Anda di halaman 1dari 3

Nama: Edgar Euaggelion Palintar

NIM : D111201065

Teknik Pertambangan A

Tugas pertemuan 1 dan 2

Geostatistik Awal

Geostatistik adalah ilmu yang mempelajari aplikasi dan teori mengenai


variable terregional (variable berubah) pada berbagai fenomena gejala alam,
terutama untuk menentukan volume bahan galian. Landasan dari pembelajaran
geostatistik adalah “The Theory of Regionalised Variables”, dimana data dari
titik-titik sampel mempunyai korelasi satu sama lain sesuai dengan karakteristik
penyebaran endapan mineral.
Geostatistik merupakan suatu disiplin yang menerapkan bermacam-
macam metode kriging untuk interpolasi spasial optimal. Sedangkan menurut
Matheron (1963) mendefinisikan geostatistik adalah ilmu yang khusus
mempelajari distribusi dalam ruang yang sangat berguna insinyur tambang dan
ahli geologi, seperti grade, ketebalan, akumulasi dan termasuk semua aplikasi
praktus untuk masalah-masalah yang muncul di dalam evaluasi endapan bijih.
Analisis dari geostatistik merupakan Teknik geostatistik yang terfokus
pada variabel spasial, yaitu hubungan antara variabel yang diukur pada titik
tertentu dengan variabel yang sama pada titik dengan jarak tertentu dari titik
pertama.

Geostatistik pada awalnya dikembangkan pada industri mineral untuk


melakukan perhitungan cadangan mineral seperti emas, perak, platina. Seorang
insinyur pertambangan bernama D.K. Krige mendekatkan masalah ini dari titik
pandang probabilistik yang kemudian oleh George Matheron, seorang insinyur
dari Ecoles des Mines, Fontaineblau, Perancis, memberikan perhatian pada
pekerjaan Krige dan menerapkan teori probabilistik dan statistik untuk
memformulasikan pendekatan Krige dalam perhitungan cadangan bijih, yang
dikenal dengan metode kriging.
Pada perkembangan selanjutnya banyak aplikasi statistik multivarat
dimasukkan ke dalam geostatistik, misalnya trend surface analysis, cluster
analysis, faktor analysis, discriminant analysis, dan principle component
analysis. Bahkan saat ini, suatu metode yang bukan mendasarkan pada teori
probabilistik dipakai untuk analisis di bidang ilmu kebumian, misalnya fuzzy
logic yang mendasarkan teori himpunan yang dikenal dengan istilah fuzzy set
teory seperti pada metode FCM (Fuzzy c-mean cluster analysis). Metode ini
sekarang banyak dipakai untuk analisis petrografi, permodelan porositas dan
permeabilitas, dan GIS.
Penerapan geostatistik secara praktis saat ini dapat dikatakan tak
terbatas. Setiap eksperimen yang dibuat dalam kerangka ruang (seperti data
dalam koordinat ruang dan nilai) dapat menggunakan geostatistik sebagai alat
bantu untuk mengolah dan menginterpretasikannya. Yang membuat
geostatistik sangat berguna adalah kemampuannya untuk mengkarakterisasi
dalam artian penerapan struktur spasial dengan model probabilistic secara
konsisten. Struktur spasial ini dikarakterisasi oleh variogram. Secara mendasar,
ada dua macam metode yang didasarkan pada variogram dan covariance yang
tersedia:
 Untuk pemetaan dan estimasi, variogram dapat digunakan untuk
menginterpolasi antara titik data (kriging).
 Untuk mengkarakterisasi suatu ketidaktentuan pada estimasi
(volume minyak bumi, kadar di atas cut-off, resiko polusi), variogram
yang sama dapat digunakan.
Sebagai suatu ilmu dasar, tidak ada batas dalam penggunaan
geostatistik untuk bidang tertentu. Geostatistik dapat digunakan pada bidang-
bidang: industri pertambangan (pada awalnya dikembangkan), juga
perminyakan, lingkungan, meteorologi, geofisika, pertanian dan perikanan,
kelautan, ilmu tanah, fisika media heterogen, teknik sipil, akutansi, dan
barangkali astrofisika.
DAFTAR PUSTAKA

Davis, J.C., 1986. Statistical and data analysis in geology. 2nd Ed., John Wiley &
Sons, New York, 646p.

Debon, A. dkk. 2009. A Geostatistical Approach for Dynamic Table Life

Matheron, G., 1963. Principles of geostatistics. Econ Geol 58: 1246-1266

saaks, H.E. dan Srivastava, R.M. 1989. Applied Geostatistics.

Anda mungkin juga menyukai