Gambar 4. Diagram Gaya Dalam Balok kantilever Akibat Beban Terbagi Rata
Diagram gaya lintang dan bidang momen dari persamaan di atas dapat dilukiskan sebagaimana
diperlihatkan pada Gambar 6.
ΣV = 0
ΣH = 0
ΣM = 0
*ingat Momen gaya adalah besar gaya dikali jarak terhadap satu titik acuan. Apabila gaya
membuat titik acuan berputar searah jarum jam, maka momen gaya bernilai positif. Apabila gaya
membuat titik acuan berputar berlawanan arah jarum jam, maka momen gaya bernilai negatif.
Jumlah gaya vertikal, gaya horizontal, dan momen gaya harus sama dengan nol.
1. Pastikan konstruksi tersebut adalah statis tertentu (dapat diselesaikan dengan tiga
persamaan statika)
2. Untuk konstruksi sendi/rol, pilih salah titik yang ada perletakan, lalu hitung jumlah
momen gaya pada titik tersebut dan itu disamadengankan nol untuk mencari besaran
reaksi perletakan yang lain(ΣM = 0) Setelah jumlah momen disamadengankan nol, pakai
alejbar sederhana untuk menghitung varibel yang dicari.
3. Setelah reaksi perletakan dicari, check apakah hasil perhitungan benar dan statis dengan
menjumlahkan semua gaya dalam sumbu vertikal. (ΣV = 0)
4. Reaksi horisontal pada sendi dicari dengan persamaan ΣH = 0.
5. Untuk gaya yang miring, pakai trigonometri untuk menguraikan gaya tersebut menjadi
dua gaya(satu vertikal, satu horisontal)
Perjanjian arah yang diambil adalah:
Contoh-contoh Soal:
Soal 1.
Pada soal diatas terdapat satu gaya terpusat 50kN terletak 8m di sebelah kanan titik A. Titik A
adalah perletakan sendi sehingga mempunyai reaksi vertikal dan horisontal. Titik B adalah
perletkan rol sehingga hanya mempunyai reaksi vertikal.
ΣMA = 0
400 kNm = 10 VB
VB = 40 kN (↑)
ΣMB = 0
VA = 10 kN (↑)
Check ΣV = 0 ?
+VA - 50 kN + VB = 0
+10 kN – 50 kN + 40 kN = 0
0 = 0 (OK)
ΣH = 0
Soal 2.
Pada soal di atas terdapat dua jenis pembebanan luar: beban merata sepanjang 12 m (titik A ke
B) dan beban terpusat 240 kN di ujung kantilever (ujung bebas). Beban merata tersebut akan
dianggap beban terpusat yang bekerja di tengahnya (6m di kanan A) sebesar q*l (10 kN/m * 12m
= 120 kN). Titik A adalah perletakan sendi sehingga mempunyai reaksi vertikal dan
horisontal. Titik B adalah perletkan rol sehingga hanya mempunyai reaksi vertikal.
ΣMA = 0
3560 kNm = 12 VB
VB = 380 kN (↑)
ΣMB = 0
-240 kNm = 12 VA
VA = 20 kN (↓)
Check ΣV = 0 ?
-VA - q*L + VB - 80 kN = 0
0 = 0 (OK)
ΣH = 0
+HA = 0
Soal 3
Pada soal di atas terdapat beban merata dengan q = 15 kN/m dan l = 5m dan beban terpusat 120
kN yang bekerja tegak lurus bagian yang miring. Gaya ini harus diurai menjadi komponen
vertikal dan horisontal terlebih dahulu degan bantuan trigonometri
sudut alfa dicari dengan perbandingan trigonometri. Pertama panjang sisi miring dicari dengan
rumus pitagoras. Kemudian nilai sin dan cos sudut alfa dicari dengan
sin α = depan/miring
cos α = samping / miring
Lalu sin dan cos alfa dipakai untuk mengurai gaya yang miring
ΣH = 0
-HA + 120*cos α = 0
HA = 120*0,6 = 72 kN (←)
ΣMA = 0
775,5 kNm = 6 VB
VB = 129,25 kN (↑)
ΣMB = 0
250,5 kNm = 6 VA
VA = 41,75 kN (↑)
Check ΣV = 0 ?
0 = 0 (OK)
A. Tumpuan Sendi
Tumpuan sendi sering disebut dengan engsel karena cara bekerja mirip dengan cara kerja engsel.
Tumpuan sendi mampu memberikan reaksi arah vertikal dan horizontal, artinya tumpuan sendi
dapat menahan gaya vertikal dan horizontal atau dengan kata lain terdapat 2 buah variabel yang
akan diselesaikan (Rv dan Rh). Tumpuan sendi ini tidak dapat menahan momen.
B. Tumpuan Rol
Tumpuan rol adalah tumpuan yang dapat bergeser ke arah horizontal sehingga tumpuan ini tidak
dapat menahan gaya horizontal. Pada tumpuan terdapat roda yang dapat begeser dimana
berfungsi untuk mengakomodasi pemuaian pada konstruksi sehingga konstruksi tidak rusak.
Tumpuan rol hanya mampu memberikan reaksi arah vertikal, artinya tumpuan hanya dapar
menahan gaya vertikalnya saja, sehingga hanya terdapat 1 buah variabel yang akan diselesaikan
(Rv saja).
C. Tumpuan Jepit
Tumpuan jepit bisa dikonstruksikan seperti misalnya balok yang ditanam dalam tembokkan atau
sebagai tumpuan pada balok terusan (jepitan elastis).
Tumpuan jepit dapat memberikan reaksi atau tahan terhadap gaya horizontal, vertikal dan
bahkan mampu memberikan reaksi terhadap putaran momen. Sehingga pada tumpuan jepit
terdapat 3 buah variabel yang harus diselesaikan (Rv, Rh,dan M).
Keterangan:
Ax=Rh=Gaya Horizontal
Ay=Rv=Gaya Vertikal
Ma=M=Momen
Rigid Body=Batang Kaku
Fixed Support=Tumpuan Jepit
Roller Support=Tumpuan Rol
Pin Support=Tumpuan Sendi