1. memiliki reaksi yang tidak diketahui lebih dari 3


2. jumlah batang (m) lebih besar dari 2j – r.    m = 45 dan 2j – r = 2 (24) – 5 = 43.

https://farmadel.wordpress.com/2019/06/23/struktur-statis-tertentu-dan-taktentu/

Anda mungkin juga menyukai