Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PENGUJIAN BAHAN BANGUNAN


PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM
PENGUJIAN

Oleh :
SARLINA OKTAVIANI VIMA JELA
(2101110008)

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga saya dapat menyusun laporan
ini dengan baik. Laporan ini berisi tentang ‘’ PENGAMATAN DI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN "

Laporan ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan
berbagai pihak diantaranya; Bapak Dr. Drs. Asrial, M.Si selaku dosen
mata kuliah. Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu,
yang telah diberikan.

Dalam penyusunan laporan ini, Saya menyadari bahwa hasil


laporan ini masih jauh dari kata sempurna.

Kupang 11,10,2023

Penulis

DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................
A. Latar belakang ..........................................................................................................
B. Tujuan .....................................................................................................................
C. Lokasi dan Waktu.......................................................................................................
BAB II HASIL PENGAMATAN .........................................................................................
A. Pengujian Tanah .........................................................................................................
B. Pengujian Aspal .........................................................................................................
C. Pengujian Beton
D. Alat-Alat Pengujian ...................................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
Lampiran – lampiran................................................................................................................
1. Dokumentasi kegiatan ....................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan bangunan sangatlah diperlukan dan dibutuhkan disetiap daerahnya.
Bahan bangunan merupakan bahan yang dapat digunakan untuk membangun sebuah
rumah ataupun gedung. Bahan bangunan ada dua jenis yaitu bahan bangunan alami
dan bahan bangunan buatan. Bahan bangunan alami adalah bahan bangunan yang
sudah tersedia dari alam dan terbentuk secara alami, bahan bangunan alami meliputi
tanah liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk
membangun bangunan. Sedangkan bahan bangunan buatan adalah bahan bangunan
yang terbentuk karena disengaja dengan proses yang dibantu manusia dengan segala
perencanaannya, bahan bangunan buatan meliputi pipa, atap, baja, besi dan lain
sebagainya.
Laboratorium adalah sebuah sarana penunjang lembaga pendidikan yang
berupa ruang tertutup atau terbuka, di mana laboratorium ini dapat bersifat permanen
atau bergerak dengan pengelolaan yang sistematis untuk melakukan pembuktikan
ilmu pengetahuan menggunakan metode ilmiah tertentu dalam membantu pelaksanaan
keberlangsungan pendidikan di Indonesia. (Permendikbud Nomor 145 Tahun 2014).
Laboratorium kimia memiliki peranan yang cukup penting dalam pembelajaran kimia
yakni untuk menguji suatu keilmuan melalui percobaan atau praktikum. Laboratorium
kimia yang baik harus dilengkapi sarana dan prasarana yang terdapat di dalam
laboratorium tersebut.

B. Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari praktikum ini, yaitu agar mahasiswa dapat :
1. Dapat mengetahui alat-alat dan fungsi dari beberapa pengujian tersebut
2. Dapat melakukan praktikum pengujian dengan prosedur yang baik dan benar
3. Dapat mengetahui langkah-langkah kerja dalam pengujian
4. Dapat melakukan pengujian secara langsung di laboratorium

C. Lokasi dan Waktu


a. Waktu
Hari/tanggal : sabtu,25 oktober 2023
Jam : 09.00 sampai selesai
b. Lokasi
Dilaboratorium Pengujian Dinas Pekerjaan Umum

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengujian Tanah
Pengertian Tanah
Tanah adalah bagian dari kerak bumi yang tersusun dari mineral serta bahan-bahan
organik. Tanah memiliki peranan yang sangat vital bagi seluruh kehidupan di bumi,
dikarenakan tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan cara menyediakan unsur hara
serta air dan sebagai penopang akar tumbuhan. Struktur tanah yang memiliki rongga,
menjadikan tanah tempat yang baik untuk akar agar dapat bernapas serta tetap tumbuh
dengan subur.

a. Alat mengambil sempel tanah


 Sondir

adalah suatu tindakan pengujian penetrasi yang mempunyai tujuan untuk


mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan dan mengetahui kedalaman
lapisan pendukung (lapisan tanah keras). Tujuan dari sondir adalah untuk
mengetahui kedalaman lapisan tanah keras serta dalam setiap kedalaman kita
juga bisa mengetahui sifat daya dukung maupun daya lekat tanah tersebut.
Disamping itu, Pengujian sondir bermaksud untuk mengetahui perlawanan
geser tanah dan penetrasi konus atau perlawanan dari bawah. Sedangkan
perlawanan geser tanah sendiri merupakan perlawanan geser tanah terhadap
selubung bikonus dengan satuan gaya persatuan panjang.

Peralatan Yang Di Perlukan


 Mesin sondir berkapasitas 2 ton.
 Pipa sondir lengkap berikut batang dalam sesuai kebutuhan, dengan panjang
masing-masing 1m
 Alat ukur tekanan (manometer) 2 buah dengan masing-masing : 0-60 kg/cm2 dan
0-250 kg/cm2
 Bikonis (beugemen priction jacket gone )
 4 buah jangkar berbentuk spiral dan alat pemutar
 Kunci-kunci pipa, alat pembersih, dan minyak hidrolik

b. Cara mengambil sampel tanah


 Perlakukan sampel tanah

1. Sampel tanah tertutup plastic

2. Sampel tanah disusun didalam peti yang terbuat dari kayu dengan
tumpukan maksimum 4 buah

3. Bagian dasar peti diberi pelindung seperti gabus atau bahan lain untuk
mengurangi getaran
 Pengambilan tanah dari tabung
1. Segel lilin pada ujung atas sudah dibuka
2. Jarak antara ujung tabung dengan sampel tanah sudah diukur dan dicatat
3. Lilin pada ujung bawah tabung sudah dibuka
4. Sudah diukur dan dicatat massa tabung dan tanah
5. Sampel dipotong sesuai dengan panjang yang dibutuhkan untuk pengujian
6. Contoh yang telah dipotong diberi tanda
 Pengujian Tanah
1. Pengujian CBR
CBR (California Bearing Ratio) adalah rasio dari gaya perlawanan
penetrasi (penetration resistance) dari tanah pada sebuah piston
yang ditekan secara kontinu terhadap gaya perlawanan penetrasi
serupa pada contoh tanah standar berupa tanah putih. Rasio
tersebut diambil dengan ketentuan angka tertinggi yang
digunakan. Tujuan pengujian ini adalah untuk menilai kekuatan
tanah dasar yang dikompaksi di laboratorium yang akan digunakan
dalam perancangan perkerasan. Hasil percobaan dinyatakan
sebagai nilai CBR (dalam %) yang nantinya digunakan untuk
menentukan tebal perkerasan.
2. Uji saringan
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran butiran
tanah dengan mencari persentase berat dari tiap-tiap ukuran butiran
tanah. Uji saringan (grain size analysis) dilakukan untuk uji jenis
tanah berbutir kasar, ditentukan dengan cara menyaring. Tanah
benda uji disaring lewat satu set saringan standard. Berat tanah
yang tertinggal dalam setiap saringan ditimbang. Persen terhadap
berat komulatif tanah dihitung.

a. Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression)

Pemeriksaan/pengujian kuat tekan bebas bertujuan untuk mendapatkan


parameter nilai kuat tekan bebas (unconfined compression strength) khususnya
untuk tanah kohesif atau lempung. Kuat tekan bebas (qu) adalah harga
tegangan aksial maksimum yang dapat ditahan oleh benda uji silindris
sebelah mengalami keruntuhan geser. Dari kuat tekan bebas dapat diketahui
kekuatan geser undrained (Cu) dan derajat kepekaan (degree of sensitivity)

Pada material tanah, parameter yang perlu ditinjau adalah kekuatan


geser tanahnya. Pengetahuan mengenai kekuatan geser diperlukan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan stabilisasi tanah.
Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui parameter kuat geser
tanah adalah uji kuat tekan bebas.Yang dimaksud dengan kekuatan tekan
bebas adalah besarnya beban aksial persatuan luas pada saat benda uji
mengalami keruntuhan atau pada saat regangan aksial mencapai 20%.
Percobaan kuat tekan bebas di laboratorium dilakukan pada sampel tanah
dalam keadaan asli maupun buatan (remoulded). Tekanan aksial yang terjadi
pada tanah dapat ditulis dalam persamaan berikut: (2.1) dengan : P = beban
yang bekerja A = luas penampang tanah Sedangkan untuk kuat geser tanahnya
dapat dituliskan dalam persamaan berikut: (2.2) dengan: = kekuatan geser
undrained (undrained shear strength) qu = unconfined compressive strength.

b. Uji Batas-Batas Atterberg (Atterberg Limits)

Pengujian Batas-batas Atterberg bertujuan untuk mencari nilai


perbandingan berat air yang mengisi ruang pori dengan berat tanah kering
pada kondisi batas cair/plastis. Penentuan batas-batas Atterberg meliputi
batas susut (shrinkage limit), batas plastis (plastic limit), dan batas cair
(liquid limit) serta indeks plastisitas (plasticity index).
Batas susut (shrinkage limit) adalah batas kadar air dimana tanah dengan
kadar air di bawah nilai tersebut tidak menyusut lagi (tidak berubah
volume). Batas plastis (plastic limit) adalah kadar air terendah dimana
tanah mulai bersifat pastis. Dalam hal ini sifat plastis ditentukan
berdasarkan kondisi dimana tanah yang digulung dengan telapak tangan, di
atas kaca mulai retak setelah mencapai diameter 3.0 mm. Batas cair (liquid
limit) adalah kadar air tertentu dimana perilaku berubah dari kondisi plastis
ke cair. Pada kadar air tersebut tanah mempunyai kuat geser yang terendah.

B. Pengujian Aspal
1. Pengambilan Benda Uji

Mesin bor pengambil benda uji inti (core) yang mampu memotong benda
uji inti berdiameter 4 inci dan 6 inci pada lapisan beraspal yang telahselesai
dikerjakan harus disediakan. Benda uji inti tidak boleh digunakan untuk
pengujian ekstraksi. Uji ektraksi harus dilakukan menggunakan benda uji
campuran beraspal gembur yang ambil di belakang mesin penghampar.

2. Pengujian Aspal

 Uji Ekstraksi merupakan pemeriksaan sampel aspal yang


bertujuan untuk mengetahui kandungan aspal yang ada apakah sesuai
dengan spesifikasi
 uji Marshall dilakukan untuk mengetahui nilai stabilitas dan kelelehan
(flow), serta analisa kepadatan dan pori dari campuran padat yang
terbentuk.

C. Pengujian Beton
Alat yang satu ini berbentuk seperti palu dan digunakan untuk menganalisa
kekuatan beton dengan cara memukulnya. Kemudian energi yang digunakan
untuk memukul beton akan menghasilkan rebound yang dipengaruhi oleh
kekerasan beton.
 Mutu beton
D. lat-alat Pengujian

NO GAMBAR NAMA ALAT UNTUK PENGUJIAN


APA
1 Mol/alat cetak Untuk pengujian tanah
2 Alat zbr Untuk pengujian tanah

3. Alat sondir Untuk pengujian tanah

4 Dulang/silinder Untuk menyimpan tanah


dan batu

5 Untuk mengetahui daya


tekan pada bahan yang
di uji

BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari hasil praktek pengenalan alat tersebut kami dapat mengetahui manfaat dan cara
mengoprasikan alat-alat pegujian bahan bangunan

2. Saran
Saran dari saya yaitu ketika pengenalan alat-alat pengujian kurangnya praktek
langsung di mana kita hanya bisa melihat tanpa bisa memgunakan atau langsung
praktik.
Lampiran – lampiran
Dokumentasi kegiatan
Ketika pengujian tanah

pengujian Aspal pengijian beton

Anda mungkin juga menyukai