Sumber daya batubara (coal resources) adalah bagian dari endapan batubara yang
diharapkan dapat dimanfaatkan. Sumber daya batu bara ini dibagi dalam kelas-kelas sumber
daya berdasarkan tingkat keyakinan geologi yang ditentukan secara kualitatif oleh kondisi
geologi/tingkat kompleksitas dan secara kuantitatif oleh jarak titik informasi. Sumberdaya ini
dapat meningkat menjadi cadangan apabila setelah dilakukan kajian kelayakan dinyatakan layak.
Cadangan batubara (coal reserves) adalah bagian dari sumber daya batubara yang telah
diketahui dimensi, sebaran kuantitas, dan kualitasnya, yang pada saat pengkajian kelayakan
dinyatakan layak untuk ditambang. Klasifikasi sumber daya dan cadangan batubara didasarkan
pada tingkat keyakinan geologi dan kajian kelayakan. Pengelompokan tersebut mengandung dua
aspek, yaitu aspek geologi dan aspek ekonomi.
Terminologi suberdaya dan cadangan yang digunakan di sini adalah terminology umum
ditemukan meskipun sistem lain memang ada dan harus diperlakukan dengan hati-hati dalam
interpretasinya. Cadangan adalah endapan batubara yang dapat ditambang secara
ekonomis dengan teknologi yang ada, atau peralatan dan metode yang ada saat ini.
Sumber daya adalah perkiraan dari total deposit batubara, terlepas dari apakah deposit
tersebut dapat diakses secara komersial.
Gambar 2. Contoh jumlah sumberdaya dan cadangan batubara Amerika serikat Januari 2009
1. Klasifikasi Cadangan
C. Cadangan Potensial
Cadangan ini merupakan tambahan cadangan batu bara yang diyakini masih ada di dalam
bumi. Data diperkirakan (biasanya dari bukti geologis) tetapi belum dibuktikan dengan
pengeboran apapun atau operasi coring. Terminologi lain seperti kemungkinan cadangan dan
kemungkinan cadangan juga dipekerjakan tetapi jatuh ke dalam subkategori yang tidak terbukti.
A. Metode vertikal
Metode penampang vertikal menggambarkan kondisi endapan bijih, dan tanah penutup
(overburden) pada penampang-penampang vertikal. Perhitungan luas masing-masing elemen
tersebut dilakukan pada masing-masing penampang. metode penampang vertikal dilakukan
dengan cara sebagai berikut (Hustrulid, & Kutcha 1995) :
A = Luas Overburden
Metode penampang horizontal yang bisa digunakan adalah metode poligon, isoline,
triangulasi, dan metode circular USGS 1983. Metode poligon sebenarnya merupakan contoh
penerapan nearest point.
1. Metode poligon
Suatu perhitungan dengan konsep dasar yang menyatakan bahwa seluruh karakteristik
endapan suatu daerah diwakili oleh satu titik tertentu. Jarak titik bor dalam poligon dengan
batas poligon sama dengan jarak batas poligon ke titik bor terdekat. Di dalam poligon nilai
kadar diasumsikan konstan sama dengan kadar pada titik bor di dalam poligon (Hustrulid &
Kutcha, 1995).
2. Metode Isoline
Metode yang menggunakan prinsip dasar isoline. isoline adalah kurva yang
menghubungkan titik-titik yang memiliki nilai kuantitatif sama. Metode ini digunakan
denganasumsi nilai yang berada diantara 2 buah titik kontinu dan mengalami perubahan secara
gradual. Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat didalam
batas kontur.
Gambar 7. metode isoline
3. Metode Triangulasi
Konsep dasar triangulasi menjadikan titik yang diketahui menjadi titik sudut suatu prisma
segitiga. Prisma segitiga diperoleh dengan cara menhubungkan titik-titik yang diketahui tanpa
perpotongan Layout dari segitiga-segitiga Prisma - prisma trianguler