Diajukan Oleh :
Fajar Shodik
100.701.13.120
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillahirabbil'alamin, puji dan syukur pemohon panjatkan ke
Hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia Nya sehingga
pemohon dapat menyelesaikan proposal tugas akhir ini dengan baik. Pemohon
juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian proposal tugas akhir ini.
Dengan diajukannya proposal tugas akhir ini, pemohon berharap dapat
melaksanakan tugas akhir di PT DNX Indonesia dengan judul “Analisis Ground
Vibration Akibat Kegiatan Peledakan”. Pemohon menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam pembuatan proposal tugas akhir ini, baik itu dari segi
tema, judul, maupun isinya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat pemohon harapkan untuk melaksanakan tugas akhir yang lebih baik.
Akhir kata pemohon ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Fajar Shodik
100.701.13.120
i
DAFTAR ISI
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
iii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kegiatan penambangan kegiatan yang dilakukan pertama kali
adalah kegiatan pemboran dan peledakan. Pemboran dan peledakan merupakan
serangkaian kegiatan yang sangat penting dalam dunia pertambangan, sehingga
diperlukan metode yang baik dan benar dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Kegiatan pemboran dan peledakan dilakukan apabila batuan tersebut tidak dapat
diberai atau dibongkar dengan menggunakan alat mekanis. Kegiatan Pemboran
bertujuan untuk membuat lubang ledak, sedangkan kegiatan peledakan
bertujuan untuk memberai batuan dari batuan induknya.
Kegiatan peledakan selalu disertai dengan adanya dampak negatif
terhadap lingkungan maupun stabilitas lereng tambang, yang dapat disebabkan
oleh adanya getaran tanah dan suara yang dihasilkan oleh kegiatan peledakan
tersebut. Penentuan jumlah muatan bahan peledak per delay yang sesuai adalah
salah satu cara yang paling efektif untuk memastikan kegiatan peledakan tidak
menimbulkan dampak kerusakan terhadap struktur bangunan dan kestabilan
lereng, sehingga perlu dilakukan kegiatan monitoring dan control vibration.
Ground vibration adalah getaran tanah yang terjadi akibat hasil
peledakan. Getaran ini pada tingkat level tertentu apabila telah melampaui
ambang batas dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur bangunan dan
stabilitas lereng tambang. Hal ini membuat pihak-pihak terkait untuk terus
melakukan kontrol terhadap ground vibration pada setiap peledakan yang
dilakukan, sehingga dalam penelitian ini akan dibahas kontrol yang dilakukan
untuk mengatasi masalah ground vibration tersebut.
Salah satu perusahaan yang gerak dalam jasa peledakan antara lain PT
DNX Indonesia yang merupakan kontraktor yang menyediakan jasa pelayanan
dalam service blasting, termasuk pelayanan dalam pengukuran getaran tanah
akibat kegiatan peledakan.
1
2
Gambar 1.1
Diagram Alir Penelitian
5
Energi pada peledakan dibagi dua, Energi terpakai berupa energi kejut
dan energy gas yang dapat menimbulkan pecahnya batuan. Sedangkan energy
sisa berupa energi sinar dan energi panas yang terdapat dilokasi peledakan,
serta energi seismik dan air blast yang menjalar dipermukaan semakin jauh
semakin berkurang, dan energi sisa ini yang menimbulkan dampak bagi
lingkungan.
4. Geometri Peledakan
Geometri peledakan sangat enentukan dalam adanya getaran tanah,
karena getaran tanah yang paling tinggi dihasilkan dari burden yang paling
besar. Geometri peledakan diantaranya yaitu :
Diameter lubang ledak (D)
Burden (B)
Spasi (S)
Tinggi Jenjang (H)
Kedalaman (L)
Stemming (T)
Subdrilling (J)
Kolom isian handak (PC)
5. Jenis Bahan Peledak
Pengeruh bahan peledak terhadap getaran tanah yaitu apabila tekanan
bahan peledak kecil terhadap lubang tembak maka tingkat getaran tanah akan
kecil. Tekanan bahan peledak tergantung pada densitas dan detonasi bahan
peledak. Misalnya untuk jenis bahan peledak dengan densitas dan detonasi kecil
yaitu ANFO (Ammonium Nitrat Fuel Oil), sedangkan yang lebih besar yaitu bahan
peledak dengan jenis slurry.
6. Arah Peledakan
Arah peledakan terbagi menjadi dua, yaitu memotong/berlawanan dengan
arah penyebaran batuan (strike) dan searah dengan penyebaran batuan. Pada
arah peledakan memotong strike,penyebaran energy seismic akan terhambat
lapisan batuan, sedangkan apabila searah dengan strike penyebaran energy
seimsik hasil peledakan akan melalui satu arah penyebaran batuan. Hal tersebut
menyebabkan tingkat getaran akan lebih besar pada arah peledakan searah
strike, daripada arah peledakan memotong strike.
Keterangan :
SD = Scaled Distance
R = Jarak antara titik pengamatan dengan lokasi peledakan (m)
Q = jumlah muatan bahan peledak per delay (kg/delay)
1. Analisa scaled distance
Peraturan scaled distance menunjukkan kondisi-kondisi dimana pekerjaan
peledakan tidak boleh dilakukan. Pengaturan kembali hukum scaled distance
diperlukan seandainya harga scaled distance tidak lagi sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan operasi. Pengaturan ini didasarkan pada alasan bahwa
tingkat getaran akibat peledakan selalu berada dalam batas aman. Pernyatan
tersebut di atas dapat dan harus dibuktikan oleh pengukuran ground vibration.
Dengan diperolehnya hubungan ini, maka ditetapkan suatu ketentuan mengenai
jumlah bahan peledak yang diperbolehkan meledak per waktu tunda pada jarak
tertentu sehingga tingkat getaran yang dihasilkan oleh suatu kegiatan peledakan
tidak ambang batas yang telah ditentukan. Cara pengaturan scaled distance
value, yang dipergunakan yaitu: peak particle velocity vs scaled distance. Metode
ini meliputi pengukuran ground vibration dan perhitungan scaled distance value
dari data.
10
Tabel 2.3
Tingkat Getaran Peledakan Terhadap Bangunan (SNI)
2.5 Gelombang
Dengan adanya getaran tanah, maka dihasilkan suatu gelombang.
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium.
Parameter gelombang merupakan sifat – sifat dasar yang menguraikan gerakan
12
Sumber : www.google.com/gelombang
Gambar 2.2
Jenis-jenis Gelombang
13
Sumber : www.google.com/blastmate
Foto 2.3
Contoh Blasmate
III. KEGIATAN
3.1 Jadwal Pelaksanaan
Tugas Akhir ini diharapkan mulai berlangsung pada bulan 01 Desember –
30 Desember 2017 dengan waktu pengerjaan disesuaikan pada kebijakan
perusahaan.
Tabel 3.1
Matriks Kegiatan Kerja Praktek
Waktu Kegiatan - Tahun 2017 (Bulan/Minggu)
Desember
JENIS KEGIATAN
1 2 3 4
Orientasi Lapangan
14
Kegiatan Lapangan
Evaluasi Data
Penyusunan Laporan
15
V. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. “Pengertian Getaran Bumi”, Blogspot. Com (Diakses pada
tanggal 01 April 2017 pukul 08.30 WIB).
Widodo, Douglas. 2011. “Skripsi Analisis Ground Vibration pada Peledakan
PT Thiess Contractor Indonesia, Site Senakin, Kalimantan Selatan”.
Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta.
Yuliadi. 2011. “Tesis Kajian Prediksi Peak Particle Velocity Akibat Peledakan
di Kuari D Tambang Batu Gamping PT Indocement Tunggal Prakarsa
Citeureup Bogor”. Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan,
Institut Teknologi Bandung.
LAMPIRAN