Anda di halaman 1dari 5

APLIKASI METODE NUMERIK PADA STATISTICA

PROCESS CONTROL (SPC)


Salam Tambang
Salam Gali-gali

PT. Freeport Indonesia adalah sebuah


perusahaan pertambangan dengankepemilikan saham mayoritas oleh Freeport-McMoRan Copper &
Gold Inc. yaitu 81,28%dan sisanya adalah PT. Indocopper Investama sebesar 9,36% dan pemerintah
Indonesia sendiri yang hanya sebesar 9,36%. Bahan tambang yang dihasilkan antara
lainEmas, Silver, Molybdenum dan Rhenium.
Proses operasi dimulai dari kegiatan penambangan dengan menerapkan teknikopen-pit atau
tambang terbuka di tambang Grasberg serta teknik ambrukan atau block-caving pada tambang
bawah tanah Deep Ore Zone (DOZ). Kemudian bijih hasil tambang dihancurkan dengan
menggunakan beberapa macam teknik penghancuran untuk selanjutnya dilakukan proses pemisahan
konsentrat yang mengandung mineral-mineral seperti tembaga, emas dan perak. Konsentrat dalam
bentuk bubur (slurry) disalurkan dari pabrik pengolahan menuju pabrik pengeringan di pelabuhan
Amamapare.
Proses pengeringan bubur (slurry) konsentrat dikeringkan dengan 3 unit rotary vacuum disc
filter dan satu unit filter pressure yang baru. Konsentrat yang mengeras (cake) dari rotary vacuum
disc filter selanjutnya dikeringkan dengan 3 buah pembakar rotary kiln. Konsentrat kering dengan
kandungan air sekitar 9% disimpan di dalam gudang konsentrat yang berkapasitas total sekitar
135.000 ton metrik. Ruang penyimpanan tambahan tersedia pada pads di samping pabrik pengering.

Salah satu unit peralatan yang digunakan pada proses pengeringan slurry adalah satu
unit filter pressure. Unit ini berfungsi untuk memfilter slurry konsentrat dengan tekanan tinggi .
Penggunaan tekanan yang sangat tinggi mengakibatkan pada unit ini dimungkinkan terjadi kerusakan
sehingga menyebabkan hasil pengeringan konsentrat tidak memenuhi standar kelayakan hasil
olahan. Oleh karena itu perlu adanya uji kualitas proses dari unit tersebut dengan menggunakan
metode Statistica Process Control (SPC)untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola
dan memperbaiki produk dan proses.
Statistica Process Control (SPC) dalam hal ini akan diaplikasikan sebagaimetode statistik
untuk pemantauan dan pengendalian proses untuk memastikan bahwamesin bekerja pada potensi
penuh dan menghasilkan produk yang sesuai. KelebihanSPC terletak pada kemampuan untuk
memeriksa proses dan sumber variasi dalam proses dengan memberikan
analisis yang obyektif sehinggamemungkinkan masing-masing sumber akan dapat ditentukan
secara numerik.
APLIKASI METODE NUMERIK PADA GEOLOGI NUMERIK
Geologi numerik sebenarnya tidak bisa dipisahkan dengan geostatistik. Geologi numerik
hampir sama dengan metode numerik, yaitu sebagai jembatan antara proses matematika dan
algoritma komputer. Tanpa metode numerik sangat sulit sekali menerapkan proses matematika pada
komputer. Contoh yang gampang, misalnya untuk melakukan interpretasi dengan metode
penyamaan kurva (matching curve) seperti pada interpretasi geolistrik atau uji pemompaan airtanah.
Kurva baku/standard (model) secara matematis dapat dihitung dan data lapangan dapat diplot
dengan mudah pada suatu grafik. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana melakukan
penyamaan lengkung dengan komputer? Tidak dapat dipungkiri, secara manual penyamaan kurva
dapat dilakukan dengan menggeser-geser kurva standard (seperti pada praktikum geohidrologi dan
geofisika eksplorasi) hingga posisi kurva hampir tepat berada di sekitar titik-titik data.
Namun dalam komputer hal seperti ini tidak dapat dilakukan. Untuk menyamakan kurva standard dan
kurva lapangan biasanya dilakukan dengan suatu metode iterasi (perulangan) yang akan
menghasilkan nilai kesalahan minimum dari penyamaan kurva standard dengan titik-titik lapangan.
Contoh metode numerik yang banyak dipakai di geologi: Iterasi Gauss, Gauss-Siedal,
Newton-Raphson, Gauss-Newton.

APLIKASI METODE NUMERIK PADA TAMBANG BATUBARA TERBUKA

Contoh Kasus Integrasi Numerik Satu Dimensi

Perhitungan Volume dan Berat Batuan Penutup (Overburden)

Permasalahan:
Suatu tambang batubara terbuka (pit) direncanakan dengan besaran-besaran berikut:
- Persamaan garis topografi: H(x) = -3(10-09) x3 + 2(10-05) x2
- 0.0591x + 362.06, dengan x (m) dan H(x) adalah posisi dari titik referensi dan ketinggian dari
permukaan laut (m).
- Kemiringan (dip) batubara dan highwall masing-masing adalah 6o dan 60o.
- Koordinat titik A, B dan C adalah (10,361), (1510,100) dan (1629,306) Dengan data-data tersebut
diminta menghitung volume batuan penutup total yang harus dibuka dari tambang batubara terbuka
tersebut.

PEMILIHAN METODE PENAMBANGAN BAWAH TANAH SECARA


NUMERIK
Parameter yg digunakan:
1. Geometri dan distribusi kadar cebakan
2. Kekuatan massa batuan utk daerah bijih, hangingwall dan footwall
3. Biaya penambangan dan modal yg dibutuhkan
4. Laju penambangan
5. Tipe kemampuan buruh/ tenaga kerja
6. Masalah lingkungan
7. Pertimbangan-pertimbangan khusus lainnya

Data Yang diperlukan


1. Geologi
Interpretasi geologi mrpkn bag penting dlm evaluasi min. Dr interpretasi tsb dpt dibuat peta2
penampang dan potongan geologi yg dpt menunjukan tipe bat utama, zona alterasi, urat, sumbu
lipatan dll.

2. Geometri Cebakan dan Distribusi Kadar


Dari interpretasi geologi dpt ditetapkan geometri dan distribusi kadar. Geometri ceb
dinyatakan dlm:
- Bentuk : dimensi teratur, lembaran-tabung, tak beraturan.
- Ketebalan bijih : tipis, sedang, tebal, sangat tebal
- Penunjaman : datar, sedang, curam
- Kedalaman bijih
- Distribusi kadar : seragam, bertahap, tak menentu

3. Karakteristik Mek-Bat
Meliputi :
- Kekuatan batuan intack : mrpkn nisbah kuat tekan uniaxial thd tek tanah penutup.
- Spasi rekahan : ditentukan berdasarkan banyaknya pecahan per meter atau RQD (rock
Quality Designation). RQD adl jml pjg semua potongan inti yg > atau sama dgn 2 kali diameter inti,
dibagi dengan total pjg pemboran.
- Kuat geser pecahan (lemah, sedang, kuat)

Langkah-Langkah Pemilihan Metode Tambang secara Numerik :


1. Menentukan karakteristik geometri dan distribusi kadar dan karakteristik mek bat
2. Menetapkan nilai numeric utk setiap karakteristik geometri dan distribusi kadar
3. Menetapkan nilai numeric setiap karakteristik mek-bat utk daerah bjh, daerah HW, Daerah FW
4. Menjumlahkan nilai numeric dr karekteristik geometri dan distribusi kadar, karakteristik mek bat
daerah bijih, daerah HW dan daerah FW.
5. Menyusun ranking met penambangan berdsrkan besar nilai numeriknya.

METODE NUMERIK DALAM GEOSTATISTIK


Geostatistik adalah kumpulan teknik numerik yang berhubungan dengan
karakterisasi atribut spasial, terutama menerapkan model-model acak dengan
cara yang sama seperti analisis daret waktu terhadap data temporal (Olea,
1999).
Geostatistik merupakan sebuah metoda yang sudah terbukti handal untuk
mengestimasi cadangan dalam berbagai jenis pertambangan. Akhir-akhir ini
berbagai aplikasi berhasil diterapkan dalam industri perminyakan (petroleum)
terutama untuk pembuatan kontur serta pemodelan dan simulasi heterogenitas
internal dari reservoir-reservoir. Aplikasi pada bidang-bidang lain di antaranya
dalam ilmu lingkungan, hidrogeologi, pertanian, bahkan perikanan, dimana
komponen waktu seperti halnya juga perubahan spasial menjadi sangat penting.
Basic tool dalam geostatistik, yaitu variogram, digunakan untuk
mengkuantifikasi korelasi spasial antar pengamatan. Model matematika yang
sudah di-fit-kan pada variogram eksperimen, model ini dapat digunakan untuk
mengestimasi nilai pada titik-titik yang tidak diambil sampelnya (belum
diketahui). Prosedur meng-estimasi itu disebut sebagai kriging, setelah Danie
Krige (Afsel) dan Herbert Sichel mengembangkannya pada tambang emas
Witwatersrand.
Geostatistik pada awalnya dikembangkan pada industri mineral untuk
melakukan perhitungan cadangan mineral, seperti emas, perak, platina. D.K.
Krige, seorang insinyur pertambangan Afrika Selatan, mendekatkan masalah ini
dari titik pandang probabilistik yang kemudian oleh George Matheron, seorang
insinyur dari Ecoles des Mines, Fontainebleau, Perancis, memberikan perhatian
pada pekerjaan Krige dan menerapkan teori probabilistik dan statistik untuk
memformulasikan pendekatan Krige dalam perhitungan cadangan bijih, yang
dikenal dengan metode kriging.
Pada perkembangan selanjutnya banyak aplikasi statistik multivariat
dimasukkan ke dalam geostatistik, misalnya trend surface analysis, cluster
analysis, faktor analysis, diskriminant analysis, dan principle component
analysis. Bahkan saat ini, suatu metode yang bukan mendasarkan pada teori
probabilistik dipakai untuk analisis di bidang ilmu kebumian, misalnya fuzzy
logic yang mendasarkan teori himpunan yang dikenal dengan istilah fuzzy set
teory seperti pada metode FCM (Fuzzy c-mean cluster analysis). Metode ini
sekarang banyak dipakai untuk analisis petrografi, permodelan porositas dan
permeabilitas, dan GIS.
Penerapan geostatistik secara praktis saat ini dapat dikatakan tak
terbatas. Setiap eksperimen yang dibuat dalam kerangka ruang (seperti data
dalam koordinat ruang dan nilai) dapat menggunakan geostatistik sebagai alat
bantu untuk mengolah dan menginterpretasikannya. Yang membuat geostatistik
sangat berguna adalah kemampuannya untuk mengkarakterisasi dalam artian
penerapan struktur spasial dengan model probabilistik secara konsisten.
Struktur spasial ini dikarakterisasi oleh variogram. Secara mendasar, ada dua
macam metode yang didasarkan pada variogram dan covariance yang tersedia,
yaitu:
 untuk pemetaan dan estimasi, variogram dapat digunakan untuk
menginterpolasi antara titik data (kriging), dan
 untuk mengkarakterisasi suatu ketidaktentuan pada estimasi (volume
minyakbumi, kadar di atas cut-off, resiko polusi), variogram yang sama dapat
digunakan.
Sebagai suatu ilmu dasar, tidak ada batas dalam penggunakan geostatistik
untuk bidang tertentu. Geostatistik dapat digunakan pada bidang-bidang:
industri pertambangan (pada awalnya dikembangkan), juga perminyakan,
lingkungan, meteorologi, geofisika, pertanian dan perikanan, kelautan, ilmu
tanah, fisika media heterogen, teknik sipil, akutansi, dan barangkali astrofisika.
Beberapa contoh aplikasi geostatistik dalam pertambangan:
1. Mengestimasi cadangan total,
2. Mengestimasi error,
3. Menghitung jarak sampling optimal,
4. Mengestimasi cadangan blok,
5. Pemetaan kontur dan pembuatan grid,
6. Mensimulasikan deposit untuk perencanaan,
7. Mengestimasi pemulihan area.
Program 'open source' geostatistik dan numerik
Saat ini perkembangan program-program berbasis open source sangat
cepat, bahkan dapat dikatakan lebih cepat dibandingkan program proprietary.
Yang dimaksud dengan program open source adalah program-program aplikasi
yang disediakan source codenya, yang oleh pengguna bisa diedit, dimodifikasi
untuk keperluan tertentu. Program-program ini tersedia secara bebas di internet.
Source code program aplikasi untuk ilmu kebumian dapat didownload dari
situsnya International Association of Mathematical Geology
(http://www.iamg.org/). Macam-macam program open source yang dapat
dipakai untuk pengolahan data geologi antara lain dapat dilihat pada tabel
berikut.

Program
Macam
(Berlisensi Keterangan
Analisis
GPL)
Analisis Root, Scilab, Program ini untuk mengolah data yang agak
numerik dan Rlab kompleks, misalnya untuk permodelan.
R-stat dengan
Program ini untuk mengolah statistik dari
geo-R, Gstat,
Geostatistik univariat sampai multivariat yang telah
Uncert, dan
dilengkapi modul geostatistika.
Delivery

Selain itu, di antara berbagai program GIS (Geographic Information System), salah satu yang
populer di pasaran saat ini untuk analisis geostatistikal adalah ArcGIS Geostatistical Analyst (lihat
website: www.esri.com/geostatisticalanalyst). ArcgGIS Geostatisticalanalyst merupakan jembatan
untuk menghubungkan geostatistik dengan analisis GIS, terutama untuk mengeksplorasi dan
menggenerasi permukaan data spasial secara statistikal. Tiga lingkup kemampuan utama ArcGIS
Geostatistical Analyst adalah untuk: (1) Analisis data spasial eksploratif, (2) Kreasi permukaan spasial
lanjut, dan (3) Diagnosi dan komparasi model-model prediksi.
Sumber :
http://tambang09unhas.blogspot.com/2011/04/aplikasi-metode-numerik-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai