BAB 2
UJI LAPANGAN
7
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
8
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
TNR TNR
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.2.3 Peralatan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaaan uji sondir adalah sebagai
berikut :
1. Mesin sondir; 6. Ambang penekan;
2. Setang sondir; 7. Peralatan panjang;
3. Mantle cone; 8. Kunci inggris; dan
4. Friction cone; 9. Cangkul.
5. Jangka spiral;
9
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
10
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
11
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
12
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
13
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
10. Mencabut setang sondir yang sudah ditanam dengan cara sebagai berikut :
a. Memutar engkol pemutar agar piston penekan terangkat.
b. Menarik traker pada posisi lubang terpotong.
c. Mendorong traker pada posisi lubang terpotong.
d. Memutar engkol pemutar sehingga setang sondir terangkat sampai setang
sondir berikutnya terlihat.
e. Menahan setang sondir bawah dengan kunci pipa agar rangkaian tidak
jatuh.
f. Melepaskan setang sondir bawah dengan kunci pipa yang lainnya.
g. Mengulangi prosedur sebelumnya untuk setang sondir berikutnya.
11. Melakukan perawatan yang dilakuan untuk menjaga/merawat alat sondir test
adalah sebagai berikut:
a. Setang sondir harus segera dibersihkan dari kotoran atau tanah yang
melekat setelah digunakan. Sesudah dibersihkan lumuri dengan oli
secukupnya agar tidak berkarat.
b. Patent konus atau bikonus yang telah di pakai harus segera di bersihkan.
Setelah dibersihkan coba digerak-gerakkan. Apakah terjadi kemacetan,
jika terjadi kemacetan, buka rangkaian alat ini dan rendam dalam minyak
tanah lalu disikat dengan hati-hati. Melumuri dengan oli yang masih baru
kemudian dirangkaikan lagi sehingga gerakkannya tidak ada yang
terhambat.
c. Menambahkan stempet pada gigi penggerak mesin sondir bagian atas bila
sudah kering.
d. Melumasi seluruh bagian yang berkerak atau bergesekkan secara
bersekala.
e. Membuka ruang oli dan periksa oli seal di dalamnya apabila terjadi
kebocaran oli. Mengganti dengan yang baru apabila oli seal tersebut
sobek.
14
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.2.5 Perhitungan
Perhitungan Sondir test pada kedalaman 1180,000 cm dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Dimensi alat bikonus: diratakan sama dengannya
a. Diameter ujung bikonus (D c ) = 3,560 cm
b. Diameter selimur geser (D g ) = 3,560 cm
c. Tinggi selimut geser (h g ) = 13,300 cm
2. Hasil Pengukuran:
a. Tekan konus (q c ) = 120,000 kg/cm2
b. Jumlah perlawanan (JP) = 140,000 kg/cm2
1
3. Luas Potongan Melintang Bikonus (A c ) = × π × D c2
4
1
= × 3,140 × 3,560 2
4
= 9,949 kg/cm²
4. Gaya Geser Yang Bekerja (P) = A c (JH − q c )
= 9,949 × (140,000 − 120,000)
= 198,980 kg/cm²
4. Luas Selimut Geser (A g ) = π × Dg × hg
= 3,140 × 3,560 ×13,300
= 148,673 cm 2
5. Rumus Perlawanan Gesek = (JH − q c )
= (140,000 − 120,000)
= 20,000 kg/cm 2
5 × D c × (JH − qc)
6. Hambatan Peletakan (HP) =
hg
15
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
= 1086,737 kg/cm
Dc × (JP − qc)
8. Hambatan Setempat (HS) =
4 × hg
3,560 × (20,000)
=
4 × 13,300
= 1,338 kg/cm 2
16
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
17
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
ini juga
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur
18
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
19
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
400,000
600,000
800,000
1000,000
1200,000
1400,000
1600,000
0,000 200,000 400,000 600,000 800,000 1.000,000 1.200,000
20
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
21
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.3.1 Maksud
Standard Penetrometer Test (SPT) dilakukan untuk memperoleh
parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan dengan alat Standard
Penetrometer Test yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi lapisan tanah yang
diperlukan untuk perencanaan fondasi.
22
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
pelengkapan lainnya, persyaratan peralatan dan pengujian, cara uji, laporan uji, dan
contoh uji. Cara uji ini berlaku untuk jenis tanah pada umumnya (SNI 4153:2008).
2.3.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam standard penetrometer test adalah
sebagai berikut.
1. Mesin bor;
2. Pipa bor/ pipa SPT;
3. Mesin pomp;
4. Split barrel sampler;
5. Palu dengan berat 63,5 kg;
6. Tabung SPT/ tabung belah;
7. Alat penahan/ tripod;
8. Meteran;
9. Waterpass;
10. Kerekan;
11. Tali;
12. Kunci pipa;
13. Cangkul; dan
14. Balok dan papan.
23
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
24
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
25
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
26
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.3.5 Perhitungan
Perhitungan yang dilakukan dalam Standard Penetrometer Test adalah
sebagai berikut.
Nm = N2 + N3
Di mana:
Nm : Jumlah pukulan yang dihitung
N2 : Pukulan kedua
N3 : Pukulan ketiga
27
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Percobaan ini dilakukan dengan cara memutar bor secara manual searah
jarum jam, sehingga masuk ke dalam tanah sampai kedalaman tertentu. Setiap
kedalaman 20 cm, diambil sampel tanah dalam bor iwan (auger) dan diamati.
Sampel tanah yang diambil dapat digunakan pula untuk mengamati jenis tanah, sifat
28
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
tanah, dan keadaan tanah itu sendiri. Sampel tanah yang diambil yaitu tanah
disturbed dan tanah undisturbed. Tanah disturbed digunakan untuk mengamati
jenis tanah secara langsung, sedangkan tanah undisturbed digunakan untuk
pengujian di laboratorium. Tanah undisturbed adalah tanah yang didapat dari hasil
tabung sampel atau bisa disebut dengan tanah tidak terganggu, sedangkan tanah
disturbed didapat dari hasil tanah langsung di lapangan atau bisa disebut dengan
tanah terganggu (Ryzaldi, 2012).
2.4.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan bor tangan (hand bor) adalah
sebagai berikut.
29
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
30
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
9. Menuliskan label yang berisi nomor titik bor, kedalaman, bagian atas/ bawah,
tanggal pengambilan sampel dan sebagainya.
10. Memasukkan kembali sampel tanah asli ini ke dalam tabung pelindung
terutama bila tempat pemeriksaan/ laboratorium cukup jauh dari tempat
pengeboran.
11. Perawatan yang perlu dilakukan pada percobaan adalah sebagai berikut.
a. Membersihkan mata bor dan stangnya setiap kali selesai dipasang lalu
melumuri dengan oli secukupnya untuk menghindari karat.
b. Tabung contoh harus dalam keadaan bersih dan memberi pelumas pada
bagian dalamnya sehingga tanah dapat masuk maupun ke luar dengan
mudah, sebelum memakainya.
32
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kedalaman
Deskripsi Tanah
(cm)
33
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kedalaman
Deskripsi Tanah
(cm)
34
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kedalaman
Deskripsi Tanah
(cm)
Nomor titik :3
Muka air tanah : Tidak ada
Kedalaman : 100,000 cm
35
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kedalaman
Perubahan Tanah Deskripsi Tanah
(cm)
36
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kedalaman
Perubahan Tanah Deskripsi Tanah
(cm)
37
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kedalaman
Perubahan Tanah Deskripsi Tanah
(cm)
Coklat kemerahan,
20,000 – 40,000 lembab, halus, tidak
berbau
38
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
39
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
40
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.5.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan DCP (Dynamic Cone
Penetrometer) adalah sebagai berikut.
1. Alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer) ;
2. Kantong alat ;
3. Konus ; dan
4. Mistar
42
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.5.5 Perhitungan
Perhitungan percobaan DCP (Dynamic Cone Penetrometer) di kumulatif
ketiga dilakukan dengan menggunaan rumus sebagai berikut.
Kumulatif tumbukan = kumulatif tumbukan ke-2 + banyak tumbukan
=2+1
= 3 tumbukan
43
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
= 102,8135−(1,313log (51,250))
10
= 3,704%
44
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
45
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
47
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
0,000
200,000
Kumulatif Penetrasi
400,000
600,000
800,000
1.000,000
1.200,000
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000
Kumulatif Tumbukan
48
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.5.7 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil pemeriksaan DCP didapatkan hasil CBR yakni
tumbukan pada lapisan pertama didapatkan nilai DCP sebesar 51,250
mm/tumbukan dan nilai CBR sebesar 3,704%. Lapisan kedua didapatkan nilai DCP
sebesar 410,000 mm/tumbukan dan nilai CBR sebesar 0,241%. Lapisan ketiga
didapatkan nilai DCP sebesar 166,000 mm/tumbukan dan nilai CBR sebesar
0,792%. Lapisan ke empat didapatkan nilai DCP sebesar 26,000 mm/tumbukan dan
nilai CBR sebesar 9,029%. Berdasarkan Tabel 2.1 nilai CBR pada lapisan pertama
termasuk ke dalam klasifikasi poor to fair, kedua jenis tanah yang didapatkan
termasuk ke dalam klasifikasi very poor, pada lapisan ketiga termasuk ke dalam
klasifikasi very poor, dan lapisam keempat jenis tanah yang di dapatkan termasuk
ke dalam klasifikasi fair.
49
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
50
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
0−3 Very poor sub grade OH, CH, MH, OL A5, A6, A7
3–7 Poor to fair sub grade OH, CH, MH, OL A4, A5, A6, A7
OL, CL, ML,SC,
7 – 20 Fair sub base A2, A4, A5, A7
SM, SP
base coarse, GM, GC, SW, Aib, A2-5, A3,
20 – 50 Good
sub base SM, SP,GP A2-6
2.6.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan CBR (California Bearing
Ratio) lapangan adalah sebagai berikut.
1. Pengunci; 8. Dial pergeseran;
2. Ambang penahan; 9. Jembatan bantu;
3. Engkol pemutar; 10. Piston;
4. Tiang pengantar; 11. Beban alur;
5. Proving ring; 12. Beban bulat;
6. Dial proving ring; 13. Waterpass; dan
7. Magnetic dial; 14. Angker.
51
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
52
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
53
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.6.5 Perhitungan
Perhitungan yang digunakan pada percobaan CBR (California Bearing
Ratio) lapangan adalah sebagai berikut.
1. Perhitungan pemeriksaan penetrasi pada percobaan CBR lapangan saat
penurunan 0,100" dan 0,200".
Beban 0,100" = pembacaan dial × kalibrasi proving ring
= 3,000 × 35,274
= 105,822 lbs
54
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Beban
Nilai CBR 0,100" = × 100%
3,000 × 1000,000
88,185
= × 100%
3,000 × 1500,000
= 1,960%
Beban
Nilai CBR 0,200" = × 100%
3,000 × 1500,000
176,370
= × 100%
3,000 × 1500,000
= 7,055%
2. Perhitungan kadar air pada percobaan CBR lapangan sampel 1.
Berat tin box = 11,240 g
Berat tin box + tanah basah = 50,400 g
Berat tin box + tanah kering= 39,090 g
Berat tanah kering = (berat tin box + tanah kering) – (berat tin box)
= 39,090 – 11,240
= 27,850 g
Berat air = (berat tin box + tanah basah) – (berat tin box +
tanah kering)
= 50,400 – 39,090
= 11,310 g
berat air
Kadar air = × 100%
berat tanah kering
11,310
= × 100%
27,850
= 40,610%
3. Perhitungan berat isi pada percobaan CBR lapangan sampel 1
Berat ring = 73,290 g
Diameter ring (d) = 4,465 cm
Tinggi ring (t) = 1,990 cm
55
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
1
Volume ring = ×π × d2 × t
4
1
= × 3,140 × 4,465 × 1,990
4
= 31,159 cm3
Berat ring + tanah basah = 181,910 g
Berat tanah basah = (berat ring + tanah basah) – berat ring
= 181,910 – 73,290
= 108,620 g
berat tanah basah
Berat isi basah =
volume ring
108,620
=
31,159
= 3,486 g/cm3
berat isi basah
Berat isi kering = × 100%
100,000 + kadar air
3,486
= × 100%
100,000 + 40,355
= 2,484 g/cm3
56
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
57
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
58
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
59
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
60
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.6.7 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari percobaan CBR Lapangan yang telah dilakukan,
nilai CBR lapangan pada penetrasi 0,100 inci sebesar 1,960% dan pada penetrasi
0,200 inci sebesar 3,919%. Nilai CBR pada penetrasi 0,100 inci kurang dari nilai
CBR pada penetrasi 0,200 inci, pengujian tidak optimal karena tidak memenuhi
syarat. Berdasarkan klasifikasi tanah nilai CBR dengan parameter 0,100 inci dan
0,200 inci termasuk ke dalam kategori tanah very poor dan untuk subgrade pada
perkerasan jalan.
61
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
62
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.7.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan sand cone antara lain adalah
sebagai berikut.
1. Botol sand cone ; 6. Pelat sand cone ;
2. Pasir gradasi/ lapangan ; 7. Pahat ;
3. Keran corong ; 8. Plastik lapangan ;
4. Plastik lapangan ; 9. Corong sand cone ; dan
5. Corong sand cone ; 10. Cawan .
63
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
64
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.7.5 Perhitungan
Perhitungan yang diperlukan dalam percobaan sand cone adalah sebagai
berikut.
1. Perhitungan pemeriksaan sand cone sebagai berikut:
a. Berat pasir di dalam corong + lubang = (W 6 ) – (W 7 )
= 5345,000 − 2445,000
= 29,000 g
b. Berat pasir di dalam corong = (W 4 ) – (W 5 )
= 5457,000 – 4370,000
=187,000 g
c. Berat pasir di dalam (W 10 ) = (W 6 − W 7 ) – (W 4 − W 5 )
= 2900,000 – 1087,000
= 1813,000 g
5893,000 − 696,000
=
5405,000 − 696,000
=1,123 g
1813,000
=
1,123
= 1614,794 cm 3
f. Berat tanah basah = (W 8 ) – (W 9 )
= 2885,000 − 16,190
= 2868,810 g/cm3
2868,810
=
1614,794
= 1,777 g/cm3
65
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
γw
h. Berat isi tanah kering (γ d ) = × 100%
100 + w
1,777
= ×100%
100 + 39,256
= 1,276 g/cm3
γ d lap
i. Derajat kepadatan = × 100%
γ d lab
0,842
= ×100%
1,397
= 123,740%
2. Perhitungan kadar air percobaan sand cone sebagai berikut:
a. Berat air = (Berat tin box + tanah basah) ̶
(Berat tin box + tanah kering)
= 61,430 − 46,650
= 14,780 g
b. Berat tanah kering = (Berat tin box + tanah kering)
̶ (Berat tin box)
= 46,650 − 9,000
= 36,750 g
Berat air
c. Kadar air = × 100%
Berat tanah kering
14,270
= ×100%
36,750
= 39,256 %
66
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
67
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
68
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
69
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 2.18 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Tanah Percobaan Sand Cone
70
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
71
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
72
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.8.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada pengujian plate bearing test adalah sebagai
berikut.
1. Loading platforn ;
2. Bearing plates (plat baja) ;
3. Hydraulic jack ;
4. Pengunci ;
5. Ambang penahan ;
6. Tiang penghantar ;
7. Proving ring ;
8. Dial proving ring ;
9. Magnetic dial ;
10. Dial penurunan ;
11. Jembatan bantu ; dan
12. Angker .
73
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
74
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma