Anda di halaman 1dari 18

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekosistem

            Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan


timbal balik tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus
materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama
dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk
keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu:
"organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik
menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk
kehidupan".

2.2 Komponen-Komponen Ekosistem


Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
1. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk
tak hidup atau benda mati, meliputi :
a) Tanah
Sifat-sifat  fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur,
kematangan, dan kemampuan menahan air.

2
b) Air
Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan
tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan
makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan,
dan kedalaman air.
c) Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk
atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen
merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
d) Cahaya Matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energy utama bagi kehidupan dibumi
ini. Salah satunya sebagai factor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
e) Suhu atau Temperatur
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan
metabolism dan perkembangbiakannya.
2. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk
hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan peranannya
komponen biotik dalam ekosistem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a) Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri
dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis.
Contoh : semua tumbuhan hijau
b) Konsumen
Konsumen adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan
sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :
a. Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan
produsen

3
Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
b. Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan
konsumen I.
Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
c. Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan
konsumen II
Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
d. Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki
urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.
3). Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan
makhluk lain menjadi zat hara.
Contoh : bakteri dan jamur.
2.3. Prinsip Ekositem
a. Faktor biotik
Faktor biotik meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi
individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan
organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi,
saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan.
Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai
berikut.
a. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor
kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia.
Dalam mempertahankan hidup, setiap jenis dihadapkan pada masalah-masalah
hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan,
mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk
mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti :
duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku
tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari
makanan.

4
Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya,
yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk
kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut:
a. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat
gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham
dengan ujung pemotong
b. Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba
Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan
serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan
ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk
mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan
bergetah yangdapat  dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.
c. Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan
ujungnya  tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya.
d. Daun
Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong
semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin
sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang
dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga
tumbuhan ini memperoleh  unsur yang diperlukan.
e. Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air
yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau
untuk bernapas.

5
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk
mempertahankan  hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a. Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan
cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan
diri dari musuhnya.
b. Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam.
Bila musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh
tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.
c. Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya.
Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar
berupa suhu serta keadaan sekitarnya.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah
laku.Contohnya sebagai berikut :
a. Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia.
Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati
seekor anjing.
b. Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari
tempat yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem
dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang
Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem
jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan
dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air
tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka  bergerak ke bagian hilir dan akhirnya
ke laut.

6
B. Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu
tertentu disebut populasi

2.4. Pola Makanan Dalam Ekosistem


 Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu
membuat atau mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-
bahan anorganik dengan bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis.
Semua organisme yang mengandung klorofil terutama tumbuhan hijau daun
disebut organism autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof ini yaitu :
1. Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk
mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.
2. Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi
kimia untuk membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik.
Contohnya adalah bakteri besi, dalam menjalankan proses ini mereka
membutuhkan oksigen.
 Organisme Heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat
membuat makanannya sendiri, akan tetapi memanfaatkan bahan-bahan organic
dari organism lainnya sebagai bahan makanannya. Organisme ini terdiri atas 3
tingkatan yaitu :
I. Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain
II. Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan
organic dari bangkai
III. Detritivor yang merupakan pemakan partikel organic atau jaringan
yang telah membusuk, contohnya adalah lintah dan cacing.
2.5. Macam - Macam Ekosistem
1. Ekosistem Darat ( terestrial )
Bioma yang ada di ekosistem darat di antaranya
 Hutan Tropis
Hutan tropis memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang
paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah,

7
sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di
Afrika. Ciri-ciri:
1. Curah hujannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225
cm/tahun.
2. Matahari bersinar sepanjang tahun.
3. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
4. Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak
ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
Lingkungan biotik: 
 Flora: pada bioma hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan.
Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-
cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau
kanopi.Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana
adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit
adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak
merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.
 Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup
hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari,
di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang
bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya:
burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.

 Gurun
Gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika
Utara, Australiadan Asia Barat.Ciri-ciri:

8
1. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
2. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
3. Kelembaban udara sangat rendah
4. Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat
mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C)
5. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air
Lingkungan biotik:
 Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi
dengan daerah kering (tumbuhan serofit).
 Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu
menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil
misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi
hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.

 Taiga

Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah


tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga
merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan

9
sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, Hewannya antara lain
moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada
musim gugur.
 Tundra

Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub


utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tumbuhan di
daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum,
lumut kerak, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput.
Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang
pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki
rambut atau bulu yang tebal, contohnya karibou, rusa kutub, beruang kutub, dan
insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
 Hutan Gugur (Deciduous Forest)

Ciri khas hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-
daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat,
Asia Timur, dan Chili. Ciri-ciri:
1. Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun. 

10
2. Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan
musim semi
3. Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan
tropis.
Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang
diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan
kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik,
tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat
tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing,
dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai
berkurang, subu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga
daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim
gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan
fotosentesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim
dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai
berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim sem
 Padang Rumput
Padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan
daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika
Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
1. Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput
curah hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan
drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan biotik: 
 Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas
dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain

11
yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang
dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-
macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika
Utara dan pampa di Argentina.
 Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di
Afrika, domba dan kanguru diAustralia. Karnivora: singa, srigala, anjing
liar, cheetah.

2. Ekosistem Air
Ekosistem air atau ekosistem akuatik adalah salah satu ekosistem besar
yang ada di bumi. Ekosistem ini sebagian besar terdiri dari air. Selain itu
ekosistem ini juga di pengaruhi oleh cahaya matahari yang masuk, temperatur
udara, dan jumlah sedimen. Jumlah sedimen garam adalah yang paling
membedakan antara ekosistem di dalam ekosistem air. Ekosistem air dibedakan
menjadi dua, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Berikut
adalah Jenis-jenis Ekosistem air :
 Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar adalah ekosistem yang memiliki kadar garam yang
rendah. Ekosistem air tawar, dibedakan menjadi dua yaitu
a) Perairan tenang adalah danau dan rawa. Ekosistem danau adalah sebuah
cekungan besar yang terisi oleh air. Danau dapat terbentuk akibat dari
aktivitas gunung api. Selain itu danau juga dapat terbentuk akibat
sedimentasi yang memotong jalur sungai. Danau biasanya berukuran

12
sangat luas. Sehingga memiliki banyak makhluk hidup di
dalamnya. Rawa- rawa adalah salah satu ekosistem perairan yang tenang.
Rawa adalah genangan air yang terjadi di dataran yang cekung. Genangan
air ini dapat bersifat musiman, akibat hujan dan luapan air sungai, atau
permanen akibat lokasinya yang dekat dengan sumber air. Rawa- rawa
biasanya berada di dataran rendah.

b) Sedangkan yang mengalir adalah sungai. Ekosistem sungai adalah aliran


air yang ada di permukaan bumi. Sungai mengalir dari tempat yang tinggi
ke tempat yang rendah. Aliran sungai mengalir dan berhenti di laut.
Sungai adalah salah satu sumber air terbsar di bumi. air sungai termasuk
air tawar, sehingga ikan yang dapat hidup di sungai adalah ikan air tawar
seperti ikan nila, ikan gurami, atau ikan lele.

 Ekosistem Air Laut


Ekosistem air laut adalah ekosistem air yang memiliki kadar garam yang
tinggi. Ekosistem ini berada di laut. Ekosistem ini memiliki pergerakan air yang di
pengaruhi oleh arah angin. Selain itu suhu dalam ekosistem ini bervariasi,
tergantung dari kedalamannnya. Ekosistem air laut dibedakan menjadi 4 yaitu

13
ekosistem laut dalam, ekosistem terumbu karang, ekosistem estuari, dan
ekosistem pantai pasir.
a) Ekosistem laut dalam adalah ekosistem yang berada pada kedalaman
lebih dari 2000 m dari permukaan laut. Suhu pada daerah ini diperkirakan
sangat dingin akibat dari tidak masuknya sinar matahari. Makhluk hidup
yang tinggal di daerah ini hanyalah hewan predator serta hewan pemakan
bangkai.

b) Ekosistem terumbu karang adalah ekosistem laut dangkal, dimana sinar


matahari masih dapat masuk. Dalam ekosistem ini terumbu karang dan
rumput laut dapat untuk melakukan fotosintesis. Selain itu hewan laut di
daerah ini lebih banyak dan bervariasi.

c) Ekosistem estuari adalah ekosistem tempat bertemunya air tawar dan air
laut. Dalam ekosistem ini, tanaman yang bisa ditemukan adalah jenis
tanaman mangrove. Sedangkan hewan yang bisa ditemukan adalah
beberapa jenis kepiting.

14
d) Ekosistem pasir pantai adalah daerah pantai yang berada di tepi laut.
Daerah ini adalah salah satu daerah hasil proses sedimentasi oleh air laut.
Hewan jenis kepiting dan beberapa jenis kerang dapat ditemukan di
daerah ini.

2.6. Jenis – Jenis Ekosistem


1. Ekosistem Alamiah

Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sendirinya tanpa ada
campur tangan dari manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem
Alamiah. Contohnya adalah ekosistem laut dan sungai

15
2. Ekosistem Buatan

Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya


campur tangan manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Namun keanekaragaman hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan dari
membuat ekosistem ini. Contohnya adalah sawah.

2.7. Interaksi Dalam Ekosistem


Interaksi antar makhluk hidup yang terjadi pada sebuah ekosistem,
berguna untuk menjaga kestabilan ekosistem tersebut. Jika interaksi antar
makhluk tidak berjalan dengan baik dan seimbang, akan ada sebuah ketimpangan
yang terjadi pada suatu ekosistem, dan itu tidak baik untuk ekosistemnya, atau
untuk makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Interaksi dalam sebuah ekosistem digolongkan menjadi 5, dimana
semuanya memiliki perannya masing-masing, interaksinya adalah sebagai berikut:
a. Netral
Jika makhluk hidup berinteraksi tetapi tidak mengganggu satu sama lain,
maka interaksi yang terjadi adalah netral. Mereka hanya hidup di dalam ekosistem
yang sama, tidak ada persaingan dan mangsa-memangsa dalam interaksi ini.
Contohnya anak kucing sama anak burung hantu,mereka hanya akan main
selayaknya anak kecil.
b. Predasi
Predasi adalah interaksi antara mangsa dan pemangsa dalam sebuah
ekosistem, interaksi ini menjaga keseimbangan jumlah pemangsa dan mangsa
dalam sebuah ekosistem.Contoh interaksinya adalah zebra dan singa di padang
savana Afrika. Dengan adanya singa sebagai predator, singa berfungsi untuk

16
mengontrol populasi zebra agar tidak terlalu banyak, sehingga zebra tidak
mengalami ledakan populasi dan menggangu jalannya ekosistem.
c. Simbiosis
Simbiosis adalah interaksi antara 2 makhluk hidup berbeda spesies yang
saling berhubungan, dalam hubungan ini ada 3 bentuk interaksi, yaitu :
Simbiosis Mutualisme
Simbiosis ini adalah jenis simbiosis dimana 2 makhluk hidup yang
berbeda spesies memberikan keuntungan satu sama lain.
Contohnya adalah lebah madu dan tanaman berbunga.
Simbiosis Parasitisme
Dalam simbiosis ini satu makhluk hidup mendapatkan keuntungan tetapi
merugikan makhluk yang menjadi teman simbiosisnya. Contohnya adalah
tumbuhan tali putri. Tumbuhan ini tidak memiliki klorofil atau zat hijau daun
yang diperlukan untuk proses fotosintesis, sehingga tumbuhan ini menempelkan
dirinya pada tumbuhan lain untuk mengambil sari-sari makanan.
Simbiosis Komensalisme
Dalam interaksi ini satu organisme mendapatkan keuntungan sedangkan
yang lainnya tidak mendapatkan keuntungan. Contohnya adalah anemon laut
dengan ikan badut. Ikan badut memiliki zat yang melapisi tubuhnya sehingga
kebal dengan sengatan anemon laut. Sementara ikan badut tinggal di sela-sela
anemon untuk mencari perlindungan dari predator. Anemon tidak mendapatkan
gangguan atau keuntungan dari hal ini.
d. Antibiosis
Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup dimana makhluk hidup
yang satu menghambat pertumbuhan makhluk hidup lainnya. Contohnya adalah
jamur penicillium, jamur ini menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri
sehingga tidak bisa berkembang biak di sekitarnya, jamur ini digunakan oleh
manusia sebagai obat antibiotik dengan nama penisilin.
e. Kompetisi adalah interaksi 2 jenis makhluk hidup yang saling bersaing
untuk mendapatkan atau memperebutkan sebuah hal yang sama. Misalnya

17
persaingan antara kerbau dan kambing untuk mendapatkan rumput dalam
sebuah ekosistem padang rumput.
2.8. Faktor-Faktor Yang Mempengarui Keseimbangan Ekosistem
Terdapat dua faktor penting yang menyebabkan tergangunya ekosistem,
yaitu:
1. Faktor alam  
Faktor alam adalah faktor yang terjadi akibat bencana alam.  
Misalnya : banjir, gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan lain sebagainya.
Jika suatu lingkungan terkena bencana biasanya akan terdapat salah satu
komponen yang rusak sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak
seimbang.
2. Faktor manusia
Dengan bertambahnya populasi manusia, munculah konflik antara
kebutuhan untuk memenuhi keperluan dan keharusan untuk melindungi alam
sekitar.Aktivitas manusia yang tidak direncanakan dengan baik dapat
menyebabkan pengaruh yang tidak diinginkan pada alam sekitar dan ekosistem.
Berikut ini beberapa kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan
ekosistem
a. Pembuangan limbah sembarangan
Limbah rumah tangga, transportasi, industri, pertanian, jika tidak diolah
secara tepat dan cermat tentu akan mengganggu keseimbangan ekosistem
sehingga mengancam organisme dan faktor abiotik dalam bioma.
b. kegiatan pertanian
Pupuk anorganik yang digunakan untuk mengoptimalkan hasil pertanian
telah membuat tanah tercemar secara masif, selain itu pestisida yang
digunakan secara berlebihan membuat berbagai organisme penghuni
ekosistem sawah menjadi terbunuh dan mati.
c. pencemaran lingkungan
Terutama pencemaran air yang memungkinkan untuk dapat mengalir ke
saluran irigasi sawah.

18
d. Pembuatan bangunan dengan panel-panel kaca berdampak pada efek
rumah kaca, pencemaran suhu
e. Penggunaa aerosol yang menyebabkan Penipisan lapisan ozon
f. Penebangan hutan (aktivitas pembalakan hutan dan pertambangan yang
tidak terkendali)
Berdampak pada erosi tanah, tanah longsor, banjir bandang, perubahan
cuaca, efek rumah kaca dan pemanasan global, hilangnya
keanekaragaman, kepunahan organisme.
Usaha menanggulangi kerusakan ligkungan:
1. Pemanfaatan kembali (Reuse) dan daur ulang (Recycling)
Limbah dan sampah organik dapat dimanfaatkan kembali untuk
pembuatan kompos, kotoran hewan digunakan kembali untuk sumber energi atau
biogas. Limbah dan sampah yang sulit terurai sperti plastik, logam, karet dan
kertas dapat di daur ulang.  
2. Pengolahan limbah
Dikhususkan bagi kalangan industri, yaitu mengelola dan mengolah
limbah sehingga limbah yang dibuang ke lingkungan tidak berbahaya.
3. Meningkatkan efisiensi produk
Merupakan salah satu cara untuk mengurangi limbah yang akan dihasilkan
oleh suatu proses produksi (green process). Efisiensi dapat dilakukan dengan
memanfaatkan mesin-mesin produksi dan menggunakan bahan baku industri yang
ramah lingkungan.

4. Penegakkan hukum dan perundangan  


Jika peraturan-peraturan dilaksanakan, diharapkan dapat menyelamatkan
kelestarian lingkungan hidup.
5. Rehabilitasi dan konservasi untuk usaha mengembalikan keadaan
ekosistem  seperti semula.

19

Anda mungkin juga menyukai