Anda di halaman 1dari 127

ALAT BERAT KONSTRUKSI 1

Tahun Akademik 2018/2019

Dosen :
Nikko Rozy, ST.,MT
PERTEMUAN 1 :
PENGGUNAAN DAN PENGENALAN
ALAT BERAT KONSTRUKSI
I. Penggunaan Alat Berat
• Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan
pembangunan suatu struktur bangunan
• Seiring dengan makin memasyarakatnya penggunaan alat
berat ini maka perlu diketahui secara mendalam hal-hal
yang berhubungan dengan peralatan berat, yang meliputi
perhitungan biaya operasi serta produktifitas alat
• Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan
memilih alat berat yang digunakan di proyek tersebut.
Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah
satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat
berat yang dipih haruslah tepat baik jenis, ukuran maupun
jumlahnya
• Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan
keterlambatan proyek, hal ini menyebabkan biaya proyek
membengkak.
• Beberapa alasan mengapa diperlukan alat berat dalam proyek konstruksi
Kapasitas pekerjaan konstruksi, dimana semakin lama kapasitas
pekerjaan konstruksi akan semakin bertambah sehingga memerlukan
prasarana dan peralatan yang besar, kuat dan kualitas tinggi
 Kemajuan industri mesin-mesin konstruksi, dimana dengan
berkembangnya teknologi dalam industri mesin-mesin konstruksi banyak
peralatan konstruksi yang dapat dipakai dalam menunjang dan
memperlancar proyek-proyek konstruksi sehingga pekerjaan lebih
produktif
Kebutuhan terhadap mutu pekerjaan, dimana tuntutan terhadapa mutu
pekerjaan semakin tinggi sedangkan volume pekerjaan semakin besar
sehingga diperlukan peralatan untuk mengerjakannya
Kemajuan sosial dan budaya, dimana setiap orang memiliki
kecenderungan bekerja dengan sedikit menggunakan tenaga fisik
terutama pada pekerjaan kasar. Penggunaan peralatan dapat
menggantikan tenaga manusia dalam pekerjaan kasar.
Nilai-nilai ekonomi, dimana pekerjaan konstruksi dengan volume sangat
besar, memerlukan peralatan untuk kepentingan ekonomi yaitu dapat
menurunkan unit cost dari suatu pekerjaan
Pembangunan Piramida
Ciri Bangunan Sipil :

1.Mempunyai volume yang besar


2.Area luas dan panjang
3.Modal besar
4.Waktu panjang
Jembatan
Jembatan
Gedung Bertingkat
Jalan
Bandara
Bangunan Air
Bendungan
Pertambangan
Pertanian modern
Pertanian tradisional
Terowongan
Pengertian Dasar Pengoperasian Alat Berat
• Pengoperasian peralatan diorganisisr dengan
membuat bagan penggunaan peralatan (
equipment working schedule ) dengan tujuan
menghidarkan adanya “waktu kosong”.
• Waktu kosong : “Waktu dimana peralatan
tidak bekerja yaitu waktu peralatan
menganggur untuk menunggu tugas,
menunggu suku cadang dan menunggu
operator”. Hal ini sangat merugikan karena
pemborosan terhadap waktu.
• Penggunaan peralatan menuntut pengelolaan
yang baik dan ketat untu menghindari
pemborosan dan meningkatkan efisiensi
• Konsep manajemen peralatan :
a. Perencanaan peralatan
b. Organisasi peralatan
c. Pelaksanaan
d. Pengawasan dan evaluasi
II. Pengenalan Alat Berat
• Alat berat merupakan faktor penting di dalam
proyek-proyek konstruksi dengan skala besar
• Alat yang umum dipakai di dalam proyek
konstruksi antara lain :
-Dozer
-Alat gali ( excavator) : Backhoe, Front
shovel,clamshell.
-Alat pengangkut : loader, truk, conveyor
-Alat pemadat : roller, compactor
- Crane
II.1 Klasifikasi Alat
• Alat berat dapat di kategorikan ke dalam
beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut
adalah :
1) Klasifikasi fungsional alat berat
2) Klasifikasi operasional alat berat
1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat
• Klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat
berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan
fungsinya alat berat dapat dibagi sebagai berikut :
a) Alat pengolah lahan, seperti : dozer, scraper, motor
grader
b) Alat penggali, seperti : excavator, front shovel,
backhoe, dragline, clamshell
c) Alat pengangkut ,material, seperti : dump truck
d) Alat pemindah material, seperti : loader, dozer
e) Alat pemadat, seperti : roller, compactor
f) Alat pemroses material, seperti : crusher
g) Alat penempatan akhir material, seperti : concrate
spreader, asphalt paver, motor grader
2. Klasifikasi Operasional Alat Berat
• Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain
atau tidak dapat digerakan (statis), sebagai
berikut :
a) Alat dengan penggerak, seperti : traktor
b) Alat statis, seperti : tower crane, batching
plant, dan crusher pant
II.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Alat Berat
• Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap
perencanaan, dimana jenis, jumlah, dan kapasitas
alat merupakan faktor-faktor penentu.
• Tidak setiap alat berat dapat dipakai untuk setiap
proyek konstruksi, terjadi kesalahan dalam
memilih alat berat akan mengakibatkan
keterlambatan di dalam pelaksanaan, biaya
proyek membengkak dan hasil tidak sesuai
dengan rencana
Dozer
Alat Gali : Excavator
Alat gali : Front Shovel
Alat gali : Clamshell
Alat pengangkut : loader
Alat pengangkut : Dump Truk
Heavy Dump Truck
Alat pengangkut : conveyor
Alat pemadat : compactor
Alat pemadat : Roller
Asphalt Paver
Crane : Tower Crane
II.3 Alat Berat Pada Macam-macam Proyek
Konstruksi
• Pada setiap proyek atau pekerjaan ada keunikan dimana
tidak semua alat berat perlu dipakai di proyek tersebut.
• Jenis-jenis proyek yang pada umumnya menggunakan alat
berat adalah :
1. Proyek Gedung
2. Proyek Jalan
3. Proyek Jembatan
4. Proyek Bendungan
5. Proyek Bandara
6. Poyek Pelabuhan
7. Proyek Terowongan
8. Proyek Pertambangan
1. Proyek Gedung

Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek


gedung adalah :
• Alat pemancang tiang pondasi ( pile driving)
• Alat penggali ( backhoe) untuk penggalian
basement
• Crane untuk pemindahan vertikal
• Truk untuk pengangkutan horizontal
• Concrete mixer alat pencampur campuran beton
• Alat pemadat untuk memadatkan tanah di
sekitar basement
2. Proyek Jalan
• Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat berat :
• Alat gali,truk,dozer,grader
Alat gali digunakan untuk menggali saluran di sekitar badan jalan,
Buldoser berfungsi untuk mengupas tanah dan grader untuk
membentuk permukaan tanah
• Alat pemadat, loader
Loader digunakan sebagai pemuat tanah kedalam dump truk
• Untuk jalan dengan perkerasan lentur digunakan asphalt mixing
plant yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal
yang kemudian disebarkan, diratakan dan di padatkan dengan
menggunakan asphalt finisher
• Untuk perkerasan kaku (beton) di olah dengan menggunakan
concrete batching plant yang kemudian dipindahkan dengan
menggunakan truck mixer
3. Proyek Jembatan
• Alat berat yang digunakan untuk proyek
jembatan antara lain :
- Alat pemancang tiang pondasi
- Alat penggali
- Crane
- Truk
- Concrete mixer / concrete mixer truck
- Alat pemadat
4. Proyek Bendungan / Dam
• Proyek bendungan atau dam pada umumnya
menggunakan :
- Alat penggali tanah
- Crane
- Truk
- Concrete mixer / concrete mixer truck
- Alat pemadat tanah
- Loader
- Buldozer
- Grader
Pertemuan 2 :

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS


DAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI KERJA ALAT BERAT

Niko Rozy, ST.,MT


2.1. Pemindahan Tanah Mekanis
Pengertian Dasar
• Pekerjaan tanah dalam proyek-proyek sipil menempati bagian
yang penting
• Tanah tidak memiliki sifat-sifat yang khas seperti beton dan
baja
• Pemindahan tanah adalah ilmu yang menyangkut perubahan
tata letak tanah atau material yang di olah dan akan
mengalami perubahan yang disebabkan unsur tanah itu
sendiri, perubahan ini yang akan memberikan perlawanan
terhadap alat pemindahnya
• Perlawanan tidak sama pada setiap jenis material inilah yang
biasanya menunjukan tingkat kesulitan pengolahannya
• Jenis tanah atau material yang akan di olah ini perlu diketahui
agar dapat menentukan tingkat kemudahan dan kesulitan
pengolahannya seperti kemudahan pemuatan, kemudahan
penggusuran, kemudahan penggalian
• Kemudahan atau kesulitan pengolahan material
akan mempengaruhi lamanya waktu yang
diperlukan
• Bila suatu material digali dan di muat dengan
mudah, maka material tersebut memiliki tingkat
“loadability yang tinggi”, sebaliknya jika sukar di
gali dan di muat maka material tersebut dianggap
mempunyai loadability yang rendah.
• Dalam perhitungan produksi kerja dinyatakan
dengan “faktor muat” untuk memuat
tanah/material.
• Untuk menggali dan menggusur dinyatakan
dengan “faktor koreksi”
2.2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS KERJA ALAT BERAT
• Ada 3 Faktor yang mempengaruhi produksi
kerja alat berat, yaitu :
1. Faktor Waktu
2. Faktor Material
3. Faktor Efisiensi
1. FAKTOR WAKTU
• Yang dimaksud dengan waktu disini adalah
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
satu “siklus” pekerjaan (waktu siklus)
WAKTU SIKLUS
• Secara garis besar waktu siklus dibagi 2, yaitu :
1. Waktu tetap (Fixed time)
2. Waktu tidak tetap (Variabel time)
Waktu tetap (Fixed time)
• Adalah waktu yang diperlukan untuk
melakukan gerakan-gerakan tetap, dimana
besarnya hampir selalu konstan
• Contoh waktu tetap :
- Pada Dump truk, waktu tetapnya pada saat
membuang muatan
- Pada Excavator, waktu tetapnya pada saat
mengayun, baik bermuatan atau tanpa
muatan/kosong
Waktu tidak tetap (Variabel time)
• Adalah waktu yang diperlukan untuk
melakukan gerakan-gerakan yang tidak tetap.
• Waktu tidak tetap biasanya dipengaruhi oleh
kondisi pekerjaan, contoh :
- Pada Buldozer, kondisi medan kerja akan
mempengaruhi waktu gusurnya.
- Pada Excavator, kondisi material akan
mempengaruhi waktu pengisian bucket.
Waktu Siklus
• Waktu siklus merupakan penjumlahan dari waktu
tetap dan waktu tidak tetap.
• Dengan mengetahui waktu tetap dan waktu tidak
tetap maka siklus kerja dari suatu alat berat dapat
di hitung.
• Waktu siklus akan sangat berpengaruh terhadap
produksi kerja alat karena waktu siklus adalah
faktor penentu dalam menghitung jumlah trip
atau rit yang dapat dilakukan dalam satu jam
kerja
• Jadi besar kecilnya waktu siklus akan
menghasilkan tinggi rendahnya produksi kerja,
dimana total waktu siklus yang relatif kecil
tentunya akan mengakibatkan tingginya
produktifitas kerja begitu pula sebaliknya,
besarnya waktu siklus akan mengakibatkan
rendahnya produksi kerja yang dapat
dihasilkan oleh suatu alat berat.
Tabel Siklus Kerja dari Alat Berat
No Jenis Alat Bentuk Siklus
I II III IV
1 Excavator Mengisi bucket Mengayun Membuang Mengayun
bermuatan muatan kosong
2 Bulldozer Menggusur Kembali - -
3 Motor Grader Meratakan Berputar - -
4 Wheel Loader Mengisi bucket Mengangkut Membuang Kembali

5 Dump Truck Memuat Mengangkut Membuang Kembali


6 Wheel Traktor Mengisi/ Mengangkut Membuang/ Kembali
Scraper Memotong Menghampar
7 Compactor/Roller Memadatkan - - -
Komponen Waktu Siklus Alat Berat
No Jenis Alat Waktu Siklus Yang Dihitung
I II III IV
1 Excavator Waktu Waktu Waktu Waktu
Mengisi Mengayun Membuang Mengayun
Bucket Bermuatan Muatan Kosong
2 Bulldozer Waktu Waktu - -
Menggusur Kembali
3 Motor Grader Waktu Waktu - -
Meratakan Berputar
4 Dump Truck Waktu Muat Waktu Angkut Waktu Buang Waktu Kembali
5 Wheel Loader Waktu Waktu Angkut Waktu Buang Waktu Kembali
Mengisi
Bucket
6 Wheel Tracktor Waktu Waktu Angkut Waktu Waktu Kembali
Scraper Mengisi/ Buang/
Memotong Hampar
7 Compactor/Roller Waktu - - -
Memadatkan
Waktu Siklus
Siklus kerja dalam pemindahan material merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan berulang.
Pekerjaan Utama di dalam kegiatan tersebut adalah :
menggali,memuat, memindahkan, membongkar muatan.
Waktu yang diperlukan di dalam siklus kegiatan diatas disebut
waktu siklus atau cycle time (CT).
Waktu siklus Dump Truck pada tabel terdiri dari beberapa
unsur : Waktu muat (Loading Time), Waktu angkut (Hauling
Time),Waktu Kembali (Return Time),Waktu Pembongkaran
(Dumping Time)
Unsur terakhir adalah Waktu Tunggu atau (Spotting Time)
CT = LT + HT + RT + DT + ST
2. FAKTOR MATERIAL
Material yang berada dipermukaan bumi ini sangat
beraneka ragam, baik jenis,bentuk dan lain sebagainya.
Oleh karenanya alat yang dapat dipergunakan untuk
memindahkannya pun beraneka ragam juga. Yang
dimaksud dengan material dalam bidang pemindahan
tanah ( earth moving ), meliputi tanah, batuan, vegetasi
( pohon, semak belukar dan alang-alang ) dimana
kesemuanya mempunyai karakteristik dan sifat masing-
masing yang berpengaruh besar terhadap alat berat,
terutama dalam hal :
• Menentukan jenis alat yang akan digunakan dan taksiran
produksi atau kapasitas produksinya.
• Perhitungan volume pekerjaan.
• Kemampuan kerja alat pada kondisi material yang ada.
• Material yang ada di alam pada umumnya
tidak homogen, tetapi merupakan material
campuran. Material juga bervariasi dari jenis
material yang berpori sampai yang padat.
• Material terdiri dari 3 unsur, yaitu : udara, air,
dan tanah. Hubungan dari ketiga unsur
tersebut dinyatakan seperti gambar 3.1 di
bawah ini :
• Hubungan antara Berat dan Volume adalah :
1. Berat Jenis total (  , bulk )

Dimana :
W = Berat total
Wa = Berat udara
Ww = Berat air
Ws = Berat tanah
V = Volume total
Va = Volume udara
Vw = Volume air
Vs = Volume tanah
2. Berat jenis kering ( d, dry density )

3. Kadar air (  )
Dengan demikian,mutlak diperlukan kesesuaian
alat dengan kondisi material. Jika tidak akan
menimbulkan kesulitan berupa tidak efisiennya
alat yang otomatis akan menimbulkan kerugian
karena banyaknya “loss time”. Beberapa sifat fisik
material yang penting untuk diperhatikan dalam
pekerjaan tanah adalah sebagai berikut :
Faktor - Faktor Material yang di pelajari :
A. Pengembangan material.
B. Berat Material
C. Bentuk Material
D. Kekerasan Material
E. Daya dukung tanah
A. Pengembangan Material
• Yang dimaksud dengan pengembangan
material adalah perubahan berupa
penambahan atau pengurangan volume
material (tanah) yang diganggu dari bentuk
aslinya
• Dari faktor tersebut bentuk material dibagi
dalam 3 (tiga) keadaan : Asli, Lepas (Gembur),
dan Padat
a. Keadaan Asli sebelum diadakan pengerjaan
dinyatakan dalam Bank Measure (BM)
b. Keadaan Lepas, yakni keadaan tanah setelah
diadakan pengerjaan (disturb), ukuran volume
tanah dalam keasaan lepas dinyatakan dalam
Loose Measure (LM) yang besarnya = BM + %
Swell x BM ( swell = kembang)
c. Keadaan Padat, ialah keadaan tanah setelah
ditimbun kembali kemudian dipadatkan,
dinyatakan dalam Compact Measure (CM),
volume tanah setelah dipadatkan mungkin lebih
besar atau jauh lebih kecil dare volume dalam
keadaan bank, hal ini tergantung dari usaha
pemadatan yang dilakukan.
Tabel 1.1. Faktor Kembang Beberapa Jenis Tanah

Jenis Tanah Swell ( % BM )

-Pasir 5-10
-Tanah Lempung 10-25
-Tanah biasa 20-45
-Lempung ( Clay ) 30-60
-Batu 50-60

Sumber : Rochmanhadi,Ir, 1992, Alat-alat Berat dan Penggunaannya

Perlu diketahui bahwa angka-angka yang tertera di


tabel 1.1 diatas adalah tidak pasti, tergantung dari
beberapa faktor yang dijumpai secara nyata
dilapangan
• Sebagai contoh untuk tabel diatas adalah
sebagai berikut :

Tanah biasa dalam keadaan asli (bank) : 1,00 m3


Swell 20% - 45% : 0,20 – 0,45 m3
Volume dalam keadaan lepas : 1,20 – 1,45 m3.
• Disamping itu dikenal pula cara perhitungan volume
dari berbagai keadaan tanah sebagai berikut :
1. Pengembangan ( Swelling), dapat dihitung dengan
rumus :

Dimana : Sw = Swell (% pengembangan)


B = Berat jenis tanah keadaan asli
L = Berat jenis tanah keadaan lepas
2. Penyusutan ( Shrinkage), dapat dihitung
dengan rumus :

Dimana : Sh = Shrinkage (% penyusutan)


C = Berat jenis tanah keadaan padat
B = Berat jenis tanah keadaan asli
• Cara lain adalah dengan menggunakan Load Factor
(LF) yaitu prosentase pengurangan density material
dalam keadaan asli menjadi lepas. Load factor ini
ditentukan sebagai berikut :
• Volume Tanah Asli = LF x Volume Tanah Lepas,
dengan demikian :
Soal 1 :
• Pada suatu daerah yang memiliki berat isi
tanah asli sebesar 1780 kg/m3, berat isi tanah
gembur sebesar 1550 kg/m3 dan berat isi
tanah padat sebesar 2175 kg/m3.
• Hitunglah persen pengembangan dan persen
penyusutan dari kondisi tanah tersebut ?
• Tentukan pula Load Factor dari kondisi
tanahnya ?
3. FAKTOR EFFISIENSI
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
effisiensi dalam perhitungan produksi kerja
alat berat diantaranya :
A. Faktor Effisiensi Kerja
B. Faktor Koreksi
C. Faktor Lain-lain
Faktor Effisiensi Kerja
Ada 2 faktor yang berpengaruh yaitu :
1. Faktor Alat,Cara yang umum untuk menentukan
efisiensi alat adalah dengan menghitung berapa menit
alat tersebut bekerja dalam satu jam ( misalkan dalam
satu jam waktu efektif alat yang bekerja adalah 45
menit maka efisiensi alat adalah 45/60 atau 0,75)
2. Faktor Manusia, dimana tenaga manusia tidak bisa
bekerja secara terus-menerus dalam jangka waktu
yang panjang.
Dengan adanya waktu istirahat baik oleh alat dan oleh
manusia maka waktu efektif akan berkurang.
Contoh Soal
1. Berapa faktor efisiensi dari seorang
operator yang membutuhkan waktu
istirahat selama 5 menit setelah bekerja
selama 1 jam ?
2. Berapa faktor efisiensi dari sebuah alat
yang memerlukan pendinginan mesin
selama 1 jam setelah bekerja selama 8
jam?
• Efektivitas alat bergantung pada beberapa hal,
yaitu :
- Kemampuan operator pemakai alat
- Pemilihan dan pemeliharaan alat
- Perencanaan dan pengaturan letak alat
- Topografi dan volume pekerjaan
- Kondisi cuaca
- Metode pelaksanaan alat
Faktor Koreksi
• Faktor koreksi digunakan untuk merubah taksiran
produksi dengan pekerjaan tertentu dan kondisi
setempat, dimana faktor koreksi akan berbeda-
beda sesuai dengan jenis pekerjaan dan jenis alat
yang digunakan.
• Angka faktor dari berbagai jenis material dan alat
disamping besarnya tidak sama, juga penamaan
dari faktor-faktor tersebut sedikit berbeda, misal :
- faktor isi pada loader di dump truk dinamakan
faktor muat, ada yang menamakan carry factor
pada excavator dan faktor koreksi pada dozer.
Faktor Lain-lain
Faktor lain diperhitungkan untuk menghindari
kerugian akibat adanya kesalahan dari
perhitungan atau kesalahan dari memprediksi
berbagai faktor yang akan mempengaruhi
produksi kerja alat berat. Hal ini dimaksudkan
untuk memperkecil kesalahan dan
penyimpangan yang terjadi didalam
perhitungan
ANALISA PRODUKTIVITAS ALAT
BERAT
Niko Rozy,ST.,MT
Definisi Produktivitas :

• Produktivitas adalah hasil dari


proses produksi kerja alat dalam
satuan waktu tertentu.

• PRODUKTIVITAS ALAT DIHITUNG PER-JAM


• Contoh : bcm/jam, ton/jam, m3/jam
PRODUKTIVITAS DAN DURASI
PEKERJAAN
• Dalam menentukan durasi suatu pekerjaan
hal-hal yang perlu diketahui adalah Volume
Pekerjaan dan Produktivitas Alat tersebut.
• Produktivitas adalah perbandingan antara
hasil yang dicapai (output) dengan seluruh
sumber daya yang digunakan (input).
• Produktivitas alat tergantung pada kapasitas
dan waktu siklus alat
• Rumus dasar untuk mencari produktivitas alat
adalah :
Produktivitas = kapasitas
waktu siklus
• Umumnya waktu siklus dalam menit
sedangkan produktivitas alat dihitung dalam
produksi/jam, sehingga perlu perubahan dari
menit ke jam. Jika faktor efisiensi alat
dimasukan maka rumus di atas menjadi :
Produktivitas = kapasitas x 60 x efisiensi
Ct
• Pada umumnya dalam suatu pekerjaan terdapat lebih
dari satu jenis alat yang dipakai. Sebagai contoh
pekerjaan penggalian dan pemindahan tanah
memerlukan excavator, loader dan dump truck, maka
perlu diperhatikan jumlah masing-masing alat.
• Jumlah alat perlu diperhitungkan untuk mempersingkat
durasi pekerjaan, Salah satu cara menghitung jumlah
alat adalah :
1)Tentukan alat mana yang mempunyai produktivitas
terbesar.
2)Asumsikan alat dengan produktivitas terbesar
berjumlah satu.
3)Hitung jumlah alat jenis lainnya dengan selalu
berpatokan pada alat dengan produktivitas terbesar.
• Untuk menghitung jumlah alat-alat lainnya
maka digunakan rumus :
Jumlah alat 1 = Produktivitas terbesar
Produktivitas alat 1

• Setelah jumlah alat diketahui maka


selanjutnya hitung durasi pekerjaan alat-alat
tersebut.
• Salah satu caranya dengan menentukan
berapa produktivitas total alat setelah
dikalikan jumlahnya.Kemudian dengan
membandingkan produktivitas total masing-
masing alat dicari produktivitas total terkecil.
• Maka dari itu akan didapat lama pekerjaan
dengan menggunakan rumus :
Durasi = Volume pekerjaan
Produktivitas terkecil
Secara umum produksi kerja alat berat memiliki prinsip
perhitungan yang sama. Adapun prinsip dasar dari
perhitungan produksi kerja alat berat ada 4 langkah
(Nabar,1998),yaitu :
1. Menghitung kapasitas aktual
Untuk menghitung kapasitas aktual maka tergantung pada
ukuran mangkok pembawa material yang ada pada setiap
alat,misalnya blade pada bulldozer, bucket pada excavator
dan wheel loader, bak pada dump truk.Kapasitas aktual
dihitung dalam satuan (m3)
2. Menghitung waktu siklus
Waktu siklus merupakan waktu yang diperlukan untuk
merampungkan satu siklus pekerjaan,terdiri dari waktu tetap
dan waktu tidak tetap dalam satuan (menit atau detik)
• dapat dirangkum dalam satu rumus produksi
kerja yang umum digunakan yaitu :
Q =qxNxE
Dimana ; Q = produksi kerja per jam (m3/jam)
q = produksi kerja per siklus (m3)
N = jumlah siklus per jam
= 60 menit atau 3600 detik
Cm(menit) Cm (detik)
{Cm = Waktu siklus}
E = efisiensi kerja
EXCAVATOR
Definisi Excavator :
• “Merupakan alat serba guna yang
dipergunakan untuk menggali, memuat dan
mengangkat material dan lain-lain.
• Konstruksi bagian atas dapat berputar 360
derajat sehingga memungkinkan untuk
bekerja di tempat yang relatif sempit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Produktivitas Excavator
• Besar kecilnya produktivitas yang dicapai
excavator dipengaruhi oleh :
a. Bucket Capacity
b. Swell Factor
c. Bucket Fill Facktor
d. Cycle Time
e. Job Efficiency Factor
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Cycle Time Excavator
• Cycle time excavator dipengaruhi oleh :
a. Ukuran unit
b. Kemudahan penggalian
c. Posisi Dump Truk
d. Kondisi lantai kerja
e. Keterampilan operator
1.PRODUKSI KERJA EXCAVATOR
Rumus :
Q=qxNxE
dimana,
Q = Produktivitas per jam (m3/jam)
q = Produksi per cycle (m3)
N = jumlah siklus per jam = 3600 detik
Cm (detik)
[ Cm = Cycle time ]
E = Job efficiency
• Rumus mencari Produksi per cycle (q)
q = q1 x K
q1 = kapasitas bucket
k = carry faktor

Tabel carry faktor (K) hydraulic excavator (backhoe)


Jenis Material Faktor

Tanah liat basah atau tanah liat pasir 1,00 – 1,10

Pasir dan Kerikil 0,90 – 1,00

Tanah Liat keras 0,75 – 0,85

Batu hasil ledakan sempurna 0,60 – 0,75

Batu hasil peledakan tidak sempurna 0,40 – 0,60

Sumber Caterpilar Performance Handbook


Tabel Kapasitas Bucket Excavator (q1) (Backhoe)

Model Alat Kapasitas Model Alat Kapasitas


Bucket (m3) Bucket (m3)
219 D LC 0,44 – 1,04 224 B 0,35 – 1,20
235 C 1,00 – 2,30 E 70 B 0,14 – 0,34
235 C TA 1,00 – 2,30 E 110 B 0,22 – 0,63
245 B SH 1,90 – 3,30 E 120 B 0,22 – 0,71
205 B 0,28 – 0,79 E 140 B 0,29 – 0,75
211 LC 0,34 – 0,85 E 200 B 0,67 – 1,10
213 LC 0,45 – 0,98 E 240 B 0,58 – 1,44
206 B FT 0,28 – 0,79 E 300 B 0,58 – 1,44
214 B 0,95 – 0,98 EL 300 B 0,76 – 1,82
215 D LC 0,44 – 1,04 E 450 B 1,15 – 2,35
219 D 0,44 – 1,04 E 650 B 1,80 – 3,00
WAKTU SIKLUS EXCAVATOR

• Menghitung waktu siklus (Cm)excavator yang terdiri


dari : waktu memuat – waktu mengayun bermuatan
– waktu membuang muatan – waktu mengayun
kosong
Cm = waktu gali + 2 (waktu ayun) + waktu buang
• Waktu siklus dapat ditentukan berdasarkan 5 kondisi
kerja (Nabar,1998) yaitu :
1. Kondisi bagus sekali
2. Kondisi di atas rata-rata
3. Kondisi khas
4. Kondisi di bawah rata-rata
5. Kondisi sangat sulit
Contoh Soal :
• Sebuah excavator model 219 DLC dengan
kapasitas bucket 1,04 m3,beroperasi menggali
tanah dengan kondisi kerja sangat sulit (Cm =
27,5 dtk). Hitunglah produksi kerja excavator,
jika carry faktor 0,85 dan efisiensi kerja adalah
0,85 ?
Penyelesaian :
Rumus : Q = q x N x E
q = kapasitas bucket (q1) x carry factor (K)
= 1,04 m3 x 0,85 = 0,884 m3
{Waktu siklus (Cm) = 27,5 detik }
N =3600 detik = 130 siklus per jam
27,5 detik
Q =qxNxE
Q = 0,884 m3 x 130 x 0,85
= 98,36 m3/jam
Soal :
• Hitunglah Produksi kerja Excavator jika diketahui
kondisi kerja dan data-data alat adalah sebagai
berikut :
Model Alat : 215 DLC
Kapasitas bucket : 0,93 m3
Waktu muat : 5,5 detik
Waktu ayun isi : 4,5 detik
Waktu membuang : 1,5 detik
Waktu ayun kosong : 3,5 detik
Carry factor : 0,85
Efisiensi : 50 menit/jam
Hitunglah Produksi Kerja Excavator
Model alat : E200/148 HP
Kapasitas bucket : 0,85 m³
Waktu muat : 0,08 menit
Waktu Ayun : 0,05 menit
Waktu Buang : 0,07 menit
Carry factor : 0,80
Efisiensi : 50 menit/jam
• PRODUKTIVITAS LOADER
• PRODUKTIVITAS DUMP TRUCK
WHEEL LOADER
LOADER ( WHEEL LOADER)
• Loader merupakan alat yang berfungsi
memuat material ke unit pengangkut
seperti Dump truck dan juga dapat
digunakan untuk memindahkan material
yang berjarak pendek yang tidak lebih
dari 300 m (Nabar,1998)
• Loader fungsi nya mirip dengan excavator
Rumus : Q = q x N x E
1) Menghitung Kapasitas Aktual Bucket
q = q1 x faktor bucket
Tabel Faktor bucket Wheel Loader
Jenis Material Faktor bucket
Agregat campuran basah 0,95 – 1,00
Agrregat seragam di atas 3mm 0,95 – 1,00
3 mm – 9 mm 0,90 – 0,95
12 mm – 20 mm 0,85 – 0,90
> 24 mm 0,80 – 0,90
Batuan hasii ledakan sempurna 0,80 – 0,90
Batuan ledakan sedang 0,75 – 0,90
Hasil ledakan tdk sempurna 0,60 – 0,75
Batuan campuran 1,00 – 1,20
Tanah liat basah 1,00 – 1,10
Tanah,bongkahan batu dan akar 0,80 – 1,00
Material yang disemen 0,85 – 0,90
2) Menghitung waktu siklus ( Cm )
N = 60 menit/jam
Cm
• Waktu siklus loader meliputi : waktu muat-waktu angkut-waktu
buang –waktu kembali
• Pemuatan Melintang
• Cm = D + D + Z
F R
• Pemuatan bentuk V
• Cm = 2 D + 2 D + Z
F R
• Muat – Angkut
• Cm = D x 2 + Z
F
TABEL WAKTU MUAT LOADER

Jenis Material Waktu Muat ( menit )


Campuran seragam 0,03 – 0,05
Campuran basah 0,04 – 0,06
Tanah liat basah 0,05 – 0,07
Tanah berbongkah, batu, 0,05 – 0,20
akar
Material yang disemen 0,10 – 0,20
KOREKSI WAKTU WHEEL LOADER
Jenis Material Faktor Koreksi (menit)
Material Campuran + 0,02
Mateial dibawah 3 mm + 0,02
3 mm – 20 mm -0,02
20 mm – 150 mm 0,00
Material di atas 150 mm > + 0,02
Timbunan Conveyor atau Dozer ( > 3 m ) 0,00
Timbunan Conveyor atau Dozer ( < 3 m ) + 0,01
Hasil Timbunan Dump Truk 0,00
Truk dan loader milik sendiri > + 0,04
Truk disewa + 0,04
Operasi Konstan > - 0,04
Operasi Tidak konstan > + 0,04
Tempat pembuangan kecil > + 0,04
Tempat pembuangan agak lunak > + 0,05
Contoh Soal
• Sebuah loader memuat sebuah truck dengan
pemuatan bentuk V
• Jarak angkut : 8,5 m
• E : 0,83
• Faktor bucket : 0,8
• Kapasitas bucket : 1,8 m3
• F : 5,8 km/jam
• R : 6,0 km/jam
• Waktu tetap : 2 menit
• Sebuah Wheal Loader dengan kapasitas
bucket 4,2 m3 bekerja memuat dumptruck
melintang
• Jarak angkut : 10 m
• E : 0,83
• Faktor bucket : 0,9
• F dan R 8 km/jam
• Z: 0,3 menit
DUMP TRUCK
• Mencari Kapasitas aktual dump truk
q = q1 x faktor muat
Kapasitas Bak dump truk
Tipe dump truk Kapasitas peres Kapasitas Munjung
769 C (40 ton) 17,5 m³ 23,60 m³
773 B (58 ton) 26,00 m³ 34,10 m³
777 C (95 ton) 36,40 m³ 51,30 m³
785 B (185 ton) 57,00 m³ 78,00 m³
789 B (195 ton) 73,00 m³ 105,00 m³
793 B (240 ton) 96,00 m³ 129,00 m³

Untuk faktor muat dapat digunakan pendekatan antara 0,8


sampai dengan 0,9 artinya tingkat kepenuhan bak dump truk
berkisar antar 80% sampai 90%
• Waktu Siklus (Cm)
Waktu Siklus : Waktu muat-Waktu angkut-Waktu menumpahkan
muatan-Waktu kembali-(waktu antri)

• Waktu muat = Kapasitas bak x 60 menit/jam


Q Alat pemuat
= q x 60 menit/jam
Q alat pemuat

• Waktu Angkut/kembali = Jarak angkut/kembali


Kecepatan angkut/kembali
Waktu angkut/kembali = D + D
F R
• Waktu Siklus Dump Truck
Cm = waktu muat + D + D + waktu buang + waktu tetap
F R
• Hitung Q dump truck,dengan data-data :
Kapasitas bak : 57 m3
Waktu buang : 2 menit
Kecepatan angkut : 20 km/jam
Kecepatan kembali : 25 km/jam
Jarak angkut/kembali : 5 km
Waktu tetap : 4,5 menit
Q wheel loader : 380 m3/jam
Faktor isi : 0,9
Faktor efisiensi kerja : 50 menit/jam
• Hitunglah Produksi kerja dump truk yang
memiliki kapasitas bak 26 m³, kecepatan rata-
rata kosong adalah 30 km/jam sedangkan
kecepatan rata-rata isi adalah 25 km/jam.
Dumping dan standby adalah 2 menit, waktu
aktual 5 menit dan jarak angkut yang harus
ditempuh adalah 10 km dengan efisiensi kerja
55 menit/jam, sedangkan faktor penyusutan
bahan adalah 0,85
2.PRODUKSI KERJA BULLDOZER
• Untuk menghitung produksi kerja
Bulldozer, beberapa pabrik memberikan
tabel-tabel “estimated dozing
production”, tetapi secara perhitungan
dapat pula ditentukan,karena mengingat
faktor-faktor yang ada. Adapun langkah-
langkah perhitungan produksi kerja
Bulldozer adalah sebagai berikut :
a. Menghitung kapasitas blade aktual
Kapasitas blade aktual merupakan blade Bulldozer yang
melakukan pekerjaan penggusuran. Besarnya kapasitas
blade aktual sama dengan besarnya volume gusur yaitu
volume material yang dapat digusur Bulldozer dalam
satu siklus kerja.
Untuk menghitung volume gusur ini beberapa anggapan
yang mendekati kondisi lapangan adalah bahwa bentuk
material yang berada di depan blade pada saat
dilakukan penggusuran adalah prisma bersisi tiga
dimana kemiringan material padda saat penggusuran
didasarkan pada kemiringan material yang ditumpuk
dalam blade dan bentuk material tiap kali penggusuran
dianggap sama.
• Gambar bentuk blade Bulldozer
F

C D
E

A B
• Volume Prisma segitiga = ½ AB x AC x AD
• Dimana AB = 2 AC dengan anggapan bahwa tanah
menggulung di depan blade dengan jumlah maksimal, jika
tanah sudah sampai setinggi blade akan jatuh kedepan
sebanding dengan 2:1, sehingga :
• Volume prisma segi tiga menjadi :
= ½. 2AC x AC x AD
= AC² x AD
= H² x L
• Namun jika anggapan tanah yang jatuh kedepan
sebanding dengan 1,6 : 1, maka :
• AB = 1,6 AC , dan volume prisma segitiga menjadi :
= ½.1,6 AC x AC x AD
= 0,8 AC² x AD
= 0,8 H² x L
Dimana : H = Tinggi blade (meter)
L = Lebar blade (meter)
• Tabel berikut adalah ukuran blade yang umum digunakan
menurut Caterpilar performance handbook
Ukuran Blade
Model Alat
Tinggi (m) Lebar (m)
D4E /4A 0,710 3,12
D5B / 5A 0,855 3,63
D6D / 6A 0,910 3,90
D6D / 6S 1,128 3,20
D7G / 7A 0,970 4,27
D7G /7S 1,270 3,66
D7G /7U 1,270 3,81
D8L / 8SU 1,690 3,94
D8N / 8A 1,162 4,96
D10N /10U 2,050 5,26
D11N /11U 2,310 6,36
• Dimana :
• Cm = D + D + Z
F R
Cm = Waktu siklus (menit)
D = Jarak gusur /jarak kembali (m)
F = Kecepatan gusur ( m/menit)
R = Kecepatan kembali ( m/menit)
Z = Waktu ganti gigi ( menit)
• Tabel tingkat gigi dan kecepatan bulldozer

Kecepatan (Km/jam)
Model
ALat Gigi maju Gigi Mundur
1 2 3 1 2 3
D4E 3,40 6,00 9,50 4,00 7,10 11,40
D5B 3,50 6,10 10,10 4,20 7,40 12,20
D6D 4,00 6,90 10,80 4,80 8,40 12,90
D7G 3,70 6,60 10,00 4,50 7,90 12,20
D8N 3,50 6,20 10,80 4,70 8,10 13,90
D9N 3,90 6,90 12,10 4,80 8,50 14,90
D10N 4,00 7,10 12,50 4,70 8,20 15,60
• Tabel waktu ganti gigi/perseneling

Mesin gerak langsung Waktu untuk ganti


gigi/perseneling
Dengan tongkat tunggal 0,10 menit
Dengan tongkat ganda 0,20 menit
Mesin toroflow 0,50 menit
• Tabel faktor koreksi kerja buldozer
Uraian kondisi kerja Faktor koreksi
Track Wheel
OPERATOR
Bagus sekali 1,00 1,00
Sedang 0,75 0,60
Kurang 0,60 0,50
MATERIAL
Timbunan gembur 1,20 1,20
Sukar digali,beku dgn silinder pengungkit 0,80 0,70
Tanpa silinder pengungkit 0,70 -
Blade dikendalikan dgn kabel 0,60 -
Sukar digusur,non kohesif, sangat lengket 0,80 0,80
Batu yang digaru atau diledakan 0,60-0,80 -
PENGGUSURAN
Dalam celah 1,20 1,20
Berdampingan 1,15-1,25 1,15-1,25
CUACA (KEJELASAN PANDANGAN
Debu,kabut,hujan,salju,gelap 0,8 0,70
EFFISIENSI KERJA
50 menit/jam 0,83 0,83
40 menit/jam 0,67 0,67
DIRECT DRIVE TRANSMISION
• Contoh Soal :
• Hitunglah Produksi kerja Bulldozer dgn data :
Model Alat : D7G/7A
Tinggi blade : 0,970 m
Lebar blade : 4,27 m
Kec.gusur : 6,6 km/jam
Kec.kembali : 12,2 km/jam
Waktu ganti gigi : 0,1 menit
Jarak gusur/kembali : 85 m
Faktor koreksi : Operator = 0,75
Cuaca = 0,80
Efisiensi = 0,67
• Contoh Soal 2 :
• Hitunglah Produksi kerja Bulldozer dgn data :
Model Alat : D10N/ 10 SU
Tinggi blade : 2,05 m
Lebar blade : 4,86 m
Kec.gusur : 7,10 km/jam
Kec.kembali : 15,6 km/jam
Waktu ganti gigi : 0,12 menit
Jarak gusur/kembali : 80 m
Faktor koreksi : Operator = 0,75
Cuaca = 0,80
Efisiensi = 50 menit/jam
1. Hitung Produksi kerja Bulldozer
Tinggi blade : 2,20 m dan Panjang blade : 4,12 m
Kec.gusur : 6,30 km/jam , Kec.kembali : 8,90 km/jam
Waktu tetap : 0,50 menit, Jarak Gusur/kembali : 80 m
Faktor koreksi, operator : 0,75 dan hujan : 0,80
Efisiensi : 55 menit/jam
COMPACTOR
• Pada prinsipnya perhitungan produksi kerja untuk
semua alat pemadat ataupun alat penggilas
adalah sama. Bila dianalisis bentuk operasinya
adalah system operasi dari Compactor adalah
ulang alik, dimana saat beroperasi memadatkan
alat ini bergerak maju dan kembali dengan cara
mundur dalam keadaan beroperasi.
• Pada perhitungan produksi kerja alat pemadat ini
tidak perlu dihitung isi aktual dan waktu siklus,
jadi langsung ditung produksi kerja kasar (PKK)
dan produksi kerja aktual (PKA)
COMPACTOR
• Q = W x H x V x Efisiensi
P
Dimana :
W = lebar efektif pemadatan
H = ketebalan pemadatan
V = kecepatan pemadatan
P = jumlah lintasan
• (Untuk faktor Efisiensi diambil 0,83 – 0,91 karena
tingkat kesulitas compactor lebih ringan)
Contoh soal :
1. Diketahui compactor dengan model C5-583
sebagai berikut : Lebar pemadatan = 2,13 m ;
Ketebalan pemadatan = 15 cm ; Kecepatan
alat = 12,8 km/jam ; jumlah lintasan = 6 ; E =
0,83 , Hitunglah produksi kerja alat tsb ?
2. Hitung produksi kerja dari pneumatic tire
roller dengan data sbb : Model alat = PS-500 ;
Lebar pemadatan = 2,42 m ; Ketebalan
pemadatan = 20 cm ; Kecepatan alat = 26,5
km/jam ; jumlah lintasan = 5 dan E = 50
menit/jam

Anda mungkin juga menyukai