Anda di halaman 1dari 6

PENENTUAN KLASIFIKASI SUMBER DAYA

DAN PERHITUNGAN CADANGAN

A. Klasifikasi Sumber Daya


Di dalam dunia pertambangan terdapat juga yang disebut dengan sumber
daya, namun tentunya berbeda dengan sumber daya yang dikenal secara umum,
akan tetapi secara definisi sumber daya tentunya memiliki arti yang sama, hanya
saja dalam dunia pertambangan cakupannya sedikit berbeda. Dibawah ini
merupakan definisi sumber daya dalam dunia pertambangan yang dimana
keterkaitan dengan yang namanya cadangan.

 
Sumber: Azhary Rahim, 2014
Gambar 1
Bagan Susunan Sumber Daya Secara Definisi

Dalam konteks diatas sumber daya itu baik mineral ataupun batubara,
dan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) sumber daya merupakan
endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumber
daya mineral dengan ilmu-ilmu geologi tertentu dapat berubah menjadi suatu
cadangan, akan tetapi setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan
memenuhi kriteria layak tambang.
Suberdaya dibagi lagi kedalam beberapa kategori sebagai berikut;
 Sumberdaya hipotetik merupakan jumlah bahan galian di suatu daerah
tertentu atau bagian dari daerah tertentu yang dihitung berdasarkan data yang
memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap survei tinjau.
 Sumberdaya tereka merupakan jumlah bahan galian di suatu daerah
tertentu atau bagian dari daerah tertentu yang dihitung berdasarkan data yang
memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap prospeksi.
 Sumberdaya terunjuk merupakan jumlah bahan galian di suatu daerah
tertentu atau bagian dari daerah tertentu yang dihitung berdasarkan data yang
memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan.
 Sumberdaya terukur merupakan jumlah bahan galian di suatu daerah
tertentu atau bagian dari daerah tertentu yang dihitung berdasarkan data yang
memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci. 
Sedangkan Cadangan menurut  Standar Nasional Indonesia (SNI)
merupakan endapan mineral atau batubara yang telah diketahui ukuran, bentuk,
sebaran, kuantitas serta kualitasnya yang secara ekonomis, teknis, hukum,
lingkungan dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan.
Cadangan juga dibagi kedalam dua kategori antara lain;
 Cadangan terkira adalah sumberdaya bahan galian yang sebagian
sumberdaya bahan galiannya terukur, tetapi berdasarkan hasil kajian kelayakan
semua faktor yang terkait serta telah terpenuhi sehingga penambangan dapat
dilakukan secara layak.
 Cadangan terbukti adalah sumberdaya bahan galian terukur yang
berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga
penambangan dapat dilakukan secara layak.

B. Estimasi Sumber Daya (Perhitungan Cadangan)


Pada estimasi sumber daya terdapat beberapa perhitungan yang harus
dilakukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kenyataan dilapangan,
yaitu sebagai berikut :
a. Penghitungan Luas Blok Sumber Daya
Penghitungan luas blok sumber daya dapat dilakukan untuk bentuk yang
teratur dengan rumus panjang x lebar. Jika bentuk tidak teratur, maka luas blok
sumber daya dihitung dengan menggunakan planimeter.
b. Penghitungan volume sumber daya
Untuk bentuk yang teratur perhitungan volume sumber daya dapat
dilakukan dengan rumus luas x ketebalan rata-rata. jika bentuk penampang
maka volume dapat dihitung dengan rumus luas penampang x jarak.
c. Penghitungan tonase sumber daya:
Untuk perhitungan tonase sumber daya dapat dihitung dengan
menggunakan rumus volume x berat jenis (density).
d. Penghitungan tonase logam:
Perhitungan tonase logam dapat dilakukan dengan rumus tonase bijih x
kadar (logam) rata – rata.
e. Penghitungan kadar rata-rata
Perhitungan rata-rata atau bisa disebut dengan Arithmetic mean
merupakan nilai rata-rata yang penentuannya tidak mempertimbangkan faktor
lain seperti ketebalan, beratjenis, dan lainnya karena variasi nilainya tidak besar
atau cenderung homogen. Sedangkan weighted mean merupakan nilai rata-rata
mempertimbangkan faktor lain seperti berat jenis, ketebalan bijih atau faktor lain
yang nilainya cenderung lebih bervariasi.

C. Metode Perhitungan Sumber Daya Secara Vertikal


Ada beberapa metode perhitungan sumber daya yang biasa digunakan
dalam penghitungan estimasi sumber daya secara vertikal seperti :
a. Metode Geostatistik
Penyusunan parameter secara statistik merupakan metode dengan cara
mempelajari sifat dan kualitas data, ada beberapa metode perhitungan untuk
metode geostatistik ini diantaranya, analisis variogram yaitu bertujuan untuk
mempelajari kecenderungan sebaran. Sedangkan kriging merupakan estimasi
nilai suatu titik atau area berdasarkan data di sekitarnya. Metode ini digunakan
untuk endapan bahan galian yang memiliki variasi cukup banyak. Kelebihan dari
metode ini secara matematis, hasil yang diperoleh akan lebih optimal sedangkan
kekurangan adalah penghitungan umumnya lebih kompleks dan pada tahap studi
kelayakan data biasanya sedikit sehingga pembuatan variogram cenderung tidak
bisa dipastikan keakuratannya.
b. Metode penampang (sectional method)
Metode penampang digunakan untuk menghitung sumber daya tubuh
bijih yang dianalisa dengan desain eksplorasi berbentuk persegi panjang atau
mengikuti pola lintasan tertentu. Untuk perhitungan lubang eksplorasi yang
mengikuti pola lintasan akan membentuk suatu penampang, sehingga
penghitungan dilakukan berdasarkan volume bagian tubuh bijih dengan luas
penampang dan jarak antara kedua penampang. Metode ini biasanya digunakan
untuk tubuh bijih yang berbentuk urat atau lapisan yang terletak miring.

Sumber : Anonim,2011
Gambar 2
Metode Penampang

c. Metode isolini
Secara garis besar penghitungan sumber daya dengan metode ini hampir
sama dengan metode penampang. Penampang yang dibuat berupa bidang
mendatar (bidang kontur tubuh bijih atau topografi). Kontur dilakukan
berdasarkan kadar atau cut off grade.

Sumber : Rachmat, 2014


Gambar 3
Metode Isolini

Yang akan menjadi dasar dari penampang ini merupakan kontur bagian
bawah, sedangkan pada bagian atasnya atau topnya merupakan kontur yang
memiliki elevasi diatasnya. Metode ini cukup baik untuk menghitung sumber daya
tubuh bijih yang berbentuk gunung seperti kerucut.
KESIMPULAN

sumber daya itu baik mineral ataupun batubara, dan menurut Standar
Nasional Indonesia (SNI) sumber daya merupakan endapan mineral yang
diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya mineral dengan
ilmu-ilmu geologi tertentu dapat berubah menjadi suatu cadangan.
Suberdaya dibagi lagi kedalam beberapa kategori, diantaranya
sumberdaya hipotetik, sumberdaya tereka, sumberdaya terunjuk, sumberdaya
terukur, sumberdaya terkira, dan sumberdaya terbukti. Dalam perhitungan
sumber dayapun tidak sembarangan, ada beberapa metode perhitungan yang
dapat dilakukan berdasarkan data yang dapat diporel serta keadaan lapangan itu
sendiri, beberapa contoh metode perhitungan yaitu perhitungan luas blok
sumberdaya, perhitungan volume sumberdaya, dan beberapa metode lainnya.
Adapun metode perhitungan cadangan sumberdaya yang dapat dilakukan
secara vertikal, salah satunya dalam perhitungan cadangan bijih, dengan metode
perhitungan penampang, geostatistik, dan perhitungan isolin yang dapat
dilakukan untuk cadangan bijih yang berbentuk gunung seperti kerucut.
DAFTAR PUSTAKA

1. Azhary Rahim, 2014, “Klasifikasi Sumber Daya dan Cadangan”,


tambangunp.blosgpot.com. Diakses pada 03 Mei 2017

2. Adi, Eweryn, 2011, “ Penentuan Sumber Daya “mineenginer.blogspot.com


Diakses, 03 Mei 2017

3. Wijaya, Hadi, 2011, “Estimasi Sumber Daya Mineral”, hadiwijayatambang-


blosgpot.com. Diakses pada 03 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai