LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL II
OLEH :
KELOMPOK VIII
MAKASSAR
2024
BAB I
PENDAHULUAN
dan dunia pendidikan. Data-data yang ada harus tersimpan dengan rapi dan
tersebut tidak hanya digunakan sendiri, tetapi juga dibutuhkan pihak lain,
untuk itu perlu adanya suatu sistem penyimpanan data dan pertukaran data
atau komunikasi data yang baik agar dapat menunjang aktivitas manusia.
Media komunikasi data dan penyimpanan data yang saat ini sedang
elektronik yang digunakan saat ini bukanlah tak terbatas dan membutuhkan
biaya yang cukup mahal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
dapat diprediksi dengan pasti dan pada abad ke-19, matematikawan seperti
60
61
teori bilangan acak. Pada abad ke-18, peneliti seperti Abraham de Moivre
dan Laplace mengembangkan teori probabilitas lebih lanjut dan pada abad
mutually exclucive.
2. Kartu Uno
3. Dadu
5. Kalkulator
6. Lembar Kerja
7. Media pengujian
d. kali.
g. Ulangi langkah 1-5 untuk kartu UNO dengan permukaan yang tidak
seimbang.
kesimpulan
a. Acak media.
h. Buat kesimpulan.
a. Aduk media.
g. Buat kesimpulan.
63
e. Buat kesimpulan.
BAB II
LANDASAN TEORI
digunakan untuk mempelajari pola dan tren dalam data, serta untuk membuat
2019).
Statistik dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti bisnis, ilmu sosial,
kedokteran dan ilmu alam. Dalam bisnis, statistik dapat digunakan untuk
keputusan bisnis lainnya. Dalam ilmu sosial, statistik dapat digunakan untuk
analisis data, statistik menggunakan teknik seperti regresi, analisis varian, dan
64
65
1. Menurut Jenisnya:
b) Data nominal: Data nominal adalah data yang hanya memiliki nilai atau
jenis kelamin, warna, atau agama. Data nominal dapat dihitung dalam
c) Data ordinal: Data ordinal adalah data yang memiliki nilai atau kategori
serta urutan atau skala, tetapi jarak antar nilai tidak dikenal atau tidak
d) Data interval: Data interval adalah data yang memiliki nilai atau kategori
serta urutan atau skala dan jarak antar nilai diukur dengan skala yang
sama. Namun, nol pada skala tidak memiliki arti mutlak. Contohnya
adalah suhu dalam skala Celsius atau Fahrenheit. Data interval dapat
e) Data rasio: Data rasio adalah data yang memiliki nilai atau kategori,
urutan atau skala, dan jarak antar nilai diukur dengan skala yang sama.
Nol pada skala memiliki arti mutlak dan dapat dihitung rasio antar nilai.
Contohnya adalah usia, tinggi badan, atau berat badan. Data rasio
deviasi standar.
66
2. Menurut sifatnya:
a) Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur secara kuantitatif,
b) Data kuantitatif adalah data yang dapat diukur dan dihitung dalam
bentuk angka atau bilangan. Data kuantitatif terdiri dari data interval
b) Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain, seperti
waktu yang cukup besar. Sementara data sekunder lebih murah dan mudah
Penyajian data secara umum ada dua cara untuk menyajikan data yaitu
dengan tabel dan grafik. Pada dasarnya data tersebut berupa tabel sebelum
67
dibuat grafik, sehingga penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik saling
berkaitan.
1. Tabel
a. Tabel satu arah atau satu komponen adalah tabel yang terdiri dari
b. Tabel dua arah atau dua komponen adalah tabel yang terdiri dari dua
c. Tabel tiga arah atau tiga komponen adalah tabel yang terdiri dari tiga
2. Grafik
dan tabel;
2.2 Event
yang diperhatikan dalam eksperimen. Event yang terdiri dari satu outcome
dalam ruang sampel diskrit disebut event elementer. Event dapat juga
tertentu sebagai himpunan bagian (subset) dari ruang sampel. Suatu event
Kejadian merupakan salah satu sub himpunan (subset) dari ruang sampel
atau biasa disebut sebagai himpunan bagian dari ruang sampel. Kejadian
titik sampel. Pada kasus pelemparan satu buah dadu dengan himpunan
salah satu dari elemen S pasti muncul sedangkan himpunan kosong (Ø atau
{}) disebut sebagai kejadian mustahil karena dari Ø tidak mungkin muncul.
(Syarifudin, 2020).
dapat dinyatakan dalam bentuk angka, yang berkisar antara 0 dan 1. Angka
69
distribusi probabilitas diskrit dan kontinu dan uji hipotesis. Untuk menghitung
Kejadian acak.” Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang
harus diketahui:
1. Eksperimen,
2. Hasil (outcome)
biasanya dinyatakan dengan bilangan desimal (seperti 0,50 ; 0,25 atau 0,70)
yang bersifat objektif dan subjektif. Probabilitas objektif dibagi menjadi dua,
yaitu:
70
1. Pendekatan Klasik
kejadian A yang dapat terjadi sebanyak x cara dari seluruh n cara. Maka
Dimana:
P = Probabilitas
E = Event
a = banyaknya percobaan
n = banyaknya yg muncul
P(B) = a/n = ½
P(A) = 1/2
atas?
P(ganjil) = 3/6 = ½
P(H) = 3/20
P(M) = 5/20
P(P) = 12/20
71
Dimana:
P = Probabilitas
E = Event
a = banyaknya percobaan
Misalkan Jika kita melempar sebuah mata uang logam sebanyak 1000
kali ternyata gambar burung ada di atas sebanyak 519 (maka frekuensi
relatifnya = 519/1000 = 0,519). Bila uang ini kita lempar lagi sebanyak
5000 kali dan hasil gambar burung ada di atas sebanyak 2530 (maka
0 hingga 1
0 ≤ P (E) ≤ 1
artinya apabila
Dimana:
75 = 0,25
peristiwa yang lain. Dengan kata lain kedua peristiwa itu tidak dapat
terjadi bersamaan.
P (B A) = P (B) + P (A)
=½+½=1
kejadian beli saham dilambangkan dengan “B”, maka probabilitas beli saham
A. Hukum Penjumlahan
sebagai berikut:
Dimana:
atau D Bersama-sama
A D
Kejadian saling lepas terjadi apabila hanya satu dari dua atau lebih
Venn:
Maka P(AB) = 0
sebagai berikut :
suatu kejadian atau hasil tertentu yang dapat diamati atau diukur. Contoh
c) Titik Sampel adalah suatu anggota dari ruang sampel yang merupakan
muncul.
d) Peristiwa adalah suatu himpunan dari satu atau lebih titik sampel dalam
munculnya angka genap dalam hasil lemparan dadu atau hasil tes
B independen.
2019).
adalah "tidak muncul angka 6", yang memiliki probabilitas: P(tidak muncul
peristiwa B!
77
Penyelesaian:
3
P(A) =
6
P(B) = 1 – P(A)
= 1 – 3/6
=½
perusahaan tersebut.
Penyelesaian:
= 0,26
tentang teori peluang. Biasanya orang berpikir bahwa peristiwa adalah suatu
setumpuk kartu bridge, jumlah cairan yang disaring dari mesin pengisi,
jumlah kendaraan niaga yang melalui jalan protokol, jumlah barang yang
cacat dalam satu lot, dan karakteristik lainnya yang secara umum tidak dapat
sederhana, karena hanya ada satu jenis kartu sekop dalam setumpuk kartu
suatu peristiwa sederhana, jika dia mengganggap hal ini sebagai suatu
mata uang logam atau sebuah dadu, membaca temperatur udara pada tiap
tiap hari oleh mesin penghasil barang tertentu dan mencatat banyaknya
disebut peristiwa.
79
2.8 Ekspektasi
dapat terjadi. Peluang terjadinya tiap peristiwa masing-masing p1, p2, …., pk
dan untuk tiap peristiwa dengan peluang tersebut terdapat satuan-satuan d1,
d2, …., dk. Satuan-satuan ini bisa nol, positif ataupun negatif dan tentulah
peristiwa diberi nilai maka pukul rata diharapkan terdapat nilai sejumlah
Ekspetasi sering juga disebut dengan nilai harapan atau mean dalam bahasa
dihitung dengan menjumlahkan hasil kali setiap nilai mungkin dari variabel
Ini berarti, jika dadu dilempar banyak kali, nilai rata-rata dari hasil lemparan
dari suatu peristiwa A atau B terjadi adalah sama dengan jumlah probabilitas
yaitu:
Dalam kata lain, jika kita ingin mencari probabilitas bahwa setidaknya satu
Contohnya, jika kita melempar sebuah koin dan dadu, dan ingin mencari
"angka genap" pada dadu adalah 1/2. Namun, ada kemungkinan dadu juga
adalah: P("kepala" atau "angka genap") = 1/2 + 1/2 - 1/6 = 5/6 (Devore,2018).
serangan siber dan dampaknya pada sistem informasi dan data sensitif.
yang diinginkan dalam situasi yang kompleks dan tidak pasti. Model
prediktif.
tambahan.
digunakan dalam analisis data biner, di mana vent hanya memiliki dua
dihitung.
mungkin dalam A dibagi dengan jumlah total hasil yang mungkin dalam
yang sama.
terjadi bersamaan. Hukum ini berlaku untuk event yang tidak saling
3.1 Pendahuluan
suatu peristiwa.
b) Kartu UNO
c) Dadu
e) Kalkulator
f) Lembaran Kerja
g) Media pengujian
h) Logistic System
83
84
seimbang.
h) Buat kesimpulan.
a) Acak Media .
kali.
h) Buat kesimpulan.
a. Aduk media.
85
kali.
g) Buat kesimpulan.
e) Buat kesimpulan.
Tinjauan pustaka pada laporan ini berisi tentang materi event dan
beberapa percobaan dimulai dari data koin Rp. 200, koin Rp. 500, koin Rp.
1000, Kartu UNO, pallet berwarna hijau, putih, hitam, dan 2 buah dadu.
3.7 Penutup
A
87
3.8 Flowchart
Mulai
Latar Belakang
Tujuan
Praktikum
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data
1. Pengamatan
2. Pengukuran
Pengolahan Data
Selesai
A. Koin Rp 500
Mulai
tidak
N=25,50,
100?
ya
Hitung frekuensi
kemunculan permukaan
Buat kesimpulan
Selesai
B. Koin Rp 200
Mulai
tidak
N = 25,50,
100?
ya
Hitung frekuensi
kemunculan permukaan
Buat kesimpulan
Selesai
C. Koin Rp 1.000
Mulai
tidak
N = 25,50,
100?
ya
Hitung frekuensi
kemunculan permukaan
Buat kesimpulan
Selesai
Ambil media
Kembalikan sampel ke
dalam media
Ya
N=30,50
100?
Hitung frekuensi
kemunculan
Permukaan Permukaan
angka (+) gambar (-)
Hitung ekspektasi
kemunculan permukaan
Buat kesimpulan
Selesai
Aduk pallet
Kembalikan sampel ke
wadah
N =25,50,
100? Data tidak cukup
kertas
Hitung ekspektasi kemunculan
Buat kesimpulan
Selesai
Mulai
Aduk pallet
tidak
N =25,50,100?
Buat kesimpulan
Selesai
Mulai
Lemparkan dua
buah dadu
Catat nilai
yang muncul
tidak
N = 25,50,
100?
ya
Hitung frekuensi
kemunculan
Hitung persentase
kemunculan
Bandingkan dengan
nilai ekspektasinya
Buat kesimpulan
Selesai