Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PENYELIDIKAN TANAH DENGAN UJI


LABORATORIUM”

DISUSUN OLEH :
NUR FADILAH
09320220119
C4

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema
dari makalah ini adalah “Uji Laboratorium Tanah”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada desen mata kuliah Mekanika Tanah yang telah memberikan tugas terhadap
kami.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu
keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada khusunya
dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Makassar, 25 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................


KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
A. Latar Belakang ...........................................................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................................
C. Tujuan Pengujian………………………………………………………....
D. Kegunaan Pengujian ..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................
A. Indeks Propertis (Sifat Fisis) ......................................................................
B. Mechanical Properties (Sifat Mekanis) ......................................................
C. Pengujin Kadar Air .....................................................................................
D. Analisis Sebaran Butiran Tanah .............................................................
E. Batas-Batas Atterberg............................................................................
F. Uji Berat Jenis ............................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat, mineral-


mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu dan lain dari bahan-bahan
organic yang telah melapuk diseratai dengan zat cair dan gas yang mengisi
ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut.
Tanah berguana untuk bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan
dalam lingkup Teknik sipil, berdasarkan kegunaaan tersebut maka kiata harus
terlebih dahulu mengetahui sifat-sifat dasar dari tanah tersebut sesuai dengan
fungsinya, seperti asal usulnua, penyebaran butiran, kemampuan mengalirkan
air, sifat pemampatan, kekuatan geser, dan lain-lain. Dengan adanya percobaan-
percobaan, kita dapat menentukan parameter-parameter yang akan berpengaruh
terhadap tanah, baik terhadap sifat fisik maupun sifat mekanisnya.
Untuk semua itu maka kita harus melakukan suatu pengujian di
laboratorium untuk mengetahui sifat-sifat dasar dari tanah tersebut dan
pengujian ini dilakukan sebagai dasar acuan untuk perencanaan design dan
penguji ini juga berfungsi untuk mengetahui kondisi dan karakteristik struktur
tanah yang akan digunakan sebagai tempat bertumpuknya suatu pondasi
bangunan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,
maka yang akan diteliti ialah bagaimana cara menentukan kadar air,berat jenis,
berat isi dan pemadatan dan juga cara mengetahui cara pengujian hydrometer
dan analisis saringan, kemudian mencari tahu kesalahan-kesalahan apa saja
yang terjadi pada waktu pengujian berlangsung.

C. Tujuan Pengujian
Dalam pengujian tanah I ini, kita melakukan pengujian untuk
menentukan kadar air, berat jenis, berat isi dan pemadatan. Setelah adanya
pengujian tanah ini, maka kita dapat mengetahui air yang terdapat dalam tanah
serta bagaimana cara melakukan pemadatan dan cara melakukan pemakaian
peralatan dengan baik.
,

D. Kegunaan Pengujian
Kegunaan pengujian ini sangatlah banyak, baik untuk para mahasiswa yang
melakukan pengujian maupun Masyarakat. Diantaranya bagi para mahasiswa
yang melakukan pengujian tanah yaitu dapat mengetahui cara pelaksanaan
pengujian tanah dan juga mengetahui masalah apa saja apabila tanah itu tidak
dipadatkan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Indeks Propertis (Sifat Fisis)


Index Properties (Uji Parameter index) adalah serangkaian uji
laboratorium tanah yang dilakukan untuk investigasi tanah yang diambil di
lokasi (in situ). Pengambilan sampel tanah ini dapat dilakukan dalam dua
kondisi, yaitu kondisi tanah terganggu (disturbed soil) dan tanah tidak
terganggu (undisturbed soil). Sampel Disturbed adalah sampel tanah yang
diambil tanpa ada usaha yang dilakukan untuk melindungi struktur asli tanah
tersebut. Sedangkan Sampel Undisturbed adalah contoh tanah yang masih
menunjukkan sifat asli tanah. Sampel disturbed diperoleh dengan menggunakan
alat yang mungkin dapat menghancurkan struktur makro tanah tetapi tidak
mengganggu komposisi mineraloginya dan dapat dilakukan dengan berbagai
metode. Spesimen contoh ini dapat digunakan untuk mengetahui perkiraan
litologi umum endapan tanah, identifikasi komponen tanah dan tujuan
klasifikasi umum, ukuran butiran, batas-batas atterberg dan karakteristik
pemadatan tanah.
Sampel undisturbed yang diperoleh dari lapisan tanah lempung akan
digunakan dalam uji laboratorium mekanika tanah untuk mengetahui sifat-sifat
teknik tanah. Tujuan dari pengambilan sampel adalah untuk pengujian
laboratorium mekanika tanah lebih lanjut supaya mendapatkan informasi
geoteknik, seperti kuat geser dan karakteristik deformasi yang dibutuhkan untuk
disain yang aman dan ekonomis. Pengambilan sampel tak terganggu
(Undisturbed Sample/UDS) umumnya dilakukan pada setiap lubang bor teknik
dengan interval 5,0 m dan akan diuji di laboratorium. Pengambilan sampel tak
terganggu (Undisturbed Sample/UDS) mengikuti spesifikasi ASTM D – 1587-
83.
Sifat-sifat index (Index Properties) menunjukan sifat-sifat tanah yang
mengindikasikan jenis dan kondisi tanah, serta memberikan hubungan terhadap
sifat-sifat mekanis (engineering properties). Sifat fisis atau properti tanah pada
suatu kontruksi sangat mempengaruhi berbagai elemen kontruksi yang akan
dibangun di atasnya. Properti tanah ditunjukkan dengan berbagai parameter
yang disebut dengan index properti atau index sifat-sifat fisis tanah,
seperti, Kadar Air, Berat Isi, Berat Jenis, Analisa Saringan, Atterberg Limit, S
hrinkage Limit, Hidrometer, Linier Shrinkage, Emerson Crumb Test dan
pengujian sejenisnya. Sedangkan parameter seperti, koefisien konsolidasi,
kohesi, sudut geser dalam, dan lain sebagainya adalah merupakan parameter
teknis tanah, yang dipengaruhi oleh sifat-sifat fisis tanah.

B. Mechanical Properties (Sifat Mekanis)


Mechanical Properties adalah serangkaian uji laboratorium mekanika
tanah yang dilakukan untuk penelitian yang diambil di lokasi (in situ). Tanah
merupakan material yang tidak dapat dipisahkan dalam perencanaan bangunan-
bangunan sipil dan juga sangat berpengaruh pada berbagai macam pekerjaan
konstruksi. Untuk mengetahui karakteristik suatu tanah diperlukan investigasi
tanah, uji laboratorium mekanika tanah, investigasi geoteknik. Perencana
(engineer) perlu mengetahui sifat material bangunan yang digunakan dan sifat
massa fondasinya yang dapat berupa tanah atau batuan. Hal ini sangat penting
untuk dipahami Ketika membangun suatu bangunan yang seluruh material
bangunannya menggunakan material alami seperti Pembangunan tanggul atau
bendungan.
Sifat mekanik material merupakan salah satu faktor terpenting yang
mendasari pemilihan bahan dalam suatu perancangan. Sifat mekanik dapat
diartikan sebagai respon atau perilaku material terhadap pembebanan yang
diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau gabungan keduanya. Dalam prakteknya
pembebanan pada material terbagi dua yaitu beban statik dan beban dinamik.
Perbedaan antara keduanya hanya pada fungsi waktu dimana beban statik tidak
dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban dinamik dipengaruhi oleh
fungsi waktu. Sifat-sifat mekanik material yang perlu diperhatikan seperti
tegangan atau gaya yang diserap oleh material, regangan, modulus elastisitas,
dan kekuatan material untuk menahan deformasi.
Setiap material yang diuji dibuat dalam bentuk sampel kecil atau
spesimen. Spesimen pengujian dapat mewakili seluruh material apabila berasal
dari jenis, komposisi dan perlakuan yang sama. Pengujian yang tepat hanya
didapatkan pada material uji yang memenuhi aspek ketepatan pengukuran,
kemampuan mesin, kualitas atau jumlah cacat pada material dan
ketelitian dalam membuat spesimen. Sifat mekanik tersebut meliputi antara lai
n: kekuatan tarik, ketangguhan, kelenturan, keuletan, kekerasan, ketahanan,
kekuatan impak, kekuatan mulur, kekuatan leleh dan sebagainya.

C. Pengujin Kadar Air


Kadar merupakan air tanah salah satu parameter terpenting untuk
menentukan korelasi antara perilaku tanah dengan sifat fisik tanah, yang
dilakukan secara rutin dalam pelaksanaan pengujian di laboratorium.
Yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah perbandingan antara berat
air yang terkandung dalam massa tanah terhadap berat butiran padat (tanah
kering), dan dinyatakan dalam prosen. Percobaan ini dilakukan menggunakan
metode kering oven (oven drying method). Dimana bendauji dipanaskan pada
suhu 110 ± 5 C, selama 16 sampai dengan 24 jam.
Penentuan atau pengujian kadar air tanah sedapatnya dilakukan segera
setelah penyiapan benda uji terutama bila cawan atau nampan yang digunakan
mudah berkarat.

D. Analisis Sebaran Butiran Tanah


Analisi saringan agregat adalah suatu kegiatan analisis yang digunakan
untuk menentukan presentase berat butiran agregat yang lolos dalam suatu set
saringan, yang angka presentase kumulait digambarkan pada grafik pembagian
butir. Ukuran butir yang maksimum dan agregat ditunjukan dengan saringan
terkecil Dimana agregat tersebut masih bisa lolos 100%. Ukuran nominal
maksimum agregat adalah ukuran saringan yang terbesar Dimana diatas
saringan tersebut terdapat Sebagian agregat yang tertahan. Ukuran butiran
maksimum dan gradasi agregat di control oleh spesifikasi susunan dari butiran
agregat sangat berpengaruh dalam perencanaan suatu perkerasan.
Ukuran butiran tanah ditentukan dengan menayaring sejumlah tanah
melalui seperangkat saringan yang disusun dengan lubang yang paling besar
berada pada paling atas dan makin kebawah makin kecil. Jumlah Tamah yang
tertahan pada saringan tersebut disebut salah satu dari butur sampel tanah.

E. Batas-Batas Atterberg
Tanah yang berbutir halus yang mengandung mineral lempung, sangat
peka terhadap perubahan kandungan air. Atterberg telah menentukan titik- titik
tertentu berupa batas cair (Liquid Limit), batas plastis (Plastic Limit) dan batas
kerut/susut (Shrinkage Limit), dimana LL, PL dan SLadalah:
1. Batas cair adalah nilai kadar air, dimana tanah dalam keadaan antara cair
dan plastis.
2. W2Batas plastis adalah nilai kadar air, dimana tanah dalam keadaan
antara plastis dan semi padat.
3. Batas susut adalah nilai kadar air, dimana tanah dalam keadaan antara
semi padat dan padat
Dengan diketahuinya nilai konsistensi tanah, maka sifat-sifat plastisitas dari
tanah dapat diketahui. Sifat-sifat plastisitas dinyatakan dengan harga indeks
plastisitas (Plasticity Index) yang merupakan selisih nilai kadar air batas cair
dengan nilai kadar air batas plastis, yaitu:
PI = LL – PL
Nilai PI yang tinggi menunjukkan bahwa tanah tersebut peka terhadap
perubahan kadar air, dan mempunyai sifat kembang susut yang besar serta besar
pengaruhnya terhadap daya dukung atau kekuatan tanah.

F. Uji Berat Jenis


Berat jenis tanah (Gs) adalah perbandingan antara berat butir tanah
dengan berat air yang mempunyai volume sama pada suhu tertentu. Berat jenis
tanah diperlukan untuk menghitung index properties tanah (yaitu: angka pori,
berat isi tanah, derajat kejenuhan, dan karakteristik pemampatan), dan sifat-
sifat penting tanah lainnya. Selain itu dari nilai berat jenis tanah (Gs) dapat pula
ditentukan sifat lanah secara umum, misalnya tanah organis mempunyai berat
jenis yang kecil, sedangkan adanya kandungan mineral berat lainnya, seperti
besi, ditunjukkan dari berat jenis tanah yang besar.
Karena yang diperlukan berat jenis dari butiran tanah yang tertahan di
ayakan no.4, maka pemeriksaan berat jenis harus dilakukan menurut
pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat kasar (AASHTO T-85-74 /
ASTM C-127-68). Apabila nilai berat jenis akan digunakan dalam perhitungan
pada percobaan hidrometer, maka benda uji yang dipakai adalah yang lolos
ayakan no.10 atau 2,00 mm
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh beberapa
kesimpulan seperti:
1. Hasil analisis uji sifat fisik tanah menunjukkan bahwa jenis tanah dari lima
longsor tersusun atas tanah lanau dan lempung berjenis CH, MH dan OH.
Selain itu, hasil analisis sifat fisik tanah menunjukkan bahwa tanah bidang
gelincir memiliki sifat yang lebih kuat dan padat dibandingkan dengan
tanah bahan longsoran.
2. Berdasarkan hasil analisis mikrostruktur pada lima sampel tanah bidang
gelincir menunjukkan nilai porositas yang sebanding dengan nilai porositas
hasil uji laboratorium. Hasil korelasi menunjukkan bahwa semakin besar
nilai porositas maka nilai dari koefisien rembesan akan membesar.
Sebaliknya, semakin besar nilai porositas maka nilai dari berat isi tanah
akan semakin kecil. Selain itu, analisis mikrostruktur tanah dapat
memprediksi besaran geoteknik tanah seperti porositas, batas cair tanah ,
berat isi tanah kering, berat isi tanah basah, berat jenis tanah dan sudut
geser tanah.

B. Saran
Pada penelitian selanjutnya diharapkan mengkaji terkait penanaman
vegetasi dalam upaya mitigasi agar terdapat produktifitas penutupan lahan.
Selain itu, pembuatan instalasi untuk mengawasi lereng yang tidak stabil
berdasarkan data GPS yang diintegrasikan dengan GIS untuk sistem peringatan
darurat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/38333264/LAPORAN_PRAKTIKUM_MEKANI
KA_TANAH_1
https://www.coursehero.com/file/61775490/Laporan-Analisis-Butiran-
Tanahdocx/ http://ramdanamrullah1.blogspot.com/2014/05/laporan-
praktikum- mekanika-tanah-t.html
BUKU PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM LAB UJI
TANAH.pdf

Anda mungkin juga menyukai