Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH GEOMETRI

JAJARGENJANG DAN BELAHKETUPAT

Disusun Oleh Kelompok 4 :

Dina Sakinah Nur Nst (190406020)

Rosyalinda Afrita (190406006)

Dosen Pengampu : Nishbah Fadhelina, M.Pd

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SAMUDRA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hinayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah “Jajargenjang dan Belahketupat” ini dalam bentuk
maupun isinya yang sederhana. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam meningkatkan
proses dalam pendidikan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Langsa, 20 Februari 2020

Penyusun 

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2

1.3 Tujuan................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Bangun Datar.................................................................. 4


2. Jenis – Jenis Bangun Datar................................................................ 4
A. Jajar Genjang............................................................................... 4
B. Belah Ketupat.............................................................................. 8
3. Soal Latihan....................................................................................... 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 13
B. Saran..................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir.Untuk


menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan
matematika yang kuat sejak dini.
Salah satu materi yang memerlukan pemahamaan konsep adalah bangun
datar. Bangun datar dalam pembahasan geometri adalah materi yang sangat luas
dan memiliki banyak macam dan jenis. Materi bangun datar ini merupakan materi
dasar yang sangat dibutuhkan dalam menanamkan dan membangun konsep
geometri yang lebih mendalam, khususnya dalam mempelajari bangun ruang sisi
datar pada tingkatan-tingkatan selanjutnya. Pada materi ini, siswa sulit mengingat
rumus luas bangun datar lainnya bahkan sulit menghitung luas daerah tertentu
yang merupakan gabungan dari beberapa bangun datar. Hal ini mungkin
disebabkan karena kurangnya pengetahuan guru tentang cara mendapatkan rumus
tersebut. Tentu saja berdampak negatif pada pembelajaran di kelas, di mana siswa
hanya diberikan rumus untuk dihafal tanpa tahu bagaimana cara mendapatkan
rumus tersebut. Oleh karena itu pembahasan pada makalah ini adalah mengenai
Bangun Datar terutama pada aspek sifat bangun datar serta rumus luas dan
keliling berbagai bangun datar.
Para penemu rumus matematika yang berhubungan dengan materi bangun
datar ialah :
1.  Pythagoras (582-496 SM)
Mencetuskan aksioma-aksioma, postulat-postulat yang perlu
dijabarkan terlebih dahulu dalam mengembangkan geometri. Bukan orang
yang menemukan suatu teorema Pythagoras namun dia berhasil membuat

1
pembuktian matematis. Pythagoras menemukan sebagai bilangan
irrasional.

2. Ecluides (325-265 SM)


Mungkin namanya kurang dikenal, tapi beliau disebut sebagai “Bapak
Geometri” gan karena menemukan teori bilangan dan geometri. Subyek-
subyek yang dibahas adalah bentuk-bentuk, teorema Pythagoras,
persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen,geometri ruang, teori proporsi
dan lain-lain. Alat-alat temuan Eukluides antara lain mistar dan jangka.

3.  Archimedes (287-212 SM)


Dia mengaplikasikan prinsip fisika dan matematika. Dan juga
menemukan perhitungan π (pi) dalam menghitung luas lingkaran. Ia
adalah ahli matematika terbesar sepanjang zaman dan di zaman kuno. Tiga
karya Archimedes membahas geometri bidang datar, yaitu pengukuran
lingkaran, kuadratur dari parabola dan spiral.

4. Appolonius (262-190 SM)


Kurang begitu terkenal juga. Tapi konsepnya mengenai parabola,
hiperbola, dan elips banyak memberi sumbangan bagi astronomi modern.
Ia merupakan seorang matematikawan yang ahli dalam geometri. Teorema
Appolonius menghubungkan beberapa unsur dalam segitiga.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan bangun datar?


2. Apa saja macam-macam, sifat dan rumus bangun datar?

2
1.3Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian bangun datar.


2. Mengetahui macam-macam, sifat dan rumus bangun datar.

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Bangun Datar

Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-
garis lurus atau lengkung. Bangun datar dapat didefinisikan sebagai
bangun yang rata yang mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar,
tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal.

2. Jenis – Jenis Bangun Datar

A. Jajar Genjang

Jajar Genjang yaitu sebuah bangun datar yang berbentuk segi empat
dengan sisi – sisi berhadapan sama panjang atau sejajar, juga memiliki
sudut yang berhadapan dan kedua diagonalnya saling berpotongan
ditengah tengah.

 Sisi-sisi yang berhadapan di setiap bangun jajar genjang selalu sama


panjangnya serta sejajar.( Pada gambar diatas sisi PQ = SR dan QR =
SP ).

4
 Sudut-sudut yang berhadapan di setiap bangun jajar genjang sama
besarnya. (Pada gambar diatas Sudut Q = sudut S dan Sudut P = sudut
R) .
 Jumlah dua besar sudut yang berdekatan di setiap bangun jajar genjang
adalah 180 derajat.
 Di setiap bangun jajar genjang kedua diagonal yang saling membagi
dua sama panjangnya.
 Memiliki simetri putar tingkat dua dan tidak mempunyai simetri lipat.
 Memiliki dua buah sudut tumpul dan dua buah sudut lancip.
 Jumlah semua sudut yang di miliki jajaran genjang adalah 360 derajat.
 Sisi-sisi yang berhadapan di setiap bangun jajar genjang selalu sama
panjangnya serta sejajar.( Pada gambar diatas sisi PQ = SR dan QR =
SP )

Rumus :

Nama Rumus
Keliling (K) K = 2 × (a + b)
Luas (L) L=a×t
Sisi Alas (a) K
a=( )–b
2
Sisi Sisi Miring (b) K
a=( )–a
2
t diketahui L L
t=
a
a diketahui L L
a=
t

5
Pembuktian rumus Luas Jajar Genjang :

Perhatikan jajar genjang berikut.

Buat garis diagonal yang membagi jajar genjang menjadi dua buah
segitiga.

Dari gambar di atas terlihat bahwa luas jajar genjang sama dengan
jumlah luas kedua segitiga. Luas segitiga dapat dihitung dengan rumus L

1
= ×alas ×tinggi .
2

6
L = L1 + L2

1 1
= ×a × t+ × a ×t
2 2

= a ×t

Contoh Soal

Pada saat olahraga lari, Budi mengelilingi lapangan yang berbentuk


jajargenjang dengan panjang alas 25 meter dan lebar sisi 20 meter. Budi
berlari sebanyak 4 kali putaran. Berapakah panjang lintasan lari yang
dilakukan Budi?

Pembahasan :

K = 2 ×( 25+20)
K = 2 ×45
K = 90 meter
4 kali putaran Budi berlari, sehingga :
4 ×90=360 meter

7
B. Belah Ketupat

Belah Ketupat ialah suatu bangun segi empat yang dibentuk dari
gabungan antara segitiga sama kaki dan bayanganya setelah dicerminkan
terhadap suatu alasnya sehingga perpaduan atau gabungan tersebut
menghasilkan suatu bentuk Belah Ketupat.

Sifat Belah Ketupat

Adapun untuk Sifat Rumus Belah Ketupat antara lain :

 Kedua diagonal pada sisinya merupakan sumbu simetri


 Kedua diagonalnya saling membagi antara dua sama panjang dan
saling berpotongan tegak lurus serta
 Setiap sudut – sudutnya yang berhadapan sama besar dan dibagi
antara dua sama besar oleh diagonal – diagonalnya.

Nama Rumus
Keliling K=s+s+s+s
K=4×s
Luas 1
L = ×d 1 ×d 2
2

8
Sisi K
s=
4
Diagonal 1 (d1) L
d1 = 2 ×
d2
Diagonal 2 (d2) L
d2 = 2 ×
d1

Pembuktian rumus luas Belah Ketupat :

Perhatikan belah ketupat  ABCD berikut.

Tarik garis dari  A ke C membentuk diagonal  AC, dan


dari B ke D membentuk diagonal BD.

Diagonal  AC membagi belah ketupat menjadi dua buah segitiga,


yaitu segitiga  ABC  dengan tinggi  OB  dan  ACD  dengan
tinggi OD.

9
Luas belah ketupat diperoleh dengan menjumlahkan luas kedua
1
segitiga. Luas segitiga dapat dihitung dengan rumus  ×alas ×tinggi
2
L ABCD = L ABC + L ACD
1 1
= × AC ×OB + × AC ×OD
2 2
1
= × AC ×(OB+OD )
2
1
= × AC × BD
2
Pada gambar diatas, AB dan BD adalh diagonal belah ketupat,
sehingga terbukti bahwa
1
L= × d1 × d2
2

Contoh Soal
Dikamar Indra terdapat hiasan dinding yang berbentuk belahketupat.
Panjang diagonalnya masing-masing 22 cm dan 18 cm. berapakah luas
hiasan dinding tersebut ?

10
Penyelesaian :

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar

Dari gambar dapat kita ketahui bahwa :


d1 = 18 cm, d2 = 22 cm
Luas hiasan dinding di kamar Indra adalah :

Jadi, luas hiasan diinding dikamar indra adalah 198 cm2

11
1. Soal Latihan
1. Pada sebuah jajargenjang diketahui luasnya 250 cm2. Jika panjang alas
jajargenjang tersebut 5x dan tingginya 2x, tentukan nilai x, panjang alas dan
tinggi jajargenjang tersebut berturut- turut adalah ...
a. 4, 25, 12 c. 6, 30, 12
b. 5, 25, 10 d. 5, 10, 25
2. Apabila sebuah belah ketupat mempunyai panjang sisi 4a cm. Apabila jumlah
keliling dari bangun tersebut ialah 48 cm. Maka hitunglah berapa nilai dari a
tersebut...
a. 3 cm c. 12 cm
b. 6 cm d. 8 cm
3. Diketahui belah ketupat ABCD dengan panjang diagonalnya masing-masing
adalah AC = 24 cm dan BD = 18 cm. luas belah ketupat tersebut adalah…
a. 196 cm2 c. 216 cm2
b. 288 cm2 d. 324 cm2
4. Berdasarkan soal nomor 3, keliling belah ketupat tersebut adalah…..

a. 100 cm c. 60 cm

b. 80 cm d. 40 cm

5. Kebun kakek berbentuk jajargenjang dengan panjang 75 m dan panjang sisi


yang satunya 65 m. Kebun tersebut akan dibuatkan pagar dengan biaya
Rp80.000,00/meter. Biaya yang dibutuhkankan adalah….
a. Rp20.800.000,00 c. Rp22.400.000,00
b. Rp21.200.000,00 d. Rp23.500.000,00

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis
lurus atau lengkung.
2. Jajar Genjang yaitu sebuah bangun datar yang berbentuk segi empat dengan
sisi – sisi berhadapan sama panjang atau sejajar, juga memiliki sudut yang
berhadapan dan kedua diagonalnya saling berpotongan ditengah tengah.
3. Belah Ketupat ialah suatu bangun segi empat yang dibentuk dari gabungan
antara segitiga sama kaki dan bayanganya setelah dicerminkan terhadap suatu
alasnya sehingga perpaduan atau gabungan tersebut menghasilkan suatu
bentuk Belah Ketupat.

B. Saran

Hendaknya kita dapat mengetahui tentang konsep dasar bangun datarterutama


bagaimana suatu rumus tersebut dapat kita ketahui darimanaasalnya. Dan hendaknya
makalah ini menjadi acuan pembelajaran bagi kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

Harhap , B dan Negoro, ST. 1998. Ensiklopedia Matematika. Jakarta : Pramuka Raya
4

VanCleave, Janice. 2005. Matematika Untuk Anak. Bandung : Pakar Raya

14

Anda mungkin juga menyukai