Anda di halaman 1dari 3

Aceha Jazaul Aufa

03411640000057
KULIAH TAMU DISEMINASI GEMPA BUMI DI KOTA SURABAYA
1. BAHAN INFORMASI TAHAN GEMPA DAN PENELITIAN GEMPA KOTA
SURABAYA
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga menyebebakam tmbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. (Sumber: PP No. 21 Tahun 2008
tentang Penaggulangan Bencana). Indonesia rentan terhadap risiko bencana seperti gempa bumi,
tsunami, banjir, tanah longsor dan kebakaran hutan. Dalam 10 Tahun grafik bencana semakin
meningkat. Strategi pengurangan bencana Kementrian PUPR ada tahan perencanaan,
pembangunan dan pengelolaan. Pedoman mitigasi bencana sudah ada undang-undangnya. Perlu
diperhatikan untuk pembangunan insfrastruktur untuk mengurangi risiko terdampak. Kemudian
penanganan pasca bencana apabila sudah terjadi, mulai dari evakuiasi korban, penyediaan
prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi, pembersihan kota dari puing-puing bangunan runtuh
dan penyelesasian masalah konektifitas. Lingkup tugas satgas penanggulangan bencana PUPR
(Sumber: Kepmen PUPR No. 994/KPTS/M/2016).
2. SNI 1726 SEBAGAI UPAYA MITIGASI GEMPA BUMI TERHADAP STRUKTUR
BANGUNAN GEDUNG
Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai wilayah dengan tingkat gempa yang
sangat tinggi. Istilah “Gempa 500 Tahun” bukan menunjuk kepada kejadan gempa yang terjadi
sekali 500 Tahun, tetapi lebih sebagai gambaran tentang probabilitas suatu percepatan yang
memiliki kemungkinan 1/500 untuk setiap tahun. Menerjemahkan kondisi alam (seismologi,
seismotektonik, geoteknik dalam, dll untuk dikuantifikasi, sehingga dapat diterjemahkan ke dalam
angka dan dapat digunakan untuk input analisis bahaya seismik. Dampak gempa terhadap
bangunan studi kasus: Gempa Lombok dan Palu. Analisis guncangan yan dirasakan di daerah
Lombok Utara dan Lombok Timur mencapai VI-VII Mmi (BMKG, Detik News Senin 20 Agustus
2015, 01:47 WIB). SNI 1726 Sebagai Upaya Mitigasi. Straegi pengurangan resiko (mitigasi)
gempa, kebutuhan dasar untuk terlindungi dari implifikasi buruk adanya gempa (FEMA 451b,
2007).
3. PERUBAHAN SNI GEMPA DAN DAMPAKNYA TERHADAP LEVEL KINERJA
STRUKTUR BETON BERTULANG DI SURABAYA
Peta gempa 2017 telah diresmikan oleh kementrian PUPR tanggal September 2017.
Terdapat perbedaan antara peta 2010 dengan peta 2017. Tahun 2018 PUPR menyiapkan secara
bersamaan perubahaan empat peraturan, yaitu SNI Gempa, SNI Beton, SNI Baja, dan SNI Muatan.
Studi kasus: Sebuah bangunan gedung didesain menggunakan konsep moment resisting frame
dengan mengacu pada peta gempa berdasarkan SNI 1726:2012. Pembangunan telah dilaksanakan,
namun seiring dengan adanya pembaharuan peta gempa baru, level kinerja struktur harus ditinjau
kembali untuk mengetahui kemampuan strukturnya. Jenis tanah adalah SE, dan probabilitas gempa
terlampaui 2% dalam 50 Tahun. Perubahan pembaharuan peta gempa secara berkala merupakan
salah satu bentuk antisipasi terhadap keruntuhan struktur akibat gempa bumi. Dengan adanya
Aceha Jazaul Aufa
03411640000057
pembaharuan peta gempa, diperlukan adanya evaluasi kelayakan struktur pada bangunan maupun
insfrastruktur yang telah dibangun. Retrofitting atau perkuatan struktur perlu diaplikasikan pada
elemen-elemen struktur yang tidak mampu menahan gaya gempa.
4. ASESMEN BAHAYA GEMPA KOTA SURABAYA
Dilakukan oleh tim geofisika pusat studi kebumian bencana dan perubahan iklim LPPM
ITS. Indonesia berada pada zona interaksi antar lempeng tektonik sehingga menjadikan wilayah
Indonesia banyak terjad gempa (Milson et al., 1992). Keterbatasan data dan masih kurangnya
penelitian tentang kedalaman dan dimensi patahan kendeng segmen Surabaya dan segmen Waru.
Gempa adalah salah satu fenomena alam yang tidak dapat kita hindari atau tidak dapat dicegah.
Penelitian ini untuk mengidentifikasi dan karakterisasi potensi sumber gempa dengan
menggunakan metode magnetotelurik dan metode gravity. Metode Assessment memperhatikam
soil classification mappig, seismic ampification mapping dam soil liqufaction potential mapping.
Data yang dibutuhkan adalah Vs30 mikrotremor, Vs30 MASW, N-SPT30 m, seismic soil site class
N-SPT30 values. Potensi sumber gempa sangat menentukan dalam perhitungan bahaya gempa,
oleh karena itu informasi geometri dan lokasi sumber sangat penting. Berdasarkan penelitian
sebelumnya, telah dinyatakan bahwa ada dua sesar aktif di Surabaya. Berdarakan hasail
identifikasi diketahui Patahan Kendeng segmen Waru dan Surabaya memiliki kedalaman mulai
dari 0 hingga 11 km. Kemudian juga teridetigikasi adanya patahan lain yang memiliki geometri
lebih besar, biasa asa magnironya lebih besar dari 6,5.
5. DEFORMASI PERMUKAAN DAN POTENSI GEMPA DI SURABAYA
Dilakukan oleh Laboratorium Geodinamika dan Lingkungan, Departemen Teknik
Geomatika ITS Pusat Studi Kebumian dan Perubahan Iklim – ITS. Sesar Kendeng di Surabaya
terbagi menjadi dua segmen yaitu Sesar Surabaya yag dierpikrakan melewati Kecamatan Benowo,
Tandes, Sukomanunggal, Sawahan dan Tegalsari. Dan Sesar Waru yang diperkirakan melewati
Kecamatan Lakarsantri, Wiyung, dan Karangpilang. Monitoring Deformasi Permukaan secara
geodetik menggunakan GBSS (GPS) Survey, InSAR Processing, Levelling, Micro-Gravity
Survey. Berasarkan analisis data geodetik 2017 – 2018 Surabaya memiliki potensi gempa.
Diperlukan perapatan titik – titik GPS terutama di sekitar sesar untuk menghitung nilai kecepatan
pergeseran dan strain yang lebih akurat. Berdarakan data GPS dan pengo;ahan InSAR, Wilayah
Surabaya dominan mengalami subsidence.
6. KERENTANAN BANGUNAN KOTA SURABAYA
Indonesia adalah negara yang dikeliling cincin api pasifik (ring of fire). Perlu adanya
penilaian kerentanan struktur (Wahyuni, 2018) dan Ninghthoujan (2018). Penilaian kerentanan
ada dua: 1. Penilaian Cepat (RVS), dan 2. Penilaian menyeluruh. Penilaian cepat (RVS) lebih
banyak dipilih karena dapat dilakukan secara cepat, tidak membutuhkan banyak personil, dapat
menghemat biaya, dan tidak membutuhkan ahli steuktur bangunan yang banyak sehingga lebih
banyak diterapkan dalam penilaian kerentanan steuktur bangungan gedung. (Wahyuni, 2018) dan
Yadhollahi, M. dkk (2012). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
perubahan peta gempa berdasarkan SNI 1726:2002, SNI 1776:2012, dan RSNI 1726:201X dapat
diketahui bahwa banyak bangunan di sekitar Surabaya dan sesar Waru yang semula tergolong
Aceha Jazaul Aufa
03411640000057
aman terhadap gempa menjadi rentan. Dan penelitian saat ini masih bersifat sampling di daerah
yang dilewati sesar Surabaya dan sesar Waru, belum mencakup seluruh wilayah Kota Surabaya.
7. INTEGRASI MANAJEMEN RISIKO BENCANA DALAM PERENCANAAN RUANG
Ketahanan kota Surabaya terhadap gempa dan bencana secara general. Penilaian indeks
ketahanan (CDRI) kota Surabaya terhadap gempa bumi. Indeks ketahan Kota Surabaya adalah
4,01 untuk ketahanan bencana umum dan 2,58 untuk ketahanan terhadap gempa. Status
perencanaan keruangan saat ini, perencanaan dibagi dalam 3 tahapan utama: perencanaan,
pemanfaatan dan pengendalian, ruang yang dimaksud meliputi darat, laut dan udara, UU No. 26
Tahun 2007 memiliki fokus d dataran, UU No, 27 Tahun 2007 memiliki fokus perencanaan pesisir
dan laut. Beberapa waktu lalu sedang dibahas peraturan penataan ruang di bawah tanah. Sampai
saat ini peraturan tata ruang di udara masih bersifat sektoral. Hasil integrasi pada proses
perencanaan yaitu nilai integrasi proses sebesar 2,56. Tahapan proses terbaik adalah tahan
penetapan rencana penataan ruang berbasis kebencanaan (3,17). Tahapan proses terburuk adalah
tahap perumusan dan pemahaman risiko bencana sebagai permasalahan serta tahap pemantauan
dan evaluasi rencana berbasis kebencanaan.

Anda mungkin juga menyukai