Anda di halaman 1dari 37

BAB III

PENGUJIAN KONSOLIDASI

3.1. Dasar Teori


Bila suatu lapisan tanah mengalami tambahan beban diatasnya maka air
pori akan mengalir dari lapisan tersebut sehingga volume dari tanah yang
terbebani tersebut akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
Peristiwa inilah yang disebut dengan konsolidasi (Das, 1995). Sedangkan
menurut Muni Budhu (2007), pada prinsipnya tanah yang dibebani akan
mengalami penurunan yang menyebabkan penurunan dari struktur yang
didirikan diatasnya. jika penurunan tanah melebihi batas toleransi yang ada,
maka fungsi bangunan dapat melemah dan umur rencana struktur dapat
berkurang.

Proses konsolidasi bertujuan untuk mencari korelasi penambahan


tekanan, waktu, dan besarnya perubahan volume contoh tanah atau perubahan
angka pori (e). Hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk memperkirakan
besar dan berapa lamanya penurunan dari tanah akibat beban dari suatu
bangunan.

Permodelan uji konsolidasi satu dimensi yang dikembangkan oleh


Terzaghi, 1925. Uji tersebut dilakukan di dalam konsolidasimeter/ oedometer.
Pendekatan yang dipakai adalah dengan mengansumsikan bahwa contoh
tanah diberi beban dan penurunan diukur dengan arloji penunjuk (dialgauge),
sehingga mengalami deformasi serta keluarnya air pori searah tekanan
vertikal saja. Tekanan tersebut dibiarkan berlaku sampai penurunan selesai .
Biasanya harga tekanan yang dipakai sebesar 0,25; 0,5; 1,0; 2,0; 4,0; 8,0
2
kg/cm Kemudian Setelah Beban ke 6 diberikan, pada hari ke 7, dilakukan
pelepasan pembebanan secara bertahap hingga beban ke 0 g dalam selang
waktu 60 menit, untuk mendapatkan nilai rebound curve. Hasil pengujian
memperlihatkan bahwa hubungan antara angka pori dan tegangan efektif
tergantung terhadap waktu.

27
Waktu dan besarnya konsolidasi dipengaruhi oleh jenis tanah yang
mengalami konsolidasi. Bila tanah berjenis lempung, maka penurunan akan
lebih besar karena daya rembesan air pada lempung sangat rendah (High
Compressibility). Sedangkan jika jenis tanah pasir, memiliki nilai penurunan
yang relatif lebih kecil (Low Compressibility) dan berjalan sangat cepat.
Berikut adalah beberapa rumus untuk perhitungan konsolidasi :
 Kadar air (wc) = W t.basah - W t.kering × 100% ……………….... (3.1)
W t.kering
W t.kering
 Vs = …………………………………………… (3.2)
V t.kering

 Gs γs
= γw …………………………………………………. (3.3)

 Hn = H – (penurunan selama 24 jam) …………………... (3.4)


1
= 2 (H +2 Hn) …………………………..…………….… (3.5)

 Hd = Hn – Hs ……………………………………..……… (3.6)
 Hv = Ws .............................................................. (3.7)
A x Gs x γw

 Hs
Wc x Gs

= (3.8)
..................................................................

e
 SR
Angka pori atau void ratio (e) didefinisikan sebagai perbandingan
antara volume pori dan volume butiran padat.
 e =Hv1 ………………………………………….…….… (3.9)
Hs
 D50 = + D100
D0 …………………………………....……... (3.10)
2

Koefisien konsolidasi (Cv) adalah parameter yang menghubungkan perubahan


tekanan air pori ekses terhadap waktu. Karakteristik konsolidasi dinyatakan oleh koefisien
konsolidasi (Cv) yang menggambarkan kecepatan kompresi tanah terhadap waktu.

 CV50 = 0,197 × Hdr2 ……………………………………… (3.11)


t50
 CV90 = 0,848 × Hdr2 …………………………………….... (3.12)
t90

28
Hubungan antara angka pori dan tegangan efektif tergantung dari
tegangan yang dialami oleh sampel tanah tersebut. Bila sampel tanah
menerima tegangan efektif sekarang pada kondisi maksimum, maka sampel
tanah tersebut dikatakan terkonsolidasi normal (normally consolidated).
Sebaliknya, bila tegangan pada waktu tertentu lebih besar dari tegangan
efektif sekarang, maka tanah tersebut dikatakan terkonsolidasi berlebih (over
consolidated). Sedangan koefisien pemampatan volume (Cc) adalah
kemiringan dari bagian lurus grafik e & log p’ hasil pengujian konsolidasi di
laboratorium yang ditunjukkan pada Gambar 3.3. Untuk Normal
Consolidated Soil (NC-Soil) :
 Cc = e0 + ed ……………………………..……….. (3.13)
'
Log Pe -Log Pd
Untuk Over Consolidated Soil (OC-Soil) :
 Cc = ea + eb …………………..…………………... (3.14)
Log Pb-Log Pa
 Cs = ee + ed ……………………..………………... (3.15)
Log Pd-Log Pe
Keterangan :
wc = Kadar air
Wt = Berat tanah
Gs = Berat jenis (specific Gravity)
H = Tinggi sampel tanah
Hdr = Tinggi maksimum aliran air
Hv = Tinggi udara akibat konsolidasi
Hs = Tinggi sampel sesudah di oven
SR = Derajat Kejenuhan
e = Angka pori
d0, d50, d100 = Pembacaan alat ukur pada konsolidasi 0%, 50%, dan
100%
t50 dan t90 = Waktu yang dibutuhkan untuk konsolidasi 50% dan 90%
Cv = Koefisien konsolidasi
Cc = Indeks pemampatan
Cs = Indeks pengembangan

29
3.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum
Tujuan dan manfaat pengujian konsolidasi ini adalah untuk menentukan
besar pemampatan (Δh) suatu jenis tanah, yaitu perubahan isi dan proses
keluarnya air dari dalam pori tanah yang diakibatkan adanya perubahan
tekanan vertikal yang bekerja pada tanah tersebut. Kemudian menentukakan
besar pembebanan (Δσ). Sedangkan parameter yang diperoleh yaitu Indeks
Pemampatan (Cc), Indeks Pemuaian (Cs), Tegangan Prakonsolidasi (σ’c).
Setelah didapat hasil semua parameter diatas maka dapat dibuat grafik skala
log untuk menentukan nilai Koefisien Konsolidasi (Cv). Nilai (Cv) ditentukan
menggunakan 2 metode yaitu :
1. Metode Cassagrande (1940)
Data yang diplot di skala semi-log (ordinat skala linier dan absis skala
log) adalah Waktu pembacaan pemampatan (t) dan Besar Pemampatan
(Δh) yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.
2. Metode Taylor (1942)
Data yang diplot di skala semi-log (ordinat skala linier dan absis
skala log) adalah Akar waktu pembacaan pemampatan (√t) dan Besar
Pemampatan (Δh) yang ditunjukkan pada Gambar 3.2. G

a
m
b
a
r

3
.
1
.

Gambar 3.1. Penentuan t50 dengan metode Cassagrande

30
Gambar 3.2. Penentuan t90 dengan metode Taylor

Gambar 3.3. Penentuan nilai Indeks pemampatan (Cc) dan Indeks


Pengembangan (Cs)

3.3. Prosedur Praktikum


Prosedur pengujian konsolidasi adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat uji konsolidasi. (seperti gambar 3.4) (SNI 2812-2011/
5.1)
2. Menyiapkan sampel tanah pada tabung Shelby. Kemudian pasang tabung
Shelby kedalam alat extruder

31
3. Mengeluarkan contoh tanah dengan menggunakan alat extruder dan
dimasukkan dalam ring kuningan pendek (dimensi : diameter = 5cm,
tinggi = 2 cm) dan timbang ring yang berisi contoh tanah tersebut. (seperti
gambar 3.5) (SNI 2812-2011/ 5.1.3)
4. Menentukan kadar air (Wc) dan specific grafity (Gs) (SNI 2812-2011/
5.1.3 f,g)
5. Tempatkan batu porous yang telah dibasahi lebih dahulu di bagian atas
bawah dari cincin tempat contoh tanah sehingga benda uji yang telah
dilapisi dengan kertas saring terjepit di antara kedua batu porous tersebut,
kemudian sisa tanah pembuatan benda uji perlu di selidiki kadar air (Wc)
dan (Gs). (seperti pada gambar 3.6)
6. Pasanglah plat penumpu di atas batu porous tempat contoh tanah.
7. Letakkan dial reading untuk mengukur penurunan di atas permukaan plat
penumpu. Dial reading harus dipasang sedemikian rupa sehingga dial
tersebut dapat bekerja dengan baik pada saat permulaan test. Atur
kedudukan dial dan catat pembacaan jarum, dengan demikian pembacaan
dial siap dilaksanakan. (seperti pada gambar 3.7) (SNI 2812-2011/ 5.2.2)
8. Letakkan pembebanan pertama seberat 520 g, catatlah penurunan vertikal
dari dial reading pada saat t = 0,1 menit, t = 0,25 menit dan seterusnya
hingga t = 1440 menit (24 jam). Pada pembebanan pertama sampai t =
1440 menit (24 jam) selesai, tambahkan air pada consolidometer sehingga
tempat contoh tanah terendam seluruhnya dalam air sebelum dilanjutkan
pada beban kedua. (SNI 2812-2011/ 5.3.2)
9. Setelah selesai pembacaan pada t = 1440 menit tambahkan beban sebesar
2
530 g sehingga menghasilkan tekanan 0,5 Kg/cm catat penurunan seperti
(langkah 8). Besar beban 1 = 520 g; beban 2 = 530 g; akumulasi beban ke
3 = 1050 g; akumulasi beban ke 4 = 2095 g; akumulasi beban ke 5 = 3170
g; akumulasi beban ke 6 = 4085 g; (Seperti pada gambar 3.8) (SNI 2812-
2011/ 5.3.3)
10. Setelah Beban ke 6 diberikan, pada hari ke 7, dilakukan pelepasan
pembebanan secara bertahap hingga beban ke 0 g dalam selang waktu 60
menit, untuk mendapatkan nilai rebound curve. (SNI 2812-2011/ 5.3.4)

32
11. Pengujian konsolidasi dimulai pukul 13.37 WIB
12. Ulangi langkah 10 dengan beban yang telah diketahui.

3.4. Dokumentasi Praktikum


Dokumentasi praktikum di ambil dari mahasiswa Institut Teknologi
Adhitama angkatan 2017 pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Gambar 3.4. Menyiapkan Gambar 3.5. Pengeluaran


alat konsolidasi contoh tanah

Gambar 3.6. Pemasangan Gambar 3.7. Pembacaan dial


contoh tanah dengan kertas reading dan pemasangan
saring dan batu porous consolidometer

33
Gambar 3.8. Penambahan beban
Sumber : Mahasiswa ITATS Angkatan 2017, 2019.

3.5. Hasil dan Analisis Praktikum


Berikut ini adalah nilai hasil yang diperoleh setelah melaksanakan
Pengujian Boring, yang ditunjukkan dalam Tabel 1.2. Tabel 3.1. Data Sampel
Tanah Uji
No Uraian Notasi Nilai Satuan
1. Tinggi Sampel Awal ho 2 cm
2. Tinggi Sampel (sesudah konsolidasi) h1 1,6 cm
3. Tinggi Solid (sesudah di oven) hs 1,07 cm
4. Tinggi Rongga hv0 0,4 cm
5. Diameter Sampel (sebelum di oven) ∅ 5 cm
6. Diameter Sampel (sesudah di oven) ∅ 1 4,8 cm
7. Luasan Sampel (sebelum di oven) Ao 19,625 cm2
8. Luasan Sampel (sesudah di oven) A1 18,086 cm2
9. Volume Sampel Asli Vt 39,25 cm3
10. Berat Sampel Asli Wt 67,2 gr
11. Berat Butir Ws 57,8 gr
12. Berat Sampel Kering (sesudah di oven) Wd 56,9 gr
13. Kadar air Wc 9,09 %
14. Berat volume basah t 1,712 gr/cc
15. Specific gravity Gs 2,75 -
16. Angka pori e0 0,25 -
17. Berat volume jenuh sat 2,4 gr/cc
18. Berat volume efektif ′ 1,4 gr/cc
Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.

34
Perhitungan data pada tabel 3.1. dapat diuraikan sebagai berikut:
 Nilai Gs didapatkan dari data berikut :
Tabel 3.2. Specific Gravity (Gs) berdasarkan Jenis Tanah
Jenis Tanah Specific Gravity (Gs)

Kerikil 2,65 - 2,68

Pasir 2,65 - 2,68

Lanau Anorganik 2,62 - 2,68

Lempung Organik 2,58 - 2,65

Lempung Anorganik 2,68 - 2,75

Humus 1,37

Gambut 1,25 - 1,80

Sumber : Hardiyatmo, 2002

Konsolidasi hanya dapat dilakukan pada tanah berbutir halus yaitu


tanah yang berjenis lanau dan lempung, maka untuk referensi nilai Gs, kami
ambil pada tanah berjenis Lempung Anorganik dengan nilai Gs antara 2,68 –
2,75, di ambil nilai Gs = 2,75.
 A0 = 0,25 × 3,14 × 52 = 19,625 cm2
 A1 = 0,25 × 3,14 × 4,82 = 18,086 cm 2

 Hs = 57,8
= 1,07 cm
19,625 × 2.75 × 1

Hv0 = h0 - hs = 2 – 1,07 = 0,93 cm

V = h × A = 2 × 19,625 = 39,25 cm
t 0 0
3

 e0 = hv0 = 0,93 = 0,87


hs 1,07

 Wc = −
× 100% =
67,2 - 56,9
× 100% = 18,102 %

56.9
 SR = Wc x Gs = 18,102 x 2,75 = 57,219 %,

e00,87
 = = 3967,2.25 = 1,712 gr/cc

35
= ( + ) = 1(2.75+0,87) = 1,936 gr/cc
1+0,87 1+


 =− w = 1,936 - 1 = 0,936 gr/cc

Setelah mengetahui data tanah diatas maka dilanjutkan dengan


menentukan koefisien konsolidasi (Cv) adalah sebagai berikut:
1. Beban 1 = 520 gr (Hari-1)
Tabel 3.3. Penurunan pada beban 520 gr
Waktu setelah Dial
No. pembebanan, t (menit) √t 1 Δh (cm)
520 gr
1 0 0 0 0,000
2 0,25 0,5 24 0,024
3 0,5 0,71 30 0,030
4 1 1 42 0,042
5 2 1,41 48 0,048
6 4 2 57 0,057
7 8 2,83 60 0,060
8 15 3,87 68 0,068
9 30 5,48 74 0,074
10 60 7,45 83 0,083
11 1440 37,95 120 0,120
Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.

 Nilai Δh didapatkan dari pembacaan dial dikali dengan 0,001


sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
 Menentukan Hdr1
H0 = 2 cm
Hs = 1,07 cm
H1= H0- (Δh 24 jam) = 2 – 0,120 = 1,880 cm
Hdr1= 1 × = 1 × 2+1,880 = 0,97 cm
(H0+H1)

2 2 2 2

Hv1 = H1-Hs = 1,880-1,07 =0,81 cm

36
Hv1 0,81
e1 = Hs = 1,07 = 0,757

 Menentukan Cv50

Gambar 3.9. Grafik t50 pada beban 520 gr

1. Menentukan t50
 Menentukan d0 (secara grafis)
a. t1 = 1 menit
b. t2 = 4 × t1 = 4 × 1 = 4 menit
c. X = 0,015 cm
d0 = 0,027 cm
 Menentukan d100 (secara
grafis) d100 = 0,084 cm
 Menentukan d50
d50 = d0+d100= 0,027+0,084 = 0,056 cm
2 2

Kemudian tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari


d50 yang menabrak kurva. Maka didapatkan t50 sebesar 3,2
menit.

37
2. Menentukan
Hdr1
Cv50 0,97
Cv50 = 0,197 t50
2
= 0,197 2
3,2 = 0,058 cm2/menit

 Menentukan Cv90

Gambar 3.10. Grafik t90 pada beban 520 gr

1. Menentukan √ 90 a = 13 menit

b = a × 1,15 = 13 × 1,15 = 14,95 menit √ 90 = 5 menit

t90 = 25 menit

2. Menentukan Cv90
Hdr1 2 0,97 2 2
Cv90 = 0,848 t90 = 0,848 25 = 0,032 cm /menit

38
2. Beban 2 = 530 gr, beban kumulatif 1050 gr (hari-2)
Tabel 3.4. Penurunan pada beban kumulatif 1050 gr
Waktu setelah Dial
No. pembebanan, t (menit) √t 2 Δh (cm)
530 gr
1 0 0 120 0,120
2 0,25 0,5 125 0,125
3 0,5 0,71 126 0,126
4 1 1 134 0,134
5 2 1,41 142 0,142
6 4 2 151 0,151
7 8 2,83 162 0,162
8 15 3,87 167 0,167
9 30 5,48 172 0,172
10 60 7,45 176 0,176
11 1440 37,95 180 0,180
Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.

 Nilai Δh didapatkan dari pembacaan dial dikali dengan 0,001


sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
 Menentukan Hdr2
H0 = 2 cm
Hs = 1,07 cm
H1 = 1,880 cm
H2= H0- (Δh 24 jam) = 2 – 0,180 = 1,820 cm
Hdr2= 1 1 × 1,880+1,820
(H1+H2)
× = = 0,925 cm

2 2 2 2
Hv2 = H2-Hs = 1,820-1,07 = 0,75 cm
e2 = Hv2 = 0,75
= 0,701
Hs 1,07

39
 Menentukan Cv50

Gambar 3.11. Grafik t50 pada beban kumulatif 1050 gr

1. Menentukan t50
 Menentukan d0 (secara grafis)
a. t1 = 1 menit
b. t2 = 4 × t1 = 4 × 1 = 4 menit
c. X = 0,017 cm
d0 = 0,117 cm
 Menentukan d100 (secara
grafis) d100 = 0,176 cm
 Menetukan d50

d50 = d0+d100= 0,117+0,176= 0,1465 cm


2 2

Kemudian tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari


d50 yang menabrak kurva. Maka didapatkan t50 sebesar 2,85
menit.

2. Menentukan Cv50
0,9252
Cv50 = 0,197
22
=
50
0,197 2,85
= 0,059 cm2/menit

40
 Menentukan Cv90

Gambar 3.12. Grafik t90 pada beban kumulatif 1050 gr

1. Menentukan √ 90 a = 10 menit

b = a × 1,15 = 10 × 1,15 = 11,5 menit √ 90 = 5,5 menit

t90 = 30,25 menit

2. Menentukan Cv90
0,9252
Cv90 = 0,848
Hdr22
= 0,848 = 0,024 cm2/menit
t90 30,25

41
3. Beban 3 = 1050 gr, beban kumulatif 2100 gr (hari-3)
Tabel 3.5. Penurunan pada beban kumulatif 2100 gr
Waktu setelah Dial
No. pembebanan, t (menit) √t 3 Δh (cm)
1050 gr
1 0 0 180 0,180
2 0,25 0,5 186 0,186
3 0,5 0,71 195 0,195
4 1 1 197 0,197
5 2 1,41 216 0,216
6 4 2 225 0,225
7 8 2,83 247 0,247
8 15 3,87 256 0,256
9 30 5,48 258 0,258
10 60 7,45 274 0,274
11 1440 37,95 279 0,279
Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.

 Nilai Δh didapatkan dari pembacaan dial dikali dengan 0,001


sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
 Menentukan Hdr2
H0 = 2 cm
Hs = 1,07 cm
H2 = 1,820 cm
H3= H0- (Δh 24 jam) = 2 – 0,279 = 1,721 cm
Hdr3= 1 1 × 1,820+1,721
(H2+H3)
× = = 0,885 cm

2 2 2 2
Hv3 = H3-Hs = 1,721-1,07 = 0,651 cm
e3 = Hv3 = 0,651
= 0,608
Hs 1,07

42
 Menentukan Cv50

Gambar 3.13. Grafik t50 pada beban kumulatif 2100 gr

1. Menentukan t50
 Menentukan d0
a. t1 = 1 menit
b. t2 = 4 × t1 = 4 × 1 = 4 menit
c. X = 0,028 cm
d0 = 0,169 cm
 Menentukan D100 (secara
grafis) d100 = 0,272 cm
 Menetukan d50
50
d50 = =
0+ 100 0,169+0,272
= 0,2205 cm
2 2

Kemudian tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari


d50 yang menabrak kurva. Maka didapatkan t50 sebesar 3
menit.
2. Menentukan Cv50

Cv50 = 0,197 32 0,8852 = 0,051 cm2/menit


= 0,197
50 3

43
 Menentukan Cv90

Gambar 3.14. Grafik t90 pada beban kumulatif 2100 gr

1. Menentukan √ 90 a = 6,1 menit

b = a x 1,15 = 6,1 x 1,15 = 7,015 menit √ 90 = 4,2 menit

t90 = 17,64 menit

2. Menentukan Cv90 3
Cv90 = 0,848 2
90 = 0,848 0,88517,642 = 0,038 cm2/menit

44
4. Beban 4 = 2095 gr, beban kumulatif 4195 gr (hari-4)
Tabel 3.6. Penurunan pada beban kumulatif 4195 gr
Waktu setelah Dial
No. pembebanan, t (menit) √t 4 Δh (cm)
2095 gr
1 0 0 279 0,279
2 0,25 0,5 294 0,294
3 0,5 0,71 295 0,295
4 1 1 304 0,304
5 2 1,41 321 0,321
6 4 2 331 0,331
7 8 2,83 342 0,342
8 15 3,87 357 0,357
9 30 5,48 366 0,366
10 60 7,45 378 0,378
11 1440 37,95 386 0,386
Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.

 Nilai Δh didapatkan dari pembacaan dial dikali dengan 0,001


sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
 Menentukan Hdr4
H0 = 2 cm
Hs = 1,07 cm
He = 1,721 cm
H4 = H0- (Δh 24 jam) = 2 – 0,386 = 1,614 cm
Hdr4 = 1 ( 3+ 4) 1 1,721+1,614
= = 0,834
2 2 2

Hv4 = H4-Hs = 1,614-1,07 =0,544 cm


e4 = 4 0,544
= = 0,508
1,07

45
 Menentukan Cv50

Gambar 3.15. Grafik t50 pada beban kumulatif 4195 gr


1. Menentukan t50
 Menentukan d0
a. t1 = 1 menit
b. t2 = 4 × t1 = 4 × 1 = 4 menit
c. X = 0,027 cm
d0 = 0,277 cm
 Menentukan d100 (secara
grafis) d100 = 0,378 cm
 Menetukan d50
d50 = 0+ 100= 0,277+0,378 = 0,3275 cm
2 2

Kemudian tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari


d50 yang menabrak kurva. Maka didapatkan t50 sebesar 2,95
menit.

2. Menentukan Cv50
4
Cv50 = 0,197 2
50 = 0,197 0,8342,952 = 0,046 cm2/menit

46
 Menentukan Cv90

Gambar 3.16. Grafik t90 pada beban kumulatif 4195 gr

1. Menentukan √ 90 a = 6,6 menit

b = a x 1,15 = 6,6 x 1,15 = 7,59 menit √ 90 = 4,7 menit

t90 = 22,09 menit

2. Menentukan Cv90 4
Cv90 = 0,848 2
90 = 0,848 0,83422,092 = 0,027 cm2/menit

47
5. Beban 5 = 3170 gr, beban kumulatif 7365 gr (hari-5)
Tabel 3.7. Penurunan pada beban kumulatif 7365 gr
Waktu setelah Dial
No. pembebanan, t (menit) √t 5 Δh (cm)
3170 gr
1 0 0 386 0,386
2 0,25 0,5 389 0,389
3 0,5 0,71 394 0,394
4 1 1 413 0,413
5 2 1,41 427 0,427
6 4 2 438 0,438
7 8 2,83 447 0,447
8 15 3,87 458 0,458
9 30 5,48 467 0,467
10 60 7,45 484 0,484
11 1440 37,95 483 0,483
Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.

 Nilai Δh didapatkan dari pembacaan dial dikali dengan 0,001


sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
 Menentukan Hdr5
H0= 2 cm
Hs = 1,07 cm
H4 = 1,614 cm
H5 = H0- (Δh 24 jam) = 2 – 0,483 = 1,517 cm
Hdr5 = 1 ( 4+ 5) 1 1,614+1,517
= = 0,783
2 2

2 2

Hv5 = H5-Hs = 1,517-1,07 =0,447 cm


e5 = 5 0,447
= = 0,418

1,07

48
 Menentukan Cv50

Gambar 3.17. Grafik t50 pada beban kumulatif 7365 gr

1. Menentukan t50
 Menentukan d0
a. t1 = 1 menit
b. t2 = 4 × t1 = 4 × 1 = 4 menit
c. X = 0,025 cm
d0 = 0,388
 Menentukan d100 (secara
grafis) d100 = 0,485 cm
 Menetukan d50
d50 = 0+ 100 = 0,388+0,485 = 0,4365 cm
2 2

Kemudian tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari


d50 yang menabrak kurva. Maka didapatkan t50 sebesar 4,3
menit.

2. Menentukan Cv50
Cv50 = 0,197 5 2
50 = 0,197 0,7834,32 = 0,028 cm2/menit

49
 Menentukan Cv90

Gambar 3.18. Grafik t90 pada beban kumulatif 7365 gr

1. Menentukan √ 90 a = 6,9 menit

b = a x 1,15 = 6,9 x 1,15 = 7,935 menit √ 90 = 4,6 menit

t90 = 21,16 menit

2. Menentukan Cv90 5
Cv90 = 0,848 2
90 = 0,848 0,78321,162 = 0,025 cm2/menit

50
6. Beban 6 = 4085 gr, beban kumulatif 11450 gr (hari-6)
Tabel 3.8. Penurunan pada beban kumulatif 11450 gr
Waktu setelah Dial
No. pembebanan, t (menit) √t 6 Δh (cm)
4085 gr
1 0 0 483 0,483
2 0,25 0,5 497 0,497
3 0,5 0,71 501 0,501
4 1 1 510 0,510
5 2 1,41 515 0,515
6 4 2 521 0,521
7 8 2,83 534 0,534
8 15 3,87 544 0,544
9 30 5,48 549 0,549
10 60 7,45 553 0,553
11 1440 37,95 560 0,560
Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.

 Nilai Δh didapatkan dari pembacaan dial dikali dengan 0,001


sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
 Menentukan Hdr6
H0 = 2cm
Hs = 1,07 cm
H5 = 1,517 cm
H6 = H0-(Δh 24 jam) = 2 – 0,560 = 1,440 cm
Hdr6 = 1 ( 5+ 6) 1 1,517+1,440
= = 0,739
2 2

2 2

Hv6 = H6-Hs = 1,440-1,07 = 0,370 cm


e6 = 6
=
0,37
= 0,346

1,07

51
 Menentukan Cv50

Gambar 3.19. Grafik t50 pada beban kumulatif 11450 gr


1. Menentukan t50
 Menentukan d0
a. t1 = 1 menit
b. t2 = 4 menit
c. X = 0,011 cm
d0 = 0,499 cm
 Menentukan d100 (secara
grafis) d100 = 0,551 cm
 Menetukan d50
d50 = 0+ 100= 0,499+0,551 = 0,525 cm
2 2

Kemudian tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari


d50 yang menabrak kurva. Maka didapatkan t50 sebesar 5
menit.

2. Menentukan Cv50
6
Cv50 = 0,197 2
50 = 0,197 0,73952 = 0,022 cm2/menit

52
 Menentukan Cv90

Gambar 3.20. Grafik t90 pada beban kumulatif 11450 gr

1. Menentukan √ 90 a = 6,2 menit

b = a x 1,15 = 6,2 x 1,15 = 7,13 menit √ 90 = 4,1 menit

t90 = 16,81 menit


2. Menentukan Cv90 6
Cv90 = 0,848 2
90 = 0,848 0,73916,812 = 0,028 cm2/menit

Tabel 3.9. Data Koefisien Konsolidasi


No Beban Bacaan t50 t90 Cv50 Cv90
kumulatif Dial 1440
. (menit) (menit) (cm²/menit) (cm²/menit)
(gr) menit

1 520 0,120 3,2 25 0,058 0,032

2 1050 0,180 2,85 30,25 0,059 0,024

3 2100 0,279 3 17,64 0,051 0,038

53
Tabel Lanjutan 3.9. Data Koefisien Konsolidasi
No Beban Bacaan t50 t90 Cv50 Cv90
kumulatif Dial 1440
. (menit) (menit) (cm²/menit) (cm²/menit)
(gr) menit

4 4195 0,386 2,95 22,09 0,046 0,027

5 7365 0,483 4,3 21,16 0,028 0,025

6 11450 0,560 5 16,81 0,022 0,028

Rata-rata 3,55 22,158 0,044 0,029

Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.


Tabel 3.10. Data Rebound 1 Beban Kumulatif 7365 gr

Waktu setelah
No. pembebanan, t √t Dial Δh (cm)
(menit)

1 0 0 560 0,560
2 0,25 0,5 558 0,558
3 0,5 0,71 556 0,556
4 1 1 555 0,555
5 2 1,41 552 0,552
6 4 2 552 0,552
7 8 2,83 550 0,550
8 15 3,87 544 0,544
9 30 5,48 542 0,542
10 60 7,45 541 0,541
Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.

 Nilai Δh didapatkan dari pembacaan dial dikali dengan 0,001


sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
H0= 2cm
Hs= 1,07 cm

54
H1’= H0- (Δh 1jam) = 2 – 0,541 = 1,459 cm
Hv1’ = H1’-Hs = 1,459-1,07 = 0,389 cm
1′
e1’ = = 0,3891,07 = 0,364

Tabel 3.11. Data Rebound 2 Beban Kumulatif 4195 gr


Waktu setelah
No. pembebanan, t √t Dial Δh (cm)
(menit)

1 0 0 541 0,541
2 0,25 0,5 536 0,536
3 0,5 0,71 532 0,532
4 1 1 530 0,530
5 2 1,41 529 0,529
6 4 2 523 0,523
7 8 2,83 522 0,522
8 15 3,87 518 0,518
9 30 5,48 517 0,517
10 60 7,45 516 0,516
Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.

 Nilai Δh didapatkan dari pembacaan dial dikali dengan 0,001


sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
H0= 2cm
Hs= 1,07 cm
H2’= H0- (Δh 1jam) = 2 – 0,516 = 1,484 cm
Hv2’ = H2’-Hs = 1,484 - 1,07 = 0,414 cm
2′
e2’ = = 0,4141,07 = 0,387

55
Tabel 3.12. Data Rebound 3 Beban Kumulatif 2100 gr
Waktu setelah
No. pembebanan, t √t Dial Δh (cm)
(menit)

1 0 0 516 0,516
2 0,25 0,5 516 0,516
3 0,5 0,71 515 0,515
4 1 1 513 0,513
5 2 1,41 512 0,512
6 4 2 511 0,511
7 8 2,83 509 0,509
8 15 3,87 508 0,508
9 30 5,48 505 0,505
10 60 7,45 504 0,504
Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.

 Nilai Δh didapatkan dari pembacaan dial dikali dengan 0,001


sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
H0= 2cm
Hs= 1,07 cm
H3’= H0- (Δh 1jam) = 2 – 0,504 = 1,496 cm
Hv3’ = H3’-Hs = 1,496-1,07 = 0,426 cm
3′
e3’ = = 0,4261,07 = 0,398

56
Tabel 3.13. Data Rebound 4 Beban Kumulatif 1050 gr
Waktu setelah
No. pembebanan, t √t Dial Δh (cm)
(menit)

1 0 0 504 0,504
2 0,25 0,5 499 0,499
3 0,5 0,71 496 0,496
4 1 1 495 0,495
5 2 1,41 495 0,495
6 4 2 489 0,489
7 8 2,83 488 0,488
8 15 3,87 486 0,486
9 30 5,48 483 0,483
10 60 7,45 482 0,482
Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.

 Nilai Δh didapatkan dari pembacaan dial dikali dengan 0,001


sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
H0= 2cm
Hs= 1,07 cm
H4’= H0- (Δh 1jam) = 2 – 0,482 = 1,518 cm
Hv4’ = H4’-Hs = 1,518-1,07 = 0,448 cm
4′
e4’ = = 0,4481,07 = 0,419

57
Tabel 3.14. Data Rebound 5 Beban Kumulatif 520 gr
Waktu setelah
No. pembebanan, t √t Dial Δh (cm)
(menit)

1 0 0 484 0,484
2 0,25 0,5 482 0,482
3 0,5 0,71 481 0,481
4 1 1 480,5 0,4805
5 2 1,41 480 0,480
6 4 2 479 0,479
7 8 2,83 477 0,477
8 15 3,87 475 0,475
9 30 5,48 470 0,470
10 60 7,45 465 0,465
Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.

 Nilai Δh didapatkan dari pembacaan dial dikali dengan 0,001


sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
H0= 2cm
Hs= 1,07 cm
H5’= H0- (Δh 1jam) = 2 – 0,465 = 1,535 cm
Hv5’ = H5’-Hs = 1,535-1,07 = 0,465 cm
5′
e5’ = = 0,4651,07 = 0,435

58
Tabel 3.15. Data Rebound 6 Beban Kumulatif 0 gr
Waktu setelah
No. pembebanan, t √t Dial Δh (cm)
(menit)

1 0 0 463 0,463
2 0,25 0,5 461 0,461
3 0,5 0,71 455 0,455
4 1 1 455 0,455
5 2 1,41 450 0,450
6 4 2 449 0,449
7 8 2,83 447 0,447
8 15 3,87 444 0,444
9 30 5,48 443 0,443
10 60 7,45 441 0,441
Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.

 Nilai Δh didapatkan dari pembacaan dial dikali dengan 0,001


sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
H0= 2cm
Hs= 1,07 cm
H6’= H0- (Δh 1jam) = 2 – 0,441 = 1,559 cm
Hv6’ = H6’-Hs = 1,559-1,07 = 0,489 cm
e6’ = Hv6'Hs = 0,4891,07 = 0,457

59
Setelah diketahui data perhitungan angka pori, kemudian disajikan
ke dalam Tabel 3.16. pada Tabel ini menunjukkan rekapitulasi nilai
angka pori pada setiap tekanan.
Tabel 3.16. Data Nilai Angka Pori
Tekanan Angka Pori (e)
2
No. (gr/cm ) Konsolidasi Rebound
0 0,457
1 0,25 0,757 0,435
2 0,5 0,701 0,419
3 1 0,608 0,398
4 2 0,508 0,387
5 4 0,418 0,364
6 8 0,346
Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.
Sedangkan rekapitulasi keseluruhan hasil pengujian konsolidasi dan
data hasil perhitungan Konsolidasi, dapat ditunjukkan pada Tabel 3.17.

60
Tabel 3.17. Data Konsolidasi
Tekanan Dial 1440 menit Δh (cm) Tinggi akhir Tinggi Hv (cm) Angka Pori (e) Fitting time Koefisien

No. pembebanan (cm) (menit) Konsolidasi


(gr/cm²) (cm²/menit)

Konsoli- Rebound Konsoli- Rebound Konsoli- Rebound Konsoli- Rebound Konsoli- Rebound t50 t90 Cv50 Cv90
dasi dasi dasi dasi dasi

1 0 441 0,441 1,559 0,489 0,457

2 0,25 120 465 0,120 0,465 1,880 1,535 0,81 0,465 0,757 0,435 3,2 25 0,058 0,032

3 0,5 180 482 0,180 0,482 1,820 1,518 0,75 0,448 0,701 0,419 2,85 30,25 0,059 0,024

4 1 279 504 0,279 0,504 1,721 1,496 0,651 0,426 0,608 0,398 3 17,64 0,051 0,038

5 2 386 516 0,386 0,516 1,614 1,484 0,544 0,414 0,508 0,387 2,95 22,09 0,046 0,027

6 4 483 541 0,483 0,541 1,517 1,459 0,447 0,389 0,418 0,364 4,3 21,16 0,028 0,025

7 8 560 0,560 1,440 0,370 0,346 5 16,81 0,022 0,028

Rata-Rata 3,550 22,158 0,044 0,029

Sumber : Laboratorium Mekanika Tanah, 2020.

61
Gambar 3.21. Grafik Hubungan Angka Pori dan Tekanan

Nilai ea = 0,701 2
Nilai Pa = 0,5 kg/cm
Nilai eb = 1 2
Nilai Pb = 1 kg/cm
Nilai ec = 0,42 Nilai Pc = 6,3 kg/cm2
Nilai ed = 0,435 2
Nilai Pd = 0,25 kg/cm
Nilai ee = 0,35 2
Nilai Pe = 8 kg/cm

Dari data diatas didapatkan:


Koefisian Pemampatan (Cc):
eb-ec 1-0,42
Cc = log Pc- log Pb =log 6,3- log 1 = 0,726
Koefisien Pengembangan (Cs):
Cs = ed-ee = 0,435-0,35 = 0,056
log Pe- log Pd log 8- log 0,25

62
3.5. Kesimpulan
Berdasarkan dari analisisis data praktikum konsolidasi, didapatkan nilai Gs
sebesar 2,75 dengan jenis tanah lempung anorganik. Tinggi awal sampel (H0)
yaitu 2 cm dan setelah dilakukan pengujian konsolidasi tinggi akhir sampel
(Hs) menjadi 1,07 cm.

Berdasarkan pengujian konsolidasi nilai Cv50 dan Cv90 mengalami kenaikan


dan penurunan sesuai dengan beban dan pembacaan dial yang di ujikan.
Tinggi tanah (H), tinggi aliran air (Hdr), dan angka pori (e) terus menurun
pada saat konsolidasi dan naik pada saat rebound, Hal ini membuktikan
bahwa semakin besar pembebanan maka tinggi tanah yang di ujikan akan
menurun, aliran air yang keluar akan semakin banyak, dan rongga pori akan
semakin mengecil. Begitu pula dengan sebaliknya pada saat pembebanan di
angkat kembali, tinggi tanah akan naik, aliran air yang keluar akan semakin
sedikit, dan rongga pori akan semakin membesar, dapat dibuktikan pada
grafik hubungan angka pori terhadap tekanan tekanan. Didapatkan hasil
pengujian konsolidasi ini dengan mengambil nilai Cv50 dengan rata-rata
2
sebesar 0,044 cm /menit dan Cv90 dengan rata-rata sebesar dan 0,029

cm2/menit.

Menurut grafik angka pori (e) terhadap tekanan (P) dapat diperoleh, nilai
koefisien pemampatan (Cc) sebesar 0,726 dan koefisien pengembangan (Cs)
sebesar 0,056.

63

Anda mungkin juga menyukai