Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

GEOSTATISTIK DALAM PEMETAAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geostatistik


semester IV pada program studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung

Disusun Oleh :
Farhan Arif Fahmi (10070113137)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1436 H / 2015 M

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena berkat ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir yang
berjudul Geostatistik dalam Pemetaan. Tidak lupa shalawat serta salam
senantiasa dipanjatkan pula kepada jungjungan penulis Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umat muslim dari zaman Jahili ke zaman yang lebih maju
ini.
Semoga laporan yang telah punulis buat ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi semuanya, baik bagi penulis maupun pembaca . Penulis
menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan di dalam pembuatan
laporan ini baik dari segi isi maupun penulisan. Oleh karena nya, penulis
memohon kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
laporan ini. Terima kasih.

Wassalamualaikum wr.wb

Bandung, Maret 2015


Penyusun

Farhan Arif Fahmi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam. Salah
satunya adalah dari sektor pertambangan. Bahan tambang di Indonesia sangat
banyak mulai dari emas, besi, batubara, dll. Dalam pencarian bahantersebut
tentunya ditentukan pengumpulan data yang akurat, oleh karena itu dipelajari
geostatitik agar diperoleh data yang lebih presentatif
Geostatistik adalah sebuah ilmu aplikasi campuran dari
matematika/statistika dengan ilmu geologi yang mempelajari tentang
penganalisaan data yang benar yang biasa digunakan dalam suatu riset.

1.2 Rumusan Makalah


Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
suatu kandungan dan karakteristik tanah, sifat tanah, pada suatu wilayah dan
bagaimana pengaruh perbedaan kandungan tanah di daerah penelitian menurut
uji geostatistik?

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Mempelajari karakteristik tanah dan menyajikannya dalam bentuk yang
dapat dipahami dan diinterpretasi oleh berbagai kalangan pengguna melalui
analisis geostatistik.

1.3.2 Tujuan
Mengetahui kandungan yang ada pada sampel di sautu wilayah dengan
cara geostatistik.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN TEORI
Geostatistika merupakan cabang ilmu statistik untuk menganalisis dan
memprediksi variabel (nilai) yang berkaitan dengan karakteristik ruang dan waktu
suatu fenomena. Geostatistika mengintegrasikan dimensi atau koordinat spasial
(dan kadang juga temporal) dengan data yang dianalisis, sehingga dapat
memprediksi fenomena yang sama pada lokasi yang tidak diambil sampel.
Geostatistika dapat digunakan dalam bidang ilmu tanah (soil science) untuk
memetakan tingkat polusi tanah oleh Nitrogen, Fosfor, dan Kalium, memodelkan
distribusi spasial variabel seperti konduktivitas hidrolik tanah, serta mempelajari
hubungan antara variabel tersebut dan hasil panen secara keseluruhan (Indarto,
2013).
Geostatistika telah banyak digunakan untuk mengestimasi sejumlah
karakteristik tanah yang penting, di antaranya beberapa sifat kimia tanah. Di
antara beberapa teknik dalam geostatistika, Kriging merupakan bentuk prosedur
interpolasi yang memberikan estimasi terbaik dengan bias kecil untuk nilai-nilai
yang beragam. Prosedur ini dapat digunakan untuk mengestimasi nilai-nilai pada
wilayah yang tidak diambil sampel. Estimasi menggunakan Kriging dikalkulasi
sebagai nilai-nilai yang dibobotkan pada konsentrasi sampel-sampel yang saling
berdekatan.
Rayes (2007) menyatakan bahwa terdapat tiga metode yang digunakan
dalam survei tanah, yakni metode Grid Kaku, Fisiografi (Interpretasi Foto
Udara/IFU), dan Grid Bebas.
1. Metode Grid Kaku, merupakan metode yang dilakukan secara sitematik
untuk menghasilkan hasil yang maksimal. Yaitu dengan melakuksan pengamatan
secara langsung ke lapangan dengan jarak yang sama secara vertikan atau
horizontal.
2. Metode Fisiografi (IFU), dilakukan dengan interpretasi foto udara untuk
mendelienasi landform pada darah yang disurvei pada daerah pewakil atau tidak
semua diambil.
3. Metode Grid Bebas, merupakan perpaduan metode grid Kaku dan
fisiografi yang umumnya diterapkan pada survei tingkat semidetail hingga detail.
Pengamatan di lapangan dilakukan seperti Grid Kaku, tetapi jarak pengamatan
tidak perlu sama dalam dua arah tergantung pada fisiografi daerah survei. Jika
terjadi perubahan fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, perlu pengamatan
lebih rapat, sedangkan jika landform cenderung seragam maka jarak
pengamatan dapat berjauhan. Sehingga, kerapatan pengamatan disesuaikan
menurut kebutuhan skala survei yang dilaksanakan serta tingkat kerumitan pola
tanah di lapangan.
Dalam suatu penganalisaan suatu data tentu tidak jarang akan adanya
kesalahan/error. Error ini bisa diakbiatkan oleh berbagai macam sebab
diantaranya karena kesalahan pada alat pengukuran atau pada individu itu
sendiri.

2.1 Metode Penelitian


Ada berbagai cara dalam pengumpulan atau penganalisaan data
geosatistik. Diantaranya dengan turun langsung ke lapangan atau dengan
menggunakan data yang sudah ada. Namun eprlu diketahui walaupun terjung ke
lapangan kita mesti tetap memperhatikan data yang sudah ada sebelumnya
sebagai pembanding.
Langkah paling awal dalam pengumpulan data ke lapangan yaitu
menentukan tempat penelitian, ini merupakan dasar kita dalam melakukan
penelitian supaya terarah dengan jelas. Dalam penentuan lokasi harus diketahui
data-datanya mulai dari koordinat, elevasi, perbatasan daerah, tanggal penelitian
dsb.
Alat dan bahan adalah langkah selanjutnya. Kita harus mengetahui alat
dan bahan apa yang harus dibawa yang dapat menunjang terhadap keberhasilan
penganalisaan. Jangan sampai membawa alat dan bahan yang tidak berguna.
Alat seperti GPS, bor, buku catatan, kamera,dll itu merupakan hal yang wajib
dibawa.
Langkah selanjunya adalah pengumpulan dan penganalisaan data untuk
memastikan apa data yang diambil sudah benar yang kemudian disajikan secara
presentatif supaya bisa dibaca dengan mudah oleh yang lain.

2.3 Pengolahan Data


2.3.1. Analisis Statistik Deskriptif
Data pengukuran sampel tanah untuk setiap variabel dan data kuesioner
diolah menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Service
Solution) versi 16 untuk memperoleh besaran nilai minimum, nilai maksimum,
rata-rata, simpangan baku, ragam, dan koefisien keragaman (KK).
2.3.2 Uji Normalitas Sebaran Data
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan dari sebaran data
pada masing-masing variabel. Metode pengujian yang digunakan adalah uji
Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian hipotesis menurut Gibbons and
Chakraborti (2003) adalah sebagai berikut.
H0 diterima, jika Dn < Dn, (Data berdistribusi normal)
H0 ditolak, jika Dn > Dn, (Data tidak berdistribusi normal)
Nilai Dn diperoleh dari pengolahan data menggunakan SPSS, sedangkan Dn,
merupakan nilai kritis Kolmogorov-Smirnov untuk jumlah contoh tanah (n) = 44
yang diperoleh melalui pendekatan :
Dn, = 1,36/n
Dn, = 1,36/44 (44 sampel, = 0,05)
Dn, = 0,205
Kriteria pengujian juga dapat dilakukan dengan menggunakan nilai Kolmogorov-
Smirnov Z dan nilai sigifikansi. Jika Kolmogorov-Smirnov Z < 1,96. untuk dua
arah dan signifikansi > ( = 0,05), maka dapat dikatakan data berdistribusi
normal.
2.3.3 Analisis Geostatistik
Pendugaan keragaman spasial variabel tanah dilakukan dengan
menggunakan model semivariogram, yang menurut Goovaerts (1999) dalam Liu
et al. (2004) didefinisikan sebagai berikut :
Semivarians r(h), dihitung sebagai kuadrat dari setengah rata-rata selisih
antara dua pasangan data, di mana N(h) adalah total bilangan pasangan data
yang dipisahkan oleh jarak h, Z merepresentasikan nilai terukur dari variabel
tanah.

2.2.4 Analisis Korelasi


Analisis korelasi Product Moment Pearson dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara P-potensial dan P-tersedia, P-potensial dan Zn-tersedia, serta
P-tersedia dan Zn-tersedia. Hipotesis yang digunakan adalah :
H0 : rxy = 0 (korelasi nol, tidak ada korelasi)
H1 : rxy = 0 (korelasi tidak sama dengan nol)
Statistik uji yang digunakan menurut (Rosari, 2006) dengan rumus :
t= rxy n-2 / (1r2xy)
Kriteria penolakan H0 menggunakan statistik t (tabel t-student) pada taraf
nyata 5 % sebagai berikut :
Tolak H0 jika : t > t/2, v maka H1 diterima.

BAB III
KESIMPULAN

Ilmu geologistatistik sangat membantu dalam dunia pertambangan


terutama salah satunya dalam pengolahan data di lapangan dengan
mengintegrasikan dimensi atau koordinat spasial (dan kadang juga temporal)
dengan data yang dianalisis, sehingga dapat memprediksi fenomena yang sama
pada lokasi yang tidak diambil sampel yang mana bisa di sebut dengan metoda
kriging, pada kegiatan yang di lakukan pada suatu wilayah mempunyai
kandungan dengan unsur yang berbeda beda antara lain seperti unsur fosfor, zn
dll. Metoda pada pengolahan ilmu ukur tanah salah satunya dengan analisis
geostatistik.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Infotambang.com/applied-geostatistik-p1313-159.htm

Ongki Ari, 2012 Statistika dan Analisa Data Dalam Dunia Pertambangan
http//:ongkiboomy.blogspot.com/2012/10/statistika-dan-analisa-data-
dalam-dunia.htm?m=

Anonim, infotambang.com/indek159.htm

Anda mungkin juga menyukai