Estimasi sumber daya adalah estimasi potensi dari endapan mineral bijih
yang terletak di permukan bumi untuk mengetahui apakah endapan
tersebut layak untuk dilanjutkan ke proses penambangan selanjutnya yaitu
perhitungan cadangan. Estimasi sumber daya mineral digunakan untuk
menentukan dan menentukan tonase bijih dan kadar deposit geologi, dari
model blok yang dikembangkan. Ada metode estimasi berbeda yang
digunakan untuk skenario berbeda yang bergantung pada batas bijih,
geometri endapan geologi, variabilitas kadar, dan jumlah waktu dan uang
yang tersedia. Estimasi sumber daya yang khas melibatkan konstruksi
model geologi dan sumber daya dengan data dari berbagai sumber.
Bergantung pada sifat informasi dan apakah datanya berupa hard copy
atau terkomputerisasi, langkah-langkah utama estimasi sumber daya
komputer adalah:
1. Pembuatan, standarisasi dan validasi database.
2. Bagian plotting dan pemodelan geologi interaktif.
3. Analisis geostatistik.
4. Pemodelan blok dan estimasi blok.
Metode Inverse Distance Weighted (IDW) adalah salah satu dari metode
penaksiran dengan pendekatan blok model yang sederhana dengan
mempertimbangkan titik disekitarnya. Asumsi dari metode ini adalah nilai
interpolasi akan lebih mirip pada data sampel yang dekat daripada yang
lebih jauh. Bobot (weight) akan berubah secara linier sesuai dengan
jaraknya dengan data sampel. Bobot ini tidak akan dipengaruhi oleh letak
dari data sampel. Semakin dekat jaraknya, semakin besar pengaruhnya
terhadap estimasi nilai pada lokasi tersebut. Bobot yang digunakan dalam
IDW dihitung dengan rumus:
1.3.2.3. Kriging
Kriging merupakan suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
nilai pada lokasi yang tidak diketahui berdasarkan nilai pada lokasi yang
diketahui. Metode ini didasarkan pada prinsip bahwa nilai yang akan
diestimasi pada lokasi yang tidak diketahui dipengaruhi oleh nilai pada
lokasi-lokasi yang dikenal di sekitarnya. Metode kriging memungkinkan
untuk memperkirakan nilai pada lokasi yang tidak diketahui dengan
mengambil keuntungan dari pola korelasi spasial yang terdapat dalam data.
2. Universal kriging (UK): metode ini digunakan ketika ada variabel yang
diamati yang tidak memiliki distribusi normal yang sama. Metode UK
memungkinkan penggunaan model regresi untuk mengevaluasi
pengaruh variabel-variabel yang tidak stokastik terhadap variabel yang
diamati.
3. Simple kriging (SK): metode ini digunakan ketika semua variabel yang
diamati memiliki distribusi normal yang sama, tetapi tidak memiliki
varians yang sama. Metode SK menghasilkan hasil perkiraan dengan
minimum varians atau error dengan mempertimbangkan perbedaan
varians antara variabel yang diamati.
3. Memiliki 3 data yaitu, data assay, data collar, dan data geologi.
4. Data assay merupakan hasil dari data uji lab memiliki nilai kadar nikel
dan memiliki nilai kedalamannya (data x, y, z, from ,to, Ni, litologi).
Lakukan hal yang sama untuk data assay saprolit, assay limonit, collar
15. Cara mengkomposit klik drillhole lalu downhole. Input: masukan data
assay limonit serta hole field dan from field wajib terisi karena jika
20. Drillhole lalu new lalu newdrillhole database, masukan data collar
23. Colour set klik kanan lalu new lalu calculate berdasarkan interval yg
diinginkan. Save as colourset drill hole. Save and close
24. Hole name centang show hole name, top label: centre. Depth centang
26. Interval label, input data: database nikel, interval file: komposit
limonit, field: Ni
32. Buat dtm, block hasil string lalu klik interactive new DTM
38. Top surface: bot limonit, bottom surface: bot saprolit. Hasil saprolit.
Save
48. Cari model semivariogram dengan klik show variance lalu klik
nugget pilih spherical
51. Masukan azimuth dan plunge nya, lakukan hal yg sama sampai 3 kali
56. Output: centang semua kecuali write sectors, output file: OK lim run
1. Run. Lakukan run 2 kali
60. Estimasi IDW, lakukan hal yang sama dengan estimasi kriging
Database lubang bor dapat terdiri dari tiga jenis, yaitu data collar, survey,
dan assay. Analisis statistika dilakukan guna mengetahui sebaran data dan
sebagai dasar dalam tahapan estimasi. Analisis statistik dilakukan pada data
assay dan data komposit. Selanjutnya adalah pembuatan model geologi
untuk mengetahui kondisi geologi didaerah penelitian berupa litologi,
struktur geologi, serta kedalaman dan ketebalan perlapisan batuan.
Pemodelan geologi yang dibuat berupa model geologi bawah permukaan
dalam bentuk dua dimensi dan tiga dimensi. Adapun setelah dilakukan
analisis pada lubang bor, selanjutnya adalah pembuatan wireframe dengan
menghubungkan setiap penampang vertikal yang telah dibuat pada tahapan
sebelumnya. Selanjutnya dari solid model tersebut dapat dihitung
volumenya. Setelah pemodelan geologi dilakukan maka dilanjutkan ke
tahap berikutnya yaitu pembuatan blank model. Blank model kemudian
diestimasi sesuai dengan metode yang ditentukan dan analisis geostatistik.
1.6. Kesimpulan
Tabel 1.1.
Jumlah dan Klasifikasi Sumberdaya Estimasi OK
Volume (m³) Density (ton/m³) Tonase (ton) Klasifikasi
4869531,25 1,6 7791250 Terkira
1406,25 1,6 2250 Terukur
583906,25 1,6 934250 Terunjuk