Anda di halaman 1dari 14

Makala

h
Hakikat
Geograf
i

DISUSUN OLEH
CIPTA JATI MULIA
X-6

BAB II
PEMBAHASAN
A . Pengertian Geografi
Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani). Geo artinya bumi
dan grapheinartinya lukisan, tulisan, atau uraian. Berdasarkan asal kata
tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau
mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi.
Pengertian bumi dalam geografi tersebut, tidak hanya berkenaan dengan fisik alamiah bumi
saja, melainkan juga meliputu segala gejala dan prosesnya baik alamnya maupun kehidunnya.
Perkembangan perumusan tentang geografi pada kenyataannya menyangkut isi dan
maknanya. Dibawah ini beberapa pendapat pakar tentang pengertian geografi:
1. Menurut Hartshorne (1959) geografi berkepentingan untuk memberikan deskripsi yang berarti,
beraturan, dan rasional tentang sifat variabel dari permukaan bumi. Menurut Alexander (1963)
Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia.
2. Menurut Yeates (1963), geografi adalah suatu ilmu yang memerhatikan perkembangan
rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi.
3. Menurut R.Bintarto (1977) Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan,
menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari
corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dan unsur-unsur bumi dalam
ruang dan waktu.
4. menurut M. Daljuni, Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mengajarkan kegiatan
manusia di dalam suatu ruang.

B. Tujuan Geograf
Menurut hasil penelitian UNESCO maupu Lounsbury, Geograf memiliki 4 tujuan,
yaitu :
1. Geograf sebagai suatu sintesis
Pembahasan geograf pada hakikatnya dapat menjawab substansi pertanyaanpertanyaan tentang what, where, when, why,dan how.
2. Geograf sebagai suatu penelaahan gejala dan relasi keruangan
Geograf berperan sebagai analisis terhadap fenomena-fenomena, baik alamiah
maupun insaniah.

3. Geograf sebagai disiplin tata guna lahan


Disini titik beratnya pada aspek pemanfaatan atau pendayahgunaan ruang geograf
yang harus semakin ditingkatkan. Sebab pertubuhan penduduk yang begitu pesat,
menuntut peningkatan sarana yang menunjang, baik dari segi kuantitasnya
maupun kulaitasnya, seperti : jalan raya, tempat pemukiman, tempat rekreasi, dll.
4. Geograf sebagai bidang ilmu penelitian
Geograf merupakan disiplin akademik yang terutama berkaitan dengan penguraian
dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan kewilayahan dalam distribusi lokasi di
permukiman bumi. Fokusnya adalah sifat dan saling keterkaitan antar tiga konsep ,
yaitu limgkungan, tata ruang, dan tempat.

C. Konsep dasar Geografi

Tempat

Konsep tempat merujuk pada suatu wilayah dimana orang hidup berada .

Sensus penduduk

Merupakan suatu konsep Geografi Sosial yang jika di lihat dari sejarah aktivitasnya merupakan
salah satu kegiatan statistik tertua dan terluas yang dilakukan oleh pemerintah di seluruh dunia .

Iklim

Menurut Ensiklopedia Indonesia adalah keadaan dari cuaca di suatu daerah dalam periode
tertentu, kedaan variasinya dari tahun ke tahun dan keadaan ekstremnya.
Klasifikasi Iklim menurut Kopen berdasarkan pada curah hujan dan suhu tahunan serta bulanan
terdapat lima golongan iklim yaitu:
a.

Iklim tropis penghujan

b.

Iklim Kering

c.

Iklim Penghujan bersuhu hangat

d.

Iklim hujan salju dingin

e.

Iklim salju kutub

Menurut Thornthwaite yang membagi lima daerah kelembaban dengan Vegetasi karakteristik
sebagai berikut :
a.

Daerah basah dengan vegetasi hutan penghujan

b.

Daerah Lembap dengan vegetasi hutan

c.

Daerah setengah lembap dengan vegetasi padang rumput

d.

Daerah setengan kering dengan vegetasi padang rumput luas tanpa pohon.

e.

Daerah kering dengan vegetasi gurun pasir.

laut

laut diartikan sebagai keseluruhan masa air yang saling berhubungan, mengelilingi semua sisi
daratan dibumi.

Lingkungan

diartikan sebagai segala sesuatu yang ada diluar suatu organism, meliputi lingkungan benda mati
(abiotik) dan lingkug hidup (biotik).

Benua

istilah benua merujuk kepada suatu daratan yang begitu luas sehingga bagian tengah daratan
yang luas tersebut tidak dapat pengaruh angin laut sama sekali.

urbanisasi

konsep urbanisasi memiliki dua pengertian. pertama, para ahli demografi lebih banyak
menggunakan istilah ini unuk menunjukan redistribusi penduduk ataupun perpindahan dari
wilayah-wilayah pedesaaan ke perkotaan, memberikan makna yang saling spesipik pada tingkat
konseptual. kedua, dalam beberapa ilmu sosial lainya, terutama ekonomi, georafi, dan sosiologi.

peta

peta adalah pola permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang datar.

kota

konsep kota sebenarnya merujuk pada phenomena yang sangat bervariasi sesuai dengan
perbedaan sejarah dan wilayahnya.

mortalitas

konsep mortaliltas merujuk pada rangkuman tingkat kematian kotor rata-rata penduduk, yaitu
jumlah kematian per tahu perseribu penduduk.

khatulistiwa (ekuator)

khatulistiwa adalah sebuah konsep yang merujuk kepada garis khayal yang melingkari bola bumi
dan membelahnya menjadi dua bagian yang sma besar, masing-masing 180 derajat

demografi

demografi merujuk kepada analisis terhadap berbagai variabel kependudukan.

tanah

tanah merujuk kepada suatu wilayah permukaan bumi dengan ciri khas mencakup segala sifat
yang sepatutnya stabil atau diperkirakan selalu terulang kembali dari lingkungan hidup yang
lurus, diatas atau dibawah wilayah tersebut.

transmigrasi

transmigrasi adalah suatu sistem pembangunan terpadu, upaya utuk mencapai keseimbangan
penyebaran penduduk.

wilayah

wilayah merujuk pada suatu area dipermukaan bumi yang relatif homogen dan berbeda
dengan sekelilingnya berdasarkan beberapa kriteria tertentu.

D. Pendekatan Geografi
Sebagai suatu disiplin ilmu, geografi mempelajari suatu sistem alam yang terdiri atas
bagian-bagian yang saling terkait. Aliran energi dalam suatu sistem menghasilkan perubahan.
Perubahan yang berkesinambungan akan menghasilkan suatu bentuk keseimbangan sistem.
Suatu sistem terdiri dari tiga bagian berbeda, input, output dan komponen. Kita ambil saja
Tv sebagai contoh. Kita bisa menonoton tv tidak terlepas dari sistem yang berjalan didalam tv
tersebut. Berjalanya sistem tersebut karena ketiga bagian dalam sistem tersambung bersama;
bagian input yang merupakan listrik, bagian output yang berupa gambar dan suara, serta bagian
komponen seperti layar, speaker, remote, dan atena. Tanpa ketiga bagian dari sistem tersebut
tersambung, kita tidak bisa menonton tv.
Pada sistem yang berfungsi baik, seluruh komponen harus tersambung bersama. Planet
Bumi yang mempunyai banyak komponen dapat dilihat sebagai sistem yang kompleks dan

sangat besar. Di dalam sistem Bumi, input adalah energi yang datang dari Matahari dan juga
energi yang berasal dari dalam Bumi, seperti tenaga tektonik. Output adalah perubahan konstan
yang dapat dilihat di sekitar kita dalam lingkungan fisik dan manusia, seperti panas serta hujan.
Sistem Bumi memang suatu sistem yang kompleks, sehingga cara terbaik untuk
mempelajarinya dengan memahami setiap komponen komponennya dengan berbagai pendekatan
dalam geografi. Inilah geografi dari sudut pendekatan sistem. Pendekatan ini terus mengalami
perkembangan hingga masa geografi modern. Dalam geografi modern yang dikenal dengan
geografi terpadu (Integrated Geography) digunakan tiga pendekatan atau hampiran. Ketiga
pendekatan tersebut, yaitu analisis keruangan, kelingkungan atau ekologi, dan kompleks wilayah.
1. Pendekatan Wilayah
Dari namanya dapat ditangkap bahwa pendekatan ini akan menekankan pada keruangan.
Pendekatan ini mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat-sifat pentingnya seperti perbedaan
struktur, pola, dan proses. Struktur keruangan terkait dengan elemen pembentuk ruang yang
berupa kenampakan titik, garis, dan area. Sedangkan pola keruangan berkaitan dengan lokasi
distribusi ketiga elemen tersebut. Distribusi atau agihan elemen geografi ini akan membentuk
pola seperti memanjang, radial, dan sebagainya. Nah, proses keruangan sendiri berkenaan
dengan perubahan elemen pembentuk ruang. Ahli geografi berusaha mencari faktor-faktor yang
menentukan pola penyebaran serta cara mengubah pola sehingga dicapai penyebaran yang lebih
baik, efisien, dan wajar. Analisis suatu masalah menggunakan pendekatan ini dapat dilakukan
dengan pertanyaan 5W 1H seperti berikut ini.
Pertanyaan What (apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi.
Pertanyaan When (kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena alam.
Pertanyaan Where (di mana), untuk mengetahui tempat fenomena alam berlangsung.
Pertanyaan Why (mengapa), untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena alam.
Pertanyaan Who (siapa), untuk mengetahui subjek atau pelaku yang menyebabkan terjadinya
fenomena alam.
Pertanyaan How (bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya fenomena alam.
2. Pendekatan Kelingkungan/ Ekologi
Pendekatan ini tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme dengan lingkungan,
tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada dan juga perilaku manusia. Karena pada
dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu perilaku dan fenomena lingkungan. Sisi
perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan gagasan dan kesadaran lingkungan.

Interelasi keduanya inilah yang menjadi ciri khas pendekatan ini. Menggunakan keenam
pertanyaan geografi, analisis dengan pendekatan ini masih bisa dilakukan. Nah, perhatikan
contoh analisis mengenai terjadinya banjir di Sinjai berikut dan kamu akan menemukan
perbedaannya dengan pendekatan keruangan. Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan
kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut.
Identifikasi kondisi fisik yang mendorong terjadinya bencana ini, seperti jenis tanah, topografi,
dan vegetasi di lokasi itu.
Identifikasi sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola alam di lokasi tersebut.
Identifikasi budi daya yang ada kaitannya dengan alih fungsi lahan.
Menganalisis hubungan antara budi daya dan dampak yang ditimbulkannya hingga menyebabkan
banjir.
Menggunakan hasil analisis ini mencoba menemukan alternatif pemecahan masalah ini
3. Kompleks Wilayah
Analisis ini mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi.
Analisis ini menekankan pengertian areal differentiation yaitu adanya perbedaan karakteristik
tiap-tiap wilayah. Perbedaan ini mendorong suatu wilayah dapat berinteraksi dengan wilayah
lain. Perkembangan wilayah yang saling berinteraksi terjadi karena terdapat permintaan dan
penawaran.
Contoh analisis kompleks wilayah diterapkan dalam perancangan kawasan permukiman.
Langkah awal, dilakukan identifikasi wilayah potensial di luar Jawa yang memenuhi persyaratan
minimum, seperti kesuburan tanah dan tingkat kemiringan lereng. Langkah kedua, identifikasi
aksesibilitas wilayah. Dari hasil identifikasi ini dirumuskan rancangan untuk jangka panjang dan
jangka pendek untuk pengembangan kawasan tersebut.

E. Prinsip Geografi
1. Prinsip Sebaran atau Penyebaran adalah sebaran fenomena, gejala, fakta, peristiwa
dipermukaan bumi. Sebaran fenomena atau gejala ada yang teratur ada yang tidak teratur.
Yang teratur : ada yang mengelompok, menyebar, memusat, memanjang bergantung
kepada keadaan fenomena. Prinsip ini memandang bahwa setiap gejala dan fakta di
permukaan bumi tersebar secara tidak merata antara satu wilayah dengan wilayah
lainnya. Suatu gejala geografi bisa terlhat terkumpul dalam jumlah yang padat dan
banyak, tetapi di satu tempat lain terlihat sangat jarang dan sedikit.Pengertian fenomena
atau gejala diartikan sebagai : semua data, fakta, peristiwa yang ada dipermukaan bumi.
2. Prinsip Interelasi dapat dirumuskan adanya hubungan antara fenomena yang satu
dengan fenomena yang lain pada suatu ruang. Bahwa fenomena atau gejala di muka bumi

tidak mungkin berdiri sendiri pasti ada keterkaitan dengan fenomena lain. Baik faktor
fisik dengan faktor fisik lainnya, faktor fisik dengan faktor manusia dan faktor manusia
dengan faktor manusia lainnya.
3. Prinsip Dekripsi adalah prinsip yang penjelasannya lebih lanjut tentang fenomena
tersebut secara detail disertai dengan gambar, tabel, diagram, peta dsb.
4. Prinsip Korologi : Fenomena dilihat dari sebaran dan interelasi berada pada ruang
tertentu. Prinsip ini yang meninjau gejala, fakta dan masalah geografi dari penyebaran,
interelasi dan interaksinya dalam ruang. Ruang dalam sudut pandang geografi adalah
permukaan bumi secara keseluruhan yang membentuk suatu fungsi. Secara sederhana
prinsip ini merupakan gabungan dari prinsip-prinsip lainnya.

F. Aspek dan Ilmu Penunjang Geografi

1. Aspek Fisik
a. Aspek Topologi membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu
wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciriciri khas tertentu.
b. Aspek Biotik membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan
c. Aspek Non Biotik membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan
cuaca)
2. Aspek Sosial meliputi :
Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik perilakunya. Pada
aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan
memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia
dengan lingkungannya. Beberapa kajian pada aspek ini antara lain :
a. Aspek Ekonomi membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi,
pasar dan sebagainya

b. Aspek Budaya membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.
c. Aspek Politik misalnya membahad tantang kepartaian dan pemerintahan.
Beberapa Ilmu Penunjang Geografi diantaranya:

Geomorfologi ilmu yang mengkaji bentuk-bentuk permukaan bumi dan


penafsirannyatentang proses terbentuknya.

Meteorologi : ilmu yang mengkaji tentang cuaca yang meliputi ciri-ciri fisik dan
kimianya, tekanan, suhu udara, angin dan per-awanan.

Klimatologi : ilmu yang mempelajari tentang iklim, yang meliputi sebab


terjadinya, pengaruhnya terhadap bentuk fisik dan kehidupan di suatu wilayah.

Biogeografi : ilmu yang mempelajari persebaran hewan dan tumbuhan di


permukaan bumi serta faktor-faktor yang mempengaruhi, membatasi dan menentukan
pola persebarannya.

Antropogeografi : ilmu yang mempelajari persebaran manusia di permukaan


bumi dalamhubungannya dengan lingkungan geografi.

Hidrologi : ilmu yang mempelajari tentang fenomena air di bumi yang meliputi
sirkulasi, distribusi, bentuk, serta sifat fisik dan kimianya.

Oseanografi : Ilmu yang mempelajari fenomena lautan yang meliputi sifat air
laut, gerakan air laut dan pasang surut air laut.

Kartografi : ilmu yang mempelajari tentang peta meliputi tentang pembuatan, jenis
dan pemanfaatannya.

Demografi : ilmu yang mempelajari tentang kependudukan meliputi jumlah,


pertumbuhan, komposisi dan migrasi penduduk.

Pedologi : ilmu yang mempelajari tentang tanah, meliputi proses pembentukan, jenisjenis dan persebarannya.

G. Manfaat Geografi
Ilmu geografi dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan hubungan antar gejala permukaan
bumi, misalnya :
1. Bidang Pertanian

Pertanian merupakan sistem keruangan yang terdiri dari aspek fisik dan manusia.
Aspek fisik antara lain : lahan, iklim, air dan udara. Aspek manusia meliputi tenaga kerja,
tradisi, teknologi dan ekonomi masyarakat. Analisis hubungan antara aspek fisik dengan
manusia pada bidang pertanian bermanfaat untuk menyusun sistem diversifikasi tanaman
pada lahan pertanian, yang penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan lahan agar
produktivitas tetap tinggi
2. Bidang Industri
Merupakan tinjauan terhadap aspek industri pada hubungan antara aspek fisik dan
manusia. Aspek fisik yang bepengaruh terhadap kegiatan industri misalnya lahan, bahan
baku dan sumber daya energi. Sedangkan aspek manusia yang penting untuk kegiatan
industri adalah tenaga kerja, tradisi, teknologi, konsumen dan pasar. Hasil analisis
hubungan digunakan untuk menyusun rencana pembangunan dan pengembangan
industri. Sebagai contoh untuk memeratakan persebaran penduduk maka sebaiknya
pemerintah pengarahkan penemapatan lokasi industri di daerah yang masih jarang
penduduknya.

H. Objek Studi Geografi

Objek Studi Geografi terdiri dari dua bagian Yaitu:


1. Objek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi. Objek material yang
umum dan luas adalah geosfer (lapisan bumi), yang meliputi: Lithosfer (Lapisan Kerak
bumi), Biosfer (Lapisan Kehidupan Selain Manusia), Hidrosfer (Lapisan Perairan yang
Ada di Bumi), atmosfer (lapisan udara), pedosfer (lapisan tanah) dan antrophosfer
(Lapisan manusia dan kegiatannya).
2. Objek formal adalah sudut pandang dan cara berpikir terhadap objek material yang
berupa materi atau gejala geografi yang ada di geosfer. Cara pandang dan cara berpikir
ini dapat melalui pendekatan keruangan, kelingkungan dan kewilayahan serta dapat juga
menggunakan 5W + 1H.

BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang

Geografi merupakan materi pelajaran yang masuk lingkup kajian ilmu pengetahuan sosial
(ips). geografi senantiasa memberikan uraian uraian ilmiah mengenai sifat-sifat bumi, hal itu
merupakan satu kajian yang penting yang perlu dibahas dalam mata kuliah ips ini. Selain itu ips
mempunyai ruang lingkup serta tujuan, kajian geografi mempunyai ruang lingkup yang luas
sehingga disiplin ilmu banyak yang berkaitan dengan geografi dan untuk mencapai kesesuaian,
pembelajaran geografi mempunyai tujuan tersendiri.

BAB III
PENUTUP
Dengan mempelajari tentang konsep-konsep dasar ilmu geograf, maka
diharapkan kita sebagai manusia yang juga sekaligus merupakan objek material
dari ilmu geograf sudah seharusnya untuk lebih menjaga dan melestarikan
lingkungan kita. Tidak hanya lingkungan biosfer akan tetapi juga lingkungan
atmosfer, hidrosfer, maupun antroposfer. Setidaknya mulai dari hal yang kecil
seperti tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi polusi udara,
mengurangi penggunaan alat-alat kosmetika, dll. Karena kalau bukan manusia itu
sendiri yang menjaga dan melestarikan lingkungan, siapa lagi yang bisa
diharapkan. Bumi dan segala isinya telah diciptakan sedemikian rupa, tinggal
bagaimana manusia itu sendiri yang berusaha sebaik-baiknya untuk manjaga dan
melestarikannya.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Suparman, Dadang. 2007. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.


Kuswanto. 2004. Pengetahuan Sosial Geografi. solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Yani, Ahmad. 2008. Geografi Menyikap Fenomena Geosper. Bandung: Grapindo Media
Pratama.
Regariana, Meurah Cut. 2006. Geografi. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

GEOG
RAFI

Disusun Oleh : Cipta Jati Mulia


Kelas : X-6

Anda mungkin juga menyukai