DOSEN PENGAMPU :
FAKULTAS VOKASI
SURABAYA
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku mahasiswa-mahasiswi
DIV Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Praktikum Sondir dan Boring ini.
Kelompok 5
1
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………......... 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………........ 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Dasar teori
A.1 Sondir …………………………………………………. ……... 4
A.2 Boring...……………………………………………………….. 4
B. Peralatan
B.1. Sondir……………………………………………………......... 6
B.2. Boring…………………………………………………….........6
C. Prosedur Pelaksanaan Sondir Dan Boring
C.1. Sondir……………………………………………………… 7
C.2. Boring……………………………………………………... 8
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN…..……………………………………………………. 15
DAFTAR PUSTAKA
2
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengujian sondir adalah suatu metode uji penekanan yang dilakukan
untuk menganalisa daya dukung tanah dan mengukur kedalaman lapisan tanah
keras atau pendukung yang biasa disebut tanah sondir. Berbeda dengan uji
sondir, boring test yaitu pengujian tanah untuk mengetahui kondisi tanah setiap
layer hingga sampai ke tanah keras.
B. Tujuan
3
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
A.1 Sondir
Pembacaan manometer dilakukan setiap interval 2.00 m. dimana nilai perlawanan konus
telah mencapai 250 kg/cm2 atau telah mencapai jumlah hambatan lekat 2.50 ton
(kapasitas alat). Hasil penyondiran disajikan dalam bentuk diagram sondir yang
memperlihatkan hubungan antara kedalaman sondir dibawah muka tanah dan besarnya
nilai perlawanan konus (qc) serta jumlah hambatan pelekat (tf)
Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus (perlawanan
dari bawah) dengan satuan gaya persatuan luas.
Perlawanan geser tanah adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus
(perlawanan dari samping) dengan satuan gaya persatuan panjang.
A.2 Boring
Pengujian ini merupakan cara kerja membuat lubang pada tanah dengan
alat bor tangan dengan ukuran tertentu, dan dengan tenaga manusia. Tujuan pengeboran
ini adalah untuk mendapatkan atau mendiskripsikan susunan lapisan tanah. Dari
pengeboran ini dapat dilakukan pengambilan tanah sebagai bahan untuk penelitian tanah
selanjutnya di laboratorium.
4
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
Pemboran tanah adalah pekerjaan paling umum dan paling akurat dalam survey
geoteknik lapangan. Pemboran tanah yang dimaksud adalah pembuatan lubang kedalam
tanah dengan menggunakan alat bor manual maupun alat bor mesin, untuk tujuan
berikut :
Pemboran pada percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat bor tangan. Prinsip
percobaan ini adalah untuk memperoleh sampel pada suatu kedalaman tertentu guna
diteliti lebih lanjut pada percobaan di laboratorium. Pemboran dilakukan untuk
mendapatkan gambaran visual setiap kelipatan kedalaman 20 cm.
Dalam percobaan ini diambil contoh tanah terganggu (disturbed sample) dancontoh
tanah tidak terganggu (undisturbed sample). Disturbed sample adalahcontoh tanah yang
diambil tanpa ada usaha yang dilakukan untuk melindungistruktur asli tanah tersebut.
Undisturbed sample adalah contoh tanah yang masihmenunjukkan sifat asli tanah.
Contoh undisturbed ini secara ideal tidakmengalami perubahan struktur, kadar air, dan
susunan kimia. Contoh tanah yang benar-benar asli tidak mungkin diperoleh, tetapi
untuk pelaksanaan yang baik maka kerusakan contoh dapat dibatasi sekecil mungkin.
Tujuan dilakukan hand boring adalah untuk pengambilan contoh tanah asli untuk
pemeriksaan labulaturium untuk mengetahui nilai sifat-sifat teknis dari tanah. Uni
penetrasi standart (SPT) adalah test penetrasi dinamis in-situ yang dirancang untuk
memberikan informasi tentang sifat sifat geoteknik tanah. Standard Penetration Test
(SPT) dilakukan untuk mengestimasi nilai kerapatan relatif dari lapisan tanah yang diuji
untuk melakukan pengujian SPT dibutuhkan sebuah alat utama yang disebut Standard
Split Barrel Sampler atau tabung belah standar. Alat ini dimasukkan ke dalam Boro
Holo setelah dibor terlebih dahulu dengan alat bor. Alat ini diturunkan bersama-sama
pipa bor dan diturunkan hingga ujungnya menumpu ke tanah dasar. Setelah menumpu
alat ini kemudian dipukul (dengan alat pemukul yang beratnya 63,5 kg) dari atas. Pada
pemukulan pertama alat ini dipukul hingga sedalam 15,24 cm.Kemudian dilanjutkan
dengan pemukulan tahap kedua dalam 30,48 cm. Pada pukulan kedua inilah muncul
nilai "N" yang merupakan manifestasi jumlah pukulan yang dibutuhkan untuk membuat
tabung belah standar mencapai kedalaman 30.48 cm
5
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
Standar tentang Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT di Indonesia adalah SNI
41532008 yang merupakan revisi dari SNI 0341531996 yang mengacu pada ASTMD
1586-84 Standard penetration test and split barrel sampling of soils"
B. Peralatan
1. Stang sondir
2. Mantle cone
3. Friction Cone
4. Jangkar spiral
5. Ambang penekan
B.2. Boring
1. Mata bor dan Stang bor
2. Kop tabung
3. Kunci pipa
4. Mesin Boring
6
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
3. Pasang rangkaian pipa pertama beserta konus tersebut (b) pada mesin
sondir
4. Tekan pipa untuk mendapatkan konus atau bikonus sampai kedalaman
tertentu, umumnya sampai 20 cm
5. Tekan batang untuk pembacaan manometer
7
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
C.2. Boring
1. Tentukan titik bor dan gambarkan skestsa situasi dimana pengeboran
tersebut dilakuakan.
2. Pasang mata bor pada ujung rangkaian stang bor, dimana Panjang stang
bor masing-masing 1 meter.
3. Pasang/letakkan mata bor pada titik yang telah ditentukan.
4. Putar mata bor dengan bantuan tangkai dan bila mata bor telah penuh,
angkat dan bersihkan.
5. Setiap kedalaman 0,5 meter, teliti kondisi visual tanah, ambil sebagian
dan masukkan kedalam kantong plastik.
6. Siapkan tabung contoh, letakkan pada kop tabung dan lekatkan.
7. Putar tabung agar dapat memotong tanah, kemudian setelah ada lekatkan
antara tabung contoh dengan tanah, baru diangkat ke atas.
8. Tutup kedua ujung tabung dengan parafin (lilin), sedemikian rupa
sehingga dapat diperoleh contoh tanah asli.
9. Ulangi langkah-langkah pada kedalaman selanjutnya.
10. Ukur kedalaman air tanah dari permukaan tanah.
8
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
BAB III
ANALISA DATA
10
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
11
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
DRILLING LOG
project no : project type of drilling :
:
12
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
relative density
general remark
Thickness in M
type of soil
Scale in M
elevation
legend
colour
depth in M
Scale Code
Blows N value
N Value
15c 15c 15c
m n m
0 0.00
gre
1 2.00 silt clay 1 1 2
y
2
gre
3 4.00 clay 1 0 0
y
4
sandy gre
5 6.00 1 0 0
silt clay y
6
gre
7 8.00 silt clay 1 0 0
y
8
10.0 sandy gre
9 1 0 0
0 silt clay y
10
12.0 gre
11 silt clay 1 0 0
0 y
12
14.0 sandy gre
13 2 1 2
0 silt clay y
14
13
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
14
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum, jenis tanah pada lokasi tes boring tersebut adalah tanah
lanau dan pasir. Pada kedalaman 2 – 3 m lapisan tanahnya merupakan tanah
lempung. Pada kedalaman 6 – 7 lapisan tanahnya merupakan tanah lempung,
pasir, lanau. Pada kedalaman 8 - 9 m lapisan tanahnya merupakan tanah
lempung berlanau. Pada kedalaman 10 – 11 m dan 12 – 13 m lapisan tanahnya
merupakan tanah lempung, lanau dengan sedikit pasir. Pada kedalaman 14 – 15
m dan 16 – 17 m lapisan tanahnya merupakan tanah lempung, lanau, pasir.
15
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHAARAAN BANGUNAN SIPIL
DAFTAR PUSTAKA
https://geezaliori20.blogspot.com/2017/04/pemboranboring.html
https://jasonkonsultan.wordpress.com/2016/07/29/first-blog-post/
16