Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.6 CBR LAPANGAN


2.6.1 Maksud
Percobaan CBR lapangan dimaksudkan untuk memperoleh nilai CBR
(California Bearing ratio) langsung di tempat/ di lokasi pemadatan yang digunakan
untuk perencanaan tebal perkerasan maupun lapis tambah perkerasan (overlay).

2.6.2 Landasan Teori


CBR (California Bearing Ratio) awalnya diciptakan oleh O.J poter
kemudian di kembangkan oleh California State Highway Departement, kemudian
dikembangkan dan dimodifikasi oleh Corps insinyur-isinyur tentara Amerika
Serikat (U.S Army Corps of Engineers). Metode ini perencanaan perkerasan lentur
(flexible pavement) suatu jalan. Tebal suatu bagian perkerasan ditentukan oleh nilai
CBR (Dadi irawan, 2010).
Percobaan CBR di lapangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
pengujian dengan menggunakan Mechanical jack (MJ), Pengujian MJ biasanya
dibantu dengan peralatan mesin sehingga alat ini mampu menembus lapisan tanah
keras dan memiliki kecepatan penetrasi yang konstan dan pengujian dengan
menggunakan Dynamic Cone Penetrometer, Prinsip alat DCP adalah berdasarkan
penetrasi konus ke dalam tanah setiap kali beban dijatuhkan bebas dari bagian atas
alat DCP (Reski Aprilia, 2014).
Tabel 2.8. Klasifikasi Tanah Berdasarkan CBR

CBR General Classification System


Uses
% Rating Unified AASHTO
Very
0-3 Subgrade OH, CH, MH, OL A5,A6, A7
Poor
Poor to A4, A5, A6,
3-7 Subgrade OH,CH, MH, OL
fair A7
OL, CL, ML, SC, A2, A4, A6,
7 - 20 Fair Subbase
SM, SP A7
GM, GC, SW, SM, A1b, A2-5,
20 - 50 Good Base, sub base
SP, GI A3, A2-6
A1a, A2-4,
> 50 Excellent base, sub base GW, GM
A3
Sumber: Braja M.Das.(1995), Mekanika Tanah Jilid I, hal. 71, Erlangga, Surabaya

49
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.6.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan CBR Lapangan sebagai
berikut:
1. Pengunci
2. Ambang penahan
3. Engkol pemutar
4. Dial dan proving ring
5. Piston
6. Beban bulat

Gambar 2.8 Field CBR Test Set

Keterangan:
1. Pengunci 8. Dial pergeseran
2. Ambang penahan 9. Jembatan bantu
3. Engkol pemutar 10. Piston
4. Tiang penghantar 11. Beban alur
5. Proving ring 12. Beban bulat
6. Dial proving ring 13. Angkur
7. Magnetic dial

50
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.6.4 Prosedur Percobaan


Prosedur yang dilakukan pada percobaan CBR (California Bearing
Ratio) lapangan yaitu sebagai berikut:
1. Memasang tiang penghantar untuk menjangkarkan ambang penahan pada
bagian atas atau pangkal tiang penghantar, kemudian memasang pengunci
titik. Mengatur sedemikian rupa hingga tiang penghantar berdiri tegak dan
kokoh.
2. Menyambung piston penetrasi dengan pipa set supaya jarak piston dengan
permukaan tanah sekitar 1 - 2 cm.
3. Meletakkan jembatan bantuan di sebelah pipa set.
4. Memasang magnetic dial holder pada piston penetrasi, mengatur lengannya
agar dial menyentuh jembatan bantuan.
5. Meletakkan pelat distribusi beban diameter 10 inci dibawah piston penetrasi,
bila perlu menggunakan bahan tambahan.
6. Menurunkan piston dengan memutar engkol jack sampai proving ring
menunjukkan beban yang sama dengan berat beban yang dipasang.
7. Mengatur dial proving ring dan dial penetrasi agar menunjukkan angka nol.
8. Memutar engkol jack dengan kecepatan konstan agar kecepatan penetrasi
mencapai 0,05 inci/menit (1,27 mm/menit).
9. Membaca dial proving pada penetrasi
0,0125” (0,318 mm)
0,025” (0,640 mm)
0,050” (1,270 mm)
0,075” (1,910 mm)
0,100” (2,540 mm)
0,150” (3,810 mm)
0,200” (5,000 mm)
0,300” (7,620 mm)
0,400” (10,160 mm)
0,500” (12,700 mm)

51
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

10. Menentukan kadar air dan berat isi bahan setempat dengan jumlah
pemeriksaan sebagai berikut:
a. Pemeriksaan ini harus dilaksanakan paling sedikit 3 kali dengan jarak
minimum 30 cm.
b. Pemeriksaan tersebut jika masih dalam batas toleransi, maka harga
CBR lapangan ditetapkan sama dengan rata-rata dari hasil
pemeriksaan.
c. Pemeriksaan ini jika melebihi dari toleransi, maka harus dilakukan lagi
3 kali pemeriksaan. Nilai CBR ini ditetapkan sama dengan rata-rata dari
hasil 6 pemeriksaan.
d. Batas-batas toleransi lapangan:
CBR < 10% = +3%
CBR 10 - 30% = +5%
CBR 30 - 60 % = +10%
CBR lebih dari 60% = +25%
11. Membereskan semua peralatan yang sudah digunakan.
12. Menghitung semua hasil pengujian, lalu memasukkan harga CBR lapangan
bila perlu harga kadar air dan berat isinya.
13. Melakukan perawatan alat setelah memakai alat tersebut dan membersihkan
alat tersebut.
14. Membersihkan pipa set dengan sikat baja lalu melumasinya dengan oli.
15. Memutar engkol pemutar harus hati-hati dan teliti sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan sewaktu penekanan.
16. Waktu piston menekan, piston tidak boleh melebihi batas maksimum yang
telah diberi tanda garis.

52
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.6.5 Perhitungan
Perhitungan yang dilakukan pada CBR lapangan adalah sebagai
berikut:
1. Perhitungan untuk pemeriksaan beban penetrasi CBR lapangan pada
penurunan 0,100 inci yaitu sebagai berikut:
Beban 0,100” = pembacaan dial × kalibrasi proving ring
= 2,300 × 5,274
= 81,130 lbs
beban
Nilai CBR 0,100” =  100 %
3  1000
81,130
=  100 %
3  1000
= 2,704 %
Perhitungan untuk pemeriksaan beban penetrasi CBR lapangan pada
penurunan 0,200 inci yaitu sebagai berikut:
beban
Nilai CBR 0,200” =  100 %
3  1000
144,623
=  100 %
3  1000
= 3,214%
2. Perhitungan kadar air percobaan CBR lapangan pada sampel 1 yaitu sebagai
berikut:
Berat tin box = 15,000 g
Berat tin box + tanah basah = 57,000 g
Berat tin box + tanah kering = 45,280 g
Berat tanah kering = (berat tin box  tanah kering) 
berat tin box
= (45,820) – 15,000
= 30,705 g
Berat air = (berat tin box + tanah basah) – (berat tin
box + tanah kering)

53
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

= 57,000 – 45,280
= 11,720 g
berat air
Kadar air =  100%
berat tana h kering
17,720
=  100%
30,280
= 38,705%
3. Perhitungan berat isi percobaan CBR lapangan pada sampel 1 yaitu sebagai
berikut:
Berat ring = 15,000 g
Diameter ring = 15,195 cm3
Tinggi ring = 11,660 cm
Berat ring + tanah basah = 182,000 g
Berat tanah basah = (berat ring + tanah basah)  berat ring
= 182,000  15,000
= 167,000 g
1
Volume ring =  π  diameter 2  tinggi
4
1
=  π  15,195 2  11,600
4
= 55,000 cm 3

Berat isi basah = berat tana h basah


volume ring

167,000
=
55,000

= 3,036 g/cm3
berat isi basah
Berat isi kering =  100%
100  kadar air
3,036
=  100%
100  38,705
= 2,171 g/cm3

54
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.6.6 Hasil pemeriksaan


Pemeriksaan CBR lapangan dilakukan di Labotarium Mekanika
Universitas Gunadarma, Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas,
Jakarta Timur. Sampel tanah yang digunakan diperoleh dari Lapangan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma, Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas,
Jakarta Timur. Pemeriksaan CBR lapangan dilakukan berdasarkan prosedur yang
telah ditetapkan pada Modul Pratikum Mekanika Tanah Tahun 2018 dengan
mengacu pada SNI 1738:2011. Hasil pemeriksaan CBR lapangan dapat dilihat pada
Tabel 2.10, Tabel 2.11, dan Tabel 2.12.

55
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
` FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : 12/62 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : CBR Lapangan Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan : 26 Juni 2018

Tabel 2.9 Hasil Pemeriksaaan Penetrasi CBR Lapangan


Waktu Penurunan Pembacaan Dial Beban
(menit) (inci) (dev) (lbs)
0,250 0,013 0,400 14,110
0,500 0,025 0,800 28,219
1,000 0,050 1,000 35,274
1,500 0,075 1,900 67,021
2,000 0,100 2,300 81,130
3,000 0,150 3,500 123,459
4,000 0,200 4,100 144,623
6,000 0,300 5,100 179,897
8,000 0,400 6,200 218,699
10,000 0,500 7,000 246,918

56
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
` FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : 13/62 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : CBR Lapangan Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan : 26 Juni 2018

2.10 Hasil Pemeriksaan Kadar Air CBR Lapangan


Hasil Sampel
No. Parameter
1 2
1. Berat tin box (g) 15,000 15,000
2. Berat tin box + tanah basah (g) 57,000 61,000
3. Berat tin box + tanah kering (g) 45,280 47,630
4. Berat tanah kering (g) 30,280 32,630
5. Berat air (g) 11,720 13,370
6. Kadar air (%) 38,705 40,975
Rata-rata (%) 39,840

57
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
` FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : 14/62 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : CBR Lapangan Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan : 26 Juni 2018

2.11 Hasil Pemeriksaan Berat Isi CBR Lapangan


Hasil Sampel
No. Parameter
1 2
1. Berat ring (g) 15,000 15,000
2. Volume ring (cm3) 55,000 56,000
3. Berat ring + tanah basah (g) 182,000 182,000
4. Berat tanah basah (g) 167,000 167,000
5. Berat isi basah (g/cm3) 3,036 2,982
6. Berat isi kering (g/cm3) 2,171 2,133
Rata-rata (g/cm3) 2,152

58
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
` FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : 15/62 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : CBR Lapangan Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan : 26 Juni 2018

Gambar 2.9 Grafik Hubungan antara Penurunan dengan Beban

Tabel 2.12 Hasil Pemeriksaan Nilai CBR Lapangan


Parameter Nilai CBR
0,100” 2,704
0,200” 3,214

59
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.6.7 Kesimpulan dan Analisis


Berdasarkan hasil percobaan CBR (California Bearing Ratio),
didapat nilai CBR lapangan pada penetrasi 0,100 inci yaitu sebesar 2,704% dan
pada penetrasi 0,200 inci yaitu sebesar 3,214%. Mengutip dari SNI 1738:2011
tentang cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan, jika CBR pada penetrasi
0,200 inci lebih besar dari CBR pada penetrasi 0,100 inci, maka pengujian
harus diulang kembali tetapi karena waktu yang tidak memungkinkan, maka
percobaan tidak perlu diulang. Apabila ternyata pada percobaan ulangan nilai CBR
untuk 0,200 inci tetap lebih besar dari pada nilai 0,100 inci maka nilai CBR yang
digunakan adalah CBR untuk 0,200 inci.
Berdasarkan nilai CBR pada Tabel 2.12 klasifikasi tanah dengan
nilai CBR dengan parameter 0,200” termasuk kedalam kategori tanah poor to fair
dan digunakan untuk sub grade pada perkerasan jalan.

60
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai