Disusun oleh:
KURNIATI TAMHER
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................3
1. 1 Latar Belakang.....................................................................................3
1.2 rumusan masalah..................................................................................3
1.3 tujuan ....................................................................................................3
BAB II ISI ....................................................................................................4
2.1 Keberadaan manusia............................................................................4
2.2 Hakekat manusia..................................................................................5
2. 3 Martabat Manusia….............................................................................9
BAB III PENUTUP.....................................................................................11
Kesimpulan................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara dan berdiskusi tentang manusia akan selalu menarik. Dimana saat
membicarakan tentang manusia masalahnya tidak pernah selesai dalam artia tuntas.
Manusia merupakan makhluk yang paling menakjubkan, makhluk yang unik multi
dimensi, serba meliputi, sangat terbuka, dan mempunyai potensi yang agung.
Manusia dalam pandangan kebendaan (materialis) hanyalah merupakan
sekepal tanah di bumi. Dari bumi asal kejadiannya, di bumi dia berjalan, dari bumi
dia makan dan kedalam bumi dia kembali.
Dalam pandangan orang yang beriman, manusia itu makhluk yang mulia dan
terhormat pada sisi Tuhan. Manusia diciptakan Tuhan dalam bentuk yang amat baik,
sesudah itu ditiup Roh ke dalam tubuhnya, para malaikat disuruh sujud (memberi
hormat) kepadanya. Tuhan memberi manusia ilmu pengetahuan dan kemauan,
dijadikan manusia di bumi dan menjadi pusat kegiatan di alam ini. Segala apa yang
ada di langit dan di bumi, semuanya bekerja untuk kepentingan manusia, dan
kepadanya di berikan nikmat lahir dan batin.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan keberadaan manusia?
b. Apa yang dimaksud dengan hakikat manusia?
c. Apa yang dimaksud dengan martabat manusia?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui keberadaan manusia.
b. Untuk mengetahui hakikat manusia
c. Untuk mengetahui martabat manusia
BAB II
ISI
2.1 Keberadaan Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan
pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri
dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan
mana yang baik (positif) atau buruk (negartif) untuk diri kita send iri. Bukan
hanya itu saja, pengertian manusia secara umum adalah manusia sebagai
makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja
tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah
makhluk pribadi sekaligus mkhluk sosial.
Pada diri manusia terdapat perpaduan sifat yang berlawanan. Manusia
adalah hadits, baru, dari sifat jasmiahnya, dan azali dari roh Ilahiahnya. Oleh
karena itu pada diri manusia terdapat sifat baik, yang menyerupai sifat Tuhan,
dan terdapat sifat buruk. Ketika Allah menyaksikan kesombongan iblis, yaitu
tidak mau sujud kepada Adam , dalam QS. 38 (Shaad): 75.
َي أَأَ ْستَ ْكبَرْ تَ أَ ْم ُك ْنتَ ِمنَ ْال َعالِين ُ ك أَ ْن تَ ْس ُج َد لِ َما َخلَ ْق
َّ ت بِيَ َد َ قَا َل يَا إِ ْبلِيسُ َما َمنَ َع
Artinya : Allah berfirman: "Hai iblis, Apakah yang menghalangi kamu
sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu
menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) Termasuk orang-orang yang
(lebih) tinggi?"
Kedua tangan dalam ayat tersebut menurut Ibnu al-‘Arabi adalah nama
atau sifat Tuhan yang berlawanan, baik nama aktif ( al –asma’ al-
fa’iliyah ) maupun nama reseptif (al-asma’ al- qabiliyah ). Nama aktif saling
berlawanan sepertial- Anis ( Yang Maha Ramah ) berlawanan dengan al-
Hayaa’( Yang Pemalu ).
Abdullah, Burlinan, 2000. Ragam Perilaku Manusia Menurut Al- Qur’an, PT Kuala
Musi Raharja, Palembang
Azra, Azyumardi. 2004. Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum,
Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam.