Latar belakang teori atom Niels bohr

Pada tahun 1913, Niels Bohr pertama kali mengajukan model atomnya. Niels Bohr memberikan
gambaran keadaan orbit elektron dalam menempati daerah di sekitar inti atom. Model atom yang
ditemukan oleh Niels Bohr merupakan perbaikan dari kelemahan model atom Rutherford, dan Bohr
menyatakan bahwa elektron harus mengorbit di sekeliling inti.

Pada tahun 1913, Niels bohr mengemukakan model atom yang menjelaskan fenomena sinar dari
unsur unsur ketika dinyalakan kepada api/listrik bertegangan tinggi. Bohr menyatakan bahwa
elektrok bermuatan negatif bergerak mengelilingi inti atom bermuatan positif pada jarak yang
berbeda beda seperti planet planet yang mengitari matahari. Karena seperti planet yang mengitari
matahari, model atom Bohr disebut juga model tata surya.

Teori atom Niels Bohr

1. Atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan elektron bermuatan negatif beredar
mengelilingi inti atom

2. Elektron yang beredar mengelilingi inti atom pada suatu lintasan disebut kulit. Elektron bergerak
beredar mengelilingi inti atom dengan jarak tertentu.

3. Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit yang lain. Jika berpindah dari kulit ke kulit yang
lebih tinggi, maka elektron akan menyerap energi yang disebut eksitasi. Tetapi jika berpindah dari
kulit yang lebih rendah, maka elektron akan memancarkan energi yang disebut deeksitasi

Gambar model atom Bohr

Model atom Bohr berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada pada lintasan
mengelilingi inti bermuatan positif.

Kelebihan atom Bohr

1. Menutup kekurangan dalam model atom yang diajukan oleh Rutherford dengan
menggunakan teori kuantum
2. Menerangkan dengan jelas garis pancaran pancaran dari atom hidrogen
3. Menjelaskan bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk berpindahnya elektron
Kelemahan atom Bohr

1. Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar

2. Spektrum atom yang lebih rumit apabila atom ditempatkan pada medan magnet
3. Tidak dapat menjelaskan efek yang disebut zeeman dan efek strack