Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TAMBANG TERBUKA

PERHITUNGAN KADAR BATAS, PERHITUNGAN KADAR EKIVALEN


dan MODEL BLOK

DISUSUN OLEH:

AULIA RAHMADANI

21802003

DOSEN PENGAMPU:

SYARI RAHMA YANTI, S.T, M.T

D3 TEKNIK PERTAMBANGAN SAWAHLUNTO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022

KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA,sebagai pencipta atas segala
kehidupan yang kita lihat,kita dengar, dan kita rasa yang senantiasa memberikan rahmat,hidayah
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Dalam kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini, semoga allah senantiasa membalas dengan kebaikan
yang berlipat ganda.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
megharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, guna membantu
perbaikan dimasa yang akan dating. Harap penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Selasa, 29 nov 2022

[Aulia Rahmadani]
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penambangan terbuka adalah kegiatan penambangan yang dilakukan di atas permukaan


dan para pekerjanya berhubungan langsung dengan udara luar. Kegiatan penambangan
biasanya dimulai setelah penggalian tanah dan batu-batuan yang menutupi kandungan
mineral.
Adapun dalam pertambangan dilakukan perhitungan seperti kadar batas, kadar ekivalen,
dan model blok

B. RUMUSAN MASALAH
1. Perhitungan Kadar Batas
2. Perhitungan Kadar Ekivalen
3. Model Blok

C. TUJUAN

1. Menentukan perhitungan kadar batas


2. Menentukan perhitungan kadarr ekivalen
3. Menentukan model blok
BAB II

PEMBAHASAN

A. KADAR BATAS

Ada 2 pengertian tentang cut off grade, yaitu : 1) Kadar endapan bahan galian terendah
yang masih memberikan keuntungan apabila ditambang. 2) Kadar rata-rata terendah dari
endapan bahan galian yang masih memberikan keuntungan apabila endapan tersebut
ditambang. Cut off grade  inilah yang akan menentukan batas-batas atau besarnya cadangan,
serta menentukan perlu tidaknya dilakukan mixing/blending

Ada 2 pengertian tentang cut off grade, yaitu :

1. Kadar endapan bahan galian terendah yang masih memberikan keuntungan


apabila ditambang.
2. Kadar rata-rata terendah dari endapan bahan galian yang masih memberikan
keuntungan apabila endapan tersebut ditambang. Cut off grade inilah yang akan
menentukan batas-batas atau besarnya cadangan, serta menentukan perlu tidaknya
dilakukan mixing/blending.

1. Kadar Batas Pulang Pokok (Break Even Cut-Off Grade = BECOG)


a. Dalam teori ekonomi, analisis pulang pokok terdiri dari penentuan nilai parameter
yang diinginkan (misalnya : berapa jumlah produk yang harus dijual) sedemikian
rupa sehinga pendapatan tepat sama dengan ongkos atau biaya yang dikeluarkan
(keuntungan = nol)
b. Dalam pertambangan, pertambangan, yang ingin kita ketahui ketahui adalah berapa
kadar bi'ih yang menghasi yang menghasilkan angka lkan angka yang sama yang
sama antara pendapatan yang diperoleh antara pendapatan yang diperoleh dari
pen'ualan bi'ih tadi dengan biaya yang dikeluarkan untuk menambang serta bang serta
memprosesnya. Kadar ini Kadar ini dikenal dengan nama kadar nama kadar batas
pulang pokok atau break even cut-off grade.

BECOG =

c. Biasanya hanya biaya atau ongkos operasi langsung yang diperhitungkan dalam
penentuan cut-off grade. Ongkos-ongkos kapital dan biaya tak langsung seperti
penyusutan (depresiasi) pada umumnya tidak dimasukkan. Untuk keperluan
perancangan batas akhir penambangan (pit design) asumsi yang diambil adalah
bahwa umur tambang cukup panjang sehingga depresiasi tidak lagi merupakan faktor
yang penting. Karena pada tahap terakhir dari penambangan dimana batas lereng
akhir dari tambang telah dicapai, kapital dan peralatan telah terdepresiasi secara
penuh.

2. Kadar Batas internal (Internal Cut-Off Grade = ICOG)


a. Jika diasumsikan bahwa satu ton material pasti akan ditambang, berapa kadar
minimum yang akan menghasilkan kerugian lebih kecil dari dua alternatif berikut :
mengirimkan material hasil penambangan ke pabrik pemrosesan, atau mengirimkan
material ini ke tempat pembuangan ? (ingat bahwa ongkos penambangan kalau
bagaimanapun tetap harus dikeluarkan).
b. Gunakan persamaan yang sama (seperti untuk BECOG), hanya dalam hal ini ongkos
penambangan tidak dimasukkan. Jadi untuk menghitung ICOG, (ongkos
penambangan = nol)

3. Kadar Batas Proses


a. Bila tingkat produksi dari pabrik pemrosesan bijih telah ditentukan, misalnya untuk
pabrik flotasi bijih fluida, maka perhitungan cut-off grade harus memasukkan ongkos
G&A.
b. Sebaliknya, bila tingkat produksinya tidak tertentu seperti pada kasus pelindian bijih
oksida di leach pad, argumen bahwa kadar batas dapat dihitung tanpa memasukan
ongkos-ongkos G&A adalah argumen yang dapat diterima. Selama jangka waktu satu
tahun pasti akan ada bijih yang berkadar lebih tinggi yang dapat menutupi biaya-
biaya ini.
c. Kadar batas ini kadang-kadang disebut kadar batas pengolahan ( process cut-off ) ,
yakni kadar terendah yang dapat menutupi biaya pengolahan langsung. Dalam operasi
penambangan, jika anda mempunyai pabrik pengolahan ( mill ) dan tambang
mengalami kekurangan bijih yang akut, maka process cut-off ini biasanya merupakan
kadar terendah yang masih dapat dipertimbangkan untuk dapat dikirimkan ke pabrik.
Namun demikian, tujuan dari perencanaan tambang jangka panjang adalah
menghindari keadaan tadi di atas.

B. KADAR EKIVALEN

1. Dalam cebakan bijih Terdapat lebih dari satu mineral (mineral utama dan ikutan).
2. Dalam kadar ekivalen : NSR (Net Smelter Return) sebagai nilai kotor dari satu ton
bijih setelah dikurangi dengan ongkos-ongkos smelting, refining dan freight (SRF).

Tahap-tahap perhitungan kadar ekivalen (misalnya Cu ekivalen) :

a. Hitung NSR dari 1 ton (atau 1 tonne) tembaga yang berkadar bijih 1%
b. Hitung NSR dari 1 ton (atau 1 tonne) mineral ikutan, misal moly dengan kadar 1 %
(atau emas dengan kadar 1 oz/ton atau 1 gr/ton, dst)
c. Hitung faktor ekivalensi sebagai nisbah (ratio) antara NSR untuk mineral ikutan
terhadap NSR untuk mineral utama.
d. Jadi Cu ekivalen = total Cu + Faktor x moly
e. Jika kadar total Cu dan kadar moly (emas, perak, dst) dalam blok diketahui, maka
kadar Cu ekivalen dari blok tersebut dapat dihitung.
C. MODEL BLOK
Model blok adalah model computer yang membagi cebakan bijih menjadi
blok-blok yang seragam. Permodelan dan penaksiran sumberdaya mineral secara
computer didasarkan pada kerangka model blok. Metode ini membagi seluruh daerah
sasaran penambangan yang diinginkan menjadi suatu blok besar yang terdiri dari banyak
sub blok yang lebih kecil dengan ukuran tertentu, ukuran blok merupakan fungsi
geometri endapan bahan galian di daerah penelitian dan sistem penambangan yang akan
digunakan sedangkan peubah (variable) yang diperlukan untuk permodelan yaitu
topografi daerah penelitian (topo), informasi geologi, kadar bijih atau batubara, jenis
batuan (rock), massa jenis (density), tonase setiap blok. (Waterman, 2004).
Biasanya permodelan sumberdaya mempunyai batas koordinat: ke arah utara misal 0 N –
1300 N, ke arah timur misal 150 E – 600 E, dan ketinggian misal 1075 m – 1400 m. Di
bawah ini adalah contoh sketsa model blok 3D dengan ukuran blok (10 x 10 x 1) m.
Aspek yang paling penting dalam perhitungan cadangan adalah metode
penaksiran, terdapat bermacam-macam metode penaksiran yang bisa dilakukan yaitu
metode klasik yang terdiri dari NNP (Neighborhood Nearest Point) dan IDW (Inverse
Distance Weighting) serta metode non klasik yaitu penaksiran dengan menggunakan
Kriging. Metode Kriging adalah yang paling baik dalam hal ketepatan penaksirannya
(interpolasi), metode ini sudah memasukkan aspek spasial (posisi) dari titik referensi
yang akan digunakan untuk menaksir suatu titik tertentu. Salah satu keunggulan dalam
memperhatikan posisi dalam metode Kriging adalah adanya proses screening, yaitu titik
referensi yang terletak tepat di belakang suatu titik yang lebih dekat akan diabaikan.
Kelebihan ini tidak mungkin ditemui pada metode klasik yang selama ini digunakan.
Setelah data-data hasil uji kualitas dari conto dimasukkan ke dalam basis data, kemudian
dilakukan penaksiran data kualitas pada titik-titik (grid) yang belum mempunyai data
kualitas. Nilai data hasil taksiran tersebut merupakan nilai rata- rata tertimbang
(weighting average) dari data contoh yang telah ada.

Dalam penaksiran data kadar (kualitas) ini dilakukan teknik-teknik pembobotan yang
umumnya didasarkan pada :
Letak grid atau blok yang akan ditaksir terhadap letak data conto, Kecenderungan
penyebaran data kualitas,

Orientasi setiap contoh yang menunjukkan hubungan letak ruang antar contoh.

Pemodelan dengan komputer untuk merepresentasikan endapan bahan galian umumnya


dilakukan dengan model blok (block model). Dimensi block model dibuat sesuai dengan
disain penambangannya, yaitu mempunyai ukuran yang sama dengan tinggi jenjang.
Semua informasi seperti jenis batuan, kualitas, dan topografi dapat dimodelkan dalam
bentuk blok.

Metode Neighborhood Nearest Point

Neighborhood Nearest Point (NNP), memperhitungan nilai di suatu blok didasari oleh
nilai titik yang berada paling dekat dengan blok tersebut. Dalam kerangka model blok,
dikenal jenis penaksiran poligon dengan jarak titik terdekat (rule of nearest point), yaitu
nilai hasil penaksiran hanya dipengaruhi oleh nilai conto yang terdekat (lihat Gambar 9),
atau dengan kata lain titik (blok) terdekat memberikan nilai pembobotan satu untuk titik
yang ditaksir, sedangkan titik (blok) yang lebih jauh memberikan nilai pembobotan nol
(tidak mempunyai pengaruh).
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Cut-off grade adalah sebuah parameter yang digunakan di penambangan untuk


membedakan antara waste dan ore di dalam suatu deposit mineral. Jika mineral yang terkandung
memiliki kadar kurang dari cut-off grade, maka mineral tersebut diklasifikasikan sebagai waste.
Cut-off Grade (COG) adalah parameter yang digunakan dalam penambangan untuk membedakan
antara waste dan ore dalam suatu deposit mineral. Parameter COG akan memberikan informasi
batasan minimum grade yang dibutuhkan untuk ditambang atau diproses secara ekonomis.

Tahap-tahap perhitungan kadar ekivalen (misalnya Cu ekivalen) :

a. Hitung NSR dari 1 ton (atau 1 tonne) tembaga yang berkadar bijih 1%
b. Hitung NSR dari 1 ton (atau 1 tonne) mineral ikutan, misal moly dengan kadar 1 % (atau
emas dengan kadar 1 oz/ton atau 1 gr/ton, dst)
c. Hitung faktor ekivalensi sebagai nisbah (ratio) antara NSR untuk mineral ikutan terhadap
NSR untuk mineral utama.
d. Jadi Cu ekivalen = total Cu + Faktor x moly
e. Jika kadar total Cu dan kadar moly (emas, perak, dst) dalam blok diketahui, maka kadar
Cu ekivalen dari blok tersebut dapat dihitung

Model blok adalah model computer yang membagi cebakan bijih menjadi blok-blok
yang seragam. Permodelan dan penaksiran sumberdaya mineral secara computer didasarkan
pada kerangka model blok.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/334588344/Perhitungan-Kadar-Batas

https://www.scribd.com/presentation/421264275/Perhitungan-Kadar-Ekivalen

https://www.scribd.com/document/337518324/Metode-Model-Blok

https://www.scribd.com/doc/293195419/Model-Blok-Desain
BAB II

PEMBAHASAN

A. KADAR BATAS

Ada 2 pengertian tentang cut off gr ade, yaitu : 1) Kadar endapan bahan galian terendah yang masih
memberikan keuntungan apabila ditambang. 2) Kadar rata-rata terendah dari end h dari endapan bahan
galian yang masih memberikan keuntungan apabila endapan tersebut ditambang. Cut off grade  inilah
yang akan menentukan batas-batas atau besarnya cadangan, serta menentukan perlu tidaknya
dilakukan mixing/blending

1. Kadar Batas Pulang Pokok [ Break Even Cut-Off Grad  Break Even Cut-Off Grade = BECOG)

a. Dalam teori ekonomi, analisis pulang pokok terdiri dari penentuan nilai  parameter yang  parameter
yang diinginkan [misalnya diinginkan ]misalnya : berapa : berapa 'umlah produk 'umlah produk yang
harus yang harus dijual) sedemikian rupa sehinga pendapatan tepat sama dengan ongkos atau biaya
yang dikeluarkan keuntungan = 0)

b. Dalam pertambangan, pertambangan, yang ingin kita ketahui ketahui adalah berapa kadar bijih yang
menghasilkan angka yang sama yang sama antara pendapatan yang diperoleh dari penjualan bijih tadi
dengan biaya yang dikeluarkan untuk  menambang serta bang serta memprosesnya. Kadar ini Kadar ini
dikenal dengan nama kadar batas pulang pokok atau break even cut-off grade.

Anda mungkin juga menyukai