Anda di halaman 1dari 11

UJI SONDIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Mekanika Tanah 1

Dosen Pengampu :

Kelompok 1

Berliana Dara 3.11.23.0.07


Deval Wisnu Ardiyanto 3.11.23.0.09
Jihan Maulena Z.A 3.11.23.0.13
Leon Ferdinand P.A 3.11.23.0.15
Muhammad Faizul M. 3.11.23.0.17
R. Ahmad Fakhri Z. 3.11.23.0.21
Tina Sherly Audrina 3.11.23.0.25

PROGRAM STUDI KONSTRUKSI GEDUNG

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur kami ke hadirat Allah SWT atas


rahmat dan izin-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan mudah guna memnuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Mekanika
Tanah 1 yang berjudul “Uji Sondir” dari Dosen Pengampu

Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad


SAW. Terima kasih kepada anggota kelompok kami yang telah berkontribusi
dalam bentuk pikiran atau materi dalam menyelesaikan makalah ini. Kami
sangat berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun


makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, maka
dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesepurnaan makalah ini.

Semarang, 15 September 2023

Penyusun,

Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pondasi merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban
langsung ke dalam lapisan tanah. Jika kondisi tanah di bawah
struktur cukup kuat dan mampu mendukung beban. Dilain pihak,
seandainya kondisi tanah permukaan adalah lunak berarti tiang atau
pier dapat digunakan untuk menyalurkan beban lebih dalam pada
kondisi tanah yang sesuai. Pada tulisan ini pembahasan dibatasi
hanya pada pondasi dangkal. Dalam dunia konstruksi yang
menentukan daya dukung ijin pondasi dangkal biasanya adalah
insinyur geoteknik. Berdasarkan pengalaman dan didukung oleh
teori-teori, insinyur geoteknik menginterprestasikan informasi hasil
soil investigation untuk mendapatkan prediksi performansi pondasi.
Penyelidikan tanah untuk pondasi dangkal di Indonesia umumnya
menggunakan metode Conus Penetration Test (CPT) atau
sounding/sondir. Dan hasil prediksi tersebut berakhir pada laporan
rekomendasi yang dibuat oleh insinyur geoteknik. Ada berbagai cara
untuk menentukan daya dukung tanah, salah satu diantaranya adalah
melakukan pengetesan dengan alat sondir. Alat ini mempunyai
standar luas penampang sebesar 10 cm 2, sudut puncak 60°, dan luas
selimut 150 cm 2 (di Indonesia 100 cm 2 ). Kecepatan penetrasi 2
cm/detik (standar ASTM D411-75T).

1.2 PERUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan tes sondir ?
2. Apa saja keuntungan dan kerugian uji sondir ?
3. Bagaimana teori uji sondir itu
4. Apa saja alat dan bahan pengujian sondir ?
5. Bagaimana metode kerja pengujian sondir ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Makalah ini disusun dengan tujuann untuk :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan tes sondir
2. Mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian uji sondir
3. Mengetahui teori uji sondir
4. Mengetahui alat dan bahan pengujian sondir
5. Mengetahui langkah kerja uji sondir
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TES SONDIR


Tes sondir merupakan salah satu tes dalam bidang teknik sipil
yang berfungsi untuk mengetahui letak kedalaman tanah keras, yang
nantinya dapat diperkirakan seberapa kuat tanah tersebut dalam
menahan beban yang didirikan di atasnya. Tes ini biasa dilakukan
sebelum membangun pondasi tiang pancang, atau pondasi-pondasi
dalam lainnya. Data yang didapatkan dari tes ini nantinya berupa
besaran gaya perlawanan dari tanah terhadap konus, serta hambatan
pelekat dari tanah yang dimaksud. Hambatan pelekat adalah
perlawanan geser dari tanah tersebut yang bekerja pada selubung
bikonus alat sondir dalam gaya per satuan panjang. Hasil dari tes
sondir ini dipakai untuk:  Menentukan tipe atau jenis pondasi apa
yang mau dipakai  Menghitung daya dukung tanah asli 
Menentukan seberapa dalam pondasi harus diletakkan nantinya

2.2 METODE SONDIR

Metoda sounding/sondir terdiri dari penekanan suatu tiang


pancang untuk meneliti penetrasi atau tahanan gesernya. Alat
pancang dapat berupa suatu tiang bulat atau pipa bulat tertutup
dengan ujung yang berbentuk kerucut dan atau suatu tabung
pengambil contoh tanah, sehingga dapat diperkirakan (diestimasi)
sifat- sifat fisis pada strata dan lokasi dengan variasi tahanan pada
waktu pemancangan alat pancang itu. Metoda ini berfungsi untuk
eksplorasi dan pengujian di lapangan. Uji ini dilakukan untuk
mengetahui elevasi lapisan “keras” (Hard Layer) dan homogenitas
tanah dalam arah lateral. Hasil Cone Penetration Test disajikan
dalam bentuk diagram sondir yang mencatat nilai tahanan konus dan
friksi selubung, kemudian digunakan untuk menghitung daya
dukung pondasi yang diletakkan pada tanah tersebut.

Di Indonesia alat sondir sebagai alat tes di lapangan yang sangat


terkenal karena di negara ini banyak dijumpai tanah lembek
(misalnya lempung) hingga kedalaman yang cukup besar sehingga
mudah ditembus dengan alat sondir. Di dunia penggunaan Sondir ini
semakin populer terutama dalam menggantikan SPT untuk test yang
dilakukan pada jenis tanah liat yang lunak dan untuk tanah pasir
halus sampai tanah pasir sedang/kasar. Pemeriksaan ini dimaksudkan
untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus (qc), hambatan lekat
(fs) tanah dan friction ratio (rf) untuk memperkirakan jenis tanah
yang diselidiki.

2.3 KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN

Keuntungan:

1. Cukup ekonomis.
2. Apabila contoh tanah pada boring tidak bisa diambil (tanah
lunak / pasir).
3. Dapat digunakan manentukan daya dukung tanah dengan
baik.
4. Adanya korelasi empirik semakin handal.
5. Dapat membantu menentukan posisi atau kedalaman pada
pemboran.
6. Dalam prakteknya uji sondir sangat dianjurkan didampingi
dengan uji lainnya baik uji lapangan maupun uji
laboratorium, sehingga hasil uji sondir bisa diverifikasi atau
dibandingkan dengan uji lainnya.
7. Dapat dengan cepat menentukan lekat lapisan tanah keras.
8. Dapat diperkirakan perbedaan lapisan
9. Dapat digunakan pada lapisan berbutir halus
10. Baik digunakan untuk menentukan letak muka air tanah. 

Kerugian:

1. Jika terdapat batuan lepas biasa memberikan indikasi lapisan


keras yang salah.
2. Jika alat tidak lurus dan tidak bekerja dengan baik maka hasil
yang diperoleh diperoleh bisa merugikan.
3. Tidak dapat diketahui tanah secara langsung

2.4 TEORI SONDIR

Sondir merupakan salah satu pengujian tanah untuk mengetahui


karakteristik tanah yang dilakukan di lapangan atau pada lokasi yang
akan dilakukan pembangunan konstruksi. Sondir ada dua macam,
yang pertama adalah sondir ringan dengan kapasitas 0-250 kg/cm²
dan yang kedua adalah sondir berat dengan kapasitas 0-600 kg/cm².
Jenis tanah yang cocok disondir dengan alat ini adalah tanah yang
tidak banyak mengandung batu.

PERHITUNGAN:

– Hambatan Lekat (HL)

HL = (JP-PK) x A/B

Dimana :

JP = Jumlah Perlawanan Konus dan Hambatan Lekat (px2)

PK = Perlawanan Penetrasi Konus (px1)

A = Interval Pembacaan 20 cm

B = Faktor Alat = L Konus/L torak= 10 cm


– Jumlah Hambatan Lekat

JHLi = Z HL

Dimana :

i = Kedalaman Lapisan Yang Ditinjau

Z= Zigma

2.5 ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Mesin sondir
2. Satu set batang sondir lengkap dengan stang dalam yang
panjangnya 1 meter
3. Manometer 2 buah – Kapasitas 0-50 kg/cm² – Kapasitas
0-250 kg/cm²
4. Satu buah Bikonus dan satu buah paten konus.
5. Pelat persegi 2 batang
6. Satu set (2) buah angker

Bahan :

1. Minyak Hidrlolik
2. Tanah

2.6 LANGKAH KERJA

1. Menentukan lokasi yang permukaannya datar


2. Memasang empat buah angker ke dalam tanah dengan
memutarnya menggunkan kunci pemutar angker (kunci T).
kemudian memasang 2 pelat persegi yng memanjang di
saming angker. Jarak antar angker dan jarak kedua pelat
disesuaikan dengan ukuran mesin sondir.
3. Memasang mesin sondir tegak lurus dan perlengkapannya
pada lokasi pengujian, yang diperkuat dengan pelat besi
pendek untuk menjepit mesin dan diperkuat dengan mor
pengunci angker yang dipasang ke dalam tanah.
4. Memasang Traker,tekan stang dalam. Pada penekanan
pertama ujung konus akan bergerak ke bawah sedalam 4 cm,
kemudian manometer dibaca yang menyatakan perlawanan
ujung. Pada penekanan berikutnya konus dan mantelnya
bergerak 4cm. Nilai pada manometer yang terbaca adalah
nilai tekanan ujung dan perlawanan lekat.
5. Menekan stang luar sampai kedalaman baru, penekanan stang
dilakukan sampai setiap kedalaman tambahan sebanyak 20
cm.
6. Melakukan hal yang sama dengan langkah kerja di atas
sampai pembacaan manometer tiga kali berturut-turut
menunjukkan nilai ≥150 kg/cm 2 dan jika penekanan mesin
sondir sudah mencapai maksimalnya atau dirasa telah
mencapai tanah keras, maka pengujian ini dapat dihentikan.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sondir merupakan salah satu pengujian tanah untuk
mengetahuikarakteristik tanah yang dilakukan di lapangan atau
pada lokasi yang akandilakukan pembangunan konstruksi. Dari
cara kerja dan dilakukannya tes makaakan didapatkan nilai
perlawanan konus pada kedalaman-kedalaman tertentu,
Pemeriksaan Kekuatan tanah Dengan Sondir, menentukan tipe
atau jenis pondasiapa yang mau dipakai, menghitung daya
dukung tanah asli, dan menentukan seberapa dalam pondasi
harus diletakkan nantinya. Setelah melakukan praktikum
sondir, maka dapat disimpulkan bahwa : 2. Nilai perlawanan
konus pada kedalaman 2,00 m sebesar 100 kg/cm 2 dan jumlah
perlawan sebesar 140 kg/cm 2 . 3. Sondir dihentikan pada
kedalaman 2,00 m sebelum manometer menunjukkan 150
kg/cm 2 karena alat sondir sudah terangkat.

3.2 DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai