Disusun Oleh:
JAWABAN
Penerapan geostatistik secara praktis saat ini dapat dikatakan tak terbatas. Setiap
eksperimen yang dibuat dalam kerangka ruang (seperti data dalam koordinat ruang dan nilai) dapat
menggunakan geostatistik sebagai alat bantu untuk mengolah dan menginterpretasikannya. Yang
membuat geostatistik sangat berguna adalah kemampuannya untuk mengkarakterisasi dalam artian
penerapan struktur spasial dengan model probabilistik secara konsisten. Struktur spasial ini
dikarakterisasi oleh variogram. Secara mendasar, ada dua macam metode yang didasarkan pada
variogram dan covariance yang tersedia:
untuk pemetaan dan estimasi, variogram dapat digunakan untuk menginterpolasi antara
titik data (kriging).
untuk mengkarakterisasi suatu ketidaktentuan pada estimasi (volume minyakbumi, kadar
di atas cut-off, resiko polusi), variogram yang sama dapat digunakan.
Sebagai suatu ilmu dasar, tidak ada batas dalam penggunakan geostatistik untuk bidang tertentu.
Geostatistik dapat digunakan pada bidang-bidang: industri pertambangan (pada awalnya
dikembangkan), juga perminyakan, lingkungan, meteorologi, geofisika, pertanian dan perikanan,
kelautan, ilmu tanah, fisika media heterogen, teknik sipil, akutansi, dan barangkali astrofisika.
Penggunaan Geostatika dapat digunakan dalam pencarian panas bumi. Prinsip ini
menggunakan aplikasi ordinary kriging. Konsep ini menganalisa pola pesebaran Hg dan
memperkirakan daerah anomali yang umumnya berkorelasi dengan zona permeabilitas yang
merupakan faktor penting dalam eksplorasi panas bumi. Data sekunder berupa data Hg (dry
basis) yang diolah dengan metode EDA (Exploratory Data Analysis) yaitu summary statistic.
Setelah didapatkan model variogram lalu dilakukan Ordinary Kriging menggunakan ILWIS
yang menghasilkan peta persebaran Hg. Hasil Kriging menunjukkan persebaran Hg bersifat
anisotropik secara zonal pada arah NE-SW sesuai dengan kondisi geologi yang mengontrol.
Cadangan (Reserve) adalah bagian dari sumberdaya yang telah diteliti dan dikaji kelayakannya
dengan seksama dan telah dinyatakan layak serta dapat ditambang berdasarkan kondisi ekonomi
dan teknologi pada saat itu.Cadangan dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu:
1. Cadangan Terkira (Probable Reserve) adalah sumber daya mineral terunjuk dan sebagian
sumber daya mineral terukur yang tingkat keyakinan geologinya masih lebih rendah, yang
berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga
penambangan dapat dilakukan secara ekonomis.
2. Cadangan Terbukti (Proved Reserved) adalah sumber daya mineral terukur yang berdasarkan
studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat
dilakukan secara ekonomis.
1. Metoda trianguler
2. Metoda daerah pengaruh
3. Metoda penampang
4. Metoda isoline
Parameter-parameter yang penting adalah antara lain :
- kadar bijih
- ketebalan dan luas
- porositas dan kandungan air
- berat jenis
1. Kadar Bijih
Di dalam perhitungan cadangan dari bijih merupakan faktor yang menentukan (yang sangat
penting) yang digunakan di dalam perhitungan (hal ini) adalah kadar rata-rata dari bijih.
Gm = berat jenis dari mineral tanpa pori, tanpa kandungan air (moisture)
Gd = berat jenis dari rock (kering) - tanpa kandungan air, hanya pori
Gn = berat jenis dari rock (natural) dengan pori dan kandungan air
P = porositas
M = kandungan air (moisture content)
Jumlah volume seluruh prisma trianguler sama dengan volume seluruh blok (lihat gambar).
tonase bijih = S1 x t1 x ρ
Metoda included area - cadangan dihitung di dalam batas-batas yang ada. Metoda extended area -
cadangan dihitung melampaui batas-batas yang ada.
Untuk data yang sedikit metoda poligon ini mempunyai kelemahan, antara lain :
Tidak ada batasan yang pasti sejauh mana nilai conto mempengaruhi distribusi ruang.
3. Metode Penampang
Metode penampang lebih cocok digunakan untuk tipe endapan yang mempunyai kontak tajam
seperti bentuk tabular (perlapisan atau vein). Metode ini dapat diaplikasikan baik secara horisontal
(isoline) untuk endapan yang penyebarannya secara vertikal seperti tubuh intrusi, batugamping
terumbu, dll. Disamping itu juga bisa diaplikasikan secara vertikal (penampang) untuk endapan
yang penyebarannya cenderung horisontal seperti tubuh sill , endapan berlapis, dll.
Keuntungan dari metode ini adalah proses perhitungannya tidak rumit dan sekaligus dapat
dipergunakan untuk menyajikan hasil interpretasi model dalam sebuah penampang atau irisan
horisontal. Sedangkan kekurangan metode penampang adalah tidak bisa dipergunakan untuk tipe
endapan dengan mineralisasi yang kompleks. Disamping itu hasil perhitungan secara konvensional
ini dapat dipakai sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang lebih canggih
misalnya dengan sistem blok.
Rumus luas rata-rata dipakai untuk endapan yang mempunyai penampang yang uniform.
Sedangkan untuk menghitung tonase bijih digunakan rumus :
Kadar rata-rata dapat dihitung dengan cara membuat peta kontur, kemudian mengadakan
weighting dari masing-masing luas daerah dengan contour grade.
Davis, J.C., 1986. Statistical and data analysis in geology. 2nd Ed., John Wiley & Sons, New York,
646p.
Awali, A. Abid., Yasin, H., dan RahmawatiR.,2013, Estimasi Kandungan Hasil Tambang
Menggunakan Ordinary Indicator Kriging, Jurnal Gaussian, Vol.2, No. 1/2013.
Bhakti, Giandari.,dan Subagiada, Kadek., 2016, Analisis Pensebaran Lapisan Batubara Dengan
Menggunakan Metode Ordinary Kriging Di Pit S11gn Pt. Kitadin Desa Embalut Kabupaten
Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA, UNMUL Maret
2016, ISBN:978-602-72658-1-3.