Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/362838547

Penerapan Konsep Eksplorasi, Sumberdaya dan Cadangan dalam Konservasi


Sumberdaya Bahan Galian

Conference Paper · October 2011

CITATIONS READS

0 717

1 author:

Syafrizal Syafrizal
Bandung Institute of Technology
92 PUBLICATIONS 86 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Syafrizal Syafrizal on 22 August 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


376

PROSIDING TPT XX PERHAPI 2011

Penerapan Konsep Eksplorasi, Sumberdaya dan Cadangan


Dalam Konservasi Sumberdaya Bahan Galian

Syafrizal

Kelompok Keahlian Eksplorasi Sumber Daya Bumi,


Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan,
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10, Bandung, 40132, Jawa Barat, Indonesia
Email : syafrizal@mining.itb.ac.id

ABSTRAK

Dewasa ini, konservasi sumberdaya alam (mineral dan batubara) merupakan salah satu isu yang
cukup hangat dibicarakan dalam rangka pemanfaatan sumberdaya bahan galian (mineral dan
batubara) secara optimal. Dalam hal ini, maka penerapan konsep eksplorasi, perhitungan dan
pelaporan sumberdaya dan cadangan menjadi hal yang sangat krusial untuk diperhatikan, dimana
peranan pemilik konsesi yang merupakan pelaksana kegiatan eksplorasi, pemerintah daerah dan
pemerintah pusat sebagai pembuat kebijakan yang sekaligus berfungsi sebagai pengawas
seharusnya memiliki kesamaan dalam visi untuk memaksimalkan atau mengoptimalkan
pemanfaatan bahan galian ini.

Pada makalah ini, akan diulas kembali hal-hal yang berhubungan dengan konsep-konsep
eksplorasi, konsep-konsep dasar dan paramater-parameter perhitungan sumberdaya dan
cadangan, serta teknik pelaporan yang akan dihubungkan dengan konsep konservasi sumberdaya
alam khususnya sumberdaya bahan galian.

Kata kunci : konservasi sumberdaya alam, mineral, batubara, eksplorasi, perhitungan dan
pelaporan sumberdaya dan cadangan.

PENDAHULUAN

Berdasarkan pencarian kata konservasi (conservation) dengan menggunakan metoda pencarian


di internet, diperoleh banyak sekali definisi dan pengertian dari konservasi. Secara umum,
konservasi berasal dari kata “ conservation ”. Menurut terjemahan bebas dari
“dictionary.cambridge.org” maka kata “conservation” diartikan sebagai “carefully using
valuable natural substances that exist in limited amounts in order to make certain that they will be
available for as long a time as possible”.

Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat dilihat beberapa kata kunci yang penting seperti
“sumberdaya alam dalam jumlah terbatas” dan “ketersediaan dalam waktu yang selama
mungkin”. Kedua kata kunci tersebut sangat relevan jika dikaitkan dengan karakteristik endapan
377

bahan galian yaitu tersedia dalam jumlah tertentu dan tidak bisa diperbarukan. Begitu juga
dengan “ketersediaan dalam waktu yang selama mungkin” dimana hal ini dapat diartikan sebagai
eksploitasi bahan galian secara optimum sesuai dengan tingkat kebutuhannya.

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka upaya konservasi juga dapat dikaitkan dengan
pengertian mendapatkan manfaat yang optimal dari potensi bahan galian. Upaya konservasi juga
dapat diterjemahkan sebagai usaha untuk memanfaatkan endapan bahan galian secara maksimal,
dimana diharapkan tidak adanya potensi bahan galian yang tidak dimanfaatkan.

Oleh sebab itu jika dikaitkan dengan hal yang lebih luas dalam dunia pertambangan, maka umur
tambang, proses penutupan tambang serta kegiatan reklamasi lahan bekas tambang harus
mempertimbangkan ketersediaan potensi bahan galian atau keberadaan potensi bahan galian
yang masih ada atau yang masih bersisa, baik berupa bahan galian utama yang karena kualitas
atau kadarnya belum mempunyai nilai ekonomi (endapan marginal ?), produk bahan galian selain
yang diusahakan sebagai komoditi utama (by product), maupun komoditas bahan galian yang
masih terkandung pada tailing yang saat ini belum bisa diekstrak dengan teknologi pengolahan
saat ini.

EKSPLORASI

Eksplorasi adalah suatu proses atau bidang ilmu dalam rangka pencarian atau pendifinisian suatu
endapan bahan galian sehingga memiliki suatu nilai ekonomis tertentu. Dalam banyak literatur,
terminologi “prospeksi (prospecting)” banyak digunakan sebagai sinonim dari eksplorasi. Suatu
endapan bahan galian yang miliki nilai komersial (ekonomis) sering disebut atau dinyatakan
sebagai tubuh bijih (ore bodies).

Industri Pertambangan merupakan salah satu industri yang mempunyai resiko (ketidakpastian)
yang tinggi. Dalam usaha pemanfaatan sumberdaya mineral/bahan galian untuk kesejahteraan
masyarakat dan pengembangan suatu daerah, diperlukan suatu aktivitas (usaha) pertambangan.
Agar usaha pertambangan tersebut dapat berjalan dan memperoleh keuntungan, maka potensi
sumberdaya mineral/bahan galian yang ada harus diketahui dengan pasti, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Begitu juga terhadap resiko, dimana melalui kegiatan-kegiatan yang sistematis dan
bertahap perlu dilakukan untuk menurunkan atau memperkecil resiko-resiko yang ada (Gambar
1).

Suatu daerah yang diperkirakan memiliki potensi suatu endapan bahan galian sering dinyatakan
sebagai daerah prospek. Selanjutnya, aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam usaha investigasi
untuk menghasilkan data-data sehubungan dengan daerah prospek disebut dengan kegiatan
eksplorasi. Tujuan akhir dari kegiatan eksplorasi ini adalah menghasilkan suatu daerah yang
memiliki nilai untuk dikembangkan lebih lanjut melalui kegiatan penambangan.
378

Geometri, distribusi kadar atau kualitas suatu endapan pada umumnya tidak homogen, sehingga
pola dan distribusi titik pengambilan data (sampel) menjadi suatu hal yang sangat penting
sehingga tingkat kesulitan eksplorasi sangat ditentukan oleh tipe dan jenis endapannya (Gambar
2). Pada tahap akhir kegiatan eksplorasi, penyebaran dan kerapatan titik pengambilan data adalah
faktor penentu utama dalam penilaian kesuksesan program eksplorasi. Dimana, pada tahap akhir
kegiatan eksplorasi, proses pengambilan keputusan untuk dibukanya suatu tambang menjadi
tantangan utama yang beresiko tinggi (Gambar 3).

Gambar 1. Pentahapan aktivitas eksplorasi dan industri pertambangan dalam hubungannya


dengan resiko-resiko yang ada.

Gambar 2. Hubungan antara kontinuitas geometri dan nilai masing-masing jenis bahan galian
(Alastair J. Sinclair and Garston H. Blackwell 2004).
379

Gambar 3. Skema pentahapan eksplorasi, pendugaan biaya, dan titik-titik pengambilan


keputusan (dimodifikasi dari Evans, 1995).

PERENCANADAN PELAKSANAEKSPLORASI

Badan atau pihak perencana kegiatan eksplorasi tersebut dapat berupa suatu badan pemerintah,
perusahaan eksplorasi atau perusahaan pertambangan. Berikut diuraikan goal (tujuan) dari
masing-masing pihak perencana eksplorasi tersebut :

§ Pada suatu badan pemerintah, kegiatan eksplorasi lebih ditujukan untuk prospek
pengembangan wilayah (daerah), maka kegiatan eksplorasi lebih diarahkan untuk pendataan
potensi sumberdaya bahan galian yang ada di wilayah tersebut, sehingga kegiatan eksplorasi
tersebut lebih bersifat inventarisasi sumberdaya mineral. Dimana pada akhirnya, hasil dari
inventarisasi sumberdaya mineral ini dapat dijadikan sebagai pijakan awal dalam perencanaan
pengembangan daerah tersebut.

§ Pada perusahaan eksplorasi, dengan tujuan pengembangan potensi mineral tertentu, maka
kegiatan eksplorasi diarahkan untuk dapat mengumpulkan data endapan tersebut selengkap-
lengkapnya, sehingga data endapan yang dihasilkan mempunyai nilai yang dapat
dianggunkan atau dijual kepada pihak lain.

§ Pada perusahaan pertambangan, dengan tujuan pengembangan dan penambangan mineral


tertentu, maka kegiatan eksplorasi diarahkan untuk dapat mengumpulkan data endapan
tersebut untuk mengetahui nilai ekonominya sehingga layak untuk ditambang dengan jangka
waktu dan tingkat produksi tertentu.
380

Keberhasilan program eksplorasi ini sangat bergantung pada beberapa hal, antara lain
pemahaman (pengetahuan) terhadap bahan galian, penguasaan teknologi dan metoda eksplorasi,
serta kekuatan (besaran) modal. Sebuah ilustrasi tentang progam eksplorasi ini dapat dilihat pada
Gambar 4.

Gambar 4. Ilustrasi program eskplorasi berdasarkan tingkat pengetahuan dan teknologi


eksplorasi yang digunakan.

Oleh sebab itu, kegiatan eksplorasi secara umum dapat memiliki beberapa tujuan, antara lain :
a. Mencari dan menemukan cadangan bahan galian baru. Dalam hal ini, kegiatan eksplorasi
dilakukan pada daerah yang benar-benar baru (tanpa adanya data-data keberadaan
endapan).
b. Mengendalikan (menambah) pengembalian investasi yang ditanam. Dalam hal ini,
kegiatan eksplorasi ditujukan untuk menemukan pencadangan wilayah atau melakukan
pembatasan potensi endapan yang pada saat sekarang belum memiliki nilai ekonomi yang
bagus (kadar rendah).
c. Mengendalikan (penambahan/pengurangan) jumlah cadangan. Dalam hal ini biasanya
dilaksanakan pada tahapan re-evaluasi suatu wilayah yang sudah ditambang, dimana
ketersediaan jumlah sisa cadangan merupakan dasar utama dari aktivitas penambangan,
d. Mengendalikan atau memenuhi kebutuhan pasar atau industri. Dalam hal ini kegiatan
eksplorasi diarahkan pada suatu komoditi tertentu yang dibutuhkan oleh permintaan pasar
(industri).
e. Diversifikasi sumberdaya alam. Dalam hal ini, kegiatan eksplorasi diarahkan untuk
mengantisipasi perkembangan teknologi (misalnya teknologi ekstraksi atau pemisahan)
sehingga beberapa jenis logam yang sebelumnya tidak bisa diambil bisa menjadi komoditi
multi-produk.
f. Mengontrol sumber-sumber bahan baku sehingga dapat berkompetisi dalam persaingan
pasar. Dalam hal ini, kegiatan eksplorasi lebih ditujukan dalam per-ekonomian global,
dimana kontrol terhadap sumber-sumber bahan baku menjadi alat perdagangan secara
regional.
381

EKSPLORASI DAN KONSERVASI SUMBERDAYAMINERALDAN BATUBARA

Dalam amanah UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.

UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara : Pasal 1


§ Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.
§ Penyelidikan Umum adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi
geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi.
§ Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara
terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumberdaya terukur
dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.

Konservasi Sumberdaya Mineral Dan Batubara (PP 55 Tahun 2010, Pasal 25) melingkupi :
§ Recovery penambangan dan pengolahan;
§ Pengelolaan dan/atau pemanfaatan cadangan marginal;
§ Pengelolaan dan/atau pemanfaatan batubara kualitas rendah dan mineral kadar rendah;
§ Pengelolaan dan/atau pemanfaatan mineral ikutan;
§ Pendataan sumber daya serta cadangan mineral dan batubara yang tidak tertambang; dan
§ Pendataan dan pengelolaan sisa hasil pengolahan dan pemurnian.

Beberapa teori dasar eksplorasi yang mendukung dan relevan terhadap amanah undang-undang
dan Peraturan Pemerintah yang berhubungan dengan eksplorasi dan konservasi bahan galian ini
adalah antara lain klasifikasi sumberdaya dan cadangan “The Mc. Kelvey Box, 1986” dan “SNI
13-6011-1999” (Gambar 5 dan 6).

Gambar 5. The Mc. Kelvey Box, 1986.


382

Gambar 6. Tahapan Eksplorasi, klasifikasi sumberdaya dan cadangan menurut SNI 13-6011-
1999.

Pada saat ini, dapat dikutip beberapa hal yang cukup relevan sehubungan dengan Konservasi
Sumberdaya Mineral dan Batubara, antara lain
§ Dewasa ini pertambangan merupakan salah satu sektor dalam sebuah rantai besar yang yang
digerakkan oleh seluruh stakeholders (goverment, business maupun society).
§ Beberapa kelemahan yang menyebabkan sinergi belum hadir antara lain kelemahan
institutional dari sisi pemerintah (tumpang tindih regulasi), kelemahan dari kalangan bisnis
(peningkatan nilai tambah), serta kelemahan kultural dari society.
§ Kegiatan penambangan yang sangat marak ditengah-tengah momentum untuk mendapatkan
tingkat produksi guna mencapai pendapatan daerah dan mendatangkan keuntungan kapital
dengan cepat.

Hal utama yang menjadi isu penting dari sisi eksplorasi adalah Neraca Sumberdaya dan
Cadangan (Gambar 7 dan Gambar 8).
§ Apakah memungkinkan jika setiap perusahaan diwajibkan untuk melakukan eksplorasi secara
menyeluruh pada konsesi yang diberikan dengan menggunakan spasi (kerapatan) data yang
cukup, minimal memenuhi persyaratan sumberdaya inferred.
§ Sisi positif yang dapat diperoleh adalah dapat diketahuinya total sumberdaya di keseluruhan
wilayah diketahui, begitu juga dengan perkiraan pola sebaran sehingga bisa diproyeksikan
kepada umur tambang, kemungkinan melakukan metoda penambangan bawah tanah,
perencanaan penempatan waste, perencanaan reklamasi, dan lain-lain.
§ Sisi negatif : beban biaya eksplorasi dan lama waktu kegiatan eksplorasi menjadi lebih
panjang. Apakah tidak mungkin eksplorasi awal mulai dilakukan oleh pemerintah atau
memberikan izin kepada Junior Company yang khusus di bidang eksplorasi.
§ Dengan adanya neraca sumberdaya & cadangan ini, maka dapat diatur (ditentukan) target
383

produksi yang akan berhubungan dengan lama izin pengusahaan yang akan diberikan. Apakah
tidak mungkin membuat klasifikasi-klasifikasi perusahaan berdasarkan neraca sumberdaya
dan cadangan yang dimiliki, sehingga pengusahaan bahan galian tersebut dapat maksimal atau
optimal.

Gambar 7. Ilustrasi neraca sumberdaya dan cadangan.

Gambar 8. Ilustrasi skema neraca sumberdaya dan cadangan untuk konservasi.

Hal lain yang dapat menjadi isu adalah keberagaman tingkat kesulitan eksplorasi bahan galian
(lihat Gambar 2 dan Gambar 9), dimana endapan-endapan bijih primer akan jauh lebih sulit
daripada endapan-endapan laterit maupun batubara, sehingga dalam penanganannya tidak dapat
diberlakukan hal yang sama.
384

Sebagai contoh, pada endapan batubara yang memiliki karakteristik tersebar luas dan memiliki
variasi kualitas yang relatif homogen pada suatu wilayah tertentu akan relatif lebih mudah
ditangani dari sisi eksplorasi sehingga dapat dilakukan pemboran awal dengan spasi pemboran
yang besar, sehingga waktu eksplorasi dan proses analisis serta evaluasi dapat dilakukan dengan
waktu yang relatif cepat. Hal penting yang menjadi perhatian dalam aspek konservasi adalah
luasan dan lahan.

Namun pada endapan-endapan primer dengan tingkat kesulitan tinggi, akan berhubungan dengan
wilayah-wilayah yang relatif terpencil dan alam yang sulit, sehingga proses eksplorasinya akan
memakan waktu yang panjang karena membutuhkan tahapan-tahapan eksplorasi yang banyak.
Hal penting yang menjadi perhatian dalam aspek konservasi adalah durasi waktu, keberagaman
variasi mineral bijih dan mineral ikutannya, kadar yang akan relatif kecil/rendah, dll. Dalam hal
ini, sinergi antara data eksplorasi, konsep penambangan, serta teknologi pengolahan dan
pemurnian adalah sinergi utama yang dapat mendukung keberhasilan program konservasi.

Gambar 9. Ilustrasi hubungan antara kontinuitas endapan dan tingkat kesulitan.

KESIMPULAN

Keberhasilan program konservasi bahan galian (mineral dan batubara) berawal dari informasi
eksplorasi, dimana informasi (data) yang berhubungan dengan penyebaran endapan sehingga
dapat diketahui neraca sumberdaya dan cadangan yang menjadi pijakan utama dalam mengambil
kebijakan yang berwawasan konservasi.

Keberhasilan konservasi bahan galian juga berhubungan dengan variasi dan jenis komoditi bahan
galian yang memiliki karakteristik-karakteristik tertentu, sehingga sinergi antara eksplorasi
hingga pengolahan dan pemurnian menjadi hal yang sangat penting.
385

REFERENSI
1. Annels; Mineral Deposits Evaluation. Chapman & Hall. 1991
2. Charles J. Moon, Michael K.G. Whateley, & Anthony M. Evans., Introduction to Mineral
Exploration., Blackwell Publishing Ltd., 2006.
3. Spereo Carras., Sampling Evaluation and Basic Principles of Reserve Estimation, Carras
Mining &Associates, 1983
4. Alastair J. Sinclair and Garston H. Blackwell., Applied Mineral Inventory Estimation.,
Cambridge., 2006

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai