Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PANCASILA

SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Disusun Oleh :

Rofik Poerbowo
Nim:20231440038
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
FAKULTAS HUKUM
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Pancasila.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu,saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak.
Tugas ini saya susun untuk memberikan gambaran singkat tentang Pancasila sebagai
system filsafat, Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi dunia
pendidikan.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3

2.1 Pengertian Pancasila Seebagai Sistem Filsafat.................................................... 3


2.2 Nilai-nilai pada Sistem Panncasila....................................................................... 4
2.3 Fungsi filsafat Pancasila dalam ilmu pendidikan di Indonesia............................ 5
2.4 Kedudukan Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat..................................... 6
2.5 Tantangan pancasila sebagai falsafah negara....................................................... 7

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 8

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 8
3.2 Saran.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lahirnya filsafat sebagai sistem pemikiran bermula dari pola pikir


bangsa Yunani pada abad 6 SM, tradisi keilmuan Yunani kuno saat itu
lebih ke pemikiran yang bersifat mitos atas doktrin orang orang
sebelumnya, karena mitos hanya bersifat dongeng belaka maka
Masyarakat Yunani saat itu mulai berfikir rasional, mencari jawaban-
jawaban yang bersifat logis, para filsuf Yunani yang mempunyai peran
penting pada masa itu antara lain
Pythagoras,Socrates,Plato,Aristoteles.
Setiap negara atau bangsa di dunia ini mempunyai sistem nilai
(filsafat) tertentu yang menjadi pegangan bagi anggota masyarakat
dalam menjalankan kehidupan dan pemerintahannya.
Filsafat negara merupakan pandangan hidup bangsa yang diyakini
kebenarannnya dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat yang
mendiami negara tersebut.
Indonesia adalah salah satu negara yang juga memiliki filsafat
seperti bangsa-bangsa lain. Filsafat ini tak lain adalah yang kita kenal
dengan nama Pancasila yang terdiri dari lima sila, Pancasila merupakan
filsafat hidup bangsa Indonesia.
Pancasila dikatakan sebagai filsafat dikarenakan Pancasila
merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh
para pendahulu kita, yang kemudian dituangkan dalam
suatu sistem yang tepat, dimana pancasila memiliki hakekatnya
tersendiri yang terbagi menjadi lima sesuai dengan kelima sila-silanya
tersebut, tiga tokoh yang berperan penting merumuskan Pancasila saat
i t u a d a l a h M o h a m m a d Ya m i n , S o e p o m o , d a n S o e k a r n o .
Pancasila dalam asas dan pengertianya yang tetap, sebagai dasar
filsafat negara republik Indonesia,terlepas dari susunan kata-kata
t e r t e n t u d a l a m s e b u a h u n d a n g - u n d a n g d a s a r. 1

1
Sukarno, I. (2016). Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. Media Pressindo.

1
1.2 Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai sistem filsafat ?

 Bagaimana nilai-nilai pada sistem filsafat Pancasila ?

 Apa fungsi filsafat Pancasila dalam ilmu pendidikan di Indonesia?

 Bagaimana kedudukan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat ?

 Apa saja tantangan pancasila sebagai falsafah negara ?

1.3 Tujuan

 Untuk mengetahui makna dari pancasila sebagai sistem filsafat.

 Untuk mengetahui penyebab bangsa Indonesia memilih pancasila


sebagai sistem filsafat.

 Untuk mengetahui fungsi filsafat Pancasila dalam ilmu pendidikan


Indonesia.

 Untuk mengetahui kedudukan Pancasila dalam kehidupan


bermasyarakat.

 Untuk mengetahui tantangan Pancasila sebagai falsafah negara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai sistem filsafat juga merupakan kesatuan bagian-


bagian yang disusun secara hierarkis. Sebagai sistem filsafat, Pancasila
juga berarti refleksi kritis dan rasional sebagai dasar negara dan
kenyataan budaya bangsa dengan tujuan mendapatkan pokok-pokok
pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.2
Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bernegara. Pancasila sebagai filsafat
juga bahwa pancasila mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran
yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan Pancasila.3
Pancasila Sebagai Filsafat adalah suatu kesatuan yang saling
berhubungan dengansatu tujuan tertentu, dan saling berkualifikasi yang
terpisahkan satu dengan yang lainnya.Jadi, pada hakikatnyamerupakan
satu bagian yang saling berhubungan satu denganyang lainnya.4
Prof. Notonagoro menyatakan bahwa sila-sila Pancasila
merupakan kesatuan yang bersifat organis, yaitu terdiri atas bagian-
bagian yang tidak terpisahkan.5 Di dalam kesatuan ini, tiap-tiap bagian
menempati kedudukan sendiri dan berfungsi sendiri. Meskipun tiap-tiap
sila itu berbedabecla namun tidak· saling bertentangan malahan saling
melengkapi.· Konsekuensi dari konsepsi ini adalah bahwa tidak ·dapat
salah satu sila itu dihilangkan.
M u h a m m a d Ya m i n j u g a m e n e g a s k a n s i f a t k e s a t u a n d a r i s i l a - s i l a
Pancasila, “tidaklah benar bahwa ajaran lima sila itu hanya satu
kumpulan barang yang baik-baik belaka, dan bercerai berai seperti pasir
d i t e p i p a n t a i . Ti d a k l a h b e g i t u s a u d a r a - s a u d a r a . , s e m u a n y a k e l i m a s i l a
itu adalah tersusun dalam suatu perumusan pikiran filosofi yang
harmonis". 6
Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Merupakan kenyataan objektif yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat. Pancasila memberi petunjuk mencapai kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia tanpa dengan membedakan suku atau ras.
Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan Negara,
Artinya adalah semua aturan kehidupan hukum kegiatan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara berpedoman pada Pancasila, Karena

2
https://shorturl.at/gyI34
3
ideologi
4
https://shorturl.at/buyKM
5
Notonagoro, 1971, Pancasila secara Rmiah Populer, PancuranTujuh, Jakarta
6
Yamin, Muhammad, 1958, Sistema Filsafat Pantjaaila, Kementerian Penerangan R.I., Jakarta.

3
pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum bangsa dan
negara republik Indonesia.

2.2 N i l a i - n i l a i p a d a s i s t e m f i l s a f a t P a n c a s i l a

Pancasila dapat dikatakan sistem filsafat karena didalamnya


terdapat nilai nilai ketuhanan (theologi), nilai kemanusiaan
(antrologi), nilai kesatuan(metafisika yang berhubungan dengan
pengertian hakikat satu), kerakyatan (hakekat demokrasi), keadilan
(hakikat keadilan).7
Nilai Ketuhanan Di dalam Pancasila sila pertama yang berbunyi
" K e t u h a n a n Ya n g M a h a E s a " t e r k a n d u n g n i l a i K e t u h a n a n . N i l a i
Ketuhanan adalah nilai yang menggambarkan bahwa rakyat Indonesia
m e r u p a k a n r a k y a t y a n g m e m i l i k i a g a m a d a n m e y a k i n i a d a n y a Tu h a n .
Dengan kata lain, menjalankan semua perintah agama dan menjauhi
segala yang dilarang oleh agama.
Nilai Kemanusiaan Di dalam sila kedua Pancasila yang berbunyi
"Kemanusiaan yang adil dan beradab" terkandung nilai Kemanusiaan.
Nilai Kemanusiaan adalah pengakuan dan menghormati martabat dan
hak orang lain/sesama manusia, saling tolong menolong, dan bersikap
sebagai manusia yang beradab.
Nilai Persatuan Untuk sila ketiga Pancasila yang berbunyi
"Persatuan Indonesia" terdapat nilai Persatuan. Nilai Persatuan
merupakan nilai yang ada pada Indonesia yang sebagai negara
kepulauan dan dihuni oleh berbagai suku bangsa, maka persatuan
haruslah tetap dijunjung dengan tidak saling membeda-bedakan apalagi
sampai terjadi perpecahan. Dalam nilai Persatuan juga terkandung nilai
p a t r i o t i s m e d a n c i n t a t a n a h a i r, d i m a n a s e t i a p r a k y a t I n d o n e s i a
h a r u s l a h b e r s a t u d a n r e l a b e r k o r b a n d e m i Ta n a h A i r t e r c i n t a .
Nilai Kerakyatan Dalam sila keempat Pancasila yang berbunyi
"Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan" yang di mana terkandung nilai
Kerakyatan. Nilai Kerakyatan berarti kedaulatan berada di tangan
rakyat, setiap rakyat berhak memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama, dan musyawarah serta gotong royong.
N i l a i K e a d i l a n Te r a k h i r, u n t u k s i l a k e l i m a P a n c a s i l a y a n g
berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" yang di mana
di dalamnya terkandung nilai keadilan. Nilai Keadilan yang berarti
keadilan dalam kehidupan sosial haruslah meliputi seluruh rakyat
Indonesia, persamaan hak dalam berbagai hak yang dilandasi dengan
hak dan kewajiban setiap orang, dan sikap saling menghormati.8

7
https://shorturl.at/hEVZ5
8
https://www.kompas.com/skola/read/2023/07/28/200000469/nilai-nilai-pancasila--pengertian-makna-dan-contoh-dalam-kehidupan-sehari?
page=all.

4
2.3 F u n g s i f i l s a f a t P a n c a s i l a d a l a m i l m u p e n d i d i k a n d i I n d o n e s i a

Dalam pendidikan ada dua bentuk kegiatan yang saling berkaitan


dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu ilmu pendidikan dan
praksis pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, jika ilmu pendidikan
dikesampingkan dan lebih menekankan praksis pendidikan di bidang
pendidikan, maka akan menghasilkan sebuah kekaburan.
Hal tersebut dikarenakan fungsi ilmu pendidikan sendiri ialah
sebagai landasan bagi berlangsungnya proses praksis pendidikan. Maka
dari itu, keberadaan ilmu pendidikan berfilosofi pancasila dalam batang
tubuh ilmu pendidikan akan dapat melahirkan landasan yang kokoh dan
terarah dalam upaya praksis pendidikan yang berkualitas dan sejalan
dengan tujuan pendidikan nasional.
Bangsa Indonesia memiliki sistem nilai ideal yang tercakup dalam
Pancasila. Sistem budaya etnik termasuk di dalamnya adalah kearifan
lokal dan agama. Pancasila tidak hanya merupakan dasar negara tetapi
sekaligus sebagai kepribadian bangsa. Pancasila dipahami sebagai dasar
negara dan ideologi nasional Indonesia. Manusia Indonesia diibaratkan
sebagai tubuh jasmaniah atau wadah sedangkan Pancasila diibaratkan
sebagai simbol isi, jiwa, roh, nilai-nilai, kepribadian, kecerdasan
ganda, dan kebijaksanaan orang Indonesia (Aneswari & Musmini,
2017). Artinya bahwa masyarakat Indonesia merupakan satu kesatuan
dengan Pancasila, sehingga pola budaya pembentukan karakter di
Indonesia mesti dilandaskan filsafat Pancasila. Dengan menguak secara
filosofis nilainilai pancasila dan mengembangkannya di ilmu
pendidikan, maka diharapkan memunculkan suatu ciri khas pada sistem
pendidikan nasional. Karena tidak ada pendidikan dan ilmu yang bebas
dari nilai ideologi. Sebaliknya, setiap ideologi memberikan simpati,
ilmu, dan corak pendidikan dengan wawasan yang berbeda-beda tentang
dunia yang ingin dibangun.
Jika pendidikan ditujukan untuk memenuhi perkembangan
individu secara utuh baik sebagai individu, anggota masyarakat, dan
warga masyarakat dunia, maka pendidikan harus lebih menekankan pada
dimensi moral dan budaya pendidikan yang memungkinkan setiap orang
untuk memahami individualitas orang lain, juga untuk memahami
kemajuan dunia yang tidak menentu, menuju kesatuan tertentu. Dengan
demikian, pendidikan bukan hanya untuk menyampaikan materi, tetapi
juga untuk dilihat, tidak hanya untuk informasi tetapi juga untuk
inspirasi, tidak hanya mendidik tetapi juga mencerahkan. Itu semua
dapat dicapai melalui proses pembelajaran yang terintegrasi dengan
penanaman nilai-nilai, karena output dari sebuah sistem pendidikan
harus memiliki semua jenis kualitas (Nurjunaedah, 2014).9

9
Gunawan, I., & Wahyudi, A. V. (2020). Fungsi Filsafat Pancasila Dalam Ilmu Pendidikan Di Indonesia. Tatar Pasundan: Jurnal Diklat
Keagamaan, 14(2), 209-218.( Aneswari, Y. R., & Musmini, L. S. (2017)& Nurjunaedah, N. (2014). Pendidikan Berbasis Nilai (Analisis
Teori dan Implementasi). Jurnal Tarbiyah, 21(2), 243–260.)

5
2.4 K e d u d u k a n P a n c a s i l a d a l a m k e h i d u p a n b e r m a s y a r a k a t

Pancasila memiliki kedudukan yang sangat penting bagi bangsa


Indonesia, salah satunya sebagai dasar negara Indonesia.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara berarti Pancasila dapat
mengatur penyelenggaraan negara dan seluruh warga negara Indonesia.
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang
b e r a r t i a s a s a t a u d a s a r. A r t i n y a , P a n c a s i l a m e r u p a k a n l i m a a s a s y a n g
akan digunakan masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara ke depan.
Dalam hal kedudukan Pancasila dalam kehidupan berbangsa,
Pancasila mengatur relasi negara dengan warga negara dan relasi
sesama warga negara secara nonformal, yaitu sebagai pandangan hidup
bangsa.
Kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa artinya Pancasila
seperti budaya atau norma yang mengikat dan memandu masyarakat.
Selain itu, ada pula kedudukan Pancasila dalam kehidupan bernegara
yang mengatur relasi negara dengan warga negara dan relasi sesama
warga negara secara formal, Kedudukan Pancasila dalam kehidupan
bernegara ini terdiri dari dua, yaitu sebagai dasar negara dan ideologi
negara.10
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar yang
penting dalam kehidupan pemerintah dan masyarakatnya. Pilar-pilar
itu tercermin dalan tiap-tiap sila Pancasila Penerapan atau
implementasi sila-sila dalam Pancasila merupakan hal-hal yang wajib
dilakukan oleh tiap warga Negara.
Pancasila merupakan dasar negara, pandangan hidup dan ideologi
nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Penghayatan dan pengamalan dalam Pancasila belum bisa terlaksana
dengan baik di karenakan masyarakat Indonesia yang belum memahami
makna dari nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri. Hal ini
dapat menyebabkan permasalahan yang bisa merugikan diri sendiri
maupun bangsa dan Negara, seperti penyimpangan yang marak terjadi di
negara Indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif
dengan studi kepustakaan untuk memberi gambaran tentang
implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Dengan begitu, bangsa Indonesia memerlukan
s o l u s i u n t u k m e n a n g a n i p e r m a s a l a h a n t e r s e b u t . Te m u a n p e n e l i t i a n
tentang implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah menggali pengetahuan
dan pemahaman mengenai Pancasila. Pemahaman itu mencakup nilai-
nilai untuk dimengerti dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah konkret yang bisa dilakukan pemerintah dalam mendukung

10
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230526172956-569-954516/memahami-kedudukan-pancasila-sebagai-dasar-negara .
6
masyarakat Indonesia adalah memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam
materi bahan ajar di sekolah pada sistem pendidikan nasional.11

2.5 T a n t a n g a n P a n c a s i l a s e b a g a i f a l s a f a h n e g a r a

Pancasila sebagai falsafah negara memang memiliki beberapa


tantangan yang tidak sedikit, di antaranya
adalah liberalisme,kapitalisme, individualisme, pragmatisme,
hedonisme dan juga ideologi lain yang didatangkan dari luar negeri
atau disebut trans-ideologi.
Paham liberalisme merupakan paham atau ideologi yang
mainstream yang memperioritaskan kebebasan individu sebebas
bebasnya dalam segala aspek,sehingga kita patut bersyukur bangsa
Indonesia tidak berpaham liberal.
Paham kapitalisme Perlu Anda ketahui bahwa sistem ekonomi
kapitalis merupakan salah satu sistem ekonomi yang paling populer dan
kontroversial. Sistem ini lahir dari hasil pemikiran dari ekonomi klasik.
Di mana sistem ekonomi kapitalis memiliki ciri utama, yaitu hak milik
privat atas semua alat produksi dan juga distribusi. Hal tersebut
dimanfaatkan untuk mendapatkan laba atau keuntungan sebanyak-
banyaknya.
Wa l a u p u n I n d o n e s i a s e b a g a i a n g g o t a n e g a r a N o n B l o k ( t i d a k
memihak salah satu) Blok, namun pemerintah kita dalam menerapkan
sistem ekonomi masih menggunakan sistem ekonomi kapitalis, namun
sistem kapitalis Indonesia berbeda dengan negara-negara barat seperti
Ingris maupun Amerika, dimana peran pemerintah sangat kecil terhadap
perekonomian, sistem ekonomi kapitalis Indonesia bisa disebut dengan
kapitalis terbuka/campuran, dimana peran peran pemerintah dan
masyrakat saling terbuka, sehingga tdk menimbulkan kesenjangan.
Paham pragmatisme merupakan paham yg berfikir praktis,sempit
dan instant,paham ini mempunyai banyak kelemahan jika diterapkan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena sesuatu yang instan
biasanya tanpa melalui kajian yang mendalam, Indonesia mempunyai
Pancasila sebagai falsafah negara sehingga secara otomatis terfiltrasi
paham-paham pragmatis,karena dalam falsafah Pancasila
mengedepankan musywarah agar berkeadilan.
P a h a m h e d o n i s m e a d a l a h i s t i l a h b e r a s a l d a r i b a h a s a Yu n a n i
"Hedone" berarti kesenangan. Pengertian hedonisme adalah gaya hidup
yang berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas.
Paham hedonisme juga merupakan tantangan bagi Pancasila
sebagai falsafah negara, karena seiring perkembangan jaman
Masyarakat Indonesia mulai mengalami pergeseran etika, jika jaman
dahulu Masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari lebih
mengutamakan kesederhanaan dan moral, saat ini generasi muda sudah
11
Nurafifah, W., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. De
Cive: Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1(4), 98-104.

7
mulai bergaya hidup hedon, dengan istilah yang lagi popular dengan
sebutan flexing (pamer kekayaan).

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila


sebagai sistem filsafat merupakan fundamental bangsa indonesia dalam
berbangsa dan bernegara.
Dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia semestinya trus
berpedoman atas nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah Pancasila
agar tidak terpengaruh paham-paham yang bersifat negatif dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

3.2 Saran

Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada


pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana kita
mempelajari tentang Pancasila sebagai sistem filsafat, fungsi dan
kedudukan serta tantangan pancasila sebagai falsafah negara.
Berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur
yg terkandung dalam falsafah Pancasila.
Semoga dengan makalah ini para pembaca dapat menambah
cakrawala ilmu pengetahuan.

8
.

DAFTAR PUSAKA

 Sukarno, I. (2016). Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. Media Pressindo.

 https://shorturl.at/gyI34

 ideologi

 https://shorturl.at/buyKM

 Notonagoro, 1971, Pancasila secara Rmiah Populer, PancuranTujuh, Jakarta

 Yamin, Muhammad, 1958, Sistema Filsafat Pantjaaila, Kementerian Penerangan R.I.,


Jakarta

 https://shorturl.at/hEVZ5

 https://www.kompas.com/skola/read/2023/07/28/200000469/nilai-nilai-pancasila--
pengertian-makna-dan-contoh-dalam-kehidupan-sehari?page=all

 Gunawan, I., & Wahyudi, A. V. (2020). Fungsi Filsafat Pancasila Dalam Ilmu
Pendidikan Di Indonesia. Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan, 14(2), 209-218.
( Aneswari, Y. R., & Musmini, L. S. (2017)& Nurjunaedah, N. (2014). Pendidikan
Berbasis Nilai (Analisis Teori dan Implementasi). Jurnal Tarbiyah, 21(2), 243–260.)

 https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230526172956-569-954516/memahami-
kedudukan-pancasila-sebagai-dasar-negara.

 Nurafifah, W., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. De Cive: Jurnal Penelitian
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1(4), 98-104.

Anda mungkin juga menyukai