Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

SURVEI PEMETAAN GEOMORFOLOGI


(GEL0107)
ACARA 6
REKONSTRUKSI STRUKTUR BATUAN MENGGUNAKAN METODE
TIGA TITIK (THREE POINT METHOD)

Disusun oleh:
Nama : Adam Satria Buana
NIM : 20/456501/GE/09262
Hari, Waktu : Jumat, 13.00 WIB
Asisten : 1. Eunike Olivia D

2. Muh R Shiddiq Nugraha

LABORATORIUM GEOMORFOLOGI LINGKUNGAN DAN MITIGASI


BENCANA
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2021
Nama : Adam Satria Buana Nilai
NIM : 20/456501/GE/09262
Asisten : 1. Eunike Olivia Danni K
2. Muh R Shiddiq Nugraha
Hari Praktikum : Jumat, 13.00 WIB

Judul
Acara 6: Rekonstruksi Struktur Batuan Menggunakan Metode Tiga Titik Three Point Method)

Tujuan
1. Mengetahui dan menganalisis keterkaitan dip, strike, dan lithostratigrafi terhadap sumberdaya
dan kerawanan geomorfologi di suatu wilayah.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum acara 6 sebagai berikut:
A. Alat
1. Software Microsoft Power Point
2. Penggaris
3. Busur Derajat
4. Kalkulator
B. Bahan
1. Peta Kontur
2. Kertas HVS, Milimeterblo, dan Kalkir
Cara Kerja
Cara kerja yang digunakan dalam praktikum acara 6 sebagai berikut:
Gambar 1. 1 Alur Kerja Praktikum

Hasil dan Pembahasan


Hasil pada praktikum acara 6 sebagai berikut (Terlampir):
1. Pengukuran nilai dip dan strike pada peta kajian menggunakan metode 3 titik(Terlampir)
2. Penggambaran kontur struktur dan batas lithostratigrafi dalam peta menggunakan metode
3 titik (Terlampir)
3. Blok diagram dari peta kajian (Terlampir)
Pembahasan
Geomorfologi merupakan lmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang
mempengaruhinya termasuk deskripsi, klasifikasi, genesa, perkembangan dan sejarah
permukaan bumi (Worcester,1939) .Peta Geomorfologi merupakan bentuk hasil analisis dan
survei bentang lahan serta identifikasi geomorfologi di lapangan (Malik et al,2018). Berdasarkan
pernyataan diatas maka peta geomorfologi merupakan prinsip dan dasar utama dalam kegiatan
survei dan pemetaan geomorfologi. Informasi dan hasil analisis serta identifikasi bentanglahan
geomorfologi harus mengandung beberapa prinsip informasi tentang lotologi, hidrografi,
morfografi, morfometri, umur, struktur, dan geneisis (Gustavsson et al, 2006). Morfografi
menjelaskan mengenai kondisi bentuklahan, sedangkan morfometri menjelaskan dan
mendiskripsikan mengenai parameter bentuklahan. Peta geomorfologi tergolong peta yang
kurang rinci, karena proses delineasi morfologi bentanglahan.
Litostratigrafi merupakan cabang ilmu geologi yang berhubungan dengan penelitian
mengenai strata lapisan batuan (Ford, dkk.,2014). Fokus utama dari kajian ini
mencakup geokronologi, geologi perbandingan, dan petrologi. Satuan lithostratigrafi pada peta
skala kecil (1:500.000) mencakup informasi formal dengan formasi, sedangkan satuan
lithostratigrafi pada peta skala besar (1:25.000) mencakup informasi formal dengan formasi
maupun non formasi dengan satuan batuan. Proses analaisis dan identifikasi lithostratigrafi
menggynakan tiga metode perhitungan tiga titik.
Strike merupakan arah garis yang terbentuk berdasarkan perpotongan bidang planar
dengan bidang horizontal. Dip adalah sudut (dalam satuan derajat) yang terbentuk antara bidang
planar dengan bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dengan garis strike. Proses
pengukuran dip dan strike sangat krusial dalam pembuatan gambaran tiga dimensi dari lapisan
batuan pada kedalaman tertentu di bawah permukaan bumi (Hasbargen, 2012;1).
Hasil analisis dan identifikasi perhitungan dapat menghasilkan, data yang digunakan
adalah perhitungan tiga titik lokasi pengamatan. Berdasarkan perhitungan nilai ketinggian actual
titik A, B, C bernilai 180m, 370m, 590 m. Berdasarkan hasil ini titik A tergolong menjadi titik
yang palinvg rendah, sedangkan titik C tergolong menjadi titik kawasan yang paling tinggi.
Jarak antara titik A drngan titik C adalah 2200m, setelah mendapatkan jarak titik A dengan C
selanjutnya melakukan perhitungan untuk menentukan dip semu.
Apparent dip atau biasanya disebut dengan Dip semu adalah nama dari setiap dip yang
diukur di bidang vertikal yang tidak tegak lurus dengan garis strike. Sedangkan
True dip atau dip asli bisa diukur dari apparent dip menggunakan trigonometri bila diketahui
nilai strike. Berdasarkan proses perhitungan diperoleh nilai dip semu sebesar 11°, setelah
mendapatkan nilai ini maka dapat menghitung nilai ketinggian pada masing-masing titik. TItik
370 m memiliki ketinggian 4,9 cm hal ini berarti nilai ketinggian 370 m berada pada rentang
Panjang 4,9 cm dari titik A. Berdasarkan pengukuran dengan busur derajat, diperoleh nilai sudut
strike didapat sebesar N 45° E. Garis bantu dip dibuat dengan menarik garis tegak lurus terhadap
strike. Garis ditarik dari titik terendah menuju garis strike.sehingga nilai dip asli terhitung
sebesar 11°.
Hasil analisis dan identifikasi perhitungan mengenai dip, strike, dan lithostratigrafi
berfungsi dalam proses analisis potensi kerawanan kebencanaan yang akan terjadi di suatu
tempat, selain itu dapat dimanfaatkan untuk memprediksi potensi sumberdaya alam yang
terdapat di lingkungan hidup. Informasi memgenai lithostratografi memberikan informasi
sebaran jenis material dan batuan di permukaan bumi dan dibawah permukaan bumi.

Kesimpulan
1. Hubungan anatara dip, strike, dan lithostratigrafi berperan penting dalam proses analisis
kerawanan kebencanaan dan potensi sumberdaya alam, serta mengetahui hasil
rekonstruksi batuan melalui dip dan strike. Informasi memgenai lithostratografi
memberikan informasi sebaran jenis material dan batuan di permukaan bumi dan
dibawah permukaan bumi.

Daftar Pustaka
Ford, J. R., Price, S. J., Cooper, A. H., & Waters, C. N. (2014). An assessment of
lithostratigraphy for anthropogenic deposits. Geological Society, London, Special
Publications, 395(1), 55-89.
Gustavsson, M., Kolstrup, E.,& Sejimonsbergen, A.C.(2006). A New Symbol and GIS based
Detailed Geomorphological Mapping System: Renewal of A Sciencetific Discipline for
Understanding Landscape Development. Geomorphology. 77(3).

Hasbargen, L. E. (2012). A test of the three-point vector method to determine strike and dip
utilizing digital aerial imagery and topography. Geological Society of America Special Papers,
492, 199-208.
Malik, R F & Sartohadi J.(2018). Pemetaan Geomorfologi Detail Menggunakan Teknik
Stepwise-Grid di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bompon Kabupaten Magelang Jawa
Tengah.Jurnal Bumi Indonesia, 6(2).

Worcester, F J.(1939). Geomorpholpogy. Oswald Woodford . UK.

Lampiran
1. Pengukuran Nilai Dip dan Strike dalam Peta Kajian mengggunakan Metode 3 Titik
Diketahui: Titik A lapisan batuan X pada kedalaman 20 m
Titik B lapisan batuan X pada kedalaman 30 m
Titik C lapisan batuan X pada kedalaman 10 m
Skala pada peta 1:20.000

a. Perhitungan Ketinggian aktual pada masing-masing titik


Rumus:
Ketinggian aktual : Ketinggian topografi lokasi batuan-kedalaman ditemukannya
batuan

Titik A : 200 m – 20 m : 180 m (tergolong dalam kategori terendah)


Titik B : 400 m – 30 m : 370 m
Titik C : 600 m-10 m: 590 m ( tergolong dalam kategori tinggi)
d. Perhitungan sudut strike
Berdasarkan gambar, dapat diperoleh hasil pengukuran sudut strike N adalah sebesar 45° E
3.Blok diagram dari peta kajian (perhitungan dan analisis dari titik A menuju titik c)

Anda mungkin juga menyukai