Tujuan Pengajaran:
· Untuk memberikan penjelasan tentang momen inersia
· Untuk memberikan penjelasan tentang cara penentuan momen inersia luasan
dan momen inersia luasan komposit
· Untuk memberikan penjelasan dan cara penentuan tentang radius girasi dan
momen inersia polar.
41
Mekanika Teknik
Dengan cara yang sama, momen inersia terhadap sumbu Y-Y adalah:
Iy = ∑ax2 (3.2)
42
Momen Inersia Luasan
Pada buku teks ini, penentuan momen inersia suatu luasan bangun
struktural terhadap sumbu yang melalui sentroid. Kajian momen inersia terhadap
sumbu yang tidak sejajar dengan sumbu simetri diluar kajian pada buku teks ini.
43
Mekanika Teknik
44
Momen Inersia Luasan
45
Mekanika Teknik
Penyelesaian:
(a) Menggunakan rumusan eksak dari tabel 3.1,
Ix =
bh 3 20 40 3
=
( )
= 106.666,67 cm 4
12 12
(b) Bagi luasan menjadi empat bidang horizontal (lihat gbr. 3.3). Masing-
masing bagian mempunyai luas 200 cm2. Jarak tegak-lurus sentroid masing-
masing komponen luas (dinyatakan dengan a1 dan a2) pada sumbu sentroid
X-X (lihat gambar 3.3.), jarak ini diberi notasi y1 dan y2 :
y1 = 15 cm, dan y2 = 5 cm
karena bangun adalah simetri terhadap sumbu X-X, maka momen inersia
bagian atas akan sama dengan bagian bawah. Sehingga kita hanya perlu
menghitung momen inersia setengahnya kemudian dikali dua untuk
mendapatkan momen inersia total luasan. Menggunakan persamaan (3.1)
diperoleh:
Ix = ∑ay2
= 2(a1y12+a2y22)
= 2[200(15)2 + 200(5)2 = 100.000 cm4
46
Momen Inersia Luasan
(c) Bagi luasan menjadi delapan bagian horizontal yang sama (lihat gambar
4.4). Masing-masing bagian mempunyai luas 100 cm2. Jarak tegak-lurus dari
sentroid masing-masing luasan terhadap sumbu sentroid X-X sebagimana
diperlihatkan pada gbr. 3.4. Persamaan (3.1) menghasilkan:
Ix = ∑ay2
= 2(a1y12 + a2y22 + a3y32 + a4y42)
= 2{100 (2,5)2 + 100 (7,5)2 + 100 (12,5)2 + 100 (17,5)2 }
= 105.000 cm4
Bandingkan dengan momen inersia eksak, maka prosentase error adalah:
105000 - 106666,67
´100% = -1,56%
106666 ,67
47
Mekanika Teknik
I x1 = =
( )
bh 3 90 30 3
= 202.500 cm 4
12 12
Ix2 = =
( )
p d 4 p 10 4
= 490,87 cm 4
64 64
48
Momen Inersia Luasan
sejajar terhadap sumbu sentroid (disebut juga parallel axis theorem), ditentukan
oleh rumusan:
I = I0 + ad2. (3.3)
( )
n
I = å I 0 + ad 2 (3.4)
i =1
49
Mekanika Teknik
Penyelesaian:
Sumbu vertikal Y-Y adalah sumbu sentroid karenanya adalah simetri. Untuk
menentukan titik sumbu sentroid X-X, dipilih sumbu referensi di bagian bawah
luasan komposit yang akan dibagi menjadi tiga komponen persegi-panjang
sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.8. Tabel 3.2 menunjukkan format tabel
perhitungan (dengan menggunakan MS Office EXCELL) untuk menentukan
momen inersia.
50
Momen Inersia Luasan
Luasan 2 2
a (cm ) y (cm) ay (cm )
Komponen
a1 37,5 1,25 46,875
a2 76,5 17,80 1.361,700
a3 76,0 34,35 2.610,600
∑ 190 4.019,175
bh 3
I=
12
51
Mekanika Teknik
sehingga:
I 01 =
( )
15 2,53
= 19,53 cm 4
12
I 02 =
( )
2,5 30,6 3
= 5.969,30 cm 4
12
I 03 =
( )
30 ,4 2,5 3
= 39 ,58 cm 4
12
Menghitung momen inersia dari luasan komposit terhadap sumbu sentroid
X-X, menggunakan pers. (3.4):
Ix = ∑ (I0 + ad2)
= { 19,53 + 37,5·(19,9)2} + { 5969,3 + 76,5·(3,35)2} + { 39,58 +
76·(13,2)2}
= 34979,54 cm4
Tabel 3.3 menunjukkan bagaimana solusi dapat dikerjakan dengan format
tabel (MS Office Excell).
Tabel 3.3 Format Tabel Contoh 3.3
Luasan 2 2 2 2 4
a (cm ) y (cm) ay (cm ) d (cm) ad (cm ) I 0 (cm )
Komponen
a1 37,5 1,25 46,875 19,90 14.850,375 19,53
a2 76,5 17,80 1.361,700 3,35 858,521 5.969,30
a3 76,0 34,35 2.610,600 13,20 13242,240 39,58
∑ 190 4.019,175 28.951,136 6.028,41
y=
å ay = 4.019,175 = 21,15 cm
åa 190
dan
Ix = ∑ (I0 + ad2)
= 6.028,41 + 28.951,136 = 34.979,54 cm4.
52
Momen Inersia Luasan
bh 3
I y = å I0 = å
12
2 ,5 (15)3 30 ,6 (2 ,5)3 2 ,5 (30 ,4 )3
= + +
12 12 12
4
= 6.596 cm .
Radius girasi dari suatu luasan dinyatakan sebagai jarak dari sumbu
referensi terhadap suatu luasan yang dapat dianggap berada pada titik tertentu
tanpa mengalami perubahan momen inersianya. Pengertian yang lebih praktis
menyatakan bahwa radius girasi dari suatu luasan terhadap suatu sumbu adalah
hubungan antara momen inersia dan luasannya. Radius girasi diberi simbol r dan
dinyatakan sebagai:
I
r= (3.5)
A
53
Mekanika Teknik
Penyelesaian:
Perhatikan bahwa luasan komposit disusun oleh luasan dari persegi-panjang dan
lingkaran (lubang, dinyatakan dengan nilai negatif). Setelah menentukan luasan
komposit dan menghitung momen inersianya terhadap sumbu sentroid X-X,
kemudian menghitung radius girasi terhadap sumbu sentroid X-X. Perhitungan
luasan adalah sebagai berikut:
I 01 = =
( )
bh 3 30 20 3
= 20.000 cm 4
12 12
I 02 = =
( )
p d 4 p 15 4
= 2.485 cm 4
64 64
54
Momen Inersia Luasan
Ix 17515
rx = = = 6,43 ×cm
A 423,3
Pada gbr. 3.11, sumbu Z-Z adalah suatu sumbu yang tegak-lurus
terhadap bidang dari luasan. Maka, momen inersia terhadap sumbu Z-Z adalah
jumlah dari perkalian masing-masing luasan a dan kwadrat lengan momen r.
Momen inersia polar diberi notasi J, maka:
J = å ar2 (3.6)
untuk segitiga siku-siku
r2 = x2 + y2
masukkan ke dalam persamaan (3.6), maka:
(
J = å a x2 + y2 )
= å ax 2 + å ay 2
55
Mekanika Teknik
dengan mengacu pada persamaan (3.1) dan (3.2), maka pernyataan ini dapat
ditulis sebagai:
J = Ix + Iy (3.7)
Maka, kita melihat bahwa momen inersia polar dari luasan terhadap
sumbu yang tegak-lurus terhadap bidangnya adalah sama dengan jumlah momen
inersia terhadap sumbu tegak-lurus dalam bidangnya yang berpotongan pada
sumbu polar. Rumusan untuk momen inersia polar luasan padat (solid) dan
lingkaran berlubang (hollow circular) adalah sifat yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah yang meliputi poros yang mendapat pembebanan torsi.
Penyelesaian:
Dari tabel 3.1, momen inersia polar terhadap titik pusat berat adalah:
J CG =
p
32
(
× d o4 - d i4 )
Masukkan dari data yang diberikan:
J CG =
p
32
( )
10 4 - 7 ,5 4 = 671,12 cm 4
Penyelesaian:
Sumbu sentroid X-X dari luasan komposit telah dinyatakan pada gbr. 3.12.
56
Momen Inersia Luasan
(a) Hitung Ix. Momen inersia a1 dan a2 terhadap sumbu sentroid-nya, yang
sejajar terhadap sumbu sentroid X-X untuk luasan komposit adalah:
bh 3 25 (5)3
I 01 = = = 260,42 cm 4
12 12
bh 3 5 (25)3
I 02 = = = 6.510,42 cm 4
12 12
(
I x = å I 0 + ad 2 )
[ ][
= 260,42 + 125 ×(7 ,5)3 + 6510,42 + 125 ×(7 ,5)3 ]
= 1,122 x 105 cm4.
Untuk momen inersia terhadap sumbu Y-Y, pers. (3.15) dapat digunakan,
dengan ad2 sama dengan nol.
( )
I y = å I 0 + ad 2 = å I 0 = å
bh 3
12
5 (25)3 25 (5)3
= + = 6.771 cm 4
12 12
57
Mekanika Teknik
Ix 1,122 ´10 5
rx = = = 21,18 ×cm
A 250
Iy 6771
ry = = = 5,28 ×cm
A 250
(c) Momen inersia polar terhadap sumbu Z-Z melalui titik pusat berat CG
dihitung dari persamaan (3.7):
J CG = I x + I y
Latihan Soal
1. Baja struktural jenis wide-flange W460 x 1,42 dilas dengan dua plat baja
berukuran 400 x 25 mm sebagaimana terlihat pada gambar 3.13. Hitung
momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X.
58
Momen Inersia Luasan
2. Hitung radius girasi terhadap sumbu sentroid X-X dan Y-Y untuk alumunium
yang dibentuk seperti nampak pada gbr. 3.14 di atas.
3. Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X untuk luasan yang
ditunjukkan pada gbr. 3.15.
4. Luasan persegi-panjang ukuran 305 x 610 mm pada gbr. 3.16 memiliki lubang
berbentuk bujur-sangkar ukuran 100 x 100 mm. Hitung momen inersia luasan
terhadap sumbu sentroid X-X dan sumbu sentroid bawah X’-X’.
59
Mekanika Teknik
5. Hitung momen inersia terhadap sumbu X-X dan sumbu Y-Y untuk luasan
komposit yang ditunjukkan pada gbr. 3.17 (dimensi : mm).
6. Untuk baja struktural pada gbr. 3.18, hitung momen inersia terhadap sumbu
sentroid X-X dan Y-Y.
60
Momen Inersia Luasan
7. Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X sebuah kayu jati
sebagaimana ditunjukkan pada gbr. 3.19.
8. Hitung radius girasi untuk luasan yang ditunjukkan pada gbr. 3.20.
9. Hitung momen inersia dan radius girasi baja struktural pada gbr. 3.21 terhadap
sumbu sentroid X-X dan Y-Y.
61
Mekanika Teknik
(a) (b)
Gambar 3.21 Soal no. 9
10. Untuk luas penampang seperti ditunjukkan pada gbr. 3.22 di bawah ini,
hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid horizontal X-X.
(a) (b)
Gambar 3.22 Soal no. 10
62