Anda di halaman 1dari 33

MEKANIKA TEKNIK

UNTUK TEKNIK INDUSTRI

Materi :
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Disusun :
Tri Mulyanto
Materi Kuliah ke : 10
 Jenis-jenis tumpuan.
 Analisis reaksi tumpuan.
 Analisis kesetimbangan benda tegar dengan
diagram benda bebas.
Jenis-jenis tumpuan
 Konstruksi akan stabil bila konstruksi diletakkan
diatas pondasi yang baik.
 Pondasi akan melawan gaya aksi yang diakibatkan
oleh muatan yang diteruskan oleh konstruksi
kepada pondasi.
 Gaya lawan yang timbul pada pondasi disebut :
Reaksi.
 Pondasi yang dimaksudkan adalah perletakan atau
tumpuan, yang akan menjamin stabilitas suatu
konstruksi harus dipenuhi syarat aksi sama dengan
reaksi.
Jenis-jenis tumpuan
 Reaksi sebagai gaya yang bekerja pada pondasi
dapat berupa momen atau gaya, ataupun kombinasi
momen dan gaya.

(model fisik) (model struktur)

Gambar jenis tumpuan


Jenis-jenis tumpuan
 Tumpuan merupakan tempat perletakan konstruksi
untuk dukungan bagi konstruksi dalam meneruskan
gaya-gaya yang bekerja menuju pondasi.
 Jenis tumpuan berpengaruh terhadap jenis
konstruksi, sebab setiap jenis tumpuan mempunyai
karakteristik sendiri.
 Dalam ilmu mekanika rekayasa dikenal 3 jenis
tumpuan yang sering digunakan yaitu :
1. Tumpuan sendi,
2. Tumpuan rol,
3. Tumpuan jepit.
Jenis-jenis tumpuan
1. Tumpuan Sendi.
 Tumpuan sendi sering disebut dengan engsel karena cara
bekerja mirip dengan cara kerja engsel.
 Tumpuan sendi mampu memberikan reaksi arah vertikal
dan horizontal, artinya tumpuan sendi dapat menahan
gaya vertikal dan horizontal atau dengan kata lain terdapat
2 buah variabel yang akan diselesaikan yaitu reaksi
vertikal RV dan reaksi horisontal RH. (Rv dan Rh).
 Tumpuan sendi ini tidak dapat menahan momen
Jenis-jenis tumpuan
2. Tumpuan Rol.
 Tumpuan yang dapat bergeser ke arah horizontal sehingga
tumpuan ini tidak dapat menahan gaya horizontal dan tidak
mampu menahan momen.
 Pada tumpuan terdapat roda yang dapat begeser dimana
berfungsi untuk mengakomodasi pemuaian pada konstruksi
sehingga konstruksi tidak rusak.
 Hanya mampu memberikan reaksi arah vertikal, artinya
tumpuan hanya dapat menahan gaya vertikalnya saja,
sehingga hanya terdapat 1 buah variabel yang akan
diselesaikan yaitu reaksi vertikal RV saja.
Jenis-jenis tumpuan
3. Tumpuan Jepit.
 Tumpuan jepit bisa dikonstruksikan seperti misalnya balok
yang ditanam dalam tembokkan atau sebagai tumpuan
pada balokterusan (jepitan elastis).
 Tumpuan jepit dapat memberikan reaksi atau tahan
terhadap gaya horizontal, vertikal dan bahkan mampu
memberikan reaksi terhadap putaran momen.
 Pada tumpuan jepit terdapat 3 buah variabel yang harus
diselesaikan yaitu reaksi vertikal RV, reaksi horisontal
RH dan reaksi momen M.

Menahan Momen,
gaya Horizontal, dan
gaya Vertikal
Jenis-jenis tumpuan
 Contoh 1 :
Balok diatas dua perletakan dengan beban P.

A = tumpuan sendi terjadi 2 reaksi yang tidak diketahui


(RAV dan RAH adalah reaksi vertikal dan horizontal di A).
B = tumpuan rol terjadi 1 reaksi yang tidak diketahui
(RBV adalah reaksi vertikal di B).
Jumlah reaksi yang tidak diketahui adalah 3, maka konstruksi
tersebut adalah konstruksi statis tertentu.
Jenis-jenis tumpuan
 Contoh 2 :
Konstruksi kantilever seperti gambar disamping dengan
tumpuan di A adalah jepit.

A = tumpuan jepit dengan 3 reaksi yang tidak diketahui


(RAV = reaksi vertikal di A, RAH = reaksi horizontal di A,
M = momen di A).
Jumlah reaksi yang tidak diketahui ada 3 buah maka
konstruksi tersebut adalah statis tertentu.
Jenis-jenis tumpuan
 Contoh 3 :
Balok diatas dua perletakan dengan beban P.

A = Sendi 2 reaksi yang tidak diketahui (RAV dan RAH


adalah reaksi vertikal dan horizontal di A).
B = Sendi 2 reaksi yang tidak diketahui (RBV dan RBH
adalah reaksi vertikal dan horizontal di B).
Jumlah reaksi yang tidak diketahu adalah 4 maka
konstruksi tersebut adalah konstruksi statis tak tertentu.
Analisis reaksi tumpuan
 Didalam suatu struktur pasti ada beban
 Beban yang bisa bergerak umumnya disebut beban
hidup misal : manusia, kendaraan, dan lain
sebagainya.
 Beban yang tidak dapat bergerak disebut beban
mati, misal : meja, peralatan dan lain sebagainya.
 Macam-macam beban yaitu :
 Beban terpusat,
 Beban terbagi rata,
 Beban tidak merata.
Analisis reaksi tumpuan
1. Beban terpusat.
• Beban terpusat (point load) adalah beban yang titik
singgungnya sangat kecil yang dalam batas tertentu luas
bidang singgung tersebut dapat diabaikan.
• Sebagai contoh beban orang yang sendirian berdiri diatas
sebuah balok, beban akibat tekanan roda mobil atau motor
diatas jembatan.
• Beban ini dinyatakan dalam satuan Newton atau turunannya
kiloNewton (kN).
Analisis reaksi tumpuan
2. Beban merata.
• Beban merata (uniformly distributed load) adalah beban
yang bekerja menyentuh bidang konstruksi yang cukup
luas yang tidak dapat diabaikan.
• Sebagai contoh beban orang yang berjejer diatas balok
merapat, tanpa ada jarak tertentu, atau kendaraan diatas
jembatan, seperti mobil, motor, truk, dll.
• Beban ini dinyatakan dalam satuan Newton atau turunannya
kiloNewton (kN).
Analisis reaksi tumpuan
3. Beban tidak merata.
• Beban tidak merata atau beban tidak terbagi rata adalah
pembebanan yang bekerja di atas daerah tertentu dan dapat
mempunyai bentuk yang bervariasi (segitiga baik satu sisi
maupun dua sisi, berbentuk trapesium dan sebagainya).
• Beban ini dinyatakan dalam satuan Newton atau turunannya
kiloNewton (kN).
Analisis kesetimbangan dengan DBB
 Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan
resultan gaya dan resultan momen gaya sama
dengan nol.
 Kesetimbangan biasa terjadi pada benda yang diam
(statik).
 Contohnya semua bangunan gedung, jembatan,
pelabuhan, dan lain-lain.
 Benda tegar adalah benda yang tidak berubah
bentuknya karena pengaruh gaya luar.
Analisis kesetimbangan dengan DBB
 Contoh Soal 6.5.
Diketahui balok sederhana dgn tum-
puan sendi dan rol seperti gambar.
Hitunglah reaksi tumpuan,gambar-
kan Free Body Diagram (FBD).

Penyelesaian:
(a) Buat diagram benda bebas
Analisis kesetimbangan dengan DBB

(b) Carilah reaksi di kedua tumpuan balok tersebut yaitu gaya


vertikal ke atas karena adanya beban ke arah bawah
M A  0 M B  0

5.2,5  R BV . 5  0 5.2,5 - R AV . 5  0

12,5  5 . R BV  0 12,5 - 5 . R AV  0

RBV  2,5 kN R AV  2,5 kN


Analisis kesetimbangan dengan DBB

V  0
 R AV  R BV  P  0
- 2,5 - 2,5 + 5 = 0
0 = 0  Terbukti
H  0
R AH  0  karena tidak ada beban horizontal
Analisis kesetimbangan dengan DBB
 Contoh Soal 6.6.
Konstruksi balok sederhana dengan tumpuan sendi dan
roll, menerima beban terpusat F1, dan F2 vertikal ke
bawah yang posisinya miring dengan perbandingan 3,4,5.
Cari reaksi di tumpuan A dan B.
Analisis kesetimbangan dengan DBB
Penyelesaian:
(a) Buat diagram benda bebas
Gaya F2 posisi miring, sehingga
harus dicari gaya sumbu x dan y.
Fx  3 F2  3 (16)  9,6 kN
5 5
F y  4 F2  4 (16)  12,8 kN
5 5
(b) Mencari gaya yang dialami titik A dan B.
M A  0 RBV x 9  Fy x 6  F1 x 2  0
R BV x 9  (12,8 x 6)  (20 x 2)  0
116,8
R BV   12,98 kN ()
9
Analisis kesetimbangan dengan DBB
Penyelesaian.
M B  0 R AV x 9  Fy x 3  F1 x 7  0
R AV x 9  (12,8 x 3)  (20 x 7)  0
178,4
R AV   19,82 kN ()
9
FH  0 Fx  RAH  0

()
R AH  Fx  9,6 kN

(c) Pemeriksaan hasil.


F V  0 R AV  RBV  F1  Fy  0
12,98  19,82  20  12,8  0
0 = 0  Terbukti
Analisis kesetimbangan dengan DBB
 Contoh Soal 6.7.
Seorang anak bermassa 50 kg berdiri diatas sebuah tong 50 kg
diatas sebuah papan kayu bermassa 200 kg yang ditumpu
pada tonggak A dan C.
Jika jarak anak dari titik A adalah 1 m dan panjang papan AC
adalah 4 m, tentukanlah :
• Gaya yang terjadi pada tumpuan A (sendi)
• Gaya yang terjadi pada tumpuan C (rol)
Analisis kesetimbangan dengan DBB
Penyelesaian:
(a) Buat diagram benda bebas
Gaya F2 posisi miring, sehingga
harus dicari gaya sumbu x dan y.
WB = Wanak + Wtong
= (50 x 9,81) + (50 x 9,81)
= 490,5 + 490,5
= 981 N
(b) Mencari gaya yang dialami tonggak C, titik A jadikan poros.
M A  0 RCV x 4  WB x 1  WAC x 2  0
4RCV  981  3924  0
4905
RCV   1226,25 N ()
4
Analisis kesetimbangan dengan DBB
Penyelesaian.
(c) Mencari gaya yang dialami tonggak A, titik C jadikan
poros
M C  0 RAV x 4  WB x (4  1)  WAC x 2  0
4RAV  2943  3924  0
6867
R AV   1716,75 N
4
(d) Pemeriksaan hasil.
H  0 R AH  0
V  0 RAV  RCV  WB  WAC  0
1716,75  1226,25  981 1962  0
0 = 0  Terbukti
Analisis kesetimbangan dengan DBB
 Contoh Soal 6.8.
Balok sederhana beban merata dengan
tumpuan sendi dan rol seperti gambar di
samping. Hitunglah reaksi tumpuan,
gambarkan Free Body Diagram (FBD).
Penyelesaian :
• Beban terbagi merata 5 kN/m, sehingga total beban FR = 5
x 40 = 200 kN.
• Beban terbagi merata dapat diwakili oleh satu beban titik
yang posisinya berada ditengah-tengah (titik berat beban),
digambarkan oleh L/2 = 20 m.
Analisis kesetimbangan dengan DBB
(a) Buat diagram benda bebas.

(b) Mencari gaya yang dialami titik A dan B


Analisis kesetimbangan dengan DBB
 Contoh Soal 6.9.
Struktur yang ada di samping
digunakan untuk mendukung
sebagian atap bangunan.
Jika diketahui tegangan pada
tali sebesar 150 kN, tentukan
reaksi di tumpuan E yang
merupakan tumpuan jepit.
Penyelesaian :
(a) Buat diagram benda bebas..
Reaksi di tumpuan E terdiri dari
3 karena E merupakan tumpuan
jepit yaitu: reaksi vertikal, reaksi
hori-zontal dan momen.
Analisis kesetimbangan dengan DBB
(b) Sudut yang dibentuk oleh tali terhadap sumbu tegak adalah :

(c) Tegangan tali (T) = 150 kN.

(d) Mencari gaya dan momen yang dialami titik E.


Latihan Soal
1. Balok sederhana beban merata
dengan tumpuan sendi dan rol
seperti gambar di samping.
Hitunglah reaksi tumpuan di A dan
B dan gambarkan Free Body
Diagram (FBD).

2. Cari reaksi di A dan B dari


konstruksi balok sederhana berikut
ini. Asumsi awal RAV dan RBV ke
atas (↑), gambarkan Free Body
Diagram (FBD).
Latihan Soal
3. Diketahui balok sederhana yang
mendukung beban terdistribusi seperti
pada gambar di samping. Hitunglah
reaksi tumpuan beban yang ekuivalen
dan gambarkan Free Body
Diagram (FBD).

4. Seorang pria mengangkat balok


dengan menarik tali, panjang balok 4 m
dan dengan berat 10 kg.
Tentukan ketegangan pada tali dan
reaksi pada A.
Kesetimbangan benda tegar
 Tugas.
Pintu belakang sebuah minivan
berengsel pada titik A dan didukung
oleh dua struts; Satu struts adalah
antara titik B dan C, dan strut kedua
berada tepat di belakang di sisi
berlawanan pintu. Jika pintu berbobot
350 N dengan pusat gravitasi pada
titik D dan diinginkan agar gaya
vertikal 40 N yang diaplikasikan oleh
tangan seseorang pada titik E saat
mulai menutup pintu. Tentukan
kekuatan masing-masing strut yang
didukung oleh dua strut dan reaksi di
engsel A.
Selesai.

Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai