PENAKSIRAN CADANGAN
OLEH :
TAQWIM ARDHI NURMANSYAH
112.180.058
Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB
I. PENDAHULUAN
II. TEORI PENAKSIRAN CADANGAN
2.1. Peraturan dan Perundangan....................................................................... 2
2.2. Dasar-dasar Penaksiran Cadangan............................................................ 4
2.3. Mineral Logam : Unsur, Mineral, Lingkungan Batuan............................ 5
III. TUGAS-TUGAS PENAKSIRAN CADANGAN
3.1. Tugas 1...................................................................................................... 6
3.2. Tugas 2...................................................................................................... 6
3.3. Tugas 3...................................................................................................... 6
3.4. Tugas 4...................................................................................................... 7
3.5. Tugas 5.................................................................................................... 18
3.6. Tugas 6.................................................................................................... 19
IV. PENUTUP
6.1. Kesimpulan............................................................................................. 21
6.2. Saran ....................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 23
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya mineral (endapan bahan galian) mempunyai sifat khusus bila
dibandingkan dengan sumber daya yang lain. Sifat yang dimaksud adalah
bahwasumber daya mineral merupakan “wasting assets” atau “non-renewable
resource’, artinya bila endapan bahan galan tersebut ditambang di suatu tempat,
maka bahan galan tersebut tidak akan dapat diperbaharui kembali, atau dengan
kata lain industri dasar tanpa daur. Oleh karena itu, di dalam mengusahakan
industri pertambangan selalu berhadapan dengan sesuatu yang sangat terbatas,
baik lokasi, jens, jumlah maupun utuh materialnya. Keterbatasan ini ditambah lagi
dengan usaha meningkatkan keselamatan kerja serta menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
Peraturan dan perundangan yang berlaku terkait dengan endapan bijih, yaitu :
4. SNI 2011
A. Pengambilan Conto
- Definisi :
Proses pengambilan sejumlah kecil dari populasi-populasi (gas, cairan, padatan,
tumbuhan) mewakili sifat fisik dan kimia.
- Tujuan :
Ada tidaknya endapan bahan galian (prospeksi), bentuk, kadar dan kedudukan
(eksplorasi), perhitungan cadangan.
- Metoda :
3. Perhitungan Geometri
Luas endapan minimal dibagi dalam beberapa bentuk geometri segitiga,
segiempat, belah ketupat/ trapezium, jumlah dan kalikan dengan skala.
4. Penjumlahan Bbrp Luasan Seragam
a. Rumus Trapezoidal
Luas daerah yg akan dihit, dibtk oleh bbrp btk trapezium dan scr berurutan
sbg berikut :
L= (A1+A2)h + (A2+A3)h +…
2 2
b. Rumus Simpson
Rumus ini mengamsumsikan bahwa batas dari setiap penampang diwakili
oleh lengkung parabolic yang melewati titik-titik yang berurutan.
L = 1/3h (A+2Σ Aganjil + 4Σ Agenap + A2)
c. Rumus Gabungan Trapezoidal dan Simpson
L=h [(A1+An) + A2+A3+A4+…+An-1]
2
d.Metoda Ambil dan Buang
G. Perhitungan Volume
1. Cara Sederhana:
-Perkalian P x L x T
-Perkalian Luas x T
-Perkalian Luas dan jarak antar penampang.
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar listrik
dan panas, dan mempunyai titik cair yang tinggi, serta unsur yang mempunyai jumlah
elektron di kulit terluar dalam atomnya lebih kecil . Oleh karena itu hampir semua logam
mudah melepas elektron dan menjadi kation. Gaya ikatan logam disebabkan adanya
elektron-elektron yang ter “delokalisasi”. Elektron-elektron yang ter”delokalisasi”
menyebabkan daya kohesi yang besar sehingga logam mempunyai titik leleh, titik didih
dan kerapatan yang tinggi, serta daya hantar listrik dan panas yang besar disebabkan oleh
mobilitas dari elektron valensi. Logam dapat mengkristal dalam berbagai bentuk, yaitu
heksagonal terjejal, kubus terjejal (kubus berpusat muka), dan kubus berpusat badan.
Logam dalam unsur-unsur jumlahnya hampir empat per lima bagian. Logam dalam
keadaan bebas yang terdapat di alam hanyalah logam golongan platina seperti Rutenium,
Rodium, Paldium, Osmium, dan Platina serta emas, sedangkan logam pada umumnya
terdapat sebagai senyawa, dan senyawa-senyawa di alam semacam itu disebut dengan
mineral. Mineral dibagi menjadi mineral yang merupakan senyawa stoikiometri dan
senyawa non stoikiometri, contoh mineral yang merupakan senyawa stoikiometri adalah
halit (NaCl) dan barit (BaSO4) dan beberapa mineral utama yang merupakan senyawa non
stoikiometri atau larutan padat dapat lihat tabel di bawah ini.