Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Pembangunan infrastruktur di Indonesia semakin banyak dilakukan. Hal ini


sesuai dengan program kerja pemerintah Joko Widodo yang menargetkan
pembangunan 2724 kilometer jalan tol, pembangunan 3224 kilometer jalan nasional
baru, 31 kilometer flyover dan underpass, dan terakhir pembangunan 38 kilometer
jembatan baru (Gunawan, 2020). Untuk mendukung hal tersebut, ilmu mekanika
tanah memiliki perananan yang tak kalah penting. Hal ini dikarenakan, suatu
infrastruktur tidak akan berdiri dengan kokoh tanpa adanya ilmu ini.

Mekanika tanah pada dasarnya merupakan studi tentang tanah dan


propertinya sehubungan dengan tujuan konstruksi. Mekanika tanah meliputi studi
komposisi tanah, kekuatan, konsolidasi, dan penggunaan prinsip hidraulik untuk
mengatasi masalah yang menyangkut sedimen dan endapan lainnya (Darwis, 2018).
Dalam penerapannya ilmu ini sangat berhubungan erat dengan pekerjaan
ketekniksipilan seperti perkerasan jalan raya. perencanaan pembuatan pondasi
gedung, pekerjaan galian dan timbunan tanah, perencanaan bendungan,
perencanaan bangunan penahan tanah longsor, serta dalam pembuatan terowongan.
Pentingnya ilmu mekanika tanah dikarenakan, tanah merupakan tumpuan dari
bangunan, semakin kuat tanah, maka umur dari suatu bangunan akan bertahan lebih
lama.

Sebagai seorang mahasiswa, perlunya dilakukan praktikum yang membahas


tentang mekanika tanah, hal ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi
sebenarnya yang terjadi dilapangan. Adapun praktikum yang akan dilakukan
berupa, praktikum boring, praktikum sondir, praktikum gravimetric- volumetri,
praktikum gradasi butiran, praktikum atterberg’s limit, praktikum kepadatan tanah,
praktikum konsolidasi, praktikum permeabilitas, praktikum direct shear test

Praktikum boring adalah untuk pengambilan contoh tanah asli untuk


pemeriksaan laboratorium, hal ini berguna untuk sifat-sifat teknis dari tanah.
Pengujian ini berupa cara dengan membuat lubang pada tanah dengan alat bor
tangan pada ukuran tertentu.
Praktikum sondir adalah suatu uji dengan melakukan penetrasi konus ke
dalam tanah yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah tiap kedalaman
tertentu berdasarkan parameter-parameter perlawanan tanah terhadap ujung konus
dan hambatan akibat lekatan tanah pada ujung konus.

Praktikum gravimetri-volumetri adalah praktikum untuk menentukan berat


volume tanah, besarnya kadar air dalam tanah dan menentukan specific gravitiy
tanah.

Praktikum gradasi butiran adalah metode untuk mendapatkan distribusi


butiran tanah, berdasarkan tanah berbutir halus dengan kecepatan pengendapan
didasarkan Hukum Stoke.

Praktikum atterberg’s limit bertujuan untuk mengetahui tanah berbutir halus


berdasarkan batas cair LL (Liquid Limit), batas plastis (plastis limit), dan batas
susut (shrinkage limit).

Praktikum kepadatan tanah bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara


kadar air dan besar volume tanah kering sehingga dapat ditentukan besar kadar air
optimum moisture content (omc).

Praktikum konsolidasi berguna untuk menentukan koefisien konsolidasi


(Cv) dan koefisien kompresi (Cc) yang terjadi akibat adanya tekanan yang bekerja
pada tanah tersebut.

Praktikum permeabilitas bertujuan untuk mengukur rembesan dari tanah


berbutir kasar di laboratorium.

Praktikum direct shear test bertujuan untuk mengetahui nilai kohesi (c),
sudut geser, dan kadar air pada tanah. Hal tersebut berguna untuk menghitung dan
merencanakan pondasi, baik pondasi dangkal maupun pondasi dalam.

Laporan praktikum ini disusun secara sistematis, dan diikuti dengan


penjelasan yang relevan sehingga laporan ini akan mudah dipahami.
1. Rumusan Masalah
Sesuai dengan penjabaran latar belakang diatas, dalam penyusunan
laporan praktikum mekanika tanah ini dapat ditarik beberapa rumusan masalah,
sebagai berikut:
1. Dasar teori apakah yang melandasi setiap pengertian dari masing-
masing praktikum tersebut?
2. Apakah perbedaan dari masing-masing teori praktikum tersebut?
3. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk melaksanakan praktikum
tersebut?
4. Bagaimanakah prosedur kerja dari masing-masing praktikum tersebut,
apakah terdapat kesamaan pada setiap kegiatan praktikum?
5. Bagaimanakah perhitungan dalam menentukan setiap nilai pada
praktikum tersebut?

2. Batasan Masalah

Pada praktikum serta pembuatan laporan ini, kami memiliki batasan-batasana


pada tiap praktikumnya, yaitu:

1. Memahami dasar teori yang mendasari pada setiap praktikum


2. Mengerti alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam praktikum
3. Mengerti dan memahami bagaimana langkah-langkah dengan baik dan
benar pada setiap praktikum
4. Mengerti cara menganalisis hasil dari setiap praktikum

3. Tujuan
Dari penjabaran rumusan masalah diatas dapat kita simpulkan bahwa
tujuan diadakannya praktikum mekanika tanah ini, diantaranya:
1. Agar mahasiswa memahami setiap landasan teori dari pengertian
masing-masing praktikum.
2. Agar mahasiswa dapat memahami perbedaan dan persamaan dari
masing-masing praktikum.
3. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana persiapan dan prosedur kerja
dari masing-masing kegiatan praktikum.
4. Agar mahasiswa mampu mempersiapkan dan merealisasikan hal-hal
terkait bidang ilmu ini di kemudian hari.
5. Untuk mengetahui bagaimana sistematika perhitungan dalam
menentukan setiap nilai pada masinh-masing praktikum tersebut.

4. Manfaat

• Manfaat Khusus
1. Mahasiswa dapat menambah wawasan dan kemampuan dari masing-
masing praktikum.
2. Mahasiswa memahami maksud dari masing-masing praktikum tersebut.

• Manfaat Umum
1. Para pembaca dapat mengetahui macam-macam praktikum yeng
berhubungan dengan mekanika tanah.
2. Para pembaca mengetahui betapa pentingnya dari masing-masing
praktikum

5. Lokasi Kegiatan

Kegiatan praktikum ini dilakukan di area sekitar kampus Departement Teknik


Infrastruktur Sipil ITS Manyar area parkiran. Untuk lebih tepatnya dilampirkan
gambar siteplan praktikum sondir dan boring.
2. thong Euliah 6. Ruang
PA/¥P
BAB IX
PRAKTIKUM TRIAXSIAL
(Unconsolidated-
Undrained)
BAB X
ANALISA SARINGAN &
HIDROMETER
12.6 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diperoleh nilai CBR penetrasi untuk 0,1” atas dan
bawah secara berturut-turut sebesar 14,63%dan 17,07% dan nilai CBR penetrasi
untuk 0,2” atas dan bawah secara berturut-turut sebesar 15,44% dan 21,14%.

Bedasarkan tabel The Asphalf Handbook (1970), maka dapat disimpulkan


kualitas tanah yang kami uji tergolong tanah tang baik.
7.1 TINJAUAN PUSTAKA

7.1.1 Dasar Teori

Test Kepadatan tanah dilaboratorium baik dengan Standart Proktor Test maupun
Modified Proktor Test dilakukan untuk mendapatkan hubungan antara kadar air dan berat
volume tanah kering sehingga dapat ditentukan besarnya kadar air optimum atau Optimum
Moisture Content (OMC). Contoh tanah yang dipakai untuk percobaan laboratorium adalah
yang lolos ayakan no. 4, baik standart ASTM maupun AASTHO, sedangkan γ Zero Air
Void adalah pada derajat kejenuhan 100%. Pada perhitungan dipakai perumusan:

γd = (gram/cm3)

γZav = (gram/cm3)

Untuk mencari derajat kejenuhan pada γdmax :

γdmax = (gram/cm3)

Pengujian dengan Standart Proktor Test maupun dengan Modified Proktor Test
hasilnya selalu digambarkan sebagai lengkung kepadatan antara Berat Volume Kering dan
Kadar Air sehingga dapat ditentukan basarnya γd max dan Wc Optimum, seperti pada
gambar dibawah ini :
Pengujian dengan Standart Proktor Test, pemukulan contoh tanah dilakukan 3 tahap yaitu
masing-masing dengan 1/3 bagian contoh tanah dipukul 25 kali, dimana berat pemukulnya
5,5 lb dan jarak pemukulannya 1 ft.

Tabel Gregg, 1960


7.2 PENUTUP

7.5.1 Kesimpulan

Dari percobaan proctor diatas dapat disimpulkan bahwa :

• Volume kering maksimum (ϒdry max) = 1.66 gr/cm3


• Kadar air optimum (OMC) = 17.65 %
• Spesific Gravity (Gs) = 2,56

Bedasarkan tabel Gregg 1960 dengan hasil pengujian proctor yang sudah
dilakukan, maka dapat disimpulkan tanah yang sudah diuji merupakan tanah
berjenis lanau dan lanau berpasir.

Anda mungkin juga menyukai