Anda di halaman 1dari 7

MACAM-MACAM INTERPOLASI DAN KEGUNAANNYA DALAM DUNIA

TEKNIK SIPIL BIDANG KONSENTRASI TRANSPORTASI

Randy Setiawan1)

Abstrak

Interpolasi adalah suatu cara untuk nilai diantara beberapa titik yang ada telah diketahui. Beberapa
interpolasi yang ada adalah interpolasi linear, interpolasi polinomial, interpolasi langrage, dan
interpolasi kuadratik. Ini sangat berguna bagi dunia teknik sipil. Salah satu contohnya adalah penarikan
garis kontur diperoleh dengan cara perhitungan interpolasi, pada pengukuran garis kontur cara
langsung, garis-garis kontur merupakan garis penghubung titik-titik yang diamati dengan ketinggian
yang sama, sedangkan pada pengukuran garis kontur cara tidak langsung umumnya titik-titik detail itu
pada titik sembarang tidak sama. Bila titik-titik detail yang diperoleh belum mewujudkan titik-titik
dengan ketinggian yang sama, posisi titik dengan ketinggian tertentu dicari, berada diantara 2 titik
tinggi tersebut dan diperoleh dengan prinsip perhitungan 2 buah segitiga sebangun.

Kata kunci : Interpolasi, teknik sipil, pengukuran

1. PENDAHULUAN
Interpolasi adalah jika data tabulasi yang dimiliki terbebas dari kesalahan dan ingin menaksir harga-
harga yang terletak diantara titik-titik data dalam table. Metode yang digunakan adalah interpolasi.
Interpolasi berbeda dengan extrapolasi dimana keduanya digunakan dalam menaksir.

Mempelajari berbagai metode interpolasi yang ada untuk menentukan titik-titik antara dari n buah titk
dengan menggunakan suatu fungsi pendekatan tertentu. Ada empat (4) jenis interpolasi yang di
jelaskan yaitu interpolasi linear, interpolasi kuadratik, interpolasi polynomial, interpolasi lagarnge.

1.1. Interpolasi Linear

Menentukan titik-titik dari 2 buah titik dengan menggunakan garis lurus.

gambar 1 Kurva untuk interpolasi Linear

1 )
Mahasiswa pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. Email : rendy_awan@yahoo.com
1.2 Interpolasi Kuadratik

Interpolasi kuadratik titik-titik dari 3 buah titik dengan menggunakan pendekatan fungsi
kuadart

Gambar 2. Interpolasi untuk kuadratik


1.3. Interpolasi Polinomial
1.4. Interpolasi Lagrange

2. INTERPOLASI DALAM DUNIA TEKNIK SIPIL

Interpolasi dalam dunia teknik sipil sangat penting digunakan dalam perhitungan teknik sipil.
Salah satu yang diambil contoh adalah ilmu teknik sipil dalam bidang transportasi.
Contoh Interpolasi Dalam Dunia Transportasi Di Jurusan Teknik Sipil

1. Perhitungan interpolasi dalam factor penyesuaian ukuran kota (Fcs) untuk pemilihan
penduduk kota dengan factor penyesuaian (Fcs).
2. Penentuan perhitungan factor penyesuaian untuk tipe lingkungan jalan, hambatan samping dan
kendaaraan bermotor
3. Perhitungan factor penyesuaian kelandaian (G : gradient) antara factor kelandaian dan factor
tanjakan atau turunan sebuah jalan.
4. Factor penyesuaian parkir (p : parkir) antara jarak garis henti dan lebar pendekat.
5. Penentuan lebar bahu lajur dan bahu jalan sesuai dengan kelas jalan yang ada (RSNI.T-14-
2004).
6. Penentuan tebal lapis pondasi bawah dan lapis penutup (capping layer) pada perkerasan jalan
sesuai dengan CBR yang ada.
7. Perhitungan menentukan pertumbuhan lalu lintas, sesuai dengan laju pertumbuhan lalu lintas
per tahun (i) % dengan periode analisis.
8. Menentukan factor penyesuaian tekanan ban (lavin,2003) dengan tebal perkerasan aspal yang
sudah ada.
9. Menentukan nilai teliabilitas ( R ) beradasarkan dengan tipe jalan yang akan ditentukan
(AASHTO).
10. Menentukan hubungan antara R dan Zr pada perkerasan jalan (AASHTO,2013)
11. Menentukan koefisien lapis permukaan aspal beton bergradasi rapat yang didasarkan pada
modulus (resilent) elastis dengan menginterpolasi nilai modulus elastis Eac dengan koefisien
lapisan aspal beton untuk lapis permukaan.
12. Menentukan korelasi lapisan dari lapisan pondasi granuler tak dirawat (Az) dari beberapa
parameter kekuatan seperti koefisien material Az, nilai CBR, nilai R, nilai triaxial texas, dan
nilai modulus.
13. Menentukan korelasi koefisien lapisan dari lapis pondasi granuler dirawat aspal (a2) dari
beberapa parameter kekuatan seperti koefisien material az, stabilitas marshall, dan nilai
modulus.
14. Menetukan koefisien lapisan dari lapis pondasi granuler dirawat semen (A2) dari beberapa
parameter kekuatan seperti koefisien material a2, kuat tekan bebas selama 7 hari dan modulus.
15. Menentukan koefiesien lapisan dari lapis pondasi bawah granuler dengan berbagai parameter
kekuatan seperti nilai koefisien materil a2, nilai CBR, nilai R, nilai triaxial texas dan nilai
modulus.
16. Menentukan nilai modulus resilent (Mr) rancangan yang ada di dalam grafik jika nilai tidak
tetap di nilai yang seharusnya.
17. Untuk menentukan SN dalam perkerasan lentur (SN0 pada AASHTO 1993 sehingga angka
didapatkan angka struktulan rancangan (SN).
18. Mencari hubungan antara Mr (Modulus resilent) dan angka structural rancangan SN sehingga
output didapat nilai ESAL rencana.
19. Menentukan tebal perkerasan dengan menghubungkan nilai SN efektif dengan nilai modulus
perkerasan Ep.
20. Menentukan tebal lapis pondasi bawah minimum untuk perkerasan beton diambil dari nilai
bahan pengikat (BP) serta CBK (campuran beton khusus).
21. Menentukan modulus reaksi tanah dasar sebagai fungsi dari kedalaman batuan dasar (landasan
kaku) ASHTO,1993 yang digabungkan dengan kedalaman tanah dasar ke pondasi kaku
(Dsg)(Ft)
22. Menentukan hubungan modulus reaksi tanah dasar (k) dengan kerusakan relative (Ur)
(ASHTOO,1993) yang dihubungkan dengan total pelat beton sehingga didapat reaksi tanah
dasar komposit (pci)
23. Menentukan modulus reaksi tanah dasar dikoreksi terhadap potensi kehilangan dukungan lapis
pondasi bawah (AASHTO,1993) yang dikoreksi terhadap kehilangan dukungan (Ls)
24. Menentukan pengulangan beban uji untuk analisis kelelahan aspal (fatigue) berdasarkan beban
gandar dan factor rasio tegangan.
25. Menentukan pengulangan beban ijin untuk analisis erosi tanpa bahu beton (PCA,1984) dengan
penentu bebab gandar tunggal dan factor erosi
26. Perhitungan interpolasi untuk menghitung pengulangan beban ijin untuk analisis erosi dengan
beban bahu beton antara beban gandar tunggal atau tandem dengan diperhitungkan factor erosi
dengan bahu beton.
27. Perhitungan interpolasi untuk menentukan jarak maksimum tie-bar diameter inch grade 40
dengan fs = 30.000 psi, F=1,5 pada ASHTOO 1993
28. Perhitungan interpolasi dengan jarak maksimum tie-bar diameter 5/8 inch grade 40 dengan fs
= 30.000 psi, F=1,5 pada ASHTOO 1993
29. Perhitungan persen tulangan yang dibutuhkan (ASHHTO,1993) dengan data panjang pelat
beton digabungkan dengan factor dengan factor koreksi didapat persen tulangan yang
dibutuhkan dengan tegangan ijin baja fs.
30. Perhitungan persen minimum tulangan untuk memenuhi kriteria jarak retak pada perkerasan
rigid.
31. Perhitungan hasil dari grafik untuk menentukan tegangan tarik akibat beban roda
)AASHTO,1993
32. Menghitung persen minimum tulangan agar memenuhi kriteria tegangan baja pada perkerasan
rigid (ASHTOO,1993)
33. Menghitung hubungan nilai-k efektif dinamik, dan mangkuk defleksi area (ASHTOO,1993)
34. Perhitungan interpolasi untuk penentuan modulus elastis dari nilai-k AREA dan tebal pelat
(a=5,8 inch =30 m) ASHTOO,1993
35. Perhitungan interpolasi untuk pengaruh tekanan ban dan jumlah roda terhadap tebal
perekerasan kaku (yader dan witzak, 1975) kasus beban bagiab dalam tanah dasar cairan padat
(dense liquid) k = 300 pci, mr = 550 Psi, E = 4.000.000 psi, u = 015
36. Perhitungan interpolasi panjang maksimum pelat beton (L) untuk tebal pelat beton (D) dan
modulus reaksi tanah dasar (k) yang divariasikan untuk modulus elasti beton E=27,6 Gpa.
(Delatte,2008)
37. Perhitungan interpolasi untuk memilih simpang bersinyal yang paling ekonomis pada daerah
perkotaan, konstruksi baru, ukuran 1-3 juta rasio belok kiri dan kanan 10% pada simpang
empat lengan dan simpang tiga lengan.
38. Untuk menghitung interpolasi dalam arus jenuh dasar (so) untuk pendekat pendekat tipe 0
tanpa lajur belok kanan terpisah
39. Untuk menghitung interpolasi dalam arus jenuh dasar (so) untuk pendekat pendekat tipe 0
dengan lajur belok kanan terpisah
40. Untuk menghitung derajat kejenuhan pada jumlah kendaraan antri tersisa dari fase hijau
sebelumnya (Nq)
41. Untuk menghitung jumlah antrian rata-rata dari jumlah antrian maksimum dan dihubungkan
dengan peluah pembebanan lebih
42. Untuk menentukan panduan untuk memilih tipe simpang tak bersinyal perkotaan yang paling
ekonomis, konstruksi baru, ukuran kota 1-3 juta. Presentasi lalu lintas belok kanan dan kiri
10/10
43. Untuk menentukan factor penyesuaian belok kiri (Flt) dan mendapatkan rasio belok kiri Plt
44. Untuk menentukan factor penyesuaian belok kanan (Frt) dan mendapatkan rasio belok kanan
Prt
45. Untuk menentukan penampilan ekonomis berbagai tipe bundaran di daerah perkotaan
konstruksi baru. Ukuran ota 1-3 juta presentase belok kiri dan kanan sama
46. Menentukan nilai kemiringan tanjakan dengan menggunakan panjang kilometer yang akan
digunakan pada kecepatan dasar mendaki untuk jalan 2/2 UD
47. Penggunaan interpolasi dalam pelaksanaan garis kontur jalan, berfungsi menentukan elevasi
pada jalan yang akan dibangun.
48. Penggunaan interpolasi pada linemen vertical jalan guna mengukur kelandaian dari kecepatan
maksimum yang direncanakan
49. Penggunaan interpolasi suhu dalam pembuatan mix design aspal untuk menentukan suhu yang
sesuai dengan campuran aspal dengan agregat yang akan dicampur menjadi suatu sample di
laboratorium.
50. Pada pelaksanaan perkerasan jalan sebelum dilaksnakan tanah diuji terlebih dahulu, salah satu
pengujinya ada hydrometer adalah alat ukur untuk mengukur berat jenis (kepadatan relative)
dari suatu cairan, yaitu rasio kepadatan cairan dengan densitas air. Interpolasi digunakan
dalam mencari nilai R menit pertama sampai menit terakhir, jika ada data yang tidak terekam
maka menggunakan interpolasi.

3. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil antara lain :


1. Interpolasi itu akan menjadi penting ketika analisa data kuantitative dilakukan dengan cara
manual namun ketika dilakukan dengan cara SPSS maka interpolasi tidak menjadi keharusan,
karena penilaian bukan lagi merujuk bukan pada referensi table, tapi pada nilai probabilitas (p)
2. Macam-macam interpolasi ada 4 jenis yaitu interpolasi linear, interpolasi kuadrat, interpolasi
polinomial, dan interpolasi langrage.
3. Interpolasi ini sangat penting dalam dunia teknik sipil terutama dalam bidang transportasi.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai